Beberapa orang tidak percaya adanya reinkarnasi. Tetapi inilah yang di alami seorang Angel Zhao. Bukan! lebih tepatnya perpindahan jiwa.
Angel Zhao mendapati dirinya bangun di tubuh wanita bernama Julia Brasco. Gadis polos dan lemah yang juga meninggal akibat kecelakaan. Gadis yang ada di mobil yang menjadi lawannya.
Angel dan Julia yang sama-sama menjadi korban keserakahan, sama-sama korban penghianatan, dan sama-sama menjadi korban penjebakan.
Angel yang bodoh dan naif membuat seluruh keluarganya menanggung penderitaan. Penyesalan yang begitu besar membuat Angel meminta pada yang kuasa untuk memberikannya kesempatan sekali lagi.
Angel yang menginginkan kehidupannya lagi, menempati tubuh Julia yang sudah menyerah dengan hidupnya sendiri.
Angel berusaha untuk memperbaiki hidupnya lewat tubuh Julia.
Dia akan melakukan semua, meski harus menjadi boneka dari pria kaya yang menjadi suami kontraknya. Pria inilah yang mengantarkan Angel kepada pembalasan dendamnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanggar Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Atomic Bar
Jason tertegun beberapa saat dan masih belum kembali ke pikiran normal. Dia terlalu terkejut mendapati sikap Julia yang menurutnya aneh. Tak menyadari Julia telah pergi, dia masih duduk di posisi yang sama dengan linglung. Entah kenapa masih dia rasakan jemari Julia yang bersentuhan dengan kulitnya. Tatapan penuh cinta dan pemujaan dari Julia telah membuat jantungnya seakan berhenti berdetak karena waktu yang tak berputar.
“Jason, aku mengalami kesulitan.”
“Jason, maukah kau menikah
denganku?”
Kata-kata Julia masih terus terngiang di pikirannya. Kata-kata sedih penuh luka Julia namun dengan tatapan berbinar penuh cinta yang Julia tunjukkan membuat sudut hatinya tergerak untuk mengasihi. Benar-benar mengoyak hatinya. Aroma manis nafas Julia, dapat dia rasakan. Bibir merah yang menggoda dapat ia lihat dengan jelas. Seakan menuntunnya untuk mengatakan ‘iya’ pada setiap permintaan yang gadis itu minta.
Tanpa sadar ia meraba dadanya. Dapat ia rasakan jantungnya masih berdetak dengan normal. Jadi dia menarik nafas sekali lagi dan menghembuskannya. Pikirannya sudah mulai tenang, namun dia masih belum percaya pada lamaran yang gadis itu ucapkan. Gadis lugu dan bodoh itu menjadi wanita centil dalam hitungan menit. Menggodanya dan memintanya untuk menikahinya. Kata-kata Julia telah membuat jiwa lelakinya tertarik keluar.
“Jika aku mau, aku bisa membelimu”
“Apakah kau tahu bar terbaik di
kota ini?”
Saat kata-kata itu kembali terngiang, ekspresinya berubah menjadi gelap. Apa gadis itu benar-benar waras? Kenapa dia terlihat begitu murahan? Benar-benar menyebalkan! Rasa jijik kembali muncul di hatinya. Namun entah kenapa kian terasa aneh. Kemudian dia berdiri dan berlari menuju pintu. Dia sudah tidak lagi melihat mobil sport merah itu lagi di depan rumahnya.
“Apakah dia ...Shittttt! Dia benar-benar pergi ke bar!” Ah sudahlah..bukan urusanku, cukup beritahu Jordan agar bisa menyelesaikannya. Kemudian dia berbalik masuk rumah. Jason menarik jas nya kemudian melangkah menuju lantai atas untuk membersihkan diri di kamarnya. Setelah selesai membersihkan diri, dia menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Entah kenapa, wajah sedih dan permintaan Julia itu selalu terbayang. Membuat hatinya begitu resah. Akhirnya dia bangkit dan menukar pakaiannya. Melangkah turun dan mulai mengendarai mobilnya.
**
Sementara itu Julia tengah mengendarai mobilnya setelah pulang dari rumah paman Aston. Dia baru menyadari kebodohannya sendiri. Sudah berapa lama dia terbangun di tubuh asing ini? Dia melupakan kalau dia bisa mendapatkan segala informasi dengan mudah. Mungkin karena dia tidak memiliki waktu untuk bermain handphone. Padahal dia selalu membawa handphone di tas kemanapun dia pergi. Bukankah itu adalah suatu kebodohan yang nyata? Oh Angel..kenapa kau tidak memakai kecerdasanmu dengan benar. Kau bahkan harus melamar seorang pria yang baru kau kenal. Untung saja tadi aku melihat handphone di saku celananya, jadi aku bisa ingat kalau aku juga punya handphone. Dia tertawa keras dan hampir menangis karena terlalu bahagia. Dia bahkan tertawa geli mengingat apa yang telah dia lakukan pada jason dan membayangkan ekspresi Jason yang tadinya begitu menghinanya. "Jason saat ini pasti sedang bingung."
