Istri Rahasia Sang Cassanova

Raya mendengar penuturan sang putri merasa tercubit hatinya, lebih-lebih saat sang anak menghadapi bullying di sekolah.

Ray tak habis pikir sama anak kecil 5 th bisa berkata kasar seperti itu.

" Ini kan bukan hari libur sekolah, kenapa kamu tidak sekolah? " tanya Ray mengalihkan pembicaraan dan membelai lembut rambut sang putri.

" Malas, habis Dee sedih kalau liat temen-temen Dee ada yang diantar ayahnya, tapi.. Dee nggak. " ucap Deeba dengan mengerucutkan bibirnya.

Terlihat begitu menggemaskannya putrinya itu saat sedang merajuk.

" Sekarang kita pulang, kamu harus sekolah biar tambah pinter. Biar om yang antar gimana? " tanya Ray membuat wajah Dee yang tadinya murung langsung berbinar.

" Beneran, tapi.. tadi katanya Om daddy aku kenapa aku nggak boleh panggil daddy, apa daddy malu punya anak kaya aku? " tanya Deeba dengan wajah yang kembali sedih.

" Heeiii.. princes,mau janji nggak? emm.. sebenernya mamang om daddy kamu, cuma mommy masih marah sama daddy, Deeba boleh kok panggil Daddy, tapi.. kalau nggak ada mommy, soalnya Daddy lagi di hukum sama mommy, apa Dee mau bantu Daddy supaya mommy nggak marah lagi sama daddy, trus kita bisa sama-sama lagi? " bujuk Ray dengan ini sekaligus Ray menjalankan rencananya untuk membuat sang istri kembali padanya.

" Maafin daddy sayang, mungkin daddy harus mendekatimu dulu baru mommy mu, kalau kamu sudah tergantung pada daddy, pasti mommy mu akan memikirkan hubungan kita dengan baik."batin Ray

" Okey, tapi.. daddy janji anterin Deeba sekolah." ucap Deeba dengan mengacungkan kelingkingnya di depan Ray.

" Ok, deal.. sekarang kita pulang, mommy pasti cari kamu, pasti kamu juga belum mandi kan? " goda Ray ada sang putri.

" Hehehe... kok daddy tau? " ucap Deeba dengan malu-malu.

" Taulah, dari tadi Daddy kayak cium bau acem." gurau Ray pada sang putri

"Tapi, tetep cantik kan dad?" ucap Deeba dengan pedenya membuat Ray terkekeh geli mendengar penuturan sang putri, ternyata darah lebih kental dari air, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, itulah pemikiran Ray, tentang putrinya sepertinya banyak kesamaan sifat antara mereka.

"Iya pastilah, kan ini princes nya daddy, let's go girl?!! " Ucap Ray penuh semangat.

Ray berfikir, Allah sangat menyayanginya, dia di berikan jalan sedikit mudah karena sang putri sangat menerimanya, sekarang dia akan merebut hati sang istri agar mau kembali ke Jakarta dan ikut dengannya.

" Let's go dad..!!! " seru Deeba dengan riang.

Senyum lebar terbit di bibir kedua orang yang berbeda usia itu.

Mobil sport warna merah menyala, masuk kedalam komplek perumahan yang sederhana, banyak mata yang melihat mungkin bertanya-tanya,mobil class mewah itu mengapa nyasar kepemukiman sederhana dan ramai penduduk.

Mobil itu berhenti di depan rumah sederhana.

Rumah sederhana,dengan design yang dibuat layaknya hunian sederhana eropa,terlihat asri di kelilingi pohon yang ada sekitar hunian itu, beda dengan rumah-rumah disekitarnya yang mempunyai konsep minimalis layaknya perumahan pada umumnya.

" Ini rumah aku sama mom, dad." ucap Deeba dengan masih duduk di kursi penumpang sebelah Ray yang duduk di balik kemudi.

" Bagus, kayanya daddy akan betah disini." ucap Ray dengan senyuman manisnya.

" Daddy beberan mau tinggal sama aku juga mommy? " tanya Deeba dengan semangat.

" Kenapa tidak, karena daddy lelah kerja terus.. ingin sekali libur trus bisa anter Deeba sekolah dan banyak lagi.." ucap Ray mengusap rambut panjang putrinya.

Sementara di luar tepatnya di depan rumah sederhana itu nampak Lila yang sedang bertanya-tanya memandang siapa pemilik mobil yang tiba-tiba berhenti di depan halaman rumahnya.

" Mobil siapa itu, orang kaya nyasar ke sini" batib Lila memandang mobil yang tetap diam disana dan tak ada tanda-tanda orang keluar dari mobil itu.

Tampilan Lila di depan Rumah

Mata Ray sesaat terpaku melihat tampilan Lila yang begitu sederhana dengan wajah polos tanpa make up tebal.

