NovelToon NovelToon
MENIKAHI DEWI JUDI

MENIKAHI DEWI JUDI

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa-Percintaan bebas
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Neti Jalia

Lensi Deva Gumilang. Seorang anak kandung yang tersisih. Anak pengusaha ternama, namun lebih bahagia hidup di dunia hitam. Siapa sangka pergaulannya di dunia itu, menjadikan dirinya dijuluki sebagai Dewi judi.

Lensi seorang gadis lulusan design. Menjadi seorang model busana muslim. Prkerjaan sampingan yang tidak seorangpun tahu, kecuali sahabat setianya. Perjodohan bisnis yang dilakukan ayahnya membuat dirinya kabur dari rumah, dan mengikuti perjudian kelas kakap. Lensi memenangkan hasil perjudian 300 milyar dan dikejar oleh bandar judi. Hingga dirinya masuk kedalam kawasan terlarang dari dunianya, dan bertemu seseorang yang mampu menggetarkan hatinya.

Akankah Lensi selamat? apakah Lensi mampu menundukkan hati pria pujaannya?


Yuk kepoin kisahnya🙈🙈🙈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neti Jalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Aksi Dewi Judi 2

"Apa dia ini sungguh yang punya akun SG?" bisik-bisik seseorang.

"Iya. Aku juga jadi sangsi. Di judi online dia sangat hebat sekali, dan tidak pernah terkalahkan," timpal pria bertato.

"Ternyata kita ini terlalu memandang tinggi dirinya, belum apa-apa sudah kalah dibabak pertama,"

Sementara itu Surya yang tidak tahu apa-apa, tetap memasang senyum terbaiknya. mengajak beberapa orang untuk mengobrol dengan dirinya. Yang sama-sama tersingkir di babak pertama.

Dibabak pertama, dikelas ekonomi yang tadinya berjumlah 2 ratus orang, kini hanya tersisa 40 orang. Dan untuk di kelas vip berjumlah 20 orang. Dan permainan dilanjutkan ke babak berikutnya. Untuk meja ruang ekonomi, menjadi tinggal 8 meja dengan isi 5 orang satu meja. sementara ruang Vip menjadi 4 meja dengan satu meja berisi 5 orang.

Seperti sebelumnya, petugas klub mulai membagikan kartu. Dan tiap orang yang sudah memiliki kartunya, mulai meraih kartu mereka dari atas meja.

"Ada yang ingin taruhan diluar kompetisi? jadi kita bisa berkompetisi, sekalian mendapat uang yang lainnya juga," ujar Lensi.

"Taruhan berapa?" tanya seorang pria berkepala plontos.

"10 juta." Lensi mengeluarkan uang dari tas ransel, sebanyak 10 juta dan menaruhnya diatas meja. Okta kemudian memegang ransel itu, seolah bertindak menjadi asisten pribadi Lensi.

Sementara itu peserta yang tersingkir ada yang bergerak pulang, namun ada pula yang ingin melihat pertandingan itu hingga akhir.

"Aku ikut," ujar pria bertato.

"Aku juga," timpal pria yang lain.

Merekapun mulai bermain dengan sengit, namun pada akhirnya keempat pria yang bertanding dengan Lensi harus takluk dengan gadis cantik itu.

"Ta. Sikat," ujar Lensi.

Okta yang mengerti langsung meraih uang di atas meja.

"Tidak sia-sia aku menyelipkan kantong plastik hitam dibalik jaketku," ujar Karman.

"Buat apa kamu bawa kantong plastik?" tanya Mawan.

"Tentu saja buat mewadahi uang kemenangan si Dewi? hebat sekali dia. Bangga aku berteman dengannya," ujar Karman.

"Coba kamu bilang kalau mau bawa kantong plastik, aku kan bisa bawa juga," ucap Mawan.

"Siapkan saja saku jaket kalian bagian dalam. Kini aku ngerti, kenapa si Dewi bersikeras, agar kita bisa memenuhi saku jaket bagian dalam," timpal Riko.

"Otak si Dewi encer banget sih. Dia belajar judi dari siapa ya? tapi aku jadi was-was, bagaimana kalau dia kalah dari si Dewa judi itu?" tanya Karman.

