NovelToon NovelToon
Baby Affair

Baby Affair

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: ichapurie

Persahabatan antara Celine dan Damian harus ternoda karena kesalahan satu malam yang mereka lakukan.Mereka harus memulai "hubungan" baru tanpa direncanakan dan tanpa rasa cinta.

Cerita ini hanya hayalan author aja yaa,dan karya pertama dari author receh ini.
Mohon dukungannya, saran dan kritiknya.
Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ichapurie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

FLASHBACK ON

Sabtu pagi, dimana Damian akan pergi ke Jakarta, untuk menemui kekasihnya Alisa.

Damian memilih menggunakan pesawat, agar tidak memakan waktu lama.

Damian hanya membawa tas ransel, karena dia hanya berniat bermalam 1 hari.

"Pak sarif, antar saya ke Bandara ya." pinta Damian pada supir keluarga Wisesa.

Damian sudah berada didalam pesawat, dia melihat kearah jendela, sambil berpikir apa yang akan dia ucapkan kepada Alisa nanti.

To Alisa

"Aku sudah di pesawat, sebentar lagi take off , nanti malam kita bertemu di Star Coffee Kemang ya."

To Damian

"Oke sayang, take care ya ♡ "

Pesawat pun mendarat sempurna di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 12.30.

Damian langsung memesan taksi online, menuju Hotel tempat dia menginap.

Perjalanan memakan waktu 2 jam, akhirnya Damian pun sampai Hotel, dia memasuki kamar pesanannya, membersihkan diri dan istirahat sebentar sambil menunggu waktu untuk bertemu Alisa.

***Star Coffee at 19.00***

Damian sudah duduk di salah satu sofa di Star Coffee, dia menggunakan celana jeans dan hoodie putih.

Menunggu sang kekasih, sambil menyesap coffee latte pesanannya.

Seorang gadis cantik memasuki Star Coffee menggunakan celana jeans, vest berwarna cokelat, flat shoes dan menenteng moon bag di bahunya.

Damian melambaikan tangan, Alisa pun yang melihat itu, langsung menghampiri.

"Maaf sayang aku lama, tadi macet." sapa Alisa sambil memeluk Damian.

"Gak apa-apa kok aku juga baru 20 menitan."

"Kamu kenapa menginap di hotel padahal bisa di Apartemen aku, nanti aku tidur di kamarnya vania disebelah."

"Udah terlanjur booking hotel Al, sayang kan kalau gak ditempatin." jawab Damian, menginap di Apartemen Alisa bukanlah ide yang bagus, tentu Damian masih trauma, atas kejadian seminggu yang lalu.

Pesanan Alisa pun datang, Alisa meminum Americano brown sugar, sambil memperhatikan Damian yang sedikit berbeda, entah apa yang membuat kekasihnya itu lebih pendiam dan "dingin".

"Sayang kamu katanya mau ngomong sesuatu, mau ngomong apa memangnya?"

"Al...aku mau kamu jujur, waktu kita ketemuan di Surabaya, kamu melakukan sesuatu gak?"

DEGG...

Jantung Alisa berdegup kencang, tapi dia berusaha menutupi dan bersikap senormal mungkin.

"Maksud kamu apa Dam, aku gak ngerti."

"Aku tahu Al, aku mau kamu jujur, apa perlu aku buka semuanya, tentu kamu yang lebih tahu apa yang udah kamu lakukan."

"Semenjak di Restoran, aku tahu badan aku aneh rasanya, dan aku udah ada bukti, sekarang aku mau kamu jujur Al."

Alisa tidak bisa berkutik, image yang selama ini menempel kepadanya seorang gadis mandiri, sederhana, dan lemah lembut seperti sudah hilang dimata Damian.

"Sayang maafin aku, aku gak ada niat buruk sama sekali, melakukan itu, aku khilaf." ucap Alisa yang sudah mengeluarkan air matanya, rasa bersalah dan penyesalan menjadi satu, kenapa dia bisa ceroboh seperti itu.

Alisa berpikir Damian akan masuk "perangkap"nya karena selama ini pria itu tidak pernah menolak keinginannya.

Tapi ternyata pada malam itu, ekspetasinya meleset, dan sekarang sang kekasih dihadapannya sudah mengetahui semuanya.

"Kamu tahu Al, tindakan kamu, bukan hanya buat aku kecewa, tapi kamu juga udah merusak masa depan dan impian seseorang." ucap Damian datar dan tajam.

