NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mencintaimu

Salahkah Aku Mencintaimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Hasta dan Jesan menjalin hubungan tanpa di ketahui kedua orang tua Hasta karena sang Mama yaitu Sarah tidak merestui hibungan mereka karena status social yang mana Jesan hanya anak yatim piatu. Akan tetapi, Hasta tetap bertahan sampai tiga tahun lamanya membuat Sarah curiga dan mencari tau keberadaan Jesan hingga Sarah melakukan kekerasan pada Jesan hanya untuk menyuruhnya menjauhi Hasta.

Sarah menjodohkan Hasta dan Anjani sampai mereka menikah, tetapi pernikahan Anjani seperti di neraka baginya karena selama lima tahun mereka menikah Hasta tidak pernah sekalipun membalas cinta Anjani dan memilih kembali bersama dengan Jesan yang selama lima tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu Hasta memutuskan menikah dengan cinta pertamanya.

Bagaimana kah nasib pernikahan Anjani, apakah gadis itu menerima jika suatu saat dirinya mengetahui pernikahan kedua suaminya?

happy reading😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 ( Inilah akhir dari hidup ku )

Setelah tiga hari dirawat, Jesan sudah diperbolehkan pulang dan kini ia berada di apartemen bersama Aleta dan juga Mark. Mereka datang atas permintaan Jesan dan ingin menjelaskan semuanya pada kedua orang tua angkatnya.

“Maafkan Jesan, Ayah, ibu. Karena aku mungkin keluarga Anjani akan memusuhi kalian,” lirih Jesan merasa bersalah.

“Hei … lihat Ayah. Mereka tidak akan membenci kami karena memang mereka tidak tau kalau kau sudah menjadi bagian dari keluarga Giandra. Kalaupun mereka tau itu tidak akan berpengaruh untuk Ayah,” terang Mark.

Jesan memeluk Mark sungguh dirinya sangat beruntung mempunyai keluarga angkat yang sangat menyayanginya,”Terima kasih, Ayah. Aku menyayangimu,” ungkap Jesan.

“Apa tidak sebaiknya kamu kembali ke rumah, Jesan. Bahaya di apartemen sendirian jika suami mu sedang bekerja. Apalagi kamu sedang hamil muda,” tanya Aleta merasa khawatir.

“Tidak apa-apa, bu. Aku masih bisa menjaga diriku sendiri. Lagi pula Tuan juga menyewa asisten rumah tangga yang datang setiap pagi ke sini. Jadi aku tidak perlu repot-repot mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena Tuan tidak ingin aku kecapean,” terang Jesan.

“Tuan? Siapa?” Aleta dan Mark kebingungan dengan sebutan ‘Tuan’.

“Maksud ku, suamiku,” ucap Jesan pelan.

“Ya ampun, Jesan. Kenapa kau memanggil suami mu dengan sebutan itu? Nanti kalau ada yang mendengar bagaimana? Mereka akan salah paham sayang,” seru Aleta.

Aleta dan Mark menggelangkan kepalanya heran dan menatap Jesan yang hanya tersenyum malu, tidak lama Hasta pulang dengan menarik kopernya ke dalam. Pria itu terkejut dengan kedatangan dua orang paru baya yang kini berada di dalam kamarnya.

Hasta bingung mau masuk atau tidak hingga akhirnya Mark memanggilnya,”Masuk saja, kau baru pulang?” tanya Mark.

“Iya, Tuan Mark,” sahut Hasta sedikit canggung.

Bagaimana tidak dirinya dan Mark adalah rekan bisnis dan sekarang mereka adalah mertua nya sendiri,”Bagaiman keadaanmu, sayang,” tanya Hasta yang langsung menghampiri sang istri.

“Aku baik-baik saja, Tuan,” jawab Jesan.

“Hasta ajari istrimu jangan memanggil kau dengan sebutan itu,” sambung Mark.

“Sudah beberapa kali aku menegurnya, tetap saja dia memanggil ku dengan sebutan, Tuan, Tuan,” protes Hasta.

Jesan hanya tertawa kecil melihat eksperi wajah kesal suaminya. Mark dan Aleta izin kembali dan Aleta berjanji akan sering menjenguk putrinya agar ia tidak merasa kesepian.