Dia menghentikan mobilnya kemudian meraih handphone nya. Menyalakan dan mulai berselancar. Hal utama yang dia lakukan adalah mencari bar terbaik di Las Vgas. Julia menatap layar ponselnya dan tersenyum tipis saat informasi yang dia dapatkan sama dengan yang dikatakan Jason. Ya..dia akan datangi Atomic bar sekarang juga. Bar yang kata jason sering juga didatangi oleh kekasihnya, Jordan.
Julia meletakkan ponselnya dan menyetir kembali untuk menuju ke rumahnya. Dari info yang dia dapat Atomic bar adalah tempat berkumpulnya orang-orang kalangan atas. Dia butuh pakaian yang layak untuk masuk ke sana tanpa masalah. Sesampainya di rumah, Julia mendapati rumah tampak sunyi. Dia menuju kamar dengan cepat dan membuka lemari pakaiannya. Akhirnya dia mengambil gaun yang pernah Janet ambil diam-diam.
Julia mengenakan gaun berwarna merah dengan potongan kerah v yang rendah, dan panjangnya hanya sampai setengah paha. Gaun itu terlihat simple namun terkesan mewah. Gaun yang tersemat di tubuhnya membuat body tubuhnya makin membentuk, Lalu dia ambil segala aksesoris, sepatu dan dompet jinjingnya guna menunjang keseluruhan penampilannya.
Oh ayolah...dia adalah Angel Zhao, artis papan atas, tidak sulit untuknya merias diri. Sapuan make up ringan dengan lisptik merah menghias wajahnya. Tidak lupa untuk sentuhan terakhir, dia ikat tinggi rambutnya untuk menampilkan kesan seksihhh dan berani. Setelah merasa puas dengan hasilnya, dia segera turun dan melajukan mobilnya . Dia hanya membutuhkan waktu sekitar empat puluh menit untuk sampai ke Atomic bar.
Setelah sampai, dia menatap wajahnya di depan kaca mobilnya sekali lagi. Dia mencoba memastikan sekali lagi bagaimana penampilannya malam ini. “Sempurna! Baiklah Julia.. mari kita bersenang-senang. Carilah pria tampan dan kaya untuk menunjang masa depanmu. Jangan biarkan mereka semua merampas milikmu."
Setelah Julia memarkirkan mobilnya di basement bar, dia kemudian melangkah menuju sebuah lift, tentunya setelah mengalami pemeriksaan keamanan. Tidak sulit baginya untuk lolos proses pemeriksaan setelah penjaga melihat mobil jenis apa yang Julia bawa. Tidak hanya itu, Julia juga menyebutkan nama keluarganya saat penjaga bertanya tentang jati dirinya.
Keluar dari lift lagi-lagi dia disambut dengan penjaga yang menunduk sesaat sebelum memeriksanya. Saat dia lolos, dia melangkah menuruni tangga menuju lantai bawah. Dari tangga yang dia lewati sudah terdengar musik yang menyentak. Di saat melangkah ke anak tangga terakhir, dia melihat lampu warna warni memantul di lantai. Lengkap dengan bayangan tangan-tangan yang menari.
Dia mendongak, dan yah...sangat ramai. Dia kemudian melangkah anggun mendekati meja bar. Mengedarkan pandangan, meneliti sesaat sebelum duduk di bangku bartender. Kemudian tangannya melambai untuk memanggil bartender yang bertugas.
"Berikan aku segelas jus jeruk." pinta Julia.
Sebenarnya Julia semenjak di kehidupan terdahulu sangat payah dalam hal minuman. Bahkan jarang sekali dia memasuki bar kalau tidak dalam keperluan syuting. Managernya juga sangat memahami dan menjaga agar dia tidak terlibat masalah dengan segala sesuatu di area bar, terutama minuman alkohol. Karena saat dia mabuk, dia akan mengacaukan segala yang di sekitarnya.
"maaf nona, bar kami hanya menyediak--"
"Kalau begitu berikan aku minuman dengan kadar alkohol paling rendah." sahut Julia cepat.
Bartender tersebut mengangguk dan mulai membuatkan minuman sesuai pesanan Julia. Selama menunggu Julia terus mengedarkan pandangannya. Seperti singa yang mengendap untuk mencari mangsa. Dia hanya tersenyum kecil bila sedang mendapat sapaan dari beberapa pria. Kemudian dia bertanya kepada bartender "siapa pria yang paling berpengaruh di bar ini?"
"Nona..itu--"
Rekomen banget buat jadi Bacaan yg menarik disimak 👍👍👍👍🤩🤩🤩🤩🤩
Sampah memang harus cepat disingkirkan ketempat nya 😏