NovelToon NovelToon
Membalas Hinaan Dengan Kesuksesan

Membalas Hinaan Dengan Kesuksesan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Wanita Karir / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:530.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mbak Ainun

Widia Ningsih, gadis berusia 21 tahun itu kerap kali mendapatkan hinaan. Lontaran caci maki dari uanya sendiri yang bernama Henti, juga sepupunya Dela . Ia geram setiap kali mendapatkan perlakuan kasar dari mereka berdua . Apalagi jika sudah menyakiti hati orang tuanya. Widi pun bertekad kuat ingin bekerja keras untuk membahagiakan orang tuanya serta membeli mulut-mulut orang yang telah mencercanya selama ini. Widi, Ia tumbuh menjadi wanita karir yang sukses di usianya yang terbilang cukup muda. Sehingga orang-orang yang sebelumnya menatapnya hanya sebelah mata pun akan merasa malu karena perlakuan kasar mereka selama ini.

Penasaran dengan cerita nya yuk langsung aja kita baca....

Yuk ramaikan ....

Update setiap hari...

Selamat membaca....

Semoga suka dengan cerita nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Widi, kamu kenapa Nak?" tanya Nia dengan lembut seraya menatap suaminya dengan heran.

Widi terlonjak kaget mendengar ucapan Ibunya, ia buru-buru menghapus air mata yang mengalir. Tidak ingin membuat Ibu dan Bapaknya kepikiran.

"Nggak apa-apa kok Bu," ucap Widi dengan tersenyum lebar, menutupi kesedihannya.

"Yuk, kita masuk ke dalam." ajak Widi dengan sumringah, Wendi dan Nia saling beradu pandangan, namun ia tetap jalan beriringan.

Tiba di dalam, mereka langsung duduk di sofa secara barengan. Widi memanggil pembantu rumahnya untuk menyiapkan minuman dan sedikit cemilan, agar nyaman untuk bercerita.

Beberapa menit terasa hening, bi Milah membawa sebuah nampan yang berisi minuman dan cemilan sesuai permintaan Widi.

"Silakan diminum Bu, Pak, non. Saya permisi dulu ke belakang," ucap Bi Milah dengan lembut. Bi Milah mundur beberapa langkah lalu berbalik badan menuju ke dapur.

"Terima kasih Bi," balas Widi dengan tersenyum.

"Terima kasih."

"Ayo Pak, Bu mari diminum," sahut Widi seraya mengambilkan segelas cangkir teh hangat.

"Iya Nak," balas Nia dan Wendi dengan komPak.

"Haaa! Alhamdulillah," ucap Wendi merasa lega setelah minum teh panas.

"Alhamdulillah," ucap Nia dengan lirih seraya meletakkan teh kembali di atas meja.

"Bagaimana penjualan hari ini, Pak?" tanya Widi sedikit basa-basi, Saya ingin menghabiskan waktunya bersama kedua orang tua.

"Alhamdulillah Nak lancar," balas Wendi dengan sedikit terPaksa tersenyum.

"Alhamdulillah hari ini lancar, cuma sedikit ." Wendi langsung menyenggol lengan istrinya, ia tidak ingin menjadi beban pikiran Widi tentang masalah di kedainya.

"Sedikit apa Bu, jangan setengah-setengah ceritanya?" tanya Widi. Memahami apa maksud ucapan dari Ibunya.

"Nak, apa kamu sudah punya pacar?" tanya Wendi mengalihkan pembicaraan.

Belum dapat jawaban dari Ibunya, terpaksa Widi mengabaikan pertanyaannya tadi.

"Pacar? Kenapa Bapak tiba-tiba bertanya soal ini?" heran Widi dengan mengernyitkan dahinya.

"Nggak apa-apa Nak, Bapak cuma ingin tahu saja. Usia kamu yang semakin bertambah, Bapak dan Ibu juga sudah tidak muda lagi." tutur Wendi.

"Iya Nak, Ibu ingin sekali menggendong cucu. Selagi Ibu dan Bapak masih hidup," sambung Nia.

