Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Aura pria matang
"selama nya Daddy milik Ara" pernyataan Rey .
" Yaudah sekarang Ara mandi ya Daddy tunggu di ruang ganti " ucap Rey yang di balas senyum lebar Ara .
" Daddy mau ganti baju lagi ya ?" tanya Ara sambil terkekeh menatap jas dan kemeja Rey yang sudah basah karena air mata dan ingus Ara .
" Maaf ya Daddy " ucap Ara langsung meminta maaf .
" Tidak apa-apa mandilah cepat " ucap Rey keluar dari kamar mandi.
10 menit kemudian .
" Itu bajunya udah Daddy siapin " ucap Rey yang tengah merapikan dasinya di depan cermin .
" Daddy siapin baju Ara?" tanya Ara yang berdiri didepan pintu lemari menatap Rey .
" Iya, itu diatas meja " ucap Rey menunjuk yang diambil Ara dengan senyum-senyum Baper nya .
" Aaa, terimakasih Daddy " ucap Ara memeluk Rey dari belakang dengan manja .
" Sama-sama cantik " ucap Rey berbalik lalu memegang pipi Ara dan mengecup kening nya dengan romantis.
" Astaga , matanya sampai bengkak Baby karena kamu banyak menangis " ucap Rey memperhatikan dengan detail wajah Ara .
" Hehe, istri Daddy kan cengeng " kekeh Ara yang merasa malu juga ketika dia terbayang ekspresi nya ketika menangis .
" Tapi mulai hari ini nggak boleh nangis lagi , istri Daddy harus selalu ceria dan tersenyum" ucap Rey mengecup bibir Ara lagi .
" Ihhhh Daddy tinggi banget " ucap Ara berjinjit bahkan bergelayut dileher Rey hanya karena ingin mengecup pipi pria itu balik .
" Kamu aja yang pendek " ucap Rey mengacak dengan gemas rambut Ara .
" Biarin pendek yang penting cantik " ucap Ara kepedean lalu memakai bajunya dengan cepat .
" Daddy pasangin Resleting nya " ucap Ara memunggungi Rey yang masih berdiri di depan cermin itu .
plakkk
" Gatel ya , kayak Om-om" Ara langsung menampar lengan Rey begitu dia mengecup punggung Ara .
" Lah emang suami kamu ini Om-om cuma punya anak aja yang belum " pernyataan Rey sambil terkekeh menaikkan resleting dress Ara .
" Om-om Hot" ucap Ara bergidik ngeri lalu mengambil sisir .
" Sini Daddy sisir rambut yang" ucap Rey mengambil alih .
Rey menyemprotkan vitamin rambut dengan cukup banyak baru mengisir rambut Ara dengan senang .
" Ara suka kepang rambut lo Daddy kalau lagi gabut " kekeh Ara yang berdiri di depan cermin itu .
" Kepang dua ?" tanya Rey mengangkat sebelah alisnya saat tiba-tiba hal liar terlintas di pikiran nya .
" Iya , kayak gadis desa " ucap Ara dengan polosnya.
" Kalau begitu lain kali kepang dua lah Daddy pengen liat " ucap Rey dengan pikiran yang semakin liar saja membayangkan bercinta sambil memegang rambut Ara .
" Nanti Daddy ketawa karena Ara jelek " cemberut Ara melihat Rey yang malah senyum-senyum sendiri dari cermin.
" Cantik kok Baby kalau rambutnya dikepang dua apalagi rambut panjang seperti ini" ucap Rey yang sudah selesai menyisir dan terakhir dia memberikan jepitan pita setelah menata rambut Ara di bagian belakang .
" Iya deh nanti Ara kepang biar Daddy bisa liat " ucap Ara berlari keluar ruang ganti sambil membawa sepatunya.
Rey menatap dengan senyuman lebar Ara yang berlari lincah itu .
" Istriku sangat cantik dan lucu " gemas Rey dengan perasaan menghangat melihat Ara yang tengah memakai sepatu di tepi ranjang.
" Ara udah cantik kan Daddy ?" tanya Ara sambil berputar-putar mengembang bawahan Dress yang sampai lutut .
" Cantik , Ayo berangkat " ucap Rey menggandeng Ara menuruni tangga.
