Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan lebih awal
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
💕💕 HAPPY READING 💕💕
Anisa dan Rendra pulang sekitar jam 3 sore, tidak banyak barang yang dibeli anisa. Hanya kosmetik dan 2 stel baju saja. Anisa sudah siap jika ibu mertuanya akan mengomelinya, pasti ibu mertuanya dan santi juga sudah melihat status anisa. Apalagi saat di mall tadi anisa juga bikin status baru. Saat anisa turun dari mobil, ibu ratri dan santi sudah berdiri di teras menyambut anisa dengan tatapan tajam.
Rendra merasakan aura kemarahan pada diri ibunya, tapi kenapa ibunya marah? Lagi pula anisa juga istri rendra yang wajib rendra nafkahi. Dan anisa beli barang-barang yang saat ini ada didalam paperbag juga pakai uang anisa sendiri. Rendra hanya keluar uang bensin dan makan.
" Bagus ya uang anak ku kamu habiskan untuk foya - foya seperti itu. Anak ku yang capek kerja kamu yang menghabiskan uangnya. Kamu kira kamu itu siapa ? Anak raja yang harus saya hormati ? Enak saja kamu asal beli ini dan itu, istri tidak tahu diri. !" Bentak ibu ratri dengan ketus.
" Buk, kenapa marah sama anisa ? Memangnya anisa salah apa ? Lagipula anisa belanja tidak memakai uang rendra, mana rendra ada uang. Gajihan masih seminggu lagi. Kalaupun rendra ada uang tidak salah rendra membelanjakan istri rendra" Jawab rendra membela istrinya. Dia tidak suka ibunya selalu menyalahkan anisa terus menerus.
" Kamu itu sudah di cuci otaknya sama istrimu ini Ndra. Dia dapat uang darimana ? Kerjaanya saja hanya makan tidur dirumah. " Ucap ibu ratri menatap sinis anisa.
Rendra hanya menggelengkan kepalanya saja, bukan dia yang dicuci otaknya. Melainkan ibunya sendiri yang dicuci sama santi sang menantu kesayangan nya.
" Beli apa kamu ni" Tanya santi ingin tahu.
" Kepo !!" Jawab anisa singkat lalu menggeloyor masuk kekamarnya tidak memperdilikan dua wanita kepo yang ada diteras rumah.
" Lihat itu istrimu !! Tidak ada sopan santunnya sama sekali, ibu belum selesai bicara dia sudah pergi begitu saja.Dasar menantu kampungan tidak punya etika.
Hhuuuffff
Renda hanya membuang nafas dengan kesal, baru juga pulang ibunya sudah mengomel panjang lebar. Dia tidak tahu lagi harus bagaimana agar ibunya bisa menerima anisa dengan baik.
" Sudahlah bu, rendra capek mau istirahat. " Seru rendra masuk rumah dan menuju kamarnya menyusul anisa.
Diteras rumah santi dan ibu ratri masih penasaran dengan barang belanjaan Anisa. Mereka juga belum menanyakan perihal rumah yang tadi di unggah di status Anisa. Jika memang rendra beli rumah baru berarti rendra banyak uang, ibu ratri akan meminta uang lebih banyak lagi.
" Bu, jika rendra beneran beli rumah mewah tadi ibu harus ikut tinggal disana. Bila perlu aku dan mas zainal juga akan ikut tinggal disana, rumah itukan kelihatannya besar jadi tidak ada salahnya kita semua ikut tinggal disana. Dan rumah ibu ini dijual saja , terus hasilnya dibagi dua sama mas zainal. " Ucap santi membujuk ibu mertuanya.
" Kok bagi dua ? Anak ibu tiga loh ?" Seru ibu ratri heran.
" Iya kan rendra sudah punya rumah yang besar, jadi hasil jual rumahnya nanti bagi dua antara bagas dan mas zainal. " Ucap santi memperjelas ucapannya.
" Ibu belum terfikir untuk menjual rumah ibu. Sudah sana kamu pulang, urusi anak dan suami mu. Ini sudah sore, waktunya kiki dan koko mandi. " Ucap ibu ratri mengusir santi secara halus.