Setelah mengantarkan mertuanya Hasta kembali ke kamar, ia pun menceritakan semua yang terjadi di rumah nya dan mengenai Anjani yang mana Hasta berniat akan menceraikan istri pertamanya. Jesan tidak merespon ia hanya bersandar di kepala ranjang seraya menutup kedua matanya. Ia bingung harus sedih atau bahagia. Jika ia merasa bahagia. Haruskah ia bahagia di atas penderitaan Anjani?

“Tuan, aku benar-benar merasa bersalah pada Anjani. Pasti saat ini hatinya sangat hancur saat kau meminta berpisah dengannya. Jika aku bisa memilih aku akan mengalah dan membiarkan mu bersamanya,” ungkap Jesan.

“Jadi, kau menyesal menikah dengan ku? Apa kau tidak memikirkan anak kita, Jesan! Kenapa kau malah berkata seperti itu. Seolah-olah semua kesalahan ada di aku. Padahal aku tidak meminta dia menikah dengan ku, dia yang memaksa bukan aku!” pekik Hasta merasa sangat kesal.

“Jangan marah, bukan maksud ku …” ucapannya terhenti ia melihat Hasta pergi begitu saja keluar dari kamarnya.

“Kenapa dia sangat sensitive sekali?” gumam Jesan menatap pintu kamarnya yang tertutup kembali setelah suaminya itu keluar.

“Jadi pria ambekan banget, sih!” celetuk seseorang membuat Hasta kaget dan menoleh ke belakang.

“Ya ampun, aku kira hantu tadi sejak kapan kau berdiri di situ?” ketus Hasta yang memilih duduk di sofa ruang tengah.

“Sejak kau teriak-teriak di depan adikku,” sahut Andrew.

“Aku hanya kesal dengan adik mu. Kenapa dia …” ucapannya terpotong saat Andrew merangkul bahu Hasta membuat dirinya merasa risih.

“Apaan sih!” Hasta melepaskan rangkulan Andrew dan pria itu merasa kesal.

“Ck, ga usah curhat selesaian masalah sediri. Aku kesini ingin meminta izin mu menemui Anjani di rumah yang kalian tempati,” pinta Andrew.

“Pergilah, aku tidak pernah melarangmu. Lagipula besok aku dan Anjani akan berpisah kau bisa bebas mendekatinya,” ujar Hasta.

“Serius,” sambung Andrew.

Hasta mengangguk pelan. Bukan Andrew merasa bahagia Anjani akan berpisah dengan adik iparnya itu, tetapi ia malah khawatir dengan keadaan mental Anjani yang pastinya sangat rapuh dan ia sangat mengenal Anjani. Pastilah dia akan berbuat sesuatu yang sangat nekat yang mana Hasta tidak akan pernah mengetahuinya. Buru-buru Andrew beranjak dari duduknya dan langsung keluar dari apartemen Hasta tanpa berpamitan.

“Dasar, maen pergi ajah dia. Saking bahagianya kali ya,” gumam Hasta menaikan kedua bahunya acuh dan bersandara di sofa seraya memejamkan kedua matanya karena hari ini ia benar-benar sangat lelah.

Lelah bertengkar dengan keluarganya dan juga Anjani. Ditambah lagi Jesan memancing emosinya tadi membuat kepalanya semakin pusing,”Ada apa dengan ku? Kenapa aku sangat sensitive? Apa mungkin bawaan bayi?” gumam Hasta.

*

*

Andrew sudah sampai di rumah Anjani, tidak ada penjagaan ketat hanya ada satu tukang kebun yang membuka pagarnya. Melihat wajah asing Andrew tukang kebun tersebut bertanya dan Andrew menjelaskan jika ia adalah kerabat Hasta jadilah ia diizinkan masuk.

Pintu mobil terbuka dengan nafas beratnya Andrew perlahan melangkah kan kakinya masuk kedalam rumah yang mana pintu utamanya tidak di tutup. Andrew mengetuk pintu beberapa kali, tetapi tidak ada yang datang menyambutnya. Suasana di rumah itu sangat sepi tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang di sekitar rumah.

