Ketika Yang Kucintai Berkhianat

Author POV

Seseorang yang tidak sengaja di tabrak oleh sila tadi terus melihat ke arahnya yang berjalan setengah berlari masuk ke dalam lift sambil menangis.

"Tuan, anda tidak apa-apa?" tanya salah seorang wanita cantik yang memakai sarung tangan di sebelahnya.

"Tidak!" jawab pria itu dengan tegas lalu kembali melihat ke arah depan dan kembali berjalan masuk ke ruangan kerja Hadi Tama.

Begitu pria itu masuk, Hadi langsung berdiri bersama dengan wanita yang ada di sampingnya.

"Selamat datang tuan Dave Hendrawan, sebuah kehormatan CEO paling terkenal di kota ini bersedia datang ke perusahaan kecil ini!" ucap Hadi Tama terlihat sekali sedang cari muka pada Dave.

"Silahkan duduk tuan Dave...!"

"Siapa perempuan yang baru keluar dari ruangan mu tadi?" tanya Dave menyela ucapan Hadi.

Hadi Tama terkejut karena sepertinya Dave tidak mendengarkan semua yang dia katakan. Tapi setelah memasang wajah terkejut, Hadi berusaha untuk tersenyum kembali.

"Dia...!"

"Dia mantan istri mas Hadi, dia sudah ketahuan berselingkuh makanya mas Hadi menceraikan nya!" jawab wanita yang ada di sebelah Hadi dengan ekspresi wajah begitu merendahkan Sila.

"Susan!" tegur Hadi.

"Dia mantan istrimu?" tanya Dave penasaran.

"Iya tuan Dave, ada apa? apa dia membuat kesalahan?" tanya Hadi yang mulai merasa ada yang aneh dengan semua pertanyaan Dave padanya.

"Wanita itu tadi menabrak tuan Dave!" jawab Anita sekertaris pribadi Dave.

"Maaf tuan Dave, dia pasti tidak sengaja...!"

"Mas!" protes Susan.

Ketika Hadi spontan berusaha memberikan pembelaan untuk Sila, Susan langsung menarik lengan Hadi dan memprotes apa yang di lakukan oleh Hadi itu.

"Anita, kamu urus kerja sama ini. Joseph ikut aku!" ucap Dave lalu berbalik dan mengarah ke arah pintu ruangan Hadi.

Hadi yang bingung berusaha untuk mencegah Dave Hendrawan.

"Tuan Dave tunggu, bagaimana dengan kerja sama...!"

Tapi sebelum Hadi bisa melangkah, Anita sudah berdiri di depannya.

"Tidak dengar apa yang tadi tuan Dave katakan, aku yang akan menangani ini. Silahkan duduk, dan mari kita bahas tentang pekerjaan!" ucap Anita dengan wajah datarnya dan langsung duduk di sofa terlebih dahulu.

Susan lalu mendekati Hadi dan berbisik padanya.

"Tuh kan mas, sudah jadi mantan istri saja masih memberi masalah untuk mu!" ucap Susan jelas sekali memprovokasi Hadi untuk semakin membenci Sila.

Hadi hanya bisa menghela nafasnya, lalu berbalik dan mulai membahas kerja sama dengan perusahaan Dave melalui sekertaris pribadi nya yang wajahnya begitu darat ini.

Sementara itu, Dave meminta Joseph untuk mencari Sila. Joseph langsung meminta rekaman CCtv perusahaan, dengan mudah dia bisa melakukan itu. Dari rekaman CCtv yang Dave dan Joseph lihat, Sila berlari ke arah jalanan sepi di sebelah perusahaan. Tanpa berlama-lama lagi, Dave meminta Joseph untuk menemaninya pergi ke sana.

"Tuan, bukankah nona itu yang ada di butik kemarin?" tanya Joseph sambil berjalan dengan cepat bersama dengan Dave.

Langkah Dave berhenti begitu tiba di sebuah gang kecil, tidak jauh dari tempatnya berdiri seorang wanita sedang duduk di atas tanah sambil kedua tangannya dia jadikan tumpuan tubuhnya agar tetap tegak, dengan kepala menunduk sambil terisak.

