MENIKAHI DEWI JUDI

MENIKAHI DEWI JUDI

1. Bertengkar Lagi

"Mau kemana lagi kamu?"

Surya gemilang menutup koran yang dia baca, dan beranjak dari tempat duduknya. Pria parubaya itu melepas kaca mata bacanya, dan meletakkannya diatas meja. Seperti biasa Lensi tidak menatap kearah wajah orang tuanya itu.

"Mau jadi apa kamu? tiap hari keluyuran, dan bergaul dengan orang yang tidak jelas itu. Kamu itu harus tahu diri kamu itu siapa. Kamu contoh dong adik kamu. Pintar, berprestasi. Papa kuliahin kamu, biar kamu jadi anak yang berguna dan bisa meneruskan usaha keluarga nantinya. Kalau begini caranya, jangan salahkan papa kalau perusahaan akan papa serahkan ke adik kamu,"

Surya dengan panjang lebar menceramahi Lensi. Ceramah yang sama, namun pada kenyataannya Lensi sudah tahu ending yang sebenarnya.

"Terserah!" ucap Lensi.

"Dasar pembangkang kamu! Apa kamu ingin melihat orang tuamu kena serangan jantung, baru kamu akan sadar ha?" hardik Surya.

"Sayang. Kamu jangan terlalu keras dengan Echi. Dia putri kita juga," ujar Marini.

"Iya pa. Kasihan kak Echi, jangan dimarahin terus pa," timpal Vega.

Lensi memutar bola mata dengan malas, saat mendengar drama yang membuatnya sangat muak.

Lensi melangkah pergi tanpa memperdulikan ucapan Surya ataupun pembelaan palsu dari ibu tiri dan adiknya itu. Pria itu selalu mengatakan malu, saat dirinya bergaul dengan orang-orang dari kalangan bawah, bahkan bergaul dengan orang-orang dari dunia hitam. Seolah-Olah takut kalau dirinya akan mencoreng nama keluarga. Tapi pada kenyataannya tidak seorangpun ada yang mengenalnya sebagai seorang putri dari Surya Gemilang.

Sejak Surya membawa Marini dan putrinya Vega, masuk kedalam rumah setelah ibunya meninggal. Perlahan tapi pasti sikap Surya berubah padanya. Vega dan dirinya hanya berbeda usia 1 tahun. Dan itu artinya Surya dan Marini sudah melakukan hubungan terlarang, sejak usia satu tahun pernikahannya.

Tidak ada yang tahu seberapa besar luka yang Lensi rasakan. Hidup selama 10 tahun dengan ibu tirinya, Lensi cukup mengerti sebatas apa dirinya dianggap penting di rumah itu.

"Berhenti! kamu dengar tidak papa bicara apa?" hardik Surya.

Lensi mengehentikan langkahnya kembali, namun tanpa melihat kearah Surya.

"Dasar anak kurang ajar. Kamu mau jadi gadis sampah? kamu jangan lupa , kamu sudah dijodohkan dengan Alex. Kamu jangan sampai membuat malu, dia bukan orang sembarangan," sambung Surya.

Prangggg

Lensi melangkah pergi dan sengaja menyenggol vas bunga dengan tangannya. Masih dia dengar, Surya memaki dirinya sedemikian rupa. Namun Lensi sama sekali tidak perduli dan tetap pergi untuk bertemu teman-temannya.

"Dasar orang tua brengsek! tidak cukup pilih kasih selama ini? sekarang masih ingin mengatur perjodohan untukku? kamu takut dipermalukan bukan? lihat saja, kamu akan tahu seperti apa rasa malu yang sesebenarnya," gerutu Lensi.

"Loe dimana?" Lensi yang nangkring diatas motor sportnya, tengah menghubungi Okta sahabat baiknya.

"Nuju lokasi." Jawab Okta sembari menaiki motor bututnya yang suaranya bisa membuat bangun mayat dalam kubur.

"Jangan lupa beli kartu Remi sekalian. Kacang kulit dan 4 botol bir," ujar Lensi.

"Siap. Jangan lupa ganti uangnya," ucap Okta dari seberang telpon.

"Sejak kapan aku nggak pernah ganti? dasar pelit," ujar Lensi.

"Ya harap dimaklum. Gue bukan anak pengusaha kayak loe. Duit loe bejibun,"

"Bejibun kepala loe. Kayak nggak tahu nasib gue aja loe," ucap Lensi yang dijawab kekehan oleh Okta.

