zoyya seorang gadis remaja berusia 22 tahun hidupnya hanya di penuhi dengan pekerjaan tidak memikirkan cinta baginya uang nomor satu, Zoyya bisa di bilang gadis badgril, bar bar dan memiliki netra tajam.
tetapi takdir berkata lain dia meninggal karna tertabrak saat ingin menyelamatkan anak kecil sehingga dia sendiri yang menjadi korban.
bukanya masuk ke syurga jiwanya malah nyasar ke dalam tubuh seorang antagonis yaitu Ziara putri Wijaya.
Ziara seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA yang hobinya mengejar ngejar tunangan nya.
Ziara selalu membully orang yang berani mendekati tunangan nya itu hingga hidup nya tidak jauh dari adik kandungnya yang membuat Ziara di benci oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hnfhh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
setelah kejadian di kantin izzar merasa malu pada ziara, dia meninggalkan Silla dan teman temanya di kantin, untung saja Vano tidak gegabah yang akan membuatnya rugi.
Sedangkan ziara dia saat ini tengah berada di rooftop untuk bolos, dia sedang merebahkan tubuhnya di kursi panjang yang berada di rooftop.
Cuaca tidak begitu panas yang membuatnya merasa nyaman saat berada di rooftop tetapi tiba tiba ada bayangan seseorang yang sedang menatapnya.
ziara pun merasa bahwa ada seseorang selain dirinya di rooftop, dia pun perlahan membuka matanya dan terlihat seorang pemuda yang sedang tersenyum memandangnya.
"ngapain lo disini." ucap ziara saat melihat siapa yang sudah mengganggu waktunya itu.
"ngapain bolos hm?"ucap Kazen, ya dia adalah Kazen yang sudah mencari cari ziara tidak ada ternyata yang di cari sedang anteng tidur di rooftop.
"masalah nya sama Lo apa" ucap ziara lalu dia merubah posisinya untuk duduk.
kazen tidak menjawab nya dia langsung mendudukkan dirinya dekat dengan ziara kemudian dia memandang lekat ziara membuat ziara tiba tiba gugup.
"gausah kaya gitu liatnya bisa ga" ucap ziara lalu dia mendelik pada Kazen membuat Kazen terkekeh kecil.
"apa kamu butuh bantuan untuk menyingkirkan orang licik itu?" tanya Kazen yang membuat ziara langsung menatap nya.
"maksud Lo?"tanya nya masih belum mengerti apa maksud kazen.
"kamu sedang mengumpulkan bukti bukti tentang adikmu bukan?" ucapan nya membuat ziara tertegun bagaimana dia bisa tau apa yang sedang di lakukan ziara.
"Lo ngintilin gue diam diam hah?"ucap ziara sinis.
"Tidak, jawab saja apa kamu butuh bantuan ku?" ucapnya.
"gausah gue bisa sendiri." jawabnya datar.
"baiklah, apa boleh aku meminta nomormu." ucap Kazen seraya memberikan ponsel nya pada ziara untuk memasukan nomornya.
ziara mengambil ponsel Kazen dan memasukkan nomornya ke ponsel milik Kazen, sedangkan Kazen dia tengah tersenyum senang.
"nih." ziara mengembalikan ponselnya, Kazen terkekeh kecil saat melihat nomor ziara yang di beri nama 'ziara cantik' oleh ziara.
...----------------...
Jam sudah menunjukan pukul tiga sore dan ziara baru saja sampai di rumahnya dia melihat teman teman Vano berada di rumahnya.
"kakak baru pulang? Kakak dari mana aja" tiba tiba suara Silla menghentikan langkah ziara.
Izzar dan Haidar memandang ziara dengan sinis, tetapi Vano Ilman dan Ivan tidak memandang nya dengan sinis, Vano selalu mengingat perkataan abangnya, jadi Vano akan lebih mendengarkan penjelasan nya terlebih dahulu.
"dari mana ziara? Jam segini baru pulang" ucap Alice yang muncul dari dapur dan melihat ziara yang baru pulang.
"dari perpustakaan habis cari buku ini." ucap ziara dan memperlihatkan beberapa buku yang sudah dia siapkan sebelumnya.
Ya ziara pergi ke suatu tempat dan kemudian dia membeli buku itu untuk menjadi alasan saat dia pulang terlambat.
"ya udah sekarang kamu istirahat." ucap Alice pada putrinya itu lalu dia pergi ke halaman belakang.
ziara melangkahkan kakinya kemudian di melirik dan menyeringai pada Silla.
