NovelToon NovelToon
Supreme King System

Supreme King System

Status: tamat
Genre:Petualangan / Tamat / Fantasi Timur / System / Sistem / Iblis / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nara Official

Saat Dunia dalam Kekacauan Besar, Origin Tree memilih Jiwa yang Terpilih untuk merebut kembali Tahta Raja Tertinggi dari kekuatan Jahat.

Qin Chen, Pria berusia 39 tahun di Bumi, mati dalam tragedi tabrak lari. Jiwa miliknya Terpilih sebagai Jiwa Terpilih dari Origin Tree.

Saat aku hidup kembali, aku menggenggam Langit dan Bumi di bawah telapak tanganku. Punggungku menyangga kejahatan Dunia, mataku menghancurkan segalanya.

Melangkahkan kakiku, aku akan merebut kekuasaan atas Tahta Raja Tertinggi!

(Update: 2/Day Jam tak nentu.)

(Peringatan: Gaya penulisan asal, alur cerita acak/gak nentu.)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23 : Datang untuk mengejutkan

Wilayah Keluarga Qin

Qin Chen tiba di kediaman Qin lebih cepat dibandingkan perkataannya sebelumnya. Ini tiga hari sebelum hari Turnamen di lakukan di Kota sebelah.

Ketiga Keluarga di Kota Rumput Laut tengah mengadakan ujian masing-masing untuk memilih siapa yang akan masuk kedalam Turnamen tersebut dan membawa nama keluarga menjadi keluarga tentara terbaik.

Sama halnya dengan keluarga Qin, mereka tengah mengadakan ujian untuk memilih siapa yang akan ikut ke Turnamen.

Kepala Keluarga Qin tengah berada di kursi, duduk melihat pertandingan pemilihan di depannya. Diikuti dengan beberapa Tetua disana sebagai saksi dan menilai mereka semua.

"Selanjutnya ... Qin Boi melawan Qin Luo." Ucapnya dengan nada tinggi.

Dibawah, kedua peserta naik ke atas panggung untuk mulai bertarung. Pemilihan ini tidak memandang sepihak, karena Keluarga Qin menggunakan peraturan leluhur secara adil memilih peserta.

Selama pertandingan berlangsung, Qin Chen yang baru saja datang ke tempat tempat tersebut mengundang perhatian keluarga Qin. Namun Qin Chen mengabaikannya, dan hanya duduk tidak jauh dari tempat mereka semua berada disana.

Kedatangan Qin Chen membuat Patriak Qin dan para Tetua dikejutkan. Patriak Qin melihat putranya telah kembali, dan mengingat sebelumnya bahwa dia mengatakan saat Turnamen.

'Apa yang dipikirkan bocah itu? Bukankah kemarin mengatakan akan kembali saat Turnamen? Apa ada sesuatu yang membuatnya kembali dengan cepat.' Batinnya berpikir tentang perkataan Qin Chen sebelumnya.

Qin Chen menguap, serasa ngantuk berat disana. Dia kembali untuk membantu keluarga Qin, dan sebelumnya rencana Qin Chen telah hancur karena Hutan Monster sudah diratakan dengan tanah.

"Turnamen Tiga hari lagi ... " Qin Chen melihat Langit yang mulai redup seakan akan matahari mulai tenggelam di telan kegelapan.

Senyuman jahat mulai terukir jelas di bibirnya, dalam benaknya ada rencana penyiksaan yang sudah Qin Chen rencanakan sebelumnya. Mo Feng bertindak, maka Qin Chen tidak akan membiarkan itu terjadi.

Namun sebelum itu, mata Qin Chen melirik kesamping melihat pertandingan pemilihan Turnamen. Qin Chen melompat kebawah, dia ingin ikut dalam pemilihan ini.

Semua peserta disana saling membisik satu sama lain membicarakan tentang Qin Chen. Qin Chen diam dan mengabaikan saja menunggu namanya dipanggil untuk bertanding melawan peserta lainnya.

Setelah beberapa menit berlalu, pertandingan antara mereka berdua selesai dan dimenangkan oleh Qin Boi disana.

Tetua sebelumnya melihat Qin Chen disana mulai memangilnya. "Qin Chen ... Apa yang kamu lakukan disana?" Tanya Tetua tersebut kepada Qin Chen.

Di sana, kedatangan Qin Chen dan kemunculan Qin Chen di dalam barisan peserta membuat tanda tanya bagi mereka semua. Ini seperti bermain kucing dan tikus, dimana Qin Chen adalah kucing yang mempermainkan tikus disampingnya.

Qin Chen melihatnya. "Sudah jelas bukan? Leluhur Qin selalu mendahulukan keadilan bagi keluarga. Peraturan tersebut sudah turun-temurun dari generasi ke generasi, aku hanya mengikuti keinginan Leluhur untuk berpartisipasi secara adil disini." Balas Qin Chen dengan nada serius.

Saat suara Qin Chen terdengar, mereka terkejut setengah terkejut. Dimana Qin Chen saat ini seperti merencanakan sesuatu yang tidak terduga, namun sebenarnya Qin Chen hanya ingin bermain-main mengisi waktu kosong.

Para Tetua saling menatap satu sama lainnya, mereka mendengar semuanya dan tidak dapat membalasnya. Sedangkan Patriak Qin, dia mendengar perkataan putranya yang membuatnya bangga.

"Baiklah ... Pertandingan selanjutnya, Qin Chen melawan Qin Lao." Ucapnya dengan lantang di atas sana.

