NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Udah Dek? Izin ke bapak dulu, kasihan Icha sudah menunggu," ujar Hanan membuat pernyataan sendiri.

"Mmm ... iya Mas," jawab Nahla sedikit bingung. Apalagi ini sudah hampir petang dan tentu saja Nahla tidak nyaman.

Jawaban Nahla pun spontan membuat Pak Agam tahu diri kalau mereka hendak pergi. Terdengar seperti sudah ada janji. Memang itu tujuan Hanan yang sebenarnya agar pria yang kini masih duduk di depannya itu segera pamit pulang.

"Kalau begitu saya pamit dulu Bu Nahla, sampai ketemu besok," ujar Pak Agam beranjak.

Diam-diam Hanan tersenyum kala pria itu berpamitan. Pria itu akan terusir dengan sendirinya tanpa banyak drama.

"Pak, ini Pak Agam mau pamit," seru Nahla memanggil ayahnya.

Pak Subagio pun keluar, diiringi Ibu yang beramah tamah melepas kepulangan teman dari putrinya.

"Sekalian Hanan pamit juga Bu, Pak, izin membawa Nahla, nanti saya kembalikan agak malaman," pamit Hanan menyusul pulang juga.

"Owh ... tidak nanti-nanti saja Nan, titip Nahla kalau begitu, hati-hati di jalan," ujar Bapak mengizinkan.

Sebenarnya Nahla bingung, dan ingin menolak. Lebih tertarik datang besok saja, ditambah lelah, tetapi kenapa jadi kesulitan untuk menolak.

"Saya ganti baju dulu," ujar Nahla meminta waktu.

"Nggak usah, pakai ini saja," tolak Hanan tak sabaran.

"Ayo!" ajak pria itu mempersilahkan Nahla untuk berjalan mendahului.

"Bapak ke mobil dulu, aku mau ambil handphone," ujar Nahla kembali masuk. Gadis itu memasukan ponsel dan powerbank ke dalam tasnya, lalu kembali pamit ke Bapak dan Ibuk.

"Ingat Na, jaga diri," pesan Ibu sepertinya paham sekali. Walaupun jalan dengan seseorang yang sudah dikenal dan meminta izin khusus terhadap kedua orang tuanya. Bu Kokom tak pernah lupa mewanti-wanti anak gadisnya tentang perkara satu itu.

"Siap Buk, pergi dulu, assalamu'alaikum!" pamit Nahla keluar setelah mencium punggung tangan Ibu dan Bapak bergantian.

Pak Hanan sendiri masih menunggu di teras, terlihat sibuk dengan gawainya.

Nahla terdiam, memperhatikan pria itu yang sepertinya tengah membalas pesan.

"Udah, ayo!" ajak pria itu berjalan menuju mobilnya.

Pria itu menempati jok kemudi, siap melajukan mobilnya. Baru beberapa meter keluar dari gang rumah Nahla, nampaknya pria itu sudah gatal ingin menginterogasi kandidat calon istrinya.

"Tadi jalan ke mana? Icha nungguin nggak datang?" tanya pria itu seraya fokus menyetir.

"Nggak ke mana-mana, handphone aku mati, dan motorku bannya bocor, kebetulan ketemu Pak Agam jadi bareng. Tadi bukannya udah dijelasin ya sama Agam."

"Kamu terlihat dekat, ada hubungan apa?" tanyanya dingin.

"Tidak ada Mas, hanya sebatas rekan kerja," jawab Nahla jujur.

"Memangnya tadi tidak bisa nolak? dari pada harus berduaan semobil."

"Nggak enak, lagian aku butuh pulang, kebetulan kita searah, tidak harus berlebihan begini," ujar Nahla tertunduk. Jujur ia merasa tidak nyaman sama sekali. Sikap Hanan seolah-olah menginterogasi Nahla seperti terdakwa perselingkuhan saja.

"Tidak ada yang berlebihan, itu perasaan kamu saja, selebihnya sikap saya ini wajar, karena saya seorang pria, dan kamu—"

Pria itu terdiam beberapa detik. Menoleh ke arahnya sekilas yang sama sekali tidak menatapnya. Sebelum akhirnya kembali menghadap lurus ke depan.

"Apa kamu sudah menemukan jawabannya?" tanya Hanan masih terus berjalan.

"Bukannya aku minta waktu tiga hari, besok kan?"

"Kalau bisa sekarang kenapa harus besok." Kali ini Hanan sampai menepikan mobilnya.

"Kenapa berhenti di sini?" Alih-alih menjawab, Nahla justru tidak tenang berhenti di jalanan gelap begini.

"Nunggu jawaban dari kamu," ujarnya tenang. Menatapnya diam, tenang, dalam dan lekat.

"Besok saja," kata gadis itu sambil memilin ujung hijabnya.

"Susah ya, hanya untuk bilang iya atau tidak," tekan pria itu terdiam beberapa detik.

Hening beberapa saat, hingga terdengar suara adzan maghrib mampir ke pendengarannya. Keduanya sama-sama tidak ada yang membuka percakapan.

"Sekarang saja, dua hari saya rasa cukup kamu menemukan jawaban," tekan pria itu cukup ngeyel. Sedikit mengikis jarak hingga membuat Nahla kelimpungan sendiri.

Nahla terdiam, ia malah bingung dan mendadak takut dengan gerak gerik Mas Duda. Hanan sendiri terlihat santai, tenang, sembari melipat lengan kemejanya sampai siku.

"A-aku ...."

Duh ... kenapa berasa horor sih.

"Aku apa?" tanya pria itu sedikit lebih dekat.

"Mas, mau ngapain?" tanya Nahla waspada ketakutan sendiri.

"Pasang ini, safety belt kamu belum terpasang," ujar pria itu membantunya. Jarak mereka yang terlampau dekat membuat Nahla tahan napas. Diam-diam Hanan tergoda dengan aroma feminim tubuhnya yang menguar jelas terasa.

"Parfum kamu enak," celetuk pria itu memberi jarak.

Nahla menghela napas lega sembari menghindari tatapannya yang mengunci dirinya.

"Jalan Mas, kita bisa ketinggalan maghrib nanti," titah Nahla jelas tidak nyaman hanya berdua begini. Ternyata duda semeresahkan ini.

"Jawab dulu, ini baru jalan," ujarnya tanpa basa-basi.

"Besok, aku perlu pikiran yang tenang, dan hati yang nyaman," jawabnya jujur.

"Emangnya sekarang nggak tenang?"

"Iya, kamu cukup meresahkan!" sahutnya jujur.

1
Koni Dwi N
Hanan suami idaman banget
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
Any Puji
rumah kamu na dari duda jutek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!