Update rutin 1-5 Bab ... Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak di komentar...
Long Tian, seorang pendekar jenius yang lahir di Alam Dewa, membawa bakat dan kekuatan yang melampaui batas. Namun, kehebatannya justru menjadi kutukan. Dibenci dan ditakuti oleh para pendekar lainnya, ia dianggap ancaman yang tak bisa dibiarkan. Suatu hari, empat pendekar terkuat dari ranah yang sama bersatu untuk menghancurkannya. Dalam pertarungan epik, Long Tian harus menghadapi kekuatan gabungan yang mengancam nyawanya—apakah ia mampu bertahan, ataukah takdir Alam Dewa akan berubah selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Arena tanding semakin memanas seiring berjalannya waktu, tetapi suasana di pihak Sekte Api Emas semakin suram. Dari tujuh pertandingan yang telah berlalu, Sekte Api Emas tidak memenangkan satu babak pun.
Setiap duel sebelumnya menunjukkan perbedaan mendasar antara murid inti kedua sekte. Sekte Pedang Langit mendominasi dengan teknik yang tajam, disiplin yang luar biasa, dan kemampuan bertarung yang luar biasa efisien. Mereka tidak hanya lebih kuat secara individu, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang seni pedang yang tidak dimiliki oleh murid-murid Sekte Api Emas.
Setelah kekalahan Jian Hao, duel berikutnya tampak seperti pengulangan skenario yang sama. Murid-murid inti Sekte Api Emas maju satu per satu, membawa harapan dan tekad, tetapi dengan cepat dikalahkan oleh lawan mereka dari Sekte Pedang Langit.
Teknik Pedang Api Emas yang menjadi kebanggaan Sekte Api Emas memang kuat dan destruktif, tetapi kekurangannya adalah membutuhkan waktu lebih lama untuk diaktifkan sepenuhnya. Di sisi lain, Teknik Pedang Langit jauh lebih fleksibel, memberikan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan yang sangat efektif di medan perang. Serangan mereka presisi, menyerang titik lemah lawan tanpa memberi celah untuk bertahan.
Sorak-sorai dari rombongan Sekte Pedang Langit menggema setiap kali mereka memenangkan pertandingan, sementara wajah para murid Sekte Api Emas semakin tegang. Tetua Yan hanya bisa menggenggam tangan di belakang punggungnya dengan wajah serius.
Pada duel keenam, seorang murid inti Sekte Api Emas bernama Zhong Li maju. Ia dikenal sebagai petarung gigih dengan kekuatan fisik yang hebat. Namun, lawannya, seorang murid bernama Qian Fei dari Sekte Pedang Langit, menunjukkan keunggulan lain yang membuat perbedaan sangat nyata.
Qian Fei menggunakan teknik bertarung jarak menengah yang memanfaatkan aura pedang untuk menciptakan gelombang energi. Setiap serangan Zhong Li yang penuh tenaga dihancurkan oleh gelombang energi ini sebelum sempat mendekati Qian Fei.
DUAR! Gelombang energi terakhir dari Qian Fei menghantam tubuh Zhong Li, membuatnya terlempar keluar arena. Dengan tubuh penuh luka, Zhong Li menyerah, dan Sekte Pedang Langit kembali memenangkan pertandingan.
Pada duel ketujuh, Sekte Api Emas mengirimkan murid bernama Bai Yu, seorang pengguna teknik pedang defensif. Namun, murid lawannya dari Sekte Pedang Langit, seorang wanita bernama Lan Xue, adalah ahli teknik pedang ofensif. Keunggulan Lan Xue dalam kecepatan dan kelincahan membuat Bai Yu kewalahan sejak awal pertandingan.
Dalam waktu singkat, Bai Yu berada di bawah tekanan terus-menerus, hingga akhirnya pedangnya terlempar dari tangan, dan ia dipaksa untuk menyerah. Kemenangan lagi untuk Sekte Pedang Langit.