Widi benar-benar tidak memahami apa maksud Ibu dan Bapaknya yang tiba-tiba membicarakan hal yang tidak pernah dilakukan, selama ini ia hanya fokus pada karirnya.

Di hati kecilnya, ia juga berharap ingin segera ketemu jodohnya. Karena ia sering dibilang perawan tua sesama teman bisnisnya, ya saat ini usia Widi memasuki 25 tahun.

Wanita jika umur di atas 22 tahun sudah di katakan tua, apalagi yang berusia 25 tahun belum menikah di juluki perawan tua. Namun, untuk wanita yang berkarir sangat berbeda dengan wanita yang biasa. Karena wanita karir tidak sempat memikirkan cinta, meskipun hati kecilnya juga ingin merasakan yang namanya jatuh cinta.

"Mencari pasangan tidak segampang kita mencari sesuatu di toko Bu, Pak. Kenapa? Ibaratnya sandal, kemana-mana selalu berpasangan. Jika salah satunya hilang, maka seseorang harus membeli yang baru. Misal, wedges sama bata, apa nyaman di guNakan meskipun sesama sandal tapi beda karakter? Pasti enggak nyamankan?" ucap Widi berusaha menjelaskan pada orang tuanya.

"Sama halnya dengan kita memilih baju, kalo kita masuk ke sebuah toko baju. Lalu kita memilih mana yang nyaman untuk di Pakai, karna kalo nyaman bisa di Pakai jangka lama berbeda dengan gak nyaman." sambungnya lagi berusaha tidak menyinggungkan orang tuanya.

Wendi dan Nia mengangguk kepalanya, mereka paham maksud ucapan Widi. Gimana pun juga orang tua mana yang tidak ingin melihat anaknya selalu sendiri, mereka juga berharap akan di pertemukan seseorang sebagai pengganti orang tua ketika tiada nanti.

"Iya Ibu paham, Ibu berharap kamu segera menemukan jodohnya."

"Aamiin ya Allah, semoga doa Ibu di dengarkan Allah."

"Bapak mengerti Nak, Bapak harap semoga kamu menemukan laki-laki yang baik dan Sholeh, agar bisa membimbing kamu ke Jannah Allah," sahut Wendi sembari mengusap kepala Widi dengan lembut.

"Aamiin Allahumma Aamiin, semoga doa Bapak di dengarkan sama Allah. Widi juga berharapnya seperti itu Pak," balas Widi sembari memeluk Bapaknya dengan terharu.

Wendi, Nia dan Widi tak kuasa menahan tangis, mereka sudah membayangi bagaimana kehidupan di masa depan nanti. Apalagi membayangi Widi menikah, itu sebuah perpisahan yang menyayatkan hati seorang ayah sebagai cinta pertamanya untuk anak perempuan.

"Eh ngomong-ngomong, waktu kamu ke kedai ada laki-laki yang mengagumi kamu, Nak," ucap Nia antusias.

Widi menatap Ibunya penuh tanya.

" Siapa Bu?" tanya Widi mengernyitkan dahi.

"Kurang tahu juga sih, dia tiba-tiba nanyain ke Ibu sama Bapak kalo dia suka sama kamu."

"Sepertinya dia laki-laki yang baik, Nak." sambung Wendi yang sudah menebak karakter laki-laki tersebut.

"Ibu, Bapak. Lain kali hati-hati ya, memang sih niat Ibu sama Bapak itu baik mengenali Widi ke orang itu. Tapi Widi tidak tahu siapa dia, Widi minta untuk hati-hati sama orang asing," titah Widi memberi peringatan pada orang tuanya agar tidak terlalu gegabah.

"Yang Bapak maksud itu, laki-laki yang kamu tabrak saat itu," seketika Widi kembali mengingatkan kejadian saat itu.

"Sepertinya Widi pernah lihat laki-laki itu, tapi di mana ya?" gumam Widi sembari memikirkan pertemuan sebelumnya.

"Jangan-jangan dia jodoh kamu."

.

.

.

Keesokan harinya.

Seperti biasa Widi melakukan aktivitas karirnya, sebelum berangkat ia selalu ikut sarapan bersama.

