Mr. Arrogant

" Ponsel ku di ambil oleh tante Santi dan aku juga dikurung di dalam kamar" jawab Luna.

" Dikurung di dalam kamar...? lalu kenapa kau bisa berada di sini?" tanya Dafa dengan mengeryitkan ke dua alis mata nya.

" Aku berjalan kaki kemari" ujar Luna tersenyum.

" Bukan itu maksud ku, yang aku tanyakan bagaimana cara nya kau lari dari kamar mu?"

" Oh, aku keluar lewat jendela kamar ku tuan. tante Santi mungkin lupa kalau jendela kamarku kan tidak ada terali besi nya" seru Luna dengan tertawa.

" Kalau kau tahu jendela kamar mu tidak ada teralis besi nya, kenapa kau tidak langsung kabur..?"

" Itu karena aku juga lupa, kalau aku bisa kabur lewat jendela kamar" ujar Luna menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

" Kau itu..." gerutu Dafa menghela nafas nya dengan panjang.

" Kau boleh menginap di sini, sampai batas waktu yang akan ku tentukan nanti" ujar Dafa lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya.

" Terima kasih tuan" teriak Luna dengan tersenyum bahagia. " lalu aku tidur di mana ya..?" gumam Luna. " tidur di sini saja" Luna langsung membaringkan tubuh nya di atas sofa dan tertidur dengan nyenyak nya.

" Luna....!" teriak Dafa dengan sangat keras karena melihat Luna yang tertidur di atas sofa dengan air liur yang menempel di sofa kesayangan nya.

" Iya tuan" jawab Luna

" Lihat apa yang kau lakukan dengan sofa kesayangan ku" Dafa menatap nanar pada sofa nya.

" Oh itu, nanti akan aku bersihkan tuan " ucap Luna dengan entengnya.

" Kau...." Dafa menarik nafas nya kembali berusaha untuk sabar.

" Tuan boleh ku tahu sekarang sudah jam berapa?" tanya Luna.

" Jam tujuh " ucap Dafa dengan singkat.

" Ah.....aku terlambat sekolah, kenapa kau tidak membangunkan aku tuan" ujar Luna dengan gelisah.

" kau pikir kau itu siapa, seharusnya kau yang membangunkan ku" ujar Dafa berjalan ke arah dapur meninggalkan Luna yang masih kebinggunan." Lagi pula kau mau berangkat sekolah mengenakan apa? tanya Dafa yang sedang mengambil air minum dari lemari pendingin.

" Oh iya, aku tidak membawa pakaian seragam ku" Luna menepuk kening nya.

" Bukan hanya seragam mu, kau bahkan tidak membawa apa pun" Dafa menatap pada Luna dari atas sampai bawah.

" Cepat mandi, aku akan mengantarmu ke rumah tante dan om mu" perintah Dafa pada Luna.

" Tapi----"

" Cepatlah" teriak Dafa.

" Tuan, aku harus mandi di kamar yang mana?" tanya Luna.

" Di kamar tamu, cepatlah" Dafa tidak punya banyak waktu karena jam sembilan pagi diri nya akan ada meeting di kantor nya. setelah selesai Luna dan Dafa masuk ke dalam lift untuk turun ke lantai dasar.

" Kau mau kemana...?" tanya Dafa yang melihat Luna ke arah pintu keluar apartemen.

" Keluar dari apartemen ini tuan"

" Mobil ku di parkir di sana" Dafa menujuk ke arah tempat parkir mobil nya.

" Memang nya aku boleh naik mobil mu tuan?" tanya Luna dengan wajah binggung nya.

" Aku tidak punya banyak waktu cepatlah" Dafa menarik tangan Luna dan membawa nya masuk ke dalam mobil nya.

" Tuan, mobil mu ini bagus sekali" Luna menatap interior di dalam mobil tuan nya yang sangat canggih.

" kau tidak boleh menyentuh apa pun " Dafa menatap Luna dengan tatapan tajam nya.

" Baik tuan" Luna pun hanya diam memandangi semua isi di dalam mobil tuan nya.

" Tuan, kau tidak takut mobilmu ini berubah menjadi rongsokan karena diriku" tanya Luna mencoba menggoda tuan nya itu.

" Besok aku akan menjual mobil ku " jawab Dafa dengan datar.

" Dasar sombong" gumam Luna dalam hati.