Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 RUMAH SAKIT.
Afkar dan jasmin terlihat sangat panik ketika melihat embun yang terus merintih kesakitan.
Embun langsung di bawa ke UGD dan langsung di tangani oleh dokter.
Rasa cemas begitu mengguncah di hati afkar. Afkar tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika sampai terjadi sesuatu kepada embun dan juga calon anak mereka.
‘’ Kak, aku yakin kak embun dan baby nya baik-baik saja. Kakak jangan seperti ini ‘’
Ini pertama kalinya Jasmin melihat kakaknya menangis seperti ini. Jasmin tidak sangat tidak tega.
‘’ Kakak takut terjadi sesuatu kepada embun dan calon anak kakak, dek. Bagaimana jika.. ‘’ Afkar tidak mampu melanjutkan ucapannya.
‘’ Kakak jangan begitu. Lebih baik kakak pergi sholat dan berdoa kepada yang maha kuasa agar kak embun dan baby nya baik-baik saja ‘’ Ujar jasmin
‘’ Afkar, jasmin. Apa yang telah terjadi kepada embun? ‘’ Tanya mamah yang baru datang.
Tadi jasmin sempat menghubungi mamah dan papah soal keadaan embun, namun papah tidak jadi ikut karena ada hal yang harus di selesaikan.
‘’ Mamah ‘’
‘’ Bagaimana keadaan embun? ‘’ Tanya mamah lagi.
‘’ Kak embun masih di periksa oleh pihak dokter mah ‘’ Bukan afkar yang menjawab melainkan jasmin.
Mamah langsung mengelus pundak afkar yang sedang terduduk lemas di kursi tunggu. Mamah hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kesembuhan embun.
Setelah menunggu di depan UGD akhirnya seorang dokter keluar dengan membawa kabar jika saat ini embun telah di pindahkan keruang rawat inap.
Dokter juga memberi tau jika keadaan embun dan calon baby nya sudah baik-baik saja, namun embun harus di rawat beberapa saat di rumah sakit di karenakan kandungan embun yang lemah. Dokter juga meminta kepada pihak keluarga untuk tidak membuat embun setres. Jika sampai embun seres dan banyak pikiran, bisa-bisa embun kehilangan calon baby nya.
Afkar melihat embun yang sedang terbaring lemas di atas tempat tidur, wajah embun terlihat pucat. Afkar semakin tidak tega ketika afkar melihat selang infus di tangan embun.
" Embun "
" Kakak "
" Bagaimana keadaan kamu nak, apa sudah lebih baik? " Tanya mamah dengan lembut
Embun menganggukkan kepalanya pelan " Sudah lebih baik mah " Jawab embun dengan lesu.
Mamah mengusap kepala embun dengan lembut " Ketika mendengar kamu di bawa ke rumah sakit, mamah sangat panik. Mamah takut terjadi sesuatu kepadamu nak "
" Apa anakku baik-baik saja mah? " Tanya embun
" Alhamdulillah.. Kandungan kamu baik nak, dokter menyarankan agar kamu istirahat total karena kandungan kamu lemah " Ucap mamah " Kamu juga tidak boleh berfikiran yang berat-berat karena itu bisa membuat baby nya ikut setres juga "
" Kakak.. Aku takut banget ketika melihat kakak kesakitan seperti tadi. Aku takut terjadi sesuatu kepada kakak hiks.. " Jasmin terlihat sangat sedih.
" Aku baik-baik saja dek, selamat anak yang kakak kandung baik-baik saja " Balas embun.
" Jasmin sebaiknya kamu bawa mamah pulang. Biarkan embun istirahat " Pinta afkar " biar aku saja yang jaga "
Embun tidak menggubris ucapan suaminya, embun memilih diam dan tidak banyak berkomentar.
Mamah membuang nafasnya pelan " Baiklah kalo begitu mamah dan Jasmin akan pulang. Kamu jaga embun dengan baik jangan sampai terjadi sesuatu lagi kepada menantu mamah " Ucap mamah
" Iya mah. Tidak mungkin aku melukai istriku sendiri " Jawab afkar.
Akhirnya mamah dan Jasmin langsung pulang dan membiarkan afkar untuk menjaga embun.