"Cantik. "gumam Ray lirih

" Memang mommy cantik dad." ucap Deeba mendengar gumaman Ray.

" Hahh... sayang,kamu turun kasihan mommy kayaknya dari tadi cari kamu." ucap Ray dengan melepas Seatbelt yang ada di tubuh Dee.

" Aku keluar dulu ya dad.. " ucap Deeba dan keluar dari mobil sport itu.

Deeba berlari ke arah sang mommy dan memeluk mommy nya dan meminta maaf karena sempat marah pada sang mommy.

" Dee, dari mana saja kamu? mommy dari tadi cari kamu, untung baru jam delapan ,ayo cepat kamu mandi dan sekolah. " ucap Lila dan melucuti pakaian sang putri dan membawanya ke kamar mandi.

.

.

Tak butuh waktu lama Deeba sudah selesai mandi dan sekarang sedang bersiap, dengan sandwich di tangan kanannya, sementara Lila sibuk merapihkan rambut Deeba.

tok tok tok

" Pasti itu daddy.. " batin Deeba tersenyum samar.

" Siapa sih yang bertamu, nggak tau apa.. kalau mommy lagi kalang kabut buat siapin kamu,belum lagi mommy mau kerja. " gerutu Lila saat mendengar suara ketukan pintu rumahnya.

Mau tak mau Lila melangkahkan kakinya membuka pintu rumahnya, siapa gerangan yang pagi-pagi bertamu kerumahnya.

Clek.

Pintu rumah Lila sudah terbuka lebar, dan menampakkan wajah seorang pria blasteran yang sedang berdiri dengan sebuah senyuman.

Tampilan Daddy Ray

( Maaf jika banyak visualnya)

Deg..

Kedua mata dua orang yang berstatus suami istri, namun kali ini pandangan mereka sangat berbeda.

"Kamu..!! " seru Lila sangat terkejut dengan kehadiran Ray yang tiba-tiba.

"Om Ray..!! "teriak Deeba menghentikan Lila yang sudah ingin melemarkan kata-kata umpatan pada pria yang masih berstatus suaminya.

" Haii.. girl, sudah siap buat sekolah?" tanya Ray dengan senyuman manisnya melirik sang istri yang terkejut dengan situasi saat ini.

" Ready..!! " seru Deeba dengan semangat

" Aku hanya ingin melihat putri ku bahagia hari ini, dia punya mimpi sederhana dan aku akan mewujudkannya hari ini."bisik Ray pada Lila dengan jarak mereka yang sangat dekat.

" Ayo..!! " seru Ray menggandeng tangan sang putri dan keluar rumah dengan menaiki mobil sport yang dia bawa.

Sementara Lila dengan masih membeku di depan pintu melihat keceriaan ayah dan anak pagi hari ini.

Dia tak menyangka jika Ray akan datang ke rumah nya. dan putrinya terlihat sangat bahagia.

Sementara mobil sport milik Ray melaju dijalan yang banyak kerikil dan banyak bebatuan, dalam hati mengumpat mengapa dia tak berpikir jika situasi itu.

Dia menghubingi seseorang untuk mengirimkan mobil yang masih bisa di gunakan untuk di berbagai kondisi medan.

Setelah dua puluh menit mereka sampai disebuah sekolah, yang terlihat sederhana dan asri.

" Huhhh.. dad, lain kali kita pake motor mommy aja, dari pada pake mobil daddy, sangat merepotkan." protes Deeba pada sang ayah.

" Okey, sorry girl daddy tidak tau kalau jalanan disini begini sayang, udah sekarang kita keluar dan dad anter ke dalam. " ucap Ray

Dengan cepat Ray dan Deeba keluar dari mobil tersebut dan Ray segera menggandeng tangan kecil sang putri masuk kedalam sekolah.

Banyak mata melihat kehadiran Deeba dengan seorang pria yang tampan, dan tak pernah mereka lihat.

" Deeba, kamu sama siapa? " tanya Nasya salah satu teman kelas Deeba

" Haii Nasya, ini daddy ku " Jawab Deeba dengab senyuman lebar.

" Permisi Mr. anda siapanya Deeba? " tanya seorang ibu yang terlihat menggandeng seorang anak.

" Saya daddy nya Adeeba, ada masala nyonya? " tanya Ray dengan tatapan dingin nya.

" Owh.. jadi kamu suami Lila, saya Citra teman Lila maaf saya sudah lancang menanyakannya soal ini,karena saya takut kalau Deeba...

" Saya bukan penculik, kalau anda tak percaya bisa tanyakan pada Lila. "ucap Ray dengan datar.

" Ternyata benar, suami Lila seorang blasteran, pantas saja Deeba punya wajah cantik khas perpaduan kedua orang tua nya." gumam Citra

Dia merasa senang saat tahu suami Lila kembali bagaimana pun Citra tahu bagaimana perjuangan Lila membesarkan Deeba tanpa suminya.

Bersambung