'sialan awas aja Lo ziara' batin Silla yang melihat ziara.
sedangkan Vano tak sengaja melihat Silla yang sedang mengepalkan tangan nya membuat dia mengerutkan keningnya.
'dia kenapa? Dia kaya lagi marah' batin Vano.
Lalu Vano kembali mengobrol dengan teman temannya dan Silla pun ikut nimbrung, dia duduk dekat dengan izzar, Saat ini Silla seperti lintah yang selalu menempel pada izzar dan teman temannya.
sedangkan di kamar kini ziara sudah membersihkan diri, lalu dia merebahkan tubuhnya di kasur.
Ting..
Suara ponsel itu mengalihkan pandangan ziara yang sedang menatap atap kamarnya, kemudian dia membuka benda pipih itu dan menekan ikon berwarna hijau.
'-62.888****
*apa kau sudah sampai di rumah
Me.
ya gue udah di rumah
-62.888****
baiklah, selamat beristirahat
Ziara tidak membalas pesan itu, dia sudah tau itu pasti Kazen yang mengiriminya pesan.
"tapi jujur sih dia ganteng, dia mahkluk yang sempurna" ziara terkekeh dengan perkataan nya sendiri.
Kazen memiliki ketampanan yang sangat sangat tampan dengan tinggi tubuh 175 cm, tubuhnya sangat kekar dada bidangnya membuat kaum hawa ingin sekali mencoba menyentuhnya, bibir yang sexy dengan tatapan yang tajam mampu menusuk lawannya.
sedangkan di salah satu kamar ada seorang gadis yang sedang tersenyum licik karna besok akan ada pertunjukan yang menyenangkan.
...---------------...
Sedangkan di sebuah mansion yang megah ada satu keluarga yang sedang terpuruk dengan keadaan.
"mom sudah lah jangan terus menyiksa dirimu aku tak kuat melihat nya." ucap seorang laki laki set baya menenangkan istinya.
"tidak dad, aku harus menemukan putriku, pasti sedang kesusahan saat ini hiks hiks." ucapnya dengan menangis, sang suami mencoba menenangkan.
"kita berdoa,suatu saat nanti kita pasti bertemu dengan putri kita mom." ucapnya meyakinkan sang istri.
"tapi kamu ga berhenti kan nyebarin poster tentang pencarian anak kita dad" tanya nya pada sang suami dengan sendu.
"ya mom, daddy ga berhenti kok, kamu harus kuat dan sehat kasihan mereka yang melihat keadaan mu seperti ini." ucapnya.
"jika suatu saat nanti mommy bertemu dengannya dengan keadaan seperti ini apa mommy ga kasian liat putri mommy sedih?" ucap seorang pemuda yang tiba tiba datang.
"ya benar, jadi mommy harus sehat jangan terus seperti ini" timpal salah satu pemuda.
wanita set baya itu terdiam memikirkan apa yang di ucapkan oleh suami dan kedua anak laki laki nya itu.
"baiklah mommy akan sehat demi bertemu dengan putri mommy." ucapnya membuat ketiga laki laki itu menghela nafas bahagia.
...----------------...
Kini Jam sudah menunjukan pukul 8 malam, ziara sudah siap, dia akan pergi ke rumah izzar, Silla tidak jadi ikut dia ada urusan mendadak.
Saat ini ziara sedang dalam perjalanan menuju kediaman izzar di ikuti oleh Vano dari belakang, setelah beberapa menit di perjalanan kini ziara dan Vano sudah sampai di rumah izzar, terlihat disana sudah ada motor Ilman Ivan dan Haidar.
Vano masuk duluan ke dalam rumah izzar dan diikuti oleh ziara dari belakang.
"tuh orang nya baru Dateng"ucap Ivan saat melihat kedatangan Vano dan ziara.
"nyokap sama bokap Lo dimana." ucap ziara tiba tiba pada izzar.
"di belakang bentar lagi juga kesini." jawab izzar, dia sedang merasakan hati yang tengah gelisah.
"Van Lo tumben kaga nyerang lagi si ziara." celetuk Ilman yang di hadiahi tatapan tajam dari Vano, Ilman selalu asal bicara dia tidak pernah melihat situasi.
ziara hanya mendengarkan Vano dan teman teman nya mengobrol, dia sibuk memainkan ponsel nya, diam diam izzar memandang ziara.
Ziara merasakan ada orang yang sedang menatapnya pun langsung menatap siapa orang yang sedang memandang nya itu, matanya bertabrakan dengan mata izzar, izzar langsung mengalihkan pandanganya dan ziara Hanya tersenyum sinis.