Qin Chen berjalan naik ke atas panggung, dari sini Qin Chen memahami sifat dan sikap para Tetua. Tidak sepenuhnya mereka baik, karena ada dari mereka yang licik dan Jahat.

Sementara itu, Qin Lao mulai naik ke atas panggung, sebelumnya dia melihat kekuatan Qin Chen di dalam ruangan sebelumnya. Dimana Qin Chen berada di atas dirinya.

'Ini sudah beberapa hari berlalu, apa Qin Chen meningkat kembali? Tidak mungkin, aku adalah jenius di keluarga qin.' batinnya.

Mata Qin Chen sedikit meredup melihatnya berada di hadapannya. Qin Chen berdiri seperti patung dimana tidak ada senjata di tangannya saat ini.

Sedangkan Qin Lao memiliki pedang di tangannya, dia begitu Ahli dalam menggunakan Pedang. Itulah yang membuatnya selalu menggunakan pedang di segala pertarungan yang ada.

"Qin Chen, berhati-hatilah, pedangku dapat membelah gunung dan sungai, aku harap kau tidak akan mati dalam sekali serangan." Ucapnya dengan nada begitu sombong dihadapannya Qin Chen.

Suaranya dapat di dengar oleh orang-orang di sekitar sana, termasuk Patriak Qin yang melihat Qin Chen dengan tatapan mata yang menyemangatinya.

Qin Chen, dia perlahan tersenyum tipis namun Jahat, ini dapat dilihat oleh mereka semua. Pada saat yang bersamaan, Qin Lao melesat kedepan dengan pedang telah disiapkan untuk ditebas.

"Seni Pedang Tulang!"

Saat Qin Lao mengayunkan pedangnya, sebuah kilatan cepat menyerupai cahaya muncul di samping pinggang Qin Chen.

Melihat hal tersebut, Qin Chen menghindarinya dimana tiba-tiba muncul di belakangnya. Pedang Qin Lao tidak mengenai apapun di sana, ini mengejutkan semua orang yang berada disana.

Qin Chen, sekali lagi tersenyum. "Seni Tinju Awan Penghancur Gunung!"

Mengarahkan pukulannya kebawah, namun tidak mengenainya. Qin Chen menghantam panggung tersebut dengan tangannya sendiri menyentuh tanah.

Boom!

Duarr! Duarr!

Sebuah ledakan besar menghancurkan panggung dan menyebabkan kerusakan besar di sekitarnya. Para peserta berlarian menjauh dair tempat tersebut, termasuk para Tetua dan Patriak yang sekarang berada di atas atap gedung.

Kabut yang tebal tiba-tiba menghilang dan memperlihatkan kehancuran besar di dalam Wilayah tersebut. Qin Chen sengaja melakukannya agar semua orang disana tidak akan menganggap remeh dirinya.

Qin Lao tidak berkedip bahkan tubuhnya tidak dapat bergerak melihat serangan Qin Chen. Pikirannya kacau, jika mengenainya sudah dipastikan akan mati dalam sekali serangan saja.

Padangan semua orang tertuju pada Qin Chen saat ini sedang berdiri disana. Qin Chen menarik tinjunya. "Ah! Maafkan aku karena tidak sengaja menghancurkan panggungnya. Tapi, apa masih ada lagi yang ingin bertanding melawanku?" Tanya Qin Chen.

Qin Chen memamerkan tangannya yang siap menghajar mereka, mereka mundur satu langkah kebelakang karena ketakutan. Melihat tindakan mereka, Qin Chen melompat dari sana dan memberikan kibasan selamat kepada mereka.

Datang untuk mengacaukan, Qin Chen pergi membawa ketakutan.

Setelah menjauh dari tempat tersebut, Qin Chen berada di jalan menuju perpustakaan keluarga. Disana dia dapat mempelajari Seni kelas Kuning dan dapat mempelajari Seni Keluarga Qin.

Sedangkan pertandingan sebelumnya, hanya ada 5 orang yang terpilih termasuk Qin Chen di urutan Pertama di dalam pertandingan ini. Mereka akan mengikuti Turnamen yang akan diadakan sebentar lagi.

Setibanya Qin Chen di depan Perpustakaan Keluarga, Qin Chen berdiri di depan gedung melihat Paviliun itu begitu tinggi dan cukup besar.

...

*Bersambung ...

1
panggil aja “ber”
Lumayan
Mbah Haryo
Luar biasa
Mbah Haryo
okelah..kita pantow bbrp bab ini..alur ceritanya cukup lancar gak blepotan..bahasanya jg ok...
jarang bgt baca novel system...kika ini bagus..wy not...
cus like coment subrek vote follow autor & bunga desa...

oke lanjoouuttss....
Harman Loke
nex
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
fokuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
fokuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss
Harman Loke
bunuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanyaaaaa
Harman Loke
krrreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnn banget Qin Chen
Harman Loke
crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up crazy up
Harman Loke
fokuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Qin Chen
Harman Loke
kuaaaaaaaaaaaaaaaaatkaaaaaaaannn teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss tekaaaaaaaaaaaaaaaaadmuuuuuuuuuu Qin Chen
Harman Loke
Qin Chen sangat tegas
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt
Harman Loke
kuaaaaaaaaaaaaaaaaatkaaaaaaaannn teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss tekaaaaaaaaaaaaaaaaadmuuuuuuuuuu Qin Chen
Harman Loke
bunuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh jangan beri ampun bantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiii
Harman Loke
fokuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!