............
Ara sampai berhenti berjalan menatap bodyguard nya yang kini tengah berjalan di lantai dasar sepertinya dia baru selesai olah raga .
" Pagi Tuan , Nona" sapa Ex saat lewat kedekat Rey dan Ara yang berhenti di anak tangga akhir .
" Pagi Om Ex " sapa Ara dengan suara tersendat.
Ara tidak munafik matanya benar-benar tak bisa dikondisikan menatap tubuh kekar Ex yang tidak tertutup apapun karena dia hanya memakai celana pendek sehabis olah raga.
Logika Ara mengatakan jangan nanti Rey marah lagi tapi mata Ara tidak bisa bohong dia selalu silau liat yang bening-bening.
" Hehhhh, Mata Daddy ya " marah Ara begitu menoleh kesamping menampar lengan Rey dengan cukup keras sampai nyaring sekali bunyinya.
" Astaga " Rey yang sempat melek itu tersadar setelah cukup lama melek melihat tubuh bodyguard yang begitu kekar itu .
" Haaa, gejala awal gay ini " goda Ara tertawa meledak lalu berlari kencang .
" Ehhh mulut ya Bocil sialan " umpat Rey tak terima sekali mendengar ucapan Ara.
" Mulut kamu ya " ucap Rey ikut masuk kedalam mobil dan mencubit bibir Ara begitu duduk disebelah nya .
" Lagian Ara pikir mata Ara aja yang silau liat yang bening-bening rupanya mata Daddy juga " tawa meledak Ara yang padahal sudah takut tadi Rey marah padanya karena melihat tubuh Ex tapi rupanya Rey malah menatap juga .
" Bukan begitu Ara tapi tubuhnya memang bagus sekali bentuknya" ucap Rey yang tidak bisa memungkiri hal itu walaupun dia juga seorang pria.
" Nah ini gejala awal " suara cempreng Ara semakin meledek .
" Ara " geram Rey menjitak kepala gadis nakal yang terus menggodanya itu .
" Lah kok marah , jangan-jangan beneran lagi " ucap Ara dengan ekspresi curiga nya .
Hahahaha.
Tawa meledak 2 bodyguard itu mengalihkan perhatian Ara dan Rey yang tengah berdebat .
" Ma, Maaf Tuan , Nyonya" ucap Bodyguard yang tengah menyetir itu meminta maaf karena memang tak seharusnya mereka tertawa.
" Bener kan Om , Daddy udah ada gejala " tawa Ara semakin menggoda Rey .
Rey menatap Ara dengan mata menyipit lalu memalingkan wajahnya bahkan duduk menjauh dari Ara .
" Lah kok Daddy ngambek " tawa Ara semakin nyaring melihat Rey yang sudah duduk menjauh bahkan memunggungi Ara dan menghadap jendela .
" Daddy " suara menggoda Ara menyentuh tangan Rey yang langsung ditepis nya .
" Suami ku , Aww" goda Ara dengan tangan nakal nya memegang dagu Rey .
"Enggak " ketus Rey menepis tangan Ara berulang kali dengan mood yang sangat jelek .
" Ihhh, ngambek nih " tawa Ara semakin senang menggoda dan mempermainkan Rey .
" Om berhenti bentar beli minum " ucap Ara menunjuk minimarket.
Setelah Ara turun Rey yang sudah bad mood itu seketika tersadar dan duduk dengan posisi cool dengan wajah dinginnya.
" Astaga kenapa malah Aku yang jadi seperti Bocil " batin Rey mengumpat dalam ekspresi datar wajahnya.
Jujur Rey merasa malu dan geli setelah sadar kalau sudah bersikap tidak seharusnya dan semakin kesal melihat bodyguard yang tinggal bersamanya didalam mobil terlihat curi-curi pandang dari kaca depan .
Ingin marah tapi udah terlanjur malu sendiri !
Ara kembali masuk mobil bersama bodyguard yang tadi menemani nya dan langsung tergelak melihat Rey yang sudah kembali ke mode cool seperti biasanya.
" Khodam Nya sudah kembali " kekeh Ara melihat Rey yang duduk dengan wajah datar dan aura pria matangnya kuat sekali .