Okta lah yang paling tahu, bagaimana Lensi diperlakukan oleh keluarganya. Sejak Lensi memutuskan untuk hidup sesuai gayanya sendiri, Surya menarik semua fasilitas yang dia nikmati selama ini. Termasuk ATM dan mobil. Uang saku yang harusnya dia dapatkan tiap bulan, sudah tidak pernah dia nikmati lagi karena sudah di sabotase oleh Marini dan putrinya. Dan tentu saja Surya tidak pernah tahu akan hal itu.

Satu-Satunya harta yang dia punya adalah motor sport hadiah ulang tahun dari ibunya. Yang dia dapatkan ketika usianya 17 tahun. Semua yang dia miliki hampir sudah dirampas habis oleh Ibu tiri dan putrinya. Mulai dari kamar pribadinya, barang-barangnya, termasuk kasih sayang surya padanya.

"Ah...akhirnya datang juga Dewi judi kita," ujar pak karman salah satu teman Lensi dimeja judi kelas teri.

"Okta belum datang pak?" tanya Lensi yang turun dari motor sportnya.

"Belum." Jawab pak karman.

"Nggak bawa minuman loe nyet?" tanya Riko.

"Nanti. Si beruk akan datang sebentar lagi." Jawab Lensi sembari meraih rokok dari jari Riko.

"Udah lecek nih kartu kita. Ganti baru dong," ujar Mawan.

"Okta akan bawa nanti." Jawab Lensi sembari menghisap rokok dalam-dalam, sebelum akhirnya menghembuskan asapnya di udara bebas.

"Suntuk banget muka loe nyet? bertengkar lagi ama bokap loe?" tanya Riko.

"Ya gitu. Orang tua cetakkan jaman siti nurbaya masih aja mau jodohin gue." Jawab Lensi.

"Emang sama siapa sih? kamu jangan mau kalau dijodohin sama aki-aki tua, atau sama perjaka buluk. Kita nggak rela kamu secantik ini dapat perjaka buluk atau aki-aki bangkotan," tanya pak Karman.

"Nggak tahu. Katanya sih pengusaha." Jawab Lensi.

"Pengusaha apaan? kayak bokap loe pengusaha gede aja. Bokap loe cuma peternak lele, paling calon laki loe cuma usaha ternak mujaer," timpal Riko.

"Ho'oh Dew. Mending loe kawin ama sih Riko dah. Dia kan punya kebon jengkol banyak. Sama aja jadinya, loe dapat juragan jengkol dari kampung kucrut," ucap Mawan.

"Ogah ah kawin ama loe nyet. Bisa-Bisa hasil dagangan gue, loe pakai buat judi. Bangkrut gue ntar," ujar Riko.

"Yey...sialan si musang kalau ngomong. Gue juga kagak selera ama elu. Mulut loe nah jigong jengkol semua. Lagian ya, gue judi juga kagak pernah kalah. Emang loe yang bego kalah muluk?" ucap Lansi sembari melempar puntung rokok yang mengenai lengan Riko.

"Aduhhh...sakit nyet. Ganas amat," ujar Riko sembari mengelus lengannya.

"Pokoknya loe pada bantuin gue, buat kabur dari perjodohan itu," ucap Lensi.

"Kabur bagaimana Dew? kalau ketahuan bagaimana? bisa di gorok loe ntar ama bokap loe," tanya Pak Karman.

"Kagak bakalan ketahuan. Pokoknya saatnya tiba nanti, kalian akan gue hubungi. Gue bayar deh loe semua." Jawab Lensi.

"Bayar berapa? ogah kalau cuma ceban. Ceban cukup gue jual jengkol sekilo," tanya Riko.

"Ya elah perhitungan amat loe. Gue janji akan bayar loe pada 5 jeti satu orang." Jawab Lensi.

Brakkkkkk

Pak Karman menggebrak meja, hingga membuat Lensi dan teman-temannya mengelus dada karena terkejut.

"Apaan sih pak? jantungan ini?" tanya Riko.

"Setuju. Janji ya Dew? duitnya bisa bapak pake buat daftar sekolah si Djalu noh," ujar pak Karman.

"Dewi dipercaya. Kalau gue mah sama sekali kagak percaya. Duit darimana dia?" tanya Riko.

"Eh? benar juga. Loe dapat duit dari mana Dew buat bayar kita?" tanya pak Karman.

"Tunggu sampai waktunya tiba. Nanti gue akan bayar sehari sebelum acara." Jawab Lensi.

