NovelToon NovelToon
Istri Pengganti

Istri Pengganti

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: elaretaa

TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA

BAB 1-103

Alin tidak menyangka bahwa hari dimana ia menjadi tamu saat pernikahan anak majikannya justru hari itu pula menjadi hari pernikahannya. Alin harus menggantikan mempelai wanita lantaran sang mempelai wanita kabur entah kemana, untuk menjaga nama baik keluarganya majikannya, mereka menikahkan Alin dengan pria yang sama sekali tidak Alin kenal sebelumnya.

Bagaimana kisah Alin? Apakah Alin akan bahagia?
Atau justru Alin akan menderita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembantunya

Alin tengah membantu Mama Leticia merakit bunga, ya ini ada hal baru bagi Alin. Karena selama bekerja disini, Alin tidak pernah ikut mengurus apa saja yang ada di dalam rumah dan juga keluarga majikannya karena itu Alin tidak tau banyak tentang keluarga yang saat ini menjadi keluarganya juga.

"Sayang, jangan sama warna kuning. Kamu kasih warna merah aja bagus," ucap Mama Leticia.

"Tapi, bukannya bosen Ma kalau warna merah, kan bunganya juga warna merah jadi buat hiasan di vas bunganya kalau beda warna kan bagus," ucap Alin.

"Gak bisa sayang, Mama suka yang warnanya sama," ucap Mama Leticia dan diangguki Alin.

"Loh Anggun mau kemana?" tanya Mama Leticia.

"Pergi sama temen," ucap Anggun.

"Hati-hati ya," ucap Mama Leticia dan diangguki Anggun, setelah itu ia pergi tanpa melihat ke arah Alin.

'Wajar sih kalau Nona Anggun gak suka sama aku, harusnya Nona Nadia yang menikah dengan Tuan Axel, tapi justru aku yang menikah dengan Tuan Axel,' ucap Alin dalam hati.

"Kenapa, Alin?" tanya Mama Leticia yang membuyarkan lamunan Alin.

"Gapapa, Ma," ucap Alin.

"Kamu gak usah pikirin sikap Anggun ya, dia emang kayak gitu sama orang baru. Dulu sikap Anggun ke Nadia juga kayak gitu kok, tapi secara perlahan sikap Anggun berubah, nanti dia ke kamu juga bakal berubah. Untuk sekarang kamu maklumi aja ya," ucap Mama Leticia.

"Iya, Ma," jawab Alin.

'Nona Anggun gak akan bisa terima aku sampai kapanpun, Nyonya. Harusnya Nyonya tau akan hal itu,' ucap Alin dalam hati.

Selesai membantu Mama Leticia dengan bunga-bunganya, Alin memutuskan untuk kembali ke kamar dan membersihkan kamar.

Cukup lama ia membersihkan kamar, tiba-tiba ponselnya berdering yang menandakan seseorang tengah menelponnya dan saat Alin melihat orang tersebut ternyata Axel.

"Tuan Axel, ada apa ya?" tanya Alin dan setelah itu, ia pun mengangkat sambungan telepon tersebut.

^^^Iya, Tuan. Ada apa?^^^

Berkas saya ada yang ketinggalan, kamu bisa bawa ke kantor? Pak Herman ada musibah saat mau ngambil berkasnya.

^^^Iya, Tuan. Saya bisa bawa berkasnya.^^^

Berkasnya di laci nomor dua, ada tulisan proyek B.

^^^Iya, Tuan.^^^

Kalau udah sampai, jangan lupa telepon saya.

^^^Iya, Tuan.^^^

Setelah itu, Axel pun memutuskan sambungan telepon tersebut.

Alin mengambil berkas yang dimaksud dan segera membawanya menuju kantor Axel, Alin memilih naik kendaraan umum karena ia tidak enak jika harus merepotkan supir apalagi bagi Alin, ia masih menjadi pembantu di rumah tersebut.

