NovelToon NovelToon
The Hunter

The Hunter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Blackpink / Persahabatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: XoXo18

Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35 ( Musuh Lainnya )

Sementara itu, Jisoo yang sedang menjaga pintu masuk klinik menunggu Lisa dan SinB dengan cemas.

"Permisi, apa benar ini klinik?" tanya seorang gadis yang membuyarkan rasa cemas Jisoo.

"Ah, ya. Ada apa?" tanya Jisoo balik.

"Ada seseorang yang terluka parah." Jawab gadis tersebut.

"Hah?! Dimana?" tanya Jisoo cemas.

SSAATT!!!

"Tepat di hadapanku." Ujar gadis tersebut yang tiba-tiba sudah berada tepat di hadapan Jisoo.

DUAK!!!

Tendangannya membuat Jisoo

terpental menjauh dari pintu masuk klinik.

"Nah, begini kan enak. Tidak ada yang menghalangi pintu masuk." Ujar gadis tersebut sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam klinik.

"Eits, tidak secepat itu." Ujar Jisoo yang kali ini melancarkan serangan balik dengan cepat.

DUAKKK!!!

Jisoo berhasil membuat gadis tersebut terpental menjauh dari klinik.

DUAR! DUAR! DUAR!

Dengan kemampuannya memanipulasi listrik, ia menembakkan listrik buatannya dari tangannya dan dengan cepat menghujam ke tempat dimana gadis tersebut berdiri. Namun seperti yang sudah mengetahui bahwa Jisoo akan melancarkan serangan jarak jauh, gadis tersebut berhasil menahan listrik-listrik yang ditembakkan Jisoo dengan tameng yang ia buat dari tanah yang dihentakkannya.

"Oh sial. Elemen tanah?!" gumam Jisoo terkejut.

"Haha. Salah satu kelemahan dari elemen petir. Maka dengan ini, kau tidak akan memiliki kesempatan untuk mengalahkanku." Ujar gadis tersebut congkak.

"Oh. Benarkah?" tanya Jisoo dingin yang tiba-tiba sudah berada di belakang gadis tersebut.

BZZTT!!!

DUAK!!!

Tinju Kinal yang diselimuti listrik hampir saja mengenai wajah gadis tersebut kalau tidak ada perisai tanah yang melindunginya.

"Mungkin memang benar kalau elemen tanah merupakan kelemahan dari elemen petir. Tapi semua elemen memiliki kelemahan." Ujar Jisoo sambil menatap gadis tersebut dengan tatapan dingin.

BZZT!!!

WHUUSH

"Salah satu kelemahan dari elemen tanah adalah kecepatan." Ujar Jisoo yang lagi-lagi tiba-tiba muncul di belakang gadis tersebut.

BZZTT!!!

DUAZZ!!!

Kali ini, sambaran petir dari langit tidak dapat ditahannya dan langsung menghujam tubuh gadis tersebut. Getaran yang dihasilkan saat petir menghujam tubuhnya terasa seperti gempa yang mengguncang bumi. Suara menggelegar halilintarnya menggema hingga seluruh pelosok kampus. Pemandangan tersebut layaknya fenomena alam saat ia sedang murka. Mengerikan.

KRRKK...

KRRRAAKK!!!

"Aahh, tadi itu rasanya seperti kesemutan. Geli-geli gimana gitu." Ujar gadis tersebut sambil keluar dari lapisan tanah yang membungkus tubuhnya dan melindunginya dari sambaran petir biru mengerikan milik Jisoo.

"Tadi kau bilang bahwa kelemahan elemen tanah adalah kecepatan. Hmm, mungkin kau benar. Tapi, apa kau tahu kelebihan dari elemen tanah?" tanya gadis tersebut.

"Pertahanan yang kokoh?" jawab Jisoo  sambil bertanya.

DRAP!!!

DUAK!!!

"Dan serangan dengan daya hancur yang mengerikan. Hahaha!" ujar gadis tersebut yang tiba-tiba berada di hadapan Jisoo dan melayangkan tinjunya dan membuat Jisoo terpental cukup jauh.

BRUG!!!

"Uhuk!!! Cuih! Sial!" geram Jisoo yang terjatuh cukup keras setelah menerima pukulan dari gadis tersebut dengan telak.

"Ah, ternyata masih bisa berdiri.

Benar-benar salah satu anggota dari 5 pillar. Biasanya, mereka yang menerima pukulanku tadi langsung pingsan dan mengalami remuk tulang rusuk." Ujar gadis tersebut santai sambil berjalan mendekati Jisoo.

"Yah, mungkin Aku juga mengalaminya. Rusukku sakit sekali." Gumam Jisoo dalam hati.

"Bagaimana kalau menyerah saja? Aku bisa merasakan saat memukulmu tadi. 8 tulang rusukmu hancur." Ujar gadis tersebut.

"Siapa kau? Apa tujuanmu datang kemari?" tanya Jisoo sambil memegangi perutnya yang terluka.

"Ah, Aku? Oh ya lupa Aku belum memperkenalkan diri. Namaku Rei. Dan tujuanku datang kemari adalah..."

DUAK!!!

Tiba-tiba gadis tersebut menendang Jisoo dan membuatnya tersungkur kesakitan.

"Untuk menjenguk salah satu keluarga dari pemimpin kami." Lanjut Rei.

"Keluarga dari Pemimpin mu?" tanya Jisoo sambil menahan rasa sakit yang luar biasa akibat tendangan Rei tadi.

"Yap. Kabarnya, dia masuk ke universitas ini dan telah terlebih dahulu berhubungan dengan kalian, 5 pillar." Jawab gadis tersebut sambil berjalan mendekati Jisoo yang masih tersungkur.

"Nah, bagaimana? Apakah kau menye."

DZZZTT!!!

"Skakmat." Ujar Jisoo tersenyum setelah melihat jebakan yang dirancangnya diinjak Rei.

DUAARR!!!!

DZZZTT!!!

Pilar petir menyembur keluar dari tanah dan menghujam Rei yang berdiri di hadapan Jisoo. Pilar petir yang berwarna biru yang menyinari gelapnya malam itu. Suara percikan akibat daya hancur listrik tersebut terdengar seperti suara burung yang sedang bernyanyi.

"Hah. Selalu waspada. Jangan teralihkan oleh kondisi lawan yang terluka. Apalagi ngobrol dengan lawanmu itu." Ujar Jisoo dingin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!