NovelToon NovelToon
Dear, Gavin

Dear, Gavin

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Romansa
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Yaya_ gadis ceria dengan sejuta rahasia.

Ia selalu mengejar Gavin di sekolah,
tapi Gavin sangat dingin padanya.

Semua orang di sekolah mengenalnya sebagai gadis tidak tahu malu yang terus mengemis-ngemis cinta pada Gavin. Namun mereka tidak tahu kalau sebenarnya itu hanya topengnya untuk menutupi segala kepahitan dalam hidupnya.

Ketika dokter Laska memvonisnya kanker otak, semuanya memburuk.

Apakah Yaya akan terus bertahan hidup dengan semua masalah yang ia hadapi?

Bagaimana kalau Gavin ternyata
menyukainya juga tapi terlambat mengatakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

"Gavin anterin aku ya pleassee..." bujuk Yaya dengan wajah memelas. Mereka sudah selesai bikin tugas kelompok.

Yasmin dan Clara sudah pulang sejak tadi, tinggal Yaya dan Bintang. Kalau Bintang memang sering main di rumah Gavin, biasanya tuh cowok pulangnya tengah malam kalau mereka lagi fokus main game. Tapi Yaya? Ia tidak mau pulang bareng Yasmin dan Clara. Katanya mereka bisa berkelahi di jalan, jadi ia akan pulang setelah dua cewek menor itu pergi.

Sejak tadi Yaya terus memaksa supaya Gavin mau mengantarnya pulang tapi berulang kali di tolak oleh cowok itu. Gavin memilih sibuk dengan ponselnya.

"Gavin, mau ya anterin aku?" kata Yaya lagi masih memaksa.

"Nggak." tolak Gavin tegas. Matanya fokus ke hpnya. Sesekali ia merasa terganggu karena tangan Yaya terus bergerak dibahunya.

"Tapi..."

"Udah gue aja yang anter." tawar Bintang akhirnya. Ia bosan menonton Gavin dan Yaya yang tidak kelar-kelar perdebatannya dari tadi. Kalau begitu terus, bisa-bisa mereka di sini sampai pagi.

"Tapi aku maunya di anterin sama Gavin." balas Yaya kontan membuat Bintang melongo menatapnya, sedang Gavin tetap bersikap tidak peduli. Kali ini dia ia menyibukkan diri dengan buku yang baru di ambilnya dari atas meja sofa.

"Lo tuh ya, emang harus banget ya di anterin Gavin?" Bintang mulai geram.

Yaya mengangguk pasti. Gavin di sebelahnya tetap cuek.

"Tapi Gavinnya nggak mau tuh gimana? Lo udah lebih dari sejam tahu maksa dia tapi nggak ada hasilnya." tambah Bintang lagi mengingatkan.

Yaya melirik Gavin sebentar, gadis itu mendesah pelan. Bintang benar. Sih Gavin ini sifatnya benar-benar kayak batu. Masih untung cowok itu nggak mengamuk memarahinya. Ya sudahlah, mau gimana lagi, terpaksa ia harus mau di antar pulang sama Bintang.

"Ya udah." kata Yaya akhirnya. Nadanya tidak bersemangat. Bintang mengernyit melirik cewek itu.

"Maksudnya lo setuju gue anter?" tanyanya memastikan.

Yaya mengangguk mengiyakan meski dengan berat hati. Pandangannya  berpindah ke Gavin yang tetap sibuk dengan dirinya sendiri.

"Aku pulang ya Gav." pamitnya ke cowok itu.

"Hm." balas Gavin singkat tanpa menoleh sedikitpun.

Yaya berdiri dari sofa dan mulai berjalan mengikuti langkah Bintang yang sudah lebih dulu berjalan ke pintu depan. Ia tidak menyadari Gavin menoleh menatap kepergiannya ketika ia berbalik pergi.

Gavin menghentikan kegiatannya dari membaca buku setelah Bintang dan Yaya tidak terlihat lagi di dalam rumahnya.

Cowok itu menghembuskan nafas panjang. Seumur hidupnya baru kali ini ia kesulitan menghadapi seorang gadis. Ia masih penasaran apa yang membuat Yaya tidak pernah lelah mengejarnya padahal ia sudah bersikap dingin terus menerus ke gadis itu. Ia akui terkadang ia merasa simpati melihat usaha gadis itu, tapi ia tidak mau memberi harapan palsu dengan bersikap baik padanya. Ia sungguh tidak tertarik untuk pacaran saat ini. Cowok itu ingin fokus mengejar masa depan dulu.

