Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kantor Pranata
Hari demi hari berlalu begitu cepat. Kini Chaca sudah mulai kembali aktifitas dengan kuliahnya.
"Sayang, kamu mau kuliah?" tanya Faris saat melihat Chaca sudah berpakaian rapi menuruni anak tangga.
"Iya pah, Chaca bosen di rumah terus." kata Chaca sambil mencium punggung tangan Faris.
"Mama sama kakak dimana pah?" tanya Chaca celingak celinguk mencari keberadaan Lana dan Leona untuk berpamitan.
"Mereka kerumah oma," jawab Faris lembut namun Chaca hanya diam.
Meskipun Faris menerima kehadiran Chaca dengan tangan terbuka, namun tidak dengan orang tua Faris. Mereka sangat membenci Chaca dan tidak pernah mau menerima kehadiran Chaca.
"Emm, ya sudah Chaca berangkat dulu ya pah, soalnya mau mampir ke kosan Hanna dulu." kata Chaca.
"Hati hati ya." kata Faris di balas anggukan kepala oleh Chaca.
Setelah 25 menit Chaca sampai di kosan Hanna, ia segera memarkirkan motornya di depan kosan dan langsung masuk kedalam kamar Hanna.
"Eh mau kemana lo?" tanya Chaca saat melihat Hanna terburu buru mengunci pintu.
"Aku mau ke kantor suami Jenar. Kamu ngapain pagi pagi udah disini?" tanya Hanna bingung, Pasalnya mereka ada kelasnya siang, kenapa Chaca pagi pagi sudah nangkring di kosan nya.
"BT gue di rumah, makanya gue bilang kalau ada kelas pagi." kata Chaca cemberut.
"Nah, kebetulan kalau begitu." Ujar Hanna tersenyum lebar menampilkan deretan giginya.
"Perasaan gue mendadak gak enak nih." ucap Chaca.
"Hehehe, Cha. Kamu kan sahabat aku yang cantik dan baik tidak sombong." kata Hanna membuat Chaca berdecak kesal.
"Udha deh, to the point aja gak usah menye menye." kata Chaca cemberut.
"Anterin aku ke kantor suami Jenar yuk," kata Hanna memelas. "Flashdisk A Arlan ketinggalan semalem, dan ini penting banget mau buat meeting pagi ini." kata Hanna sambil menunjukkan totebag di tangannya yang berisi jaket Arlan.
"Kok bisa om asisten disini?" tanya Chaca memicingkan matanya. "Hayoo lo, ngapain dia ke kosan lo?"
"Astaga Cha. Aku gak ngapa ngapain yah, kita semalem ngobrol doang di taman depan. Karena gue kedinginan makanya dia ngasihin jaket nya eh trnyta di kantong jaketnya ada File penting buat meeting hari ini." jelas Hanna pada Chaca.
"Sok romantis lo. Sok sok an ngikutin Drakor." Ucap Chaca mencibir.
"Iri bilang bos .." cibir Hanna terkekeh. "Udah dong ayo pliss temenin aku." kata Hanna terus merengek, akhirnya Chaca mengantarkan Hanna dengan menggunakan motornya ke Pranata grup.
Sesampainya di kantor Pranata, Hanna langsung berlari meninggalkan Chaca seorang diri di depan kantor.
"Dasar temen gak ada akhlak." kata Chaca kesal.
Tiin tin ...!
Sebuah mobil datang dan mengganggu lamunan Chaca dengan klakson nya.
"Om ganteng!" pekik Chaca saat melihat seorang yang beberapa hari yang lalu telah menolongnya.
Laki laki itu membuka kaca mata hitamnya dan langsung menatap Chaca dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Siapa?" tanya Arya yang juga baru turun dari mobil.
"Entahlah." jawabnya sambil mengedilkan bahunya cuek.
"Dih om ganteng sengak banget sih. Jangan mentang - mentang ganteng terus bisa sombong gitu dong." kata Chaca kesal karena laki laki di depannya tidak mengenali nya.
"Sudahlah, lo urus itu bocah dulu, gue masuk duluan." ucap Arya menepuk bahu Dimas.
"Ngapain disini?" tanya Dimas dengan nada dingin dan tajam kepada Chaca.
"Tadinya cuma nganterin temen Chaca doang, tapi setelah lihat om disini, jadinya Chaca pengen ngobrol sama om." kata Chaca tersenyum sumringah.
"Ini tempat orang bekerja bukan mengobrol, kalau tidak ada lagi yang di lakukan disini, silahkan tinggalkan kantor ini."
"Dih om, jangan galak galak begitu. Nanti kalau jatuh cinta sama Chaca repot loh." Ucap Chaca terkekeh sendiri.
"Pulanglah." Dimas masih berusaha bersikap biasa saja saat berbicara dengan Chaca, meskipun dalam hatinya ia sangat ingin mengumpat bocah did depannya yang begitu percaya dirinya.
"Om, nanti makan siang bareng mau gak?" tanya Chaca. "Sebagai ucapan terimakasih Chaca waktu itu." ucapnya lagi.
"Saya sibuk! Silahkan kamu pergi dan jangan pernah datang lagi kesini." ujar Dimas lalu segera pergi meninggalkan Chaca.
"Om ganteng thank you and have a nice day ..." Teriak Chaca sambil melambaikan tangannya membuat semua orang yang berada disana langsung menatap ke arah Chaca, namun Chaca hanya cuek saja dan bersikap masa bodo.
Bersambung 💃💃
Kisah Chaca mengejar om Duda di mulai 😍💃💃
Hayoo dukung Chaca agar pantang menyerah sampai om Duda klepek klepek sama daun muda 🙊🙊💃💃💃