NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Romansa / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vgflia

"Ganti rugi 80 juta atau menikah dengan saya?"

Kristal Velicia, gadis yatim piatu dengan paras yang sangat cantik. Menjadi penyebab kecelakaan sebuah mobil mewah.

Gadis itu di tuntut ganti rugi atau menikah dengan pemilik mobil tersebut.

Pria tampan bersifat dingin bersama gadis cantik dan ceria.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vgflia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Leo meringis. "Kau ini siapa, datang-datang menendang ku?!" ucapnya dengan kesal setelah bangkit berdiri. Tangannya sibuk membersihkan debu yang menempel di jasnya, sementara matanya tetap tajam menatap Kristal dengan kesal.

"Harusnya aku yang bertanya. Kau ini siapa, hah?! Berani mencuri di pinggir jalan! Lihat, bajumu bagus tapi attitude-mu nol!" Teriak Kristal dengan galak.

"Apa maksudmu?" Leo semakin dibuat kebingungan dengan perkataan gadis yang entah muncul dari mana ini.

Kristal tercengang, dia menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya. "Sudah mau mencuri ponsel orang lain tapi tidak mau mengaku! Benar juga, memang ada maling yang mau mengaku," ucap Kristal dengan sinis. Matanya menatap Leo dengan tidak bersahabat.

Leo melongo mendengar tuduhan yang tidak masuk akal dari gadis di depannya ini. "Hei kau sepertinya salah paham, dia-"

"Dia apa?! Hah! Dia apa?! Karena dia di kursi roda makanya kamu seenaknya mau mengambil barangnya?! Dasar tidak punya hati! Kamu pikir karena kamu sempurna dan tidak cacat kamu bisa seenaknya dengan orang yang punya kekurangan?! Wajahmu tampan tapi hati mu busuk sekali!" Kristal meninggikan suaranya, wajahnya memerah karena kesal.

"Ku injak kau!" Kristal menginjak kaki Leo dengan kencang menggunakan sepatunya berkali-kali, membuat Leo meringis kesakitan.

"Eh! Aduh! Hentikan! Aduh! Apa kau tidak waras?! Kay, bantu aku hentikan wanita gila ini!" Teriak Leo.

"Kristal! Astaga, apa yang kamu lakukan!" Paman Wiliam datang dengan wajah panik, berusaha menghentikan Kristal.

"Aku menghajar pencuri, paman. Pria gembel ini mau mencuri ponselnya!"

Paman Wiliam mengerutkan dahinya dengan bingung. "Mencuri bagaimana maksudmu? Leo ponakan paman, dia ini bosnya." Paman Wiliam menatap Kristal dengan heran. Apa sebenarnya yang sedang terjadi disini?

"Ha? Memangnya kenapa kalau ponakan paman? Tadi Kristal melihat dia mau merebut ponsel-" Mata Kristal melebar dengan sempurna.

"Bapak? Astaga! Bapak kecelakaan sampe lumpuh?!" Kristal menutup mulutnya.

Setahunya semalam dokter bilang padanya kedua pasien tidak punya luka yang serius, tapi kenapa pria ini ada di kursi roda sekarang? Jangan-jangan ini semua karena dia? Kristal menegang, wajahnya pucat pasi membayangkan nasibnya mulai sekarang.

"Sudah saya bilang berhenti panggil saya bapak! Dan singkirkan penyaring kopi ini dari wajah saya!" ujar Kay dengan ketus. Kenapa dia harus kembali bertemu dengan gadis aneh ini?

Kristal langsung menyembunyikan benda itu ke belakang tubuhnya sambil tersenyum kikuk.

"Kay? Kamu mengenalnya?" tanya Leo dengan heran.

"Dia gadis yang buat kita kecelakaan kemarin," jawab Kay dengan nada datar.

"Kecelakaan?" Paman Wiliam menatap ke arah Kristal dengan penuh tanda tanya, seolah menunggu jawaban gadis itu.

"Apa? Jadi kau orangnya!" Leo menunjuk Kristal dengan mata berapi. Siapa sangka gadis ini ternyata juga pelaku kecelakaan semalam.

Kristal mengigit bibir bawahnya. M*tilah dia. Pantas saja wajah pria ini tidak asing, ternyata dia salah satu dari pasien itu. Kenapa dia tidak menyadarinya?

"Tunggu dulu, kecelakaan apa maksud kalian?" Paman Wiliam semakin kebingungan. Sepertinya hanya dia yang tidak tahu apa-apa disini.

"Gadis ini yang—hei, mau kemana kau!" teriak Leo.

"Huaaaa, maafin Kristal, nanti Kristal traktir makan somay sebagai permintaan maaf!" Teriak Kristal sambil berlari masuk ke arah cafe.

Aura kedua pria itu sangat menyeramkan, meski ada Paman Wiliam disana Kristal tidak yakin bisa selamat dari amukan kedua pria itu. Lebih baik dia kabur sebelum mereka menelannya hidup-hidup.

"Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Wiliam lagi.

Mau tak mau, mereka pun menceritakan semua kejadian semalam pada Paman Wiliam.

"Jadi itu alasannya dia tidak izin tidak masuk semalam," kata Paman Wiliam dengan nada paham. Pantas saja dia merasa ada yang janggal saat semalam. pasalnya, Kristal tidak pernah bolos dan tetap masuk kerja meski sedang sakit sekalipun.

