Hidup di jalan sebenarnya bukanlah pilihannya , tapi nyatanya kekayaan tak membuatnya cukup nyaman . Dan inilah sebuah kisah tentang seorang pria bernama Bramatyo Yudo Sadewo , pria muda dengan segala ambisinya ! Yang tanpa dia tahu jika suatu saat seorang wanita biasa bisa membuatnya bertekuk lutut ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
" Apa semua dokumennya sudah siap ?? "
" Sudah Nyonya , saya sudah siapkan semuanya . Nona Cahaya tinggal menandatangani saja , surat hak waris sekaligus dokumen pernyataan bahwa Nona adalah putri kandung Nyonya, " jawab seorang pengacara pribadi keluarga Wijaya .
Lena Wijaya ingin semua berjalan cepat , bukti tes DNA akan keluar siang ini itu artinya secara hukum ia bisa memproses pengakuan jika Gista adalah Cahaya Cinta Wijaya putri kandungnya . Sudah hampir dua puluh lima tahun putrinya menderita seorang diri , ia berharap nantinya Gista bisa menerima semuanya .
" Tapi bagaimana jika Nona Cahaya menolak untuk menandatangani ini semua . Apa tidak terlalu tiba tiba untuknya ?? " tanya Pak Alif yang pagi itu mendampingi Lena di kantor pengacaranya .
" Hari ini juga aku akan bicara padanya , tes DNA akan menguatkan ceritaku . Lagipula dia adalah wanita berhati lembut , aku yakin dia akan mengerti, " ujar Lena yang sedikit demi sedikit mulai tahu sifat dan watak putrinya .
" Ya sudah aku akan kembali ke perusahaan dan berbicara dengannya . Siang nanti kau ke sana sekalian membawa hasil tesnya sebagai penguat, "
" Baik Nyonya ! " jawab sang pengacara .
Setelah itu Lena dan Pak Alif segera keluar untuk kembali ke perusahaan . Setelah keluar gedung langkah mereka terhenti ketika melihat seorang wanita yang sangat ia kenal sedang berdiri di gedung sebelah yang merupakan toko kue langganannya .
Wanita itu tampak sedang bersitegang dengan wanita yang jauh lebih muda darinya . Dan Lena juga tahu wanita muda itu punya niat tidak baik pada wanita sahabatnya .
Dengan langkah tergesa ia segera menghampiri mereka .
" Sartika ada apa ?? Apa wanita ular ini mengganggumu lagi !? " tanya Lena merengkuh pundak sahabatnya .
" Mbak Lena ! Ehmm kami hanya tidak sengaja bertemu , aku tadinya ingin membeli kue . Mas Hardian tadi pagi bilang kalau Bram hari ini pulang Mbak " jawab Sartika yang tidak ingin ada keributan lebih lanjut di depan toko roti karena ia tahu Lena sangat membenci wanita yang menjadi madunya .
" Alhamdulilah , anak nakal itu mau pulang juga ! Ayo aku temani kau ke dalam , jangan gubris setan itu !! "
" Cihh satu lagi nenek nenek datang , kalian pikir aku tahun menghadapi kalian !!! Setan .. kau sebut aku setan ?? Tanyakan pada suaminya bagaimana setan ini bisa membuatnya menjerit puas semalam . Mas Hardian terpaksa pulang hanya agar tidak membuat wanita lemah sepertimu menangisinya !! " sinis Rachel , menjadi kesenangannya ketika bisa memprovokasi istri sah dari suami sirinya .
Sartika menarik tangan Lena yang ingin melangkah maju dan menampar Rachel . Pagi tadi Hardian sudah menceritakan semua , jika dia terpaksa datang ke apartemen Rachel karena wanita itu mengancam akan membuat keributan di rumah kediamannya .
Hardian juga meyakinkan dirinya jika ia masih memegang janjinya untuk tidak menyentuh tubuh Rachel apapun yang terjadi . Dan Sartika mempercayai suaminya walau sebenarnya ia tak pernah melarangnya karena mau tidak mau Hardian dan Rachel masih terikat pernikahan .
" Biar aku remat mulutnya yang pedas itu Sar !! Kau lihat saja sebentar lagi Hardian akan meninggalkanmu , dan dia akan membuatmu hidup di jalanan setelah Bram pulang ! Kau pikir dia akan memilihmu daripada memilih pewaris tunggal Sadewo ?? Mimpimu terlalu tinggi p*lacur !! "
" Mas Hardian akan memilihku !! Kalian akan melihatnya nanti !! " pekik Rachel , dia semakin bertekad untuk membuat Hardian tidur dengannya apapun caranya . Anak dalam kandungannya akan menjadi senjata untuk mendapatkan kemenangannya . Anak dalam kandungannya yang nantii bisa menyingkirkan Bram .
Sedang Sartika berhasil membuat Lena melangkah masuk ke toko roti untuk menghindari keributan yang lebih besar . Dia ingin membeli semua kue kesukaan putranya , tadi pagi dia juga sudah berbelanja untuk menyiapkan makan malam istimewa . Entah kenapa tapi firasatnya kuat jika Bram akan pulang malam ini juga .
" Sudah Mbak jangan diladeni , bisa ikut gila kita nanti ! Mas Hardian sudah cerita kok kalau semalam memang datang ke apartemen Rachel "
" Ckk kenapa bisa Hardian masih begitu bodoh !! Mau maunya dia datang ke tempat p*lacur itu , bagaimana kalau itu hanya jebakan !? Hardian bisa saja di jebak agar bisa tidur lagi dengannya , wanita itu tidak akan cukup dengan hanya menikmati uang bulanan yang di kirim suamimu selama ini . Tujuan utamanya adalah menguasai seluruh harta milik kalian , untung saja Bram mau pulang ! Aku jewer anak itu jika nanti aku bertemu dengannya , setahun sudah membuatmu dan Hardian kalang kabut ! " gerutu Lena sambil membantu memilih kue kesukaan Bram . Dia juga memilih kue yang nanti akan ia berikan pada putrinya .
Sartika hanya tertawa kecil mendengarnya , sejak kehilangan putrinya Lena Wijaya memang sudah menganggap Bram sebagai putra kandungnya .