"Bu, Pak. Widi berangkat kerja dulu ya, assalamualaikum," pamit Widi sembari mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara gantian.

"Assalamualaikum."

"Hati-hati kerjanya Nak, Waalaikumsalam."

Beberapa menit kemudian, Widi tiba di kantor. Setelah menekan tombol absen, ia bergegas masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Bagaimana persiapan laporan hari ini, Dina?" tanya Widi yang baru masuk dan langsung duduk di kursi.

"Sudah saya sediakan di atas meja, Bu," balas Dina dengan sedikit membungkukan badannya.

"Terima kasih, apa ada jadwal meeting hari ini?" tanyanya lagi yang tengah fokus ke layar laptop.

"Hari ini kita mau ketemu sama perusahaan Cakra, Bu Widi."

"Baik, jam berapa?"

"Habis makan siang Bu," Kembali bekerja masing-masing, tanpa di sadari sudah memasuki jam makan siang. Dina kembali masuk ke dalam ruangan Widi. Ternyata Widi sudah menunggu kedatangannya dan langsung bergegas menuju cafe yang sudah di atur untuk ketemu klien.

Sesampainya di cafe, mereka langsung duduk di kursi yang sudah di booking. Karna masih ada waktu panjang, mereka menghabiskan jam makan siang di cafe itu sembari menunggu kedatangan kliennya.

Tak berselang lama, ketika selesai makan orang yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba juga.

"Maaf lama, di jalan macet." ucap laki-laki itu dengan santai tanpa menoleh ke wajah Widi.

"Tidak apa-apa Pak, maaf saya makan siang terlebih dahulu," balas Widi mengelap mulutnya dengan tisu.

Begitu laki-laki itu duduk, lantas membuat mereka saling bertatapan. Lama menatap seketika baru teringat pertemuan sebelumnya.

