Tahap Revisi
Karya pertama
Clara berprofesi sebagai seorang dokter yang sangat jenius di usianya yang masih 22 tahun sekaligus seorang ilmuan yang meracik obat dan racun, dia merupakan anak dari seorang mafia yang terkenal kejam no.1 di dunia.
Maka dari itu Clara di latih oleh orang tuanya untuk bisa beladiri. Tak hanya itu, Clara sosok gadis yang bermultitalenta nan juga cantik. Hingga pada suatu hari, Clara mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga membuatnya kecelakaan dan terjun ke Jurang.
Dan saat itulah rohnya berpindah ke dimensi zaman dunia kuno menjadi seorang putri yang terbuang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia
**Hay semua, para readers.
Jangan lupa like, coment dan vote yah.
terima kasih..
happy reading guys**...
Saat hendak sampai ke gubuknya, disana sudah terlihat Nuan di depan gubuk mondar mandir, dia sangat khawatir pada Lian wei, sebab nona nya belum kembali padahal hari mulai gelap, disaat Lian wei mulai mendekat.
Nuan malah terlihat terpanah dan takjub melihat seorang bak dewi menghampirinya. Sampai-sampai Nuan melongo dengan wajah bodohnya melihat lian wei.
Nuan baru tersadar ketika lian wei memanggil terus menerus dan menepuk pundaknya pelan.
Pukk...
"Nuan, Nuan!" Panggul Lian Wei sambil memegang pundak Nuan.
"Eh iya nona? nona cari siapa? "Tanya Nuan gelagapan karena malu tertangkap basah melihat Lian wei tanpa berkedip, eh tunggu dulu kenapa suaranya mirip seseorang.
"Kamu tidak kenal saya Nuan? ini aku Lian wei" Jawab Lian Wei
"Hah, apa benar ini nona?bagaimana bisa? Nona cantik sekali, padahal waktu pergi wajah nona masih... hmmm, maaf nona hamba lancang" ucap Nuan menunduk takut lian wei tersinggung, tapi dia juga bingung.
"Tidak apa-apa, Ceritanya panjang nanti aku ceritakan ayo masuk dulu hari mulai gelap di tambah lagi sudah mau turun hujan!" seru Lian wei masuk ke gubuknya menarik tangan Nuan.
Saat malam telah tiba, setelah makan malam. Nuan pun mulai membuka percakapan sebab jiwa penasarannya yang sangat tinggi.
Tapi saat hendak bertanya, tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras, akibatnya pun gubuk yang ditempati Nuan bocor.
"Nuan apakah setiap hujan deras tempat ini selalu bocor?" Tanya Lian Wei sambil mencari tempat yang tidak terkena air hujan.
"Maaf nona, memang setiap hujan seperti ini! Maafkan aku nona selama ini Nuan tidak bisa membuat nona hidup di tempat yang layak" jawab Nuan sendu, dia sangat sedih seorang putri harusnya mendapatkan hal yang mewah tapi ini malah sebaliknya.
"Tidak apa apa Nuan, Lagipula ini bukan salahmu. Yang salah itu si tua bangka kaisar sialan itu" Ucap lian wei dengan penuh dendam, dia sudah tidak peduli memanggilnya sebutan ayah.
Nuan yang mendengar itu hanya terdiam membisu. Semenjak nona nya sadar, dia seperti tidak mengenal nona nya lagi. Tapi dia juga senang karena dengan begitu nona nya tidak akan lagi yang menindasnya.
"Sebaiknya kita mencari tempat lain malam ini Nuan, tidak mungkin kita tidur dalam keadaan gubuk yang bocor ini" ucap Lian wei sambil berpikir tempat terbaik untuk tidur.
"Ampun nona, tapi disini tidak ada tempat lain selain kita yang tinggal di dekat hutan ini "jawab Nuan
Setelah lama berpikir, Lian wei mendapatkan ide untuk tidur di kalung dimensinya saja. Sekalian dia akan meracik pil untuk dia jual nanti.
"Nuan aku punya tempat lain untuk tidur, tapi kau harus berjanji tidak akan mengatakannya kepada orang!!" jedah nya
"Ini rahasia kau dan aku. Aku memberi tahumu karena aku sudah menganggap mu keluarga dan mempercayaimu" Lanjut lian wei sambil memegang tangan nuan.
"Hm,, baik nona. Saya berjanji!" sambil menatap lian wei lembut.
"Sekarang pejamkan matamu. Dan pegang tangan ku" perintah Lian wei.
Nuan yang mendengarkan hanya mengangguk paham..
Saat lian wei mulai berkonsentrasi... tiba tiba
SRING......
"Sekarang buka matamu Nuan!" Perintah lian wei.
Nuan yang mulai membuka matanya, terkejut sekaligus kagum pada tempat yang di lihatnya.
Hingga tidak sadar mulutnya terbuka lebar saking terpanah nya melihat keindahan dari kalung dimensi ini.
"Wah,nona tempat ini sungguh indah" Takjub Nuan
Lian wei yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Sambil menepuk pundak Nuan, yang masih dalam mode kagumnya.
"Nuan"
"eh,iya nona? hehehe maaf nona Nuan hanya kagum melihat keindahan tempat ini" ucap Nuan cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Lian wei hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah Nuan. .
"Ayo masuk!! kita akan tidur di dalam" sambil menarik tangan nuan ke arah rumah di dalam kalung dimensi tersebut.
"Nona ini dimana? perasaan nuan tidak pernah melihat tempat ini di sekitar kita" Tanya Nuan penasaran
"Ini itu di dalam kalung dimensi yang aku pakai" jawab lian wei.
"hah, bagaimana bisa nona? nona dapat darimana? "ucap nuan spontan.
"Huff... ceritanya panjang nuan. Baiklah aku akan menceritakannya.
Lian wei pun menceritakan semuanya tanpa terkurang sedikit pun.
**hay hay para readers author balik lagi.
salam kenal semuanya.
jangan lupa like,koment dan vote nya**...