Santi cemberut namun dia tetap melangkah pulang kerumahnya. Saat sampai rumahnya dia melihat mainan anaknya berserakan kemana - mana san zainal suaminya tidur di atas karpet depan Televisi.
" Huuuhhh... Ini kenapa mainan bisa berantakan seperti ini ? Coba saja aku punya ART, pasti aku tinggal ongkang -ongkang kaki tanpa harus mengurus rumah. Tapi sayang banget uangnya buat bayar ART lebih baik aku belikan perhisan. Kalau urusan makan bisa kerumah ibu, lagi pula ibu tidak melarangnya. " Ucap santi bicara pada dirinya sendiri.
************
" Kamu beli rumah ndra ?" Tanya ibu ratri saat rendra duduk sendirian sambil menonton televisi.
Rendra terperangah dengan pertanyaan ibu. Kenapa sang ibu bisa menanyakan soal rumah ? Rendra langsung menjawab tidak , karena dia memang tidak membeli rumah.
" Tidak bu. " Jawab rendra singkat.
" Bohong !!" Tolak ibu ratri tidak percaya.
" Kok bohong ? Memang ibu kata siapa rendra beli rumah ? Mau ganti motor saja rendra tidak punya uang jadi dapat uang darimana untuk beli rumah. Ibu jangan termakan omongannya mbak santi. " Ucap rendra berterus terang.
" Buat apa ganti motor? Kamu kan sudah punya mobil. Ibu tidak termakan omongan santi, tapi ibu melihat status istrimu ini. " Ucap ibu ratri sambil menunjukan foto yang di unggah di status aplikasi hijau anisa.
Foto yang di unggah anisa adalah foto - foto saat di rumahnya tadi. Ada juga foto saal di mall, foto saat anisa memegang dua baju yang hendak dia beli.
" Cuma sekedar foto saja bu, lagipula di status itu tidak ditulis kalau itu rumah rendra kan ? Jadi atas dasar apa ibu dan mbak santi bisa menganggap itu rumah barunya rendra. Caption anisa juga tidak bilang jika itu rumah kami. " Ucap rendra menjelaskan, dia belum mau berbicara soal rumah itu. Biarlah anisa sendiri yang memberitahu karena anisa yang lebih berhak.
Dari arah dapur anisa datang memanggil suaminya dan ibu mertuanya untuk makan malam. Malam ini anisa sengaja mengajak makan lebih cepat agar pasukan sebelah saat datang sudah selesai makan.
" Mas, buk yuk makan. Aku sudah lapar sekali jadi kita makan lebih awal. " Ucap anisa menghampiri suami dan ibu mertuanya.
" Magrib saja belum nis, kenapa sudah makan malam ?" Tanya ibu mertua anisa heran.
" Anisa lapar bu. Kalau ibu mau nanti juga tidak apa - apa kok bu. Tapi jangan salahkan anisa kalau lauk makannya sisa - sisa saja. " Jawab anisa.
Rendra tahu sebenarnya anisa belum lah lapar, dia hanya menghindari keluarga santi saja. Tanpa banyak bertanya rendra pun berjalan menuju meja makan. Disana sudah ada bagas yang sudah duduk menunggu yang lainnya. Tidak ada pilihan lain, ibu mertua anisa juga ikut bergabung.
Saat adzan magrib berkumandang mereka sedang makan malam. Makan malam kali ini lebih tenang dari malam biasanya.
" Nah kan adzan magrib." Ucap ibu ratri.
" Anggap saja buka puasa bu. Meskipun ibu tidak pernah puasa. " Jawab bagas tanpa melirik ibu nya.
Anisa ingin tertawa saat mendengar adik iparnya berbicara, sang mertua langsung diam dan tidak berkomentar lagi. Mungkin saja dia malu karena sudah di skak oleh anaknya nya sendiri.
" Selesaikan makan mu gas, setelah ini sholat magrib " Seru rendra bertitah.
" Iya mas " Jawab bagas singkat
**********
RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏🙏❤️❤️
JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR, VOTE DAN FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏🙏❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏🙏❤️❤️
laki laki tak taudiru