"Paman mengenalnya? Tunggu, jangan bilang dia gadis yang sering paman ceritakan?" tanya Leo dengan tatapan yang tak lepas dari cafe yang belum lama dimasuki oleh gadis tadi.

"Iya, dia gadis yatim piatu yang menemani paman selama enam tahun ini," kata Paman Wiliam dengan suara yang lembut. Tersirat kesedihan di mata Paman Wiliam saat menatap cafe miliknya.

"Kalian jangan terlalu marah padanya. Sifatnya memang terkadang seperti anak-anak, tapi dia gadis yang baik," lanjutnya tanpa melepas pandangan dari cafenya itu.

...•••...

Kay melamun sepanjang perjalanan menuju perusahaannya. Sudah lima belas menit berlalu sejak mereka pamit pada Paman Wiliam. Setelah Pak Tomo datang mengambil titipan roti Kakek Frans.

"Dia apa?! Hah! Dia apa?! Karena dia di kursi roda makanya kamu seenaknya mau mengambil barangnya?! Dasar tidak punya hati! Kamu pikir karena kamu sempurna dan tidak cacat kamu bisa seenaknya dengan orang yang punya kekurangan?! Wajahmu tampan tapi hati mu busuk sekali!"

Perkataan gadis itu terus terulang di benak Kay.

"Kita sudah sampai," kata Leo, dia mengeryitkan dahinya saat Kay tidak merespon perkataannya sedikit pun. Jangankan merespon, pria itu bahkan tidak bergerak dari tadi.

"Kau tidak mati dalam keadaan mata terbuka, kan?" Leo menatap Kay dengan horor. Bertahun-tahun dia bekerja dengan Kay, ini pertama kalinya dia melihat Kay melamun.

Kay menoleh sekilas dengan datar. "Segera berangkat ke New York dua jam lagi."

Leo cengengesan. "Aku hanya bercanda, kenapa kau seperti wanita PMS saja?"

Kay merotasikan matanya, sedangkan Leo langsung membantunya keluar dari mobil. Suasana kantor begitu ramai. Beberapa karyawan berlalu-lalang kesana-kemari.

"Selamat pagi, Pak," ujar para karyawan dengan sopan saat Kay masuk bersama Leo yang mendorong kursi rodanya. Semua karyawan menunduk dengan ramah, bahkan mereka membiarkan keduanya untuk lewat lebih dulu.

Sapaan dan salam juga tidak berhenti diucapkan. Mereka sangat menghormati pria itu, terlihat dari cara mereka menyambutnya dengan sopan dan hormat.

Sebagai CEO Eclipse Group, Kay telah membuktikan kemampuan kepemimpinannya yang luar biasa. Meskipun memiliki keterbatasan, dia berhasil meningkatkan keuntungan perusahaan secara signifikan dalam waktu singkat. Strategi bisnisnya yang cerdas dan visinya yang jauh ke depan membuat Eclipse Group menjadi salah satu perusahaan terkemuka di industri.

Para pembisnis dan investor berbondong-bondong menawarkan kerja sama dengan CEO Eclipse itu. Proyek-proyek yang dipimpin oleh Kay hampir selalu berhasil mencapai target dan bahkan melampaui ekspektasi. Dia memiliki kemampuan untuk memotivasi timnya dan membuat mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Kay juga dikenal sebagai CEO yang sangat selektif dalam memilih proyek. Dia hanya akan menerima proyek yang memiliki potensi besar dan sesuai dengan visi perusahaan. Hal ini membuat Eclipse Group terhindar dari proyek-proyek yang tidak menguntungkan dan memungkinkan perusahaan untuk fokus pada proyek-proyek yang lebih berpotensi.

Dia dikenal sebut sebagai predator bisnis.

"Adakan rapat dalam sepuluh menit," perintah Kay dengan tegas.

Leo melotot, baru saja mereka tiba di kantor tapi Kay langsung meminta rapat di majukan. "Bukannya rapat diadakan sejam kemudian?" tanyanya dengan hati-hati.

Saat berada di kantor, aura Kay sedikit berbeda, jadi dia harus hati-hati agar tidak dikirim ke luar negeri. Demi apapun Leo tidak menginginkannya!

"Aku harus menemui dua klien. Percepat rapatnya, jika mereka datang terlambat, usir saja. Aku tidak butuh orang pemalas," ujar Kay dengan datar. Matanya fokus pada beberapa laporan yang ada di mejanya.

Leo tersenyum masam. Selalu saja memajukan dan membatalkan rapat sesuka hati. Memang Kay berhak bersikap semaunya, tapi dia yang kewalahan mengurus semuanya.

Tanpa membantah, Leo langsung memberitahukan tim manajemen tentang rapat yang di majukan.

1
Serenarara
Tiga gaun pengantin, buseet...pameran baju mbak? /Facepalm/
Serenarara
IQ berapa sih ni cewe... /Sweat/
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Dewi Ular🐍💆🏻‍♀️
Next Thor✍️
Frily°>Hiat)
Keren!
Aylla Masoara
seru bangettt, nexttttt!!!!
elaretaa
Semangat Kak, ditunggu kelanjutannya 🍒
Ezz
semangat kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!