Keunggulan Sekte Pedang Langit
Penguasaan Teknik yang Mendalam:
Murid-murid Sekte Pedang Langit menunjukkan penguasaan sempurna terhadap teknik mereka, baik dalam aspek ofensif maupun defensif. Serangan mereka selalu presisi, tanpa gerakan yang sia-sia.
Dengan kekalahan berturut-turut, tekanan mental mulai terlihat di wajah para murid Sekte Api Emas. Mereka sadar bahwa hanya pertandingan tim yang tersisa untuk menyelamatkan harga diri sekte mereka.
Tetua Yan, meskipun terlihat tenang di luar, mulai merasakan kekhawatiran yang mendalam. Ia berbalik ke arah Long Tian yang berdiri di antara rombongan murid. Mata mereka bertemu, dan meskipun tidak ada kata yang terucap, Long Tian tahu bahwa semua harapan kini bertumpu pada pertandingan terakhir ini.
Ketujuh duel individu telah berakhir, dengan skor mutlak 7-0 untuk Sekte Pedang Langit. Sorak-sorai dari pihak mereka terus menggema, sementara suasana di pihak Sekte Api Emas penuh ketegangan.
Tetua Sekte Pedang Langit berdiri dengan senyum puas di wajahnya. "Teknik Pedang Api Emas memang mengesankan, tetapi terlalu kaku untuk bersaing dengan fleksibilitas Teknik Pedang Langit. Pertunjukan ini menarik, tetapi mungkin hasil akhirnya sudah jelas."
Tetua Yan tetap berdiri tegar, menahan emosinya. "Pertarungan belum selesai," katanya dengan tenang tetapi penuh ketegasan. "Formasi Tujuh Pedang Pembakar Bumi kami masih belum kau lihat."
Kini, semua mata tertuju pada pertarungan terakhir: pertandingan tim yang akan menentukan segalanya. Rasa tegang dan antusiasme menyelimuti arena, karena pertarungan tim ini akan menunjukkan kekuatan kolaborasi dan formasi dari kedua sekte.
...
Malam telah tiba. Di bawah sinar bulan yang pucat, tujuh murid inti dari masing-masing sekte menaiki arena besar yang kini diselimuti oleh lapisan barier yang dipasang lima kali lebih tebal dari sebelumnya. Cahaya barier memancarkan kilauan biru transparan, memberikan perlindungan bagi penonton sekaligus menjadi saksi atas pertarungan terakhir yang akan menentukan harga diri kedua sekte.
Tetua Yan dan para tetua Sekte Pedang Langit berdiri di tribun kehormatan, menatap arena dengan ekspresi serius. Di tengah arena, tujuh murid inti Sekte Api Emas berdiri dalam formasi segitiga terbalik, dengan Jian Hao sebagai pemimpin di tengah. Di sisi lain, tujuh murid inti Sekte Pedang Langit membentuk formasi segitiga sempurna dengan Zhen Hu memimpin di depan. Aura kedua tim memancar hebat, memengaruhi atmosfer hingga terasa menyesakkan.
"Pertarungan tim terakhir ini akan dimulai!" suara lantang Tetua Yan menggema, menjadi aba-aba dimulainya pertandingan.
Pertarungan Dimulai...
"Formasi Tujuh Pedang Perobek Langit!" Zhen Hu memberikan komando. Ketujuh murid Sekte Pedang Langit langsung mengalirkan Qi mereka ke pedang masing-masing, menciptakan garis-garis energi tajam yang menyatu menjadi pusaran pedang raksasa di udara. Suara desingan tajam memenuhi arena, seolah-olah udara sendiri teriris oleh kekuatan mereka.
Di sisi lain, Jian Hao menghunus pedangnya dengan tenang. "Formasi Tujuh Pedang Pembakar Bumi, aktifkan!" serunya. Api emas menyala di ujung setiap pedang, membentuk dinding api yang melindungi mereka sembari memancarkan gelombang panas yang mengguncang arena.
WUSHHH!
