Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12. Harus bertanggung Jawab
Semalaman Rodrigo tak dapat memejamkan matanya, setiap menit setiap jam dilaluinya dengan pikiran berkelana pada sosok Amelia, penasaran dan kesal dirasakan pada waktu bersamaan.
'enak sekali hidup wanita itu, setelah berhasil memporak-porandakan petualangan ku dengan berbagai wanita penghangat ranjangku, setelah menghilangkan hasrat ku pada wanita-wanita yang sukarela menemaniku melewati malam panas, kini dia berbahagia dengan anak dan suaminya. Aku tidak akan membiarkan dia hidup dengan tenang, dia harus menjadi milikku selamanya ' batin Rodrigo emosi.
Entah sampai jam berapa Rodrigo terus memikirkan Amelia dalan kekesalannya, pagi hari yang cerah tak berpengaruh pada suasana hati seorang Rodrigo. Tuan besar Abraham dan nyonya besar Zhaina yaitu Papa dan mama Rodrigo terkejut melihat mata anaknya yang kurang tidur.
"Igo sayang,,,,atur waktu istirahatmu di malam hari, cukup pagi sampai siang hari saja kamu kerja ". nasehat Zhaina
"Nak,,,,papa sama mama sudah semakin tua, entah sampai kapan kami bisa menemanimu, setidaknya menikahlah selagi kami masih kuat ". kata Abraham dengan tatapan penuh harap
"Dengan keadaanmu yang seperti sekarang masa tidak ada wanita yang mau menjadi istrimu ". timpal Zhaina tak percaya jika anaknya masih betah sendiri
"Semua wanita di sekitarku ingin kujadikan istri tapi mereka hanya mau semua fasilitas dan uangku saja, ma,,,,". ujar Rodrigo tanpa ekspresi
"Kalo kamu mau, biar papa sama mama yang carikan calon istri buatmu, gimana,,," tanya Abraham membayangkan wajah cantik nan teduh milik Amelia dengan bersemangat
"Apaan sih pa, Igo masih bisa cari sendiri ". kata Rodrigo kesal
"Harus secepatnya sayang, mama sama papa pingin menimang cucu secepatnya seperti orang tua pada umumnya". ujar Abraham dan diangguki dengan cepat oleh Zhaina
"Pa, ma,,,Igo sarapan dikantor ada pekerjaan yang tak bisa ditunda". kata Rodrigo yang belum sempat menikmati sarapannya kemudian berlalu dengan cepat dari hadapan kedua orang tuanya.
Kemudian mobil yang ditumpangi Rodrigo membelah jalan raya, pak Seto yang menyupiri mobil mewah Rodrigo hanya fokus pada jalan yang dilewati saja.
Karena masih pagi dan jalanan masih lengang membuat perjalanan Rodrigo lancar hingga tiba di parkiran rumah sakit.
Bersamaan dengan Amelia yang baru saja keluar dari mobilnya dan berjalan dengan cepat tanpa menyadari jika Rodrigo juga telah tiba di rumah sakit.
Ketika Amelia berjalan menuju ruangannya, Rodrigo yang sengaja menunggu Amelia lewat tanpa bersuara langsung menarik tangan Amelia masuk ke dalam lift menuju lantai paling atas gedung rumah sakit. Tiba diruangan Rodrigo kemudian mendorong Amelia hingga setengah berbaring di sofa, Rodrigo lalu menindih tubuh Amelia dan ******* bibirnya secara kasar dan penuh nafsu.
Amelia yang mendapatkan perlakuan seperti itu meronta berusaha melepaskan diri, Amelia ketakutan karena untuk pertama kalinya melakukan hal itu secara sadar. Dulu dia memang melakukannya bersama Rodrigo bahkan lebih dari berciuman tapi dalam keadaan mabuk.
"Ini hukuman buatmu karena menikah dan punya anak setelah membuatku tak memiliki gairah bercinta dengan wanita lain ". kata Rodrigo disela-sela ciuman ganasnya membuat Amelia bingung
"Apa maksud tuan ". balas Amelia setelah berhasil melepaskan tautan bibir Rodrigo
"Jangan pura-pura tidak tau, kamu memiliki seorang anak kan??? aku ingin kau bercerai dengan suamimu ". kata Rodrigo dingin sementara tangannya meremas dada Amelia.
"Ahhhhh,,,,,tuan cukup ". sebuah desahan lolos dari bibir ranum Amelia membuat Rodrigo semakin bernafsu
Amelia berusaha meronta dan menahan agar desahannya tak keluar, sungguh sensasi panas yang belum pernah dirasakan sebelumnya, meskipun otaknya menolak tapi tubuhnya sangat menginginkannya.
"Kamu harus bertanggung jawab karena sejak kita melewati malam kelam dan panas itu,.aku tidak pernah lagi bergairah pada wanita lain ". kata Rodrigo disela-sela kegiatan tangannya diatas dada Amelia
"Tuan tolong hentikan, pasienku menunggu ". ujar Amelia memohon
"Aku akan melepaskanmu jika kamu berjanji akan menceraikan ayah dari anakmu, aku tidak keberatan jika anakmu ikut bersamamu, kita akan membesarkannya bersama-sama". kata Rodrigo meyakinkan Amelia
'bagaimana menceraikan ayah anakku jika kamu adalah ayahnya, tuan,,, apa benar tuan akan menikahiku atau hanya akan menjadikanku budak nafsumu tuan ???gimana jika tuan tau kebenaran tentang Rafi '. batin Amelia semakin tak tenang
"Anakku tidak punya ayah,.tuan,,,,". ujar Amelia menunduk menghindari tatapan mata Rodrigo
"Baguslah,,,,,dengan begitu tidak ada penghalang diantara kita, bersiaplah bertemu dengan papa dan mamaku, sekalian bawa anakmu ". kata Rodrigo enteng
Amelia terdiam kaku mendengar perkataan Rodrigo yang menggampangkan segalanya tanpa memikirkan perasaan orang lain. Sungguh orang yang sangat arogan.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Selesai up satu bab lagi, semoga bisa menghibur para reader dan suka ceritanya
Jangan lupa dukungannya ya
Salam manis dari author