Deal, Kita Menikah!

Setelah keluar dari hotel, Cleo terus marah-marah serta mengumpat di sepanjang perjalanan pulang. Dan tentu saja yang menjadi sasaran kemarahannya tidak lain, dan tidak bukan adalah Alex sang pengawal pribadinya.

Cleo bahkan sempat memukul pria itu dengan tas yang dipegangnya, karena tidak becus menjaga dan membiarkannya begitu saja masuk ke dalam kamar hotel bersama Kenan. Meski semua itu bukan sepenuhnya kesalahan Alex, tapi tetap saja Cleo menjadikan pria itu sebagai kambing hitam.

"Aku tidak mau tahu, kau harus menghukum Alex karena bekerja tidak benar." Adunya pada Agam. Dia terus mengadu tanpa peduli kakak dan kakak iparnya sama seperti dirinya yang baru saja sampai di mansion. Cleo juga tak peduli saat kakak iparnya berjalan begitu saja tanpa mempedulikan sapaannya.

"Bukan Alex yang tidak bekerja dengan benar, tapi kau yang bertindak keterlaluan!" ujar Agam sembari menghentikan langkahnya tepat di ruang tengah, niat untuk mengejar istrinya yang sedang marah harus di tunda karena permasalahan Cleopatra.

"Aku?" tunjuk Cleo pada dirinya sendiri. "Anak buah mu itu hanya diam saja saat aku di bawa masuk ke dalam hotel, dan kau menyalahkan aku?"

"Tentu saja! Sekarang lihat dirimu!" Agam menatap penampilan adiknya yang terbilang sangat berani. "Bagaimana para pria tidak ingin membawamu ke hotel, jika penampilanmu seperti itu!"

"A...!" ketus Cleo dengan wajah yang kesal. "Pokoknya aku tidak mau menikah! Apalagi dengan Kenan!"

"Kau tidak punya pilihan! Meskipun menolak Kenan, maka Dad dan Mommy akan menjodohkanmu dengan pria lain yang belum tentu lebih baik dari Kenan." Sahut Agam dengan tegas.

"Tapi lebih baik aku menikah dengan pria lain dari pada dengan Kenan, dengan pria yang hanya memiliki kelebihan di wajahnya yang tampan."

Agam menautkan kedua alisnya. "Kau itu sebenarnya membaca data Kenan Meyer tidak?" tanya Agam dengan bingung, karena bisa-bisanya Cleo mengatakan kelebihan Kenan hanya di wajahnya.

"Aku..." Cleo menggelengkan kepalanya. "Untuk apa aku membacanya? Tidak penting! Lagi pula pria tidak bermodal yang hanya menikahi aku untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaannya, bukanlah pria yang pantas untuk menjadi suamiku! Terlebih lagi dia sudah berani membawa aku ke hotel."

Agam lagi-lagi menautkan kedua alisnya. "Jangan terus berbohong dengan mengatakan kau di bawa ke hotel? Kalau yang sebenarnya justru kau yang menantang Kenan Meyer!"

Deg.

Cleo menelan salivanya dengan susah payah. "Kau tahu darimana?" dia terkejut ketika Agam mengetahui kebenarannya. Matanya kini menatap pada Alex sebagai tertuduh utama. "Pasti kau yang memberikan laporan itu?"

Alex tidak menjawab pertanyaan Cleo, dia memilih menundukkan kepalanya dari pada berdebat dengan seorang Cleopatra yang hanya akan membuat kepalanya pusing.

"Bukan Alex, tapi Kenan yang menghubungiku dan memberitahu semuanya." Ujar Agam.

"What? Tapi bagaimana bisa? Kalian saling kenal?"

Agam menghela napasnya dengan kasar. "Meskipun tidak mengenal secara pribadi, tapi aku sudah menyelidiki siapa itu Kenan Meyer. Dan aku yakin pilihan Dad dan Mom adalah yang terbaik!" jawab Agam. Lalu matanya kini beralih menatap pada Alex. "Jelaskan pada Cleo secara rinci siapa itu Kenan Meyer!"

"Baik Tuan," ucap Alex.

"Dan kau!" Agam kini menatap pada adiknya. "Tidak boleh meninggalkan ruangan ini sebelum Alex selesai memberitahu mu siapa itu Kenan Meyer!"

"Tapi A..."

"Aku serius Cleopatra Mateo!" tegas Agam.

Membuat Cleo akhirnya mau tidak mau mendengarkan Alex yang tengah menjelaskan siapa itu Kenan Meyer. Dan yang membuatnya terkejut adalah pria itu tenyata masuk ke dalam jajaran eksekutif muda yang sangat sukses, bahkan namanya berdampingan dengan sang kakak Agam Mateo. Itu artinya kekayaan yang di miliki seorang Kenan Mayer sangatlah fantastis, apa lagi perusahaan milik pria itu yang bergerak di bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, serta komputer pribadi itu masuk ke dalam salah satu perusahaan berpengaruh di dunia.