Kedua formasi mulai bergerak. Pusaran pedang raksasa Sekte Pedang Langit menyerang dengan kecepatan tinggi, meluncur seperti badai maut menuju pertahanan dinding api. Sementara itu, dinding api Sekte Api Emas berubah menjadi naga api raksasa yang menyembur langsung ke arah pusaran pedang.
DUARRR!
Benturan kekuatan terjadi, menciptakan ledakan energi yang mengguncang barier hingga memancarkan gelombang cahaya ke seluruh arena. Penonton menahan napas saat kedua formasi saling menekan, masing-masing berusaha menghancurkan yang lain.
Zhen Hu memimpin serangan berikutnya. Dengan gerakan cepat, ia meluncurkan pedangnya ke arah Jian Hao. Qi biru tajam keluar dari pedangnya, membelah udara dengan kekuatan yang mampu menghancurkan batu karang.
"Pertahankan formasi!" Jian Hao berteriak. Ketujuh murid Sekte Api Emas bergerak serempak, mengarahkan api mereka untuk membentuk perisai api raksasa yang menahan serangan Zhen Hu.
Namun, Sekte Pedang Langit tidak tinggal diam. Keenam murid lainnya mendukung serangan Zhen Hu dengan mengirimkan gelombang pedang ke arah perisai api. Benturan terus-menerus membuat perisai itu mulai retak.
"Saatnya melakukan serangan balik!" Jian Hao mengeluarkan komando. Naga api yang semula melindungi formasi mereka tiba-tiba melesat maju, menyapu formasi Sekte Pedang Langit dengan panas yang membakar.
"Formasi Perobek Langit, tingkatkan daya serang!" Zhen Hu memerintahkan rekan-rekannya. Mereka memperkuat pusaran pedang, memecah naga api menjadi pecahan-pecahan kecil.
Namun, pecahan naga api itu bukan hanya api biasa. Setiap pecahan berubah menjadi hujan bilah api yang menyerang mereka dari segala arah. Salah satu murid Sekte Pedang Langit terlambat bereaksi dan terlempar keluar arena, membuat formasi mereka mulai goyah.
Melihat celah itu, Jian Hao memanfaatkan momen. "Formasi Pembakar Bumi, penyelesaian terakhir!" Ketujuh murid Sekte Api Emas memusatkan Qi mereka, mengirimkan gelombang energi api yang menyatu menjadi naga emas yang lebih besar dan lebih kuat dari sebelumnya.
DUARRRR!
Naga emas itu melesat maju dengan kecepatan tinggi, menembus pusaran pedang Sekte Pedang Langit dan menghantam formasi mereka. Zhen Hu berusaha melawan dengan mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi naga emas itu terlalu kuat.
"ARGHHH!" Teriakan Zhen Hu menggema ketika ia terlempar keluar arena bersama tiga murid lainnya. Api emas yang menyelimuti naga itu membakar pedang mereka, meninggalkan jejak kekalahan yang jelas.
Ketika naga emas menghilang, hanya Jian Hao dan rekan-rekannya yang masih berdiri di tengah arena, dikelilingi oleh aura api yang menyala-nyala.
Arena hening sejenak sebelum sorak-sorai membahana dari rombongan Sekte Api Emas. Kemenangan akhirnya berpihak pada mereka setelah tujuh kekalahan berturut-turut di duel individu.
Tetua Yan berdiri dengan bangga. "Formasi Tujuh Pedang Pembakar Bumi kami tidak terkalahkan ketika digunakan dengan sempurna. Ini adalah bukti bahwa kerja sama sejati melampaui kekuatan individu."
Di sisi lain, para tetua Sekte Pedang Langit terlihat serius tetapi tetap memberikan anggukan hormat. Patriark Sekte Pedang Langit, yang diam sejak awal, akhirnya berbicara, "Sekte Api Emas, kalian telah menunjukkan kekuatan yang luar biasa dalam pertarungan tim. Kami mengakui kemenangan ini."
Dengan demikian, pertarungan antar sekte berakhir dengan kemenangan tim dari Sekte Api Emas, mengembalikan harga diri mereka dan memberikan harapan baru untuk masa depan sekte.
🤭🤭🤭🤭