Di dalam kendaraan umum tentunya ramai bahkan Alin harus berdiri karena banyaknya penumpang, tapi Alin sudah terbiasa akan hal ini sebab itu ia tidak mempermasalahkannya.

Karena macet, perjalanan memakan waktu yang cukup lama dan akhirnya Alin pun sampai di kantor Axel.

"Wah, besar banget ya kantornya Tuan Axel," gumam Alin dan masuk ke dalam.

Namun, saat Alin akan masuk ke dalam perusahaan tiba-tiba security menahan Alin. "Maaf sebelumnya, Mbak ada keperluan apa ya?" tanya security.

"Saya mau memberikan berkas ini ke Tuan Axel, Pak. Tuan Axel yang menyuruh saya untuk membawakan berkas proyek ini," ucap Alin.

"Oh, silahkan masuk dan ke resepsionis terlebih dahulu, Mbak," jawab security yang begitu sopan.

"Baik, Pak. Terimakasih," ucap Alin dan diangguki security tersebut.

Alin pun masuk dan menuju resepsionis, "Ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis tersebut.

"Begini Mbak, saya mau memberikan berkas ini ke Tuan Axel," ucap Alin.

"Baik, Mbak bisa tunggu diruang tunggu terlebih dahulu ya. Kami akan konfirmasi terlebih dahulu," ucap resepsionis dan diangguki Alin.

Alin pun menunggu di ruang tunggu, cukup lama Alin menunggu hingga akhirnya resepsionis pun memanggilnya.

"Maaf Mbak, setelah saya konfirmasi ke bagian sekretaris ternyata tidak ada berkas yang harus di serahkan," ucap resepsionis.

"Tapi, tadi saya di telepon langsung sama Tuan Axel untuk membawakan berkas ini," ucap Alin.

"Kalau boleh tau, Mbak ini siapa? kenapa Tuan Axel menelpon Mbak untuk membawakan berkasnya?" tanya resepsionis.

'Aku harus jawab apa? Aku gak mungkin jawab kalau aku istrinya Tuan Axel kan, bisa-bisa Tuan Axel malu karena punya istri pembantu,' ucap Alin dalam hati.

"Sa-saya pembantunya," ucap Alin.

'Pembantu? Dia pasti perempuan yang mau godain Tuan Axel, mana ada pembantu cantik kayak dia,' ucap resepsionis dalam hati.

"Sebentar ya Mbak, saya akan konfirmasi kembali ke bagian sekretaris. Mbak silahkan duduk kembali nanti akan saya kabari lagi," ucap resepsionis dan diangguki Alin.

Alin pun kembali menunggu dan kali ini ia harus menunggu cukup lama, 'Harusnya aku tadi bawa hp ku, tapi kenapa sekarang gak ada ya? apa jatuh pas di jalan, kayaknya sih jatuh di jalan. Kalau ada yang nyuri juga gak mungkin, hp jadul gak ada internet gitu siapa yang mau,' ucap Alin dalam hati.

Disisi lain, Axel kesal lantaran sampai sore Alin belum juga datang.

^^^Dit, tanya ke resepsionis apa ada perempuan yang bawa berkas untuk saya.^^^

Tak lama setelah itu, Radit pun mengetuk pintu ruangan Axel, "Masuk, gimana?" tanya Axel.

"Setelah saya tanya ke resepsionis, memang ada perempuan yang datang membawa berkas, untuk Tuan, dia bilang dia pembantu Tuan Axel," ucap Radit.

Ucapan Radit pun membuat Axel marah, "Dimana dia sekarang?" tanya Axel.

"Ada di lobby Tuan," ucap Radit.

"Suruh di ke ruangan saya," ucap Axel.

"Baik Tuan," ucap Radit.

"Satu lagi, sejak kapan dia datang?" tanya Axel.

"Resepsionis tadi bilang pukul sepuluh dia datang dan sampai sekarang menunggu di lobby," ucap Radit.