"Kenapa harus khawatir, kalah menang dalam pertandingan soal biasa. Kenapa harus takut? jadikan itu sebagai pengalaman buat dia. Aku malah akan mengambil foto si Dewi banyak-banyak, saat bertanding dengan dewa judi. Bangga sekali aku sama dia," ujar Mawan.

"Baiklah. Untuk pemenang di babak ini hanya tersisa 8 orang di ruang ekonomi. Ini adalah babak terakhir dari permainan ini, sebelum akhirnya akan bertanding dengan pemenang di ruang vip," ujar pembawa acara.

Semua peserta yang gugur, mulai menyingkir. Sementara itu tanpa Lensi tahu, seorang petugas klub melapor pada Deryl tentang sepak terjang Lensi diatas meja Judi. Bahkan keberanian Lensi yang menantang peserta judi lainnya, untuk berjudi di luar kompetisi.

"Apa kamu yakin?" tanya Deryl.

"Yakin bos. Bahkan dia bisa mengalahkan lawannya dengan cepat, dan meraup uang puluhan juta." Jawab pria yang tengah menggunakan baju seragam berwarna merah itu.

"Awasi dia. Jangan lupa selidiki identitasnya. Kalau dia berhasil jadi pemenang dari ruang ekonomi," ujar Deryl.

"Baik bos." Jawab pria itu.

Pria itu kemudian keluar dari ruangan vip, dan kembali ke ruang ekonomi. Sementara itu Deryl langsung mengecek ke ruang cctv, untuk memantau orang yang anak buahnya maksud.

"Benar-Benar seorang gadis. Aku pikir SG orang hebat, ternyata ada orang yang lebih hebat lagi dari si Surya Gemilang. Kelihatannya seperti masih anak-anak, mungkin sangat mudah di manipulasi," ucap Surya lirih.

Deryl melihat Lensi dari layar monitor dengan seksama.

"Apa yang kamu lihat sampai melihatnya tanpa kedip seperti itu," ujar Hirano sembari menghisap cerutu saat masuk ke ruang cctv.

"Apa bos sudah mendengar ada gadis berbakat di ruang ekonomi?" tanya Deryl.

"Ya. Aku baru saja mendengar desas desusnya. Siapa dia?" tanya Hirano.

"Aku juga belum tahu, makannya aku pergi kesini untuk melihat langsung sepak terjang gadis itu. Aku sangat berharap dia menang di babak ini dan bisa bertanding dengan dewa judi kita." Jawab Deryl.

Hirano menatap layar monitor, dan melihat seorang gadis berjaket hitam dan menggunakan masker dengan warna senada. Dia bisa melihat Lensi begitu tenang, mengahadapi semua lawannya. Namun matanya lebih fokus pada tumpukkan uang dihadapan para peserta.

"Kenapa ada uang di atas meja itu? uang siapa itu?" tanya Hirano.

"Menurut orang-orang kita, gadis itu mengajak taruhan judi tiap peserta diluar kompetisi. dan Ini taruhan ke 3." Jawab Deryl.

"Benarkah? besar sekali nyalinya?" tanya Hirano.

"Tapi nyatanya dia menang." Jawab Deryl.

Deryl dan Hirano bisa melihat, satu persatu peserta menyerah. Dan pada akhirnya Lensi kembali memenangkan taruhan dan sekaligus memenangkan kompetisi itu.

"Yeach...dia luar biasa bukan?" tanya Deryl tersenyum senang.

"Ya. Dia gadis yang hebat. Segera perintahkan orang buat membawa gadis itu ke ruang vip," ujar Hirano.

"Baik bos." Jawab Deryl.

Deryl dan Hirano akhirnya kembali ke ruang vip. Sementara itu Surya yang merasa dirinya bintang tamu, ingin melihat kompetisi itu hingga akhir. Dia jadi tidak sabar ingin melihat siapa pemenang kompetisi judi dibabak akhir.

"Pak. Kamu aku tugaskan bawa uang ini pulang kerumahmu," ujar Lensi.

"Eh? ke-kenapa harus aku? aku masih mau disini? lagian aku takut bawa uang sebanyak ini sendirian. Kalau tidak salah ingat, bukankah jumlahnya ada 150 juta?" tanya Karman.