Andrew memutuskan masuk ia mengedarkan pandangannya melihat sekitar rumah yang sangat bagus dengan hiasan bernuansa klasik. Langkahnya terhenti di depan bingkai foto yang sangat besar yang mana foto keluarga Anjani dan keluarga Hasta. Perhatian Andrew tertuju pada bingkai foto yang berada di sebelahnya yaitu foto pernikahan Hasta dan Anjani yang terpampang besar di ruang tamu tersebut.

“Ck, sekilas orang tidak akan tau jika mereka menikah hanya karena Anjani yang memaksa Hasta. Lihat saja hanya dia yang merasa bahagia dan pengantin pria di sebelahnya harusnya itu aku,” tunjuk Andrew yang mana berbicara sendiri.

“Ngomong-ngomong apa tidak ada orang di sini? Apa Anjani masih di kantornya ya?” gumam Andrew.

Tok

Tok

“Nyonya, tolong buka pintunya. Seharian nyonya belum makan dan berada di dalam. Apa anda sakit?” Bi Yem terus saja mengetuk pintu dan ini sudah yang kesekan kalinya, tetapi Anjani tidak juga merespon atau menyahuti asisten rumah tangganya.

Mendengar teriakan dan ketukan pintu yang berasal dari atas Andrew berlari menghampirinya,”Ada apa bi?” tanya Andrew yang mana membuat Bi Yem terkejut.

“Tuan siapa? Kok bisa masuk ke dalam?” tanya bi Yem.

“Saya teman Anjani Daritadi saya mengetuk pintu tapi tidak ada yang menyambut. Maaf kalau saya lancang masuk ke dalam,” terang Andrew.

“Ini, Tuan. Nyonya Anjani sehabis bertengkar dengan Tuan Hasta ia mengurung diri di kamar. Sudah beberapa kali saya mencoba mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban. Saya khawatir sudah hampir malam dan nyonya belum makan,” ujar Bi Yem.

“Apa ada kunci cadangan?” tanya Andrew.

“Ini saya sudah mencoba tapi memang kunci di dalam tersangkut jadi tidak bisa menggunakan kunci cadangan ini,” ujar Bi Yem.

“Bibi minggir dulu, biar saya dobrak pintunya,” Bi Yem menghindar Andrew mencoba mendobrak tapi sangat lah sulit dan terasa berat untuk di dorong.

Akhirnya Bi Yem memanggil tukang kebun untuk meminta bantuan,”Satu, dua tiga,” mereka berbarengan menghempaskan tubuhnya ke pintu agar bisa terbuka.

Brak

Hingga dorongan ke lima kalinya akhirnya pintu terbuka mereka pendapati Anjani yang sedang tertidur. Andrew menghampiri Anjani diikuti Bi Yem dari belakang, tetapi langkahnya terhenti ketika kakinya menendang sesuatu yang menggelinding mengenai nakas lalu ia segera mengambilnya.

“TIDAK … NYONYA. TUAN, NYONYA ANJANI MULUTNYA MENGELUARKAN BUSA,” jerit bi Yem.

Tang

Sebuah botol kecil yang baru saja diambil Andrew terjatuh dan dengan cepat Andrew melihat keadaan Anjani. Betapa terkejutnya ia mendapati wajah Anjani yang pucat pasi dan sedikit membiru dengan cairan yang terus menerus keluar dari mulutnya.

“Tuan, ini ada secarik kertas dan ada tulisannya,” tukang kebun itu memberikannya pada Andrew, tetapi pria itu malah menepisnya.

“Bacakan saja, apa tulisannya,” lirih Andrew dengan kedua matanya yang sudah memerah dan dadanya terasa amat sesak.

“Inilah akhir dari hidup ku! Jika aku tidak bisa memilikimu maka tidak akan ada perceraian biarlah cinta ini akan ku bawa sampai mati,” begitulah tulisan yang dibaca oleh tukang kebun tersebut.

Andrew menggenggam erat tangan Anjani yang sudah terasa amat dingin dan menundukkan kepalanya seraya menangis terisak. Ia langsung bangkit dan membawa Anjani dalam pelukannya.

“ANJANI … JANGAN TINGGALKAN AKU, HIKS!” Andrew histeris mendapati cintanya tiada tepat dihadapannya.

*

*

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!