"Apa maksud kamu Dam, masa depan siapa?"

"Sekarang jawab dulu, apa tujuan kamu melakukan itu Al?"

"Ak..ak..aku cuma ingin kamu cepat menikahi aku, kita pacaran udah 2 tahun lebih Dam, aku selalu ditanya sama orangtua aku, tapi kamu gak ada keseriusan sama sekali." jawab Alisa pelan tapi menggebu, karena mereka tidak mau jadi perhatian orang-orang disekitarnya.

"Lalu dengan cara seperti itu Al, apa menurut kamu tindakan kamu benar, aku sudah bilang, bukan aku gak serius cuma masalahnya aku sedang meniti karier aku Al, itu juga buat masa depan kita, tapi itu dulu Al, sekarang udah gak ada lagi alasan itu." Damian berkata dengan mata memerah dia teringat dosanya pada Celine.

"Maksud kamu apa Dam, maksud kamu sekarang alasan itu berubah?" Alisa menatap Damian tak percaya.

Damian mengangguk.

"Kenapa Dam, kamu bukan seperti Damian yang aku kenal, kamu gak akan jadi Damian yang jahat kan, hanya karena kesalahan kecil aku, kamu mau buang aku." ucap Alisa memelas dengan mata berkaca-kaca.

"Kesalahan kecil kata kamu, dan kamu bilang aku jahat, justru disini kamu yang berubah dan jahat Al, karena kesalahan yang kamu bilang kecil itu, aku udah bikin orang yang gak salah dan gak tahu apa-apa sakit Al, maka dari itu aku gak mau jahat kedua kali."

Damian menarik nafas dan menghembuskannya kasar.

"Kita akhiri semua ini Al, maaf kalau aku belum bisa jadi pacar yang baik sesuai ekspetasi kamu."

"Nggak Dam, aku gak mau." Alisa menggelengkan kepalanya.

"Aku gak butuh kamu mau atau nggak, tapi ini keputusan aku, ada seseorang yang lebih berhak untuk aku perjuangin Al."

"Aku gak mau jadi cowok berengsek Al."

"Jangan Dam, please aku menyesal, aku janji ini kesalahan terakhir aku." mohon Alisa lagi, dengan air mata yang sudah berderai.

Damian menggeleng, "Maaf Al, keputusan aku udah bulat, sekarang kita pulang ya, aku mau istirahat besok pagi banget aku harus balik ke Surabaya."

Alisa tidak bisa berbuat apapun selain mengikuti langkah Damian, dia baru tahu bahwa kekasihnya yang saat ini telah jadi mantan adalah seorang lelaki berpendirian kuat.

Taksi yang dipesan Alisa pun datang Damian mengantarkan Alisa sampai masuk ke dalam taksi mungkin untuk terakhir kalinya.

"Hati-hati." ucap Damian.

"Kamu juga Dam."

Damian pun mengangguk sambil menutup pintu taksi.

Damian sudah sampai di kamar hotel, dia merebahkan badannya, satu urusannya sudah selesai, setidaknya bebannya berkurang.

"Cel gue udah selesaiin semuanya, semoga gak ada penolakan dari elo lagi."

Tak berapa lama Damian menutup matanya, mengistirahatkan fisik dan pikirannya, siap menyambut hari esok.

Sementara di Apartemen Alisa, dia menangis sejadi-jadinya, pikirannya bertanya-tanya apa maksud dengan perkataan Damian "Membuat orang yang gak salah dan gak tahu apa-apa sakit, merusak masa depan seseorang."

Aaarrrrrggghhhh.....

Alisa masih berharap suatu saat Damian kembali padanya, setelah emosi Damian reda Alisa akan mencoba mendekat kembali, ya itu tekad Alisa, dia berpikir Damian hanya emosi sesaat.

FLASHBACK OFF

1
Rina Mariana
mampir ya author
Dinar
Dua bunga biar Damian sama Celine cintanya cepat bermekaran 🌹🌹
Sumanah Ade
seruuuuu .....bagus
Sumanah Ade
Luar biasa
Enz99
bagus
Ayu Devara
please dilanjut thor
Su kem
Saya sudah tak sabar nunggu kelanjutannya, tolong secepatnya update thor!
cocondazo
Begitu banyak momen yang membuat saya tersenyum. 😁
Tadashi Hamada
Terperangkap di dalamnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!