Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3.
Setelah mereka memegang surat cerai masing-masing, Alan membawa Aleena ke suatu tempat.
"Mau kamu bawa kemana aku?" tanya Aleena merasa curiga, karena mobil tidak menuju jalan ke rumah orang tuanya.
Alan diam saja tidak menjawab pertanyaan Aleena, ia tengah sibuk mengetik chating di ponselnya.
"Alan! kamu bawa kemana aku!!" nada suara Aleena naik, karena Alan tidak menjawab pertanyaannya.
"Berisik! bisa tidak kamu diam!!" Alan mendelik marah memandang Aleena.
Mobil perlahan memasuki area parkir, yang Aleena tidak tahu gedung apa, yang di tuju Alan.
"Kamu dengan tidak tahu malu, memaksa Ayahmu menikahkan aku dengan mu, agar dapat hidup dalam lingkungan orang kaya! kamu pikir dirimu layak masuk, ke dalam lingkungan sosialita, Huh! kamu harus sadar diri! pasangan mu hanya pantas dengan lelaki miskin juga!!"
Alan menarik Aleena ke sebuah kolam renang, yang membuat Aleena merasa familiar dengan kolam tersebut.
Suasana kolam renang terlihat ramai oleh pria dan wanita, yang kelihatannya sedang mengadakan pesta.
Alan menarik tangan Aleena, tanpa memperdulikan keadaan Aleena, terseret dan kesulitan mengikuti langkah Alan.
Bruk!!
Tubuh Aleena di dorong Alan ke dekat sebuah kursi malas, tidak jauh dari tepi kolam renang.
"Pria itu yang sesuai dengan mu, sama-sama berhayal menjadi bagian kalangan sosial tinggi, pria sampah yang bisanya hanya bersantai saja, tidak mau bekerja, numpang tenar di kalangan orang kaya!" kata Alan tersenyum sinis.
Aleena menoleh ke arah kursi malas, di mana seorang pria tengah berbaring, menyanggah kepalanya dengan ke dua lengannya.
Menjadikan lengannya sebagai bantal.
"Hei.. Alfred! inilah gadis yang kamu incar dulu, pasangan yang cocok untukmu, sama-sama tukang hayal menjadi orang kaya, aku sudah menceraikannya!" kata Alan lagi.
Alfred? nama yang terasa familiar, membuat Aleena ingin melihat wajah pria yang berbaring itu, di balik kaca mata hitamnya.
"Dia lah pria, yang mengambil kalung mu dari dasar kolam renang, dulu dia selalu diam-diam mengikutimu, ke mana pun kamu berada!"
"A.. apa??"
Aleena sontak berdiri tegak, ia terkejut mendengar apa yang di katakan Alan, ia pun memandang pria yang berbaring tersebut.
Ternyata selama ini, ia jatuh cinta pada orang yang salah.
Lutut Aleena gemetar, ia telah kehilangan masa bahagianya selama tiga tahun.
Rela menderita untuk mendapatkan balasan cinta, dari orang yang ia pikir pahlawannya.
Hinaan, penindasan ia alami selama tiga tahun pernikahannya, ternyata ia salah mencintai orang.
Astaga! Aleena hampir saja jatuh terduduk, saking terkejutnya.
Perlahan pria yang berbaring itu bangkit dari berbaring nya, lalu melepaskan kacamata hitamnya.
Mata Aleena dan mata pria itu saling menatap dengan lekat, yang akhirnya Aleena dapat mengenali siapa pria itu.
Alfred, kakak kelas Aleena, senior yang terkenal sangat nakal.
Alfred siswa berandalan di sekolah mereka.
Semua teman sekolah mereka, mengenal siapa Alfred, murid yang sulit di atur, dan suka bolos sekolah.
Dan semua tahu, kalau Alfred putra dari keluarga miskin, yang tinggal di sebuah rumah sewaan.
Perubahan penampilan Alfred, sangat jauh sekali berbeda dari saat masa mereka sekolah dulu.
Alfred saat ini terlihat begitu tampan, dengan tubuh yang kekar, terlihat dari bahunya yang lebar.
Dan... sangat tinggi!
Alfred bangkit dari kursi malas, dan berdiri tegak di depan Aleena.
"Aleena" ucapnya pelan, menyebutkan nama Aleena.
Suara itu terdengar begitu berat. Suara bariton yang terdengar lembut memanggil nama Aleena.
"Ka... kak Alfred" ucap Aleena tanpa sadar, suaranya bergetar.
Ternyata murid berandalan di sekolah mereka lah, pahlawannya yang sebenarnya.
Bersambung.....