"Hem," jawab Axel dan setelah itu Radit pun pergi.

Axel yang begitu marah pun melihat cctv dan benar saja Alin sudah datang sejak pukul sepuluh yang artinya Alin sudah menunggu kurang lebih lima jam.

"Kenapa dia harus bilang pembantu sih, terus kenapa juga dia gak nelpon kalau dia udah sampai," gumam Axel saat melihat cctv.

Setelah Radit menyuruh resepsionis untuk membiarkan Alin masuk, resepsionis pun memanggilnya dan menyuruh Alin untuk menuju ruangan Axel.

Alin berjalan sesuai dengan petunjuk yang diberikan resepsionis hingga sampailah ia di lantai sembilan lantai ruang kerja Axel.

Saat sampai di sana, ia dapat melihat seorang pria yang terlihat menunggu seseorang, "Anda pembantu Tuan Axel, bukan?" tanya Radit.

"I-iya," jawab Alin.

"Silahkan masuk, Tuan Axel sudah menunggu," ucap Radit dan diangguki Alin.

"Tuan," panggil Radit dengan mengetuk pintu.

"Hem, masuk," jawab Axel.

Radit dan Alin pun masuk, "Ini perempuan yang membawa berkas untuk, Tuan," ucap Radit.

"Kau bisa keluar," ucap Axel dengan menatap Radit.

Radit merasa takut dengan raut wajah Axel yang tidak mengenakkan itu, ia dengan cepat keluar dari ruangan tersebut.

Bukan hanya Radit yang takut, tapi Alin pun takut, 'Tuan Axel pasti marah karena aku ngasih berkasnya lama,' ucap Alin dalam hati.

.

.

.

Tbc.

1
Naira Nissa
ka typo nya tolong di perbaiki aku yang baca bingung sendiri 😁
Cicih Sophiana
mama nya Nadia cari perkara aja tuh orang... cari aja laki laki nganggur yg gak punya kerjaan bu pasti dia mau jd suami Nadia.. 🤭😂
Cicih Sophiana
semangat thor.
Cicih Sophiana
Alin ini cetoboh lagi hamil jg
Cicih Sophiana
mungkin tadi sebelum Alin pulang sama Axel dia nyelinap ke kamar untuk menaruh kalung di laci... dia udah merencanakan itu
Cicih Sophiana
sukur deh klo Anggun udah baik sama Alin
Cicih Sophiana
Nadia hamil sama orang lain kok ngaku sama Axel... klo masih suka knp dulu kabur woy
asy
terima kasih Thor buat cerita nya, seru banget
Marina Tarigan
tdk suka kamu yg lugu amat semua manusia punya lalu emang kamu pacarnya dulu kenal pun tdk lagian foto itu sdh meninggal orangnya
Marina Tarigan
terlampai takut karena sdh fihianati Brian mantannya
Marina Tarigan
monika model katanya tapi sifatnya kek drakula sadis tdk pikir apa akibatnys
Marina Tarigan
demi uang srgala cara dilakukan tapi sasarannya salah terima akibatnya karena selamanya musuhmu Aksel
Cicih Sophiana
suruh laki laki yg menghamili Nadia bertanggung jawab bu... jgn orang yg tdk tau apa apa malah di suruh mengakui
Cicih Sophiana
padahal gak usah pake tespek kan udah ada dokter... langsung di USG aja
Marina Tarigan
lebay
Cicih Sophiana
sukur lah Alin selamat dgn kehamilan nya jg..
Cicih Sophiana
tepuk jidat
Cicih Sophiana
si Anggun nya aja yg gatel kali... waktu itu dia pergi ke rumah itu mama Latecia yg bilang
Cicih Sophiana
Alin masih panggil tuan aja... kapan mau jd istri sesungguh nya Lin
Cicih Sophiana
cari aja cowo yg suka datang ke rumah yg sll bertengkar... ART semua tau kok
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!