1
Nor Azlin
berapa banyak si mantan nya si Danis ini yah ...bukan nya yang hari itu juga mantanya si Danis yang hamil anak rakan kerja mereka berdua yah ...ini datang lagi yang namanya si siren ini deh selepas ini sispa lagi nama nya santi ,Rani ,Julia banyak banget deh😁😁😁 yang penting thor jangan terjadi apa2 sama widi juga calon anak nya deh ...berhubung dia udah seperti ini jangan tinggal diam yah tuntaskan ssmpai akar umbi nya sekali kalau perlu berikan racun yang sama buat nya biar si siren tau rasa ...kalau perlu hantar aja ke laut lepas deh bukan nya kaum nya ada di laut juga tu😂😂😁😁 nama siren adik beradik dengan sirena kan ...lanjutkan thor
Yanti Susilawati
pemeran cewenya lemah...jdi males baca
Yanti Susilawati
si Widi bloon mau"nya nyium kaki ga punya harga diri banget
Cut Dini
Thor typo,Bu Nia ciuman dr pingsan
Annisa Rahman: iya kk harusnya siuman
total 1 replies
syska
Luar biasa
Duda Fenta Duda
tensi gua baca nya thor
Nor Azlin
si Nia ini terlalu bagik banget deh orang udah terang2angan mempunyai niat enggak baik masih aja di ledanin aja ...jadi orang iru biar jangan mengandalkan kesabaran aja deh sekali2 itu dibalas aha omongan yang tidak bermutu itu deh ...sampai bila kalian harus bersabar kayak gitu hinan deni hinaan yang kalian dapat mujur kalian berdua suami isteri tidak tinggal di warung bubur sumsum itu deh kalau tidak bukan hanya warung yang terbakar berangkali kalian berdua mati di bakar api deh ...jadi manusia itu berpikiran lebih kedepan lagi janfan asik kena tindas aja kayak kalian ini mengemis pada mereka aja deh ....cukup sudah dari si widi iru masih kecil sampai widi udah menikah & kaya raya pun masih aja kalian kena tindas jangan demi menjaga nama baik & tali persudaraan membuat kalian madih menunduk kepala ...buat apa menhaga tali persaudaraan lagi denfan mereka ini enggak ada guna nya lho datang minta maaf katanya namun masih aja mulut pedas bagai cabe rawit aja ...semoga selepas ini tidak ada lagi penindasan yang keluarga mu dspat yah Nia wendi nya ..lanjutkan thor
Nor Azlin
sekaya apa di kamu & keluarga mu itu yah paling2 cuman cukup pakai cukup makan aja deh segitu nya masih belagu deh dasar orang kurang waras deh kalian ini yah ...bisa2 nya menghina orang miskin yah apa kalian udah benar ni kaya nya kayak apa yah ck ck ck ck dasar orang enggak waras ni ...semoga kalian nikmat aja keombongan kalian sementara keluarha widi sukses berniaga kalian masih ditempat yang sama menghina orang tampa melihat seperti apa kehidupan yang mereka jalani yah dasar orang iri ...lanjutkan thor
Nor Azlin
Kecewa
Nor Azlin
sangat bagus ceritanya aku suka penuh dengan pengajaran hidup yang ada di dunia nyata...author sangat pintar & bijak sana kerana udah menggabungkan kisah masyarakat yang ada di dunia nyata pada kenyatan nya memang ada pembully & juga wanita malam begitu juga tetangga yang julid ...semoga sukses selalu thor
Nor Azlin
Buruk
Nor Azlin
pebasaran juga ni bukan nya si Dela dipecat yah apa aku yang keliru disini yah heemmm...lanjutkan thor
Nor Azlin
betul tu nasih aja mengingatkan akan tali persaudaraan ibu nya itu deh ...terlalu lembut menghadspi manusia seperti mereka yang rugi kamu sama keluarga mu ...ingat nama baik keluarga mu itu udah di fitnah merata2 di sosmad deh yang buruk nama kedua orang tua mu juga kamu sendiri ...memaafkan orang biarlah setimpal dengan kelakuan nya tapi ini udah menyangkuti maruah diri mu sama orang tua mu lho ...semoga kedepan nya bisa lebih tegas baik Nia windi atau widi sendiri biar orang lain tidak mengambil kesempatan terhadap kalian lagi ...lanjutkan thor
Nor Azlin
jangan kasih ampun ni orang udah lama mereka ini brrmain kotor deh ...saudara tidak saudara kerana kelakuan ini terlalu merugikan kamu sama keluarga mu & nama baik kalian semua yang menjadi buruk ...penjarakan aja biar kapok ni kerana udah mencemari nama baik keluarga mu lho...banyak sekali kamu & keluarga mu memaafkan kesalahan yang mereka perbuatkan pada keluarga mu kali ini jangan ada impati atau simpati & jangan berbelas kad8han kerana dia bude mu sekaligus kakak ibu mu kerana tidak ada keluarga yang memfitnah keluarga nya sendiri kalau mereka baik hati anggap aja mereka orang luar deh ...lalau ibu mu berbaik hati terhadsp nya jadi kamu jangan sesekali mengasihani nya kerana makin dibiarkan makin menjadi2 deh ...lanjutkan thor
Nor Azlin
tetangga kayak mereka seram banget kalau ada dekat2 rumah aku yah pada kepo semuanya bukan hanya itu tapi mereka juga ada ketua grupi nya sendiri deh ....dengan cepat aja berita yang dibawakan tersebar kemana2 yah...kenapa juga tidak ada yang benaran yah di persekitar tempat mereka tingggal yah...membahaskan tentang agama enggak papa lagi ini membincangkan tentang kehidupan orang lain lagi ...apa kehidupan mereka udah berkecukupan atau banyak uwang gitu yah fenhan seenak jidat mereka bergosip tentang orang lain tetangga kayak gini ni harus di jauhi agar kehidupan kita lebih aman tenteram yah ck ck ck bukan nya mendalamkan ilmu agama malah bergosip yang enggak benar tentang kehidupan orang lain ...lanjutkan thor
Lhya Amryhen Rahma Nurul
Luar biasa
Ahsin
dsr tolol gak ada pintar2nya pemeran wanita
Ahsin
bkin emosi bacanya pemeran wanita bego SDH direndahkn kok masih santai
Rea Ana
diluar Nurul
Luluk Maslahah
cerita nya GK jelas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!