Ingatannya kembali ke beberapa jam yang lalu ketika Yaya menatapi lukisan yang terpampang di tembok ruangan dengan wajah serius. Ia penasaran apa yang dipikirkan gadis itu ketika melihat lukisan yang dibuatnya. Kadang Gavin merasa Yaya sangat misterius. Seolah ada sesuatu yang dia sembunyikan.

                                   ***

"Ini rumah lo?" tanya Bintang ke Yaya yang dibalas dengan sebuah anggukan pelan. Mereka sudah sampai didepan rumah gadis itu. Sebenarnya itu bukan rumahnya, tapi rumah bi Mira, mantan pengasuhnya yang sudah di pecat sama dua nenek lampir di rumahnya. Yaya kesal tiap kali ingat kejadian bi Mira di pecat. Meski begitu, bi Mira tetap menerima dia kalau ia datang berkunjung, ia juga sudah menganggap rumah bi Mira sebagai rumahnya sendiri karena lebih berasa keluarga.

Bintang kembali menatap rumah kumuh itu dan Yaya bergantian membuat Yaya balik menatapnya dengan raut wajah bingung.

"Kok liatnya gitu?" ia balik bertanya dengan wajah bingung.

"Nih rumah beneran rumah lo?" tanya Bintang lagi masih ingin memastikan.

"Iya, kenapa sih?" balas Yaya lagi mulai dongkol.

"Jadi lo beneran semiskin ini?" Bintang memasang tampang kasihan sedang Yaya hanya menatap cengo cowok itu.

"Miskin?" seru gadis itu dengan wajah cengonya. Bintang tertawa mendengar pertanyaan gadis itu.

"Menurut lo, rumah kumuh kayak gini pantes dibilang rumahnya orang kaya?" ledek cowok itu di sela-sela tawanya. Yaya hanya menatapnya dongkol.

1
Anonymous
keren
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Dina Yuliana
aq mewek thoorrr😭😭😭
Eva Marlina siboro
semangat yaya💪
Eva Marlina siboro
😭😭😭😭
neng ade
Savaro kah yg melihat Yaya
neng ade
semoga aja Gavin bisa datang begitu juga dgn Tama ..
neng ade
ternyata dokter Laskar dan Garrel itu adik kakak .. pantas aja mereka tak bisa melacak keberadaan Yaya .. karena Yaya sempat si kuliah kan di perancis .. dan menetap di desa nya keluarga Garrel .. semoga si pernikahan dokter Laskar Yaya akan bertemu dgn Tama dan papa nya dan juga bertemu dgn Gavin dan Bintang dan juga Savaro ..
neng ade
seperti nya Garrel tau keberadaan Yaya tapi meminta nya utk merahasiakan nya ..
Eva Marlina siboro
mewek bacanya,😥😥
neng ade
semoga operasi kedua nya berhasil dan Yaya cepat sembuh dan pulih kembali
neng ade
coba deh km ingat Bintang saat kening Yaya di perban itu akibat lemparan gelas dari papa nya bukan jatuh seperti yg Yaya bilang
neng ade
dasar 2 wanita medusa.. lempar aja jauh2 ke laut amazon sana biar jadi santapan hewan laut yg buas
neng ade
syukurlah kalau Tama udh menyadari kesalahan nya sendiri terhadap Yaya .. semoga Yaya cepat mendapatkan pertolongan ..
neng ade
hajar aja tuh si Tama itu dok ..
neng ade
Gavin laki2 bodoh !!
neng ade
keterlaluan banget km Tama .. km masih menyalah kan Yaya penyebab mama kalian meninggal dasar egois. !
neng ade
papa nya udh keterlaluan .. anak kandung selalu di siksa dan di abaikan tapi su anak tiri selalu disanjung dan di perhatikan
neng ade
Gavin ego mu terlalu tinggi !
neng ade
si Gavin sm Bintang kan anak yang cerdas ya dan lagi pula itu si Putra kan kk nya Gavin kenapa ga cari tau sm kk nya .. klo alasan nya susah ketemu kan pada punya hp kenapa ga lewat hp ngomong nya .. biar jelas itu si Yaya siapa ini mah malah pada punya asumsi sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!