" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Aldara yang masih terdiam menatapi pemandangan didepannya dengan angin yang sangat deras..
" Apa kamu tau alasanku tidak ingin membantu??".. Ucap Aldara sambil menoleh ke arah Aresha
Aresha menganggukkan kepalanya dia ingin mengetahui alasannya..
" Kau lihat bukan?? Mereka hanya baik kepadaku disaat sesuatu terjadi kepada mereka, terutama Ayahku meminta maaf karena demi Vana bukan anak kandungnya".. Ucap Aldara sambil menahan tangisnya".. Aku sangat sakit hati dan iri mereka perlakukan diriku seperti orang lain, aku juga ingin dimengerti bukan hanya aku saja mengerti mereka".. Sambung Aldara namun air matanya mengalir
" Maafkan aku jika memaksa dirimu, namun dia juga perlu diobati olehmu Aldara".. Ucap Aresha
" Aku tau, tapi aku tetap tidak bisa untuk mengobatinya".. Sahut Aldara dengan wajah senyumnya
" Apa kau dendam kepada mereka??".. Tanya Aresha
" Tentu, aku dendam dan sakit hati makanya aku tidak bisa untuk mengobatinya, jadi aku mohon kepadamu jangan memaksaku terus".. Ucap Aldara dengan air matanya terus mengalir
" Baiklah aku tidak akan memaksamu, namun tolong bantu aku kasih tau aku caranya agar dia bisa sembuh".. Pinta Aresha
" Baiklah aku akan mengeceknya nanti dan aku akan memberitahukan cara untuk menyembuhkannya".. Sahut Aldara
" Terima Kasih".. Ucap Aresha diangguki Aldara
***
Disisi lain, dimana Elika dan Samuel masih menatap kearah ruangan itu melihat keadaan Vana yang sangat mengenaskan
Kini Aldara dan Aresha datang namun mereka tidak masuk kedalam ruangan itu..
" Aldara". Panggil Samuel
Namun Aldara tidak merespon saat Samuel memanggilnya, Aldara mengamati Vana dari balik kaca itu membuat dia paham tentang keadaan Vana..
" Besok kalian coba tutup Vana matanya dan bawa Profesor Julian serta Dokter Angga masuk, jika dia tenang saat kalian masuk maka kalian harus mengobatinya disaat dia terbuka matanya".. Ucap Aldara membuat Elika dan Samuel mengerti mengapa orang selalu mencari Aldara
" Baiklah besok aku akan mencobanya bersama mereka".. Ucap Aresha
" Dan, coba ajak juga dia berbicara disaat matanya tertutup lihat perkembangannya gimana? Jika dia merasa baik-baik saja saat matanya tertutup berarti dengan extra kalian harus membuatnya sembuh dengan matanya terbuka".. Ucap Aldara
" Aku akan mengatakannya besok kepada Profesor dan Dokter Angga semoga kami bisa menyembuhkan dia dengan arahan dari kamu".. Ucap Aresha dengan senyum
" Baiklah kalau begitu aku pamit pergi dulu".. Ucap Aldara diangguki Aresha
Namun tiba-tiba..
" Aldara tunggu".. Panggil Elika sambil menarik tangan Aldara
" Ada apa??".. Tanya Aldara dengan nada dinginnya
" Tolong sembuhkan Vana, jika kamu memang benci diriku tapi aku sangat mohon sembuhkan Vana dia harta bagiku".. Ucap Elika dengan memohonnya
Dengan cepatnya Aldara melepaskan tangan Elika namun dengan lembut..
" Maaf aku tidak bisa".. Ucap Aldara sambil pergi
" Aldara tunggu".. Panggil Elika dengan menangisnya".. Ku mohon Aldara sembuhkan lah Vana".. Sambung Elika sambil duduk dilantai
Aresha menatap ke arah Aldara yang pergi, dia sangat tau bahwa Aldara sangat sakit hati dengan perilaku yang dibuat mereka..
Kini Aresha mencoba menenangkan Elika dengan sikap lembutnya..
" Nyonya, besok kami akan mencobanya dengan arahan yang diberikan oleh Aldara, jika dia baik-baik saja dengan menutup matanya itu hal baik namun kita harus menyembuhkannya dengan matanya terbuka".. Ucap Aresha diangguki oleh Elika
Aresha membantu Elika untuk berdiri, setelah itu dia pamitan kepada Elika dan Samuel..
Disisi Aldara yang baru saja tiba di ruang istirahatnya dnegan rasa hatinya sangat sakit..
" Mengapa mereka baik kepadaku disaat Vana sedang sakit dan butuh pertolongan dariku".. Ucap Aldara dengan sendirinya".. Mengapa semuanya tidak adil begini!".. Teriak Aldara dengan nada tangisnya
padahal itu bujuk rayu yang semu dan akan lupa bahwa sudah beristri dan punya anak untuk dapat leluasa dalam mengarungi kesenangan maka istri sah jadi dan anak menjadi tumbal kebiadaban ibu tiri dan bapak nya nauzubillah