"Benar. Tapi aku percaya pak Karman bisa. Nanti kalau ada waktu, kembali kesini

Yang penting amankan saja uang itu dulu," ucap Lensi setengah berbisik.

"Baiklah." Jawab Karman.

Karman kemudian menggendong tas ransel berwarna hitam itu. Diapun keluar dari ruang itu dengan penuh kebanggaan.

"Dew. Kenapa pak Karman nggak pulang sama kita?" tanya Riko.

"Nanti kamu akan mengerti apa maksud dari tindakanku itu. Dengar, tetap waspada. Sekarang aku akan masuk ke ruang Vip. Aku tidak yakin kalau kalian akan diperbolehkan masuk juga. Kalau boleh sih malah bagus," ujar Lensi.

Sedang asyik berbincang dengan teman-temannya, Lensi disapa oleh seorang petugas klub.

"Maaf nona. Karena anda pemenang di babak ini, maka anda berhak mengkuti kompetisi dibabak selanjutnya. Untuk kompetisi selanjutnya akan diadakan di ruang Vip, silahkan nona ikuti saya kesana," ujar pria itu.

"Apa saya boleh membawa teman? apa peserta yang berkompetisi di ruang Vip masih berada disana semua?" tanya Lensi.

"Maaf. Anda hanya boleh membawa satu orang teman, kalau anda mau." Jawab pria itu

"Untuk peserta kompetisi di ruang Vip masih berada disana sekita 50 % itupun harus membayar agar tetap tinggal. Mereka ingin menyaksikan kompetisi ini hingga akhir," sambung pria itu.

"Baiklah. Okta, ikuti aku," ujar Lensi.

Okta mengangguk, dan kemudian mengangguk kearah Riko dan Mawan. Sementara itu Lensi mendekat kearah Mawan dan Riko.

"Kalian tunggu di tempat parkir. Buat motor kalian berada ditempat yang mudah," ujar Lensi setengah berbisik.

Mawan dan Riko yang mendapat perintah itu tidak lagi banyak bertanya. Mereka tahu, pasti Lensi punya rencana sendiri. Merekapun segera mengikuti apa yang Lensi perintahkan.

1
Lilo Stitch
*menyaksikan
Lilo Stitch
hahaha setuju
Lilo Stitch
*sempat
Lilo Stitch
baru ingat aisyah yg pernah di tolong lensi kan waktu mobil mrk di keroyok preman trs lengan lensi terluka
Lilo Stitch
menantang
Indah Permatasari
Gila gilaa gilaa ga tau lagi mau ngucapin apa sama novel ini, keren dan banyak pembelajaran (walaupun aku nonis, tp aku juga paham dikit² ilmu islam). Nyesel baru ketemu novel ini kemarin hari senin/selasa. The best banget sih thor novel ini.
Anonymous
j
Siti S
Luar biasa
Dian Dian
/Facepalm//Facepalm/
Khoerun Nisa
knp GK bilng aja suami istri knp harus muter2 oon kmu
Khoerun Nisa
ko bisa ya GK jeda klu wanita kn klu udh keluar di gempur lagi akan sakit lh GK BS trus2an
Khoerun Nisa
serasa buang air besar klu bilng hajat
Khoerun Nisa
hkik aku bahkan tak hapal surat Al rahman klh SMA novel
Khoerun Nisa
bukn merebut kembali tp mmbelinya klu gtu oon bgt ku kira bkl ambil tnpa mengeluarkan uang
Khoerun Nisa
kebnyakn dendammerebut perusahaan hrus dgn bngkrut dulu lalu di bayar tp menurutku merebut tnpa mengeluarkan nilai dn dlm keadaan utuh itu baru kern itu bukn merebut hak milik klu gtu tp membeli
Khoerun Nisa
knp harus bgtu tingkah mu lansia knp GK jujur mlh mmbuat rumit klu bnr2 GK siap nikah
anis suranti
Luar biasa
Anonymous
n
Nurhayati Lubis
kabar org tua lensi apa cerita
Anisa Fitriani
bra itu BKN nya buat perempuan yaa🤭🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!