Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja ada yang memanggil Rara dengan sebutan Mommy.
Rara yang baru pulang bekerja tiba-tiba saja di kagetkan oleh gadis kecil yang begitu cantik nan imut namun yang membuat Rara kaget adalah panggilan gadis kecil itu kepadanya.
" Mommy " Dengan kedua mata yang berbinar dan senyum yang mengambang di bibirnya membuat gadis cantik itu semakin menggemaskan.
Rara yang terkejut ia langsung melihat kearah belakang dan melihat kesekitar namun Rara tidak melihat siapapun disana.
Bagaimana kelanjutannya? yuk simak cerita selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25. ULAR KEPATUK ULAR
Dewi sudah tau jika Riki masih mencintai Rara dan bahkan Dewi sangat sakit hati ketika mengetahui pakta tentang suaminya.
Riki mekahi dirinya hanya karena uang dan jabatan, Dewi juga baru tau kalo usaha yang Riki bangun telah bangkrut karena kesombongan Riki dan juga ibunya.
Kini Dewi harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena Riki telah menjadi pengangguran.
" Sial, punya laki bukanya hidup enak malah sebaliknya " Keluh Dewi menggerutu di dalam mobil.
Karena tidak memiliki tempat persinggahan Dewi pun menghubungi temannya untuk bertemu.
Dewi tidak memberi tau Riki jika dirinya sedang dalam masa hukuman.
" Tumben kamu ngajak ketemu, ada apa? "
" Gue lagi bt dan butuh hiburan " Jawab Dewi
Pria itu tersenyum " Apa kamu mau main ke kosanku? " Tawar si cowok
Dewi berfikir sejenak " Boleh deh, dari pada gak ada tujuan " Balas Dewi.
Mereka pun pergi ke kosan si cowok, Dewi melihat kosan temannya ini cukup rapih dan wangi " Ini beneran kosan kamu? " Tanya Dewi
" Ya iyalah mana mungkin kosan orang lain " Jawabnya sambil tersenyum " Mau minum apa? Tapi di kulkas cuman ada bir doang "
" Yaelah kalo cuman punya itu buat apa lo kasih pilihan ke gue " Kata Dewi tersenyum
" Ya siapa tau aja kan lo gak suka bir, yaudah gue ambilin dulu " Pria itu langsung mengambil bir di dalam lemari es dan memberikannya kepada Dewi " Minumlah "
Dewi langsung meminum minuman yang sudah di bukakan oleh teman pria nya ini " Lo sendiri di sini? " Tanya Dewi
" Ama cewek gue, tapi cewek gue lagi pulang kampung makanya gue bisa bawa lo ke sini " Jawabnya
" Gila ya, lo berarti termasuk pria yang berani " Kata Dewi
" Habis lo dadakan banget ngajak ketemu mana gue lagi bokek " Ucap Pria itu.
" Hahaha.. Perasaan lo bokek mulu deh, bukanya lo kerja di klab malam "
Pria itu tersenyum simpul " Lo tau sendiri berapa gajih gue disana, belum lagi cewek gue baru pulang kampung. Dadas lah dompet gue " katanya.
Tiba-tiba Dewi mesara kegerahan " Gerah banget di kamar ini, apa gak ada ac nya? " Dewi merasa tidak nyaman bahkan ia membuka kancing kemeja.
" Dewi lo kenapa? Eh jangan buka-bukaan kaya gini " Cegah pria itu
" Tolong sentuh gue, gue gak tahan " Pinta Dewi.
" Sorry gue gak mau, gue dah punya pacar apa lagi lo punya suami " Tolak si laki-laki
" Gue bayar lo, tapi lo harus puasin gue sekarang juga
gue gak tahan " rengek Dewi.
Pria itu tersenyum " Baiklah, ini lo yang minta ya. Dan lo juga yang mau bayar gue, gue rekam suara lo buat bukti bahwa lo yang minta dan mau bayar gue "
" Iyah iyah cepetan.. "
Dengan senang hati pria itu memuaskan dewi, kapan lagi bisa menyentuh wanita seseksi dewi mana di bayar pula.
Padahal semua ini adalah akal bulus si pria, pria itu mencampuri obat perangsang kedalam minuman yang di minum oleh dewi untuk melancarkan aksinya.
Pekerjaan pria ini juga hanya sebagai pelayan di klab malam, ia akan mencari tambahan dengan cara jual diri.
Mereka berolah raga sampai dewi benar-benar puas bahkan pria itu tidak ada kata lelah, emang maniak sih mereka berdua ampe mereka tidak kenal lelah.