"Nah...kalau itu baru gue setuju," ucap Riko yang langsung dapat cebikkan bibir dari Lensi.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-26

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-10-16

0

Anonymous

Anonymous

k

2024-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 1. Bertengkar Lagi
2 2. Kalah Maning
3 3. Pahlawan Kemalaman
4 4. Tumben
5 5. Panggilan Pemotretan
6 6. Dipantau
7 7. Iri Hati
8 8. Lamaran
9 9.Tunggu Pembalasanku
10 10. WO
11 11. Sempurna
12 12. Kena Intai
13 13. Kabur
14 14. Konde Keramat
15 15. Hidup Bebas
16 16. Apartemen Baru
17 17. Kabar Menyakitkan
18 18. Menghafal
19 19. Surya Murka
20 20. Membeli Tiket
21 21. Undangan Surya
22 22. Aksi Dewi Judi
23 23. Aksi Dewi Judi 2
24 24. Tidak Mengenali
25 25. Panik
26 26. Hebat
27 27. Licik
28 28. Blackjack
29 29. Gagal Diskusi
30 30. Slackline dan Parkour
31 31. Menghilang
32 32. Nihil
33 33. Fitnah Maut
34 34. Penjelasan
35 35. Astaga
36 36. Pelit
37 37. Keputusan
38 38. Menolak Jadi Wali
39 39. Pulang
40 40. Datang
41 41. SAH
42 42. Bahagia
43 43. Resepsi
44 44. Merubah Panggilan
45 45. Lensi Jahil
46 46. Pindah
47 47. Izin Bertemu Teman
48 48. Berdebar
49 49. Sekalian
50 50. Sama-Sama Izin
51 51. Murid Cerdas
52 52. Surya Kepesantren
53 53. Kesedihan Lensi
54 54. Terlambat Pulang
55 55. Pelajaran Terakhir
56 56. Kaleng Sarden
57 57. Tawaran Kerjasama
58 58. Pendekatan
59 59. Ngerjain Baim
60 60. Syuting Iklan
61 61. Petir Disiang Bolong
62 62. Kegelisahan Lensi
63 63. Pergi
64 64. Ibrahim Syok
65 65. Mencari
66 66. Alex Marah
67 67. Merindukanmu
68 68. Mulai Beraksi
69 69. Investor
70 70. Lensi Sedih
71 71. Jahil
72 72. Murung
73 73. Insden
74 74. Zoya Bingung
75 75. Bangkrut
76 76. Bos Sebenarnya
77 77. Jadi Sandera
78 78. Kamu Mau Pergi lagi?
79 79. Kritis
80 80. Bubar
81 81. Siuman
82 82. Kabur
83 83. Bertemu
84 84. Abang Mencintai Dinda
85 85. Terungkap.
86 86. Terima kasih
87 87. Olahraga Ekstrim.
88 88. Dadakkan
89 89. Protes
90 90. Terkejut
91 91. Cinta Memang Gila
92 92. Okta Emosi
93 93. SAH
94 94. Gempor
95 95. Susah jalan
96 96. Renungan
97 97. Merindukan Mama
98 98. Cerita Aisyah
99 99. Datang Lagi
100 100. Cemburu
101 101. Familliar
102 102. Menemani
103 103. Viral
104 104. Kabur
105 105. Tidak Mungkin
106 106. Aneh
107 107. Kebenaran Yang Lain
108 108. Test DNA
109 109. Hasil DNA
110 110 . Bertemu
111 111. Vonis
112 112. Pertengkaran Hebat
113 113. Aduan Palsu
114 114. Gempar
115 115. Ikhlas
116 116. Semoga Cepat Nyusul
117 117. Takut
118 118. Berdebar
119 119. Maaf
120 120. Hari ke -11
121 121. Bulan Madu Kedua
122 122. Bingung
123 123. Kejutan
124 124. Abang Merindukanmu
125 125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126 126. Bebas
127 127. Datang
128 128. Penilaian
129 129. Permintaan Vega
130 130. Kemarahan Vega
131 131. Serangan
132 132. Lamaran
133 133. Hasutan Maut
134 134. Siasat Iko
135 135. Senjata Makan Nona
136 136. Menggemparkan
137 137. Heboh
138 138. Putus Hubungan
139 139. Fitnah
140 140. Jelek Tapi Perhatian
141 141. Uang Tebusan
142 142. Kemarahan Lensi
143 143. Maaf Aku Tidak Bisa
144 144. Merindukan Dia
145 145. Restu
146 146. Hari Bahagia
Episodes

Updated 146 Episodes

1
1. Bertengkar Lagi
2
2. Kalah Maning
3
3. Pahlawan Kemalaman
4
4. Tumben
5
5. Panggilan Pemotretan
6
6. Dipantau
7
7. Iri Hati
8
8. Lamaran
9
9.Tunggu Pembalasanku
10
10. WO
11
11. Sempurna
12
12. Kena Intai
13
13. Kabur
14
14. Konde Keramat
15
15. Hidup Bebas
16
16. Apartemen Baru
17
17. Kabar Menyakitkan
18
18. Menghafal
19
19. Surya Murka
20
20. Membeli Tiket
21
21. Undangan Surya
22
22. Aksi Dewi Judi
23
23. Aksi Dewi Judi 2
24
24. Tidak Mengenali
25
25. Panik
26
26. Hebat
27
27. Licik
28
28. Blackjack
29
29. Gagal Diskusi
30
30. Slackline dan Parkour
31
31. Menghilang
32
32. Nihil
33
33. Fitnah Maut
34
34. Penjelasan
35
35. Astaga
36
36. Pelit
37
37. Keputusan
38
38. Menolak Jadi Wali
39
39. Pulang
40
40. Datang
41
41. SAH
42
42. Bahagia
43
43. Resepsi
44
44. Merubah Panggilan
45
45. Lensi Jahil
46
46. Pindah
47
47. Izin Bertemu Teman
48
48. Berdebar
49
49. Sekalian
50
50. Sama-Sama Izin
51
51. Murid Cerdas
52
52. Surya Kepesantren
53
53. Kesedihan Lensi
54
54. Terlambat Pulang
55
55. Pelajaran Terakhir
56
56. Kaleng Sarden
57
57. Tawaran Kerjasama
58
58. Pendekatan
59
59. Ngerjain Baim
60
60. Syuting Iklan
61
61. Petir Disiang Bolong
62
62. Kegelisahan Lensi
63
63. Pergi
64
64. Ibrahim Syok
65
65. Mencari
66
66. Alex Marah
67
67. Merindukanmu
68
68. Mulai Beraksi
69
69. Investor
70
70. Lensi Sedih
71
71. Jahil
72
72. Murung
73
73. Insden
74
74. Zoya Bingung
75
75. Bangkrut
76
76. Bos Sebenarnya
77
77. Jadi Sandera
78
78. Kamu Mau Pergi lagi?
79
79. Kritis
80
80. Bubar
81
81. Siuman
82
82. Kabur
83
83. Bertemu
84
84. Abang Mencintai Dinda
85
85. Terungkap.
86
86. Terima kasih
87
87. Olahraga Ekstrim.
88
88. Dadakkan
89
89. Protes
90
90. Terkejut
91
91. Cinta Memang Gila
92
92. Okta Emosi
93
93. SAH
94
94. Gempor
95
95. Susah jalan
96
96. Renungan
97
97. Merindukan Mama
98
98. Cerita Aisyah
99
99. Datang Lagi
100
100. Cemburu
101
101. Familliar
102
102. Menemani
103
103. Viral
104
104. Kabur
105
105. Tidak Mungkin
106
106. Aneh
107
107. Kebenaran Yang Lain
108
108. Test DNA
109
109. Hasil DNA
110
110 . Bertemu
111
111. Vonis
112
112. Pertengkaran Hebat
113
113. Aduan Palsu
114
114. Gempar
115
115. Ikhlas
116
116. Semoga Cepat Nyusul
117
117. Takut
118
118. Berdebar
119
119. Maaf
120
120. Hari ke -11
121
121. Bulan Madu Kedua
122
122. Bingung
123
123. Kejutan
124
124. Abang Merindukanmu
125
125. Kebahagiaan Lensi dan Ibrahim
126
126. Bebas
127
127. Datang
128
128. Penilaian
129
129. Permintaan Vega
130
130. Kemarahan Vega
131
131. Serangan
132
132. Lamaran
133
133. Hasutan Maut
134
134. Siasat Iko
135
135. Senjata Makan Nona
136
136. Menggemparkan
137
137. Heboh
138
138. Putus Hubungan
139
139. Fitnah
140
140. Jelek Tapi Perhatian
141
141. Uang Tebusan
142
142. Kemarahan Lensi
143
143. Maaf Aku Tidak Bisa
144
144. Merindukan Dia
145
145. Restu
146
146. Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!