"Iya Jo, dia wanita itu!" jawab Dave sambil membuka kaca mata hitamnya dan melihat ke arah Sila yang masih terus meratapi kesedihan nya karena telah di khianati oleh pria yang sangat dia cintai di dunia ini.

Dave tidak melakukan apapun, dia hanya berdiri dan melihat Sila dari kejauhan. Joseph yang sudah bekerja dengan Dave selama hampir sepuluh tahun merasa heran kenapa tuannya itu bersikap seperti itu, sebelumnya dia sama sekali tidak pernah perduli pada orang lain, apalagi wanita.

Jeger

Suara petir menggelegar dan sepersekian detik kemudian hujan turun dengan sangat deras.

"Tuan, sebaiknya kita pergi dari sini. Hujan semakin lebat" ujar Joseph memberi saran pada Dave.

"Ambil mobil Jo, bawa kemari!" perintah Dave.

Joseph yang memang selalu mengikuti perintah dan tidak pernah membantah langsung menganggukkan kepalanya paham.

"Baik tuan!" ucap Joseph lalu pergi melaksanakan perintah dari tuannya.

Tak lama setelah Joseph pergi, Dave melihat Sila yang mulai berdiri dengan tertatih lalu berjalan lurus ke depan dengan langkah gontai. Dave pun mengikutinya dari belakang.

Semakin lama Sila malah berjalan ke arah laut. Dave yang jaraknya lumayan jauh dari Sila berusaha mempercepat langkahnya karena dia melihat Sila sudah mulai berjalan menuju ke tengah.

Bahkan sudah tidak terlihat kakinya, Dave semakin panik, dia berlari dan berteriak.

"Hei, berhenti... berhenti!" teriak Dave namun sepertinya tidak di dengarkan oleh Sila.

Hingga sebuah ombak besar datang dan membuat Sila tidak terlihat lagi. Dave langsung menyelam ke dalam air dan mencari Sila. Untung saja dia melihatnya, tapi Sila sudah tidak sadarkan diri. Dave berenang membawa Sila ke tepi, setelah sampai di tepi pantai dia membaringkan Sila di atas pasir, lalu menepuk nepuk wajah Sila.

"Hei bangun, kamu tidak boleh mati!" seru Dave berulang kali.

Dave lalu menekan perut Sila berusaha untuk mengeluarkan air yang mungkin saja tak sengaja tertelan olehnya. Kemudian Dave berinisiatif untuk melakukan CPR. Dia memberikan nafas bantuan pada Sila, sambil sesekali menekan dada Sila.

Joseph yang berlari mendekati Dave pun di hat terkejut bukan main. Dia sampai melebarkan matanya tak percaya saat melihat tuannya menyentuh seorang wanita, bahkan menciumnya. Joseph sedikit salah paham, ternyata setelah melihat dari dekat tuannya hanya memberikan nafas bantuan.

"Tuan, anda...!"

"Jo, cepat bawa wanita ini ke dalam mobil. Cepat Jo!" teriak Dave yang basah kuyup sambil berusaha mengangkat tubuh Sila.

Dengan cepat Joseph mengangkat tubuh Sila yang baginya sama seperti mengangkat karung berisi kapas yang ringan.

"Cepat bawa ke mobil Jo!" perintah Dave yang juga berlari bersama Joseph menuju ke mobilnya.

Begitu sampai di depan rumah sakit, Dave sendiri yang mengeluarkan Sila dari dalam mobil dengan menggendongnya. Joseph yang membuka jalan menuju ruangan dokter pribadi Dave, dokter Jimmy.

Begitu Joseph membuka pintu ruangan dokter Jimmy, dokter Jimmy terkejut bukan main saat melihat Dave menggendong seorang wanita yang sedang pingsan dan meletakkan nya di tempat tidur pasien yang ada di ruangan dokter Jimmy.

Setelah membaringkan Sila, Dave segera menghampiri Jimmy.

"Selamatkan dia, jika dia tidak selamat kamu dan rumah sakit mu ini akan tamat!" ucap Dave yang menatap Jimmy dengan serius.

Tanpa bicara lagi, Jimmy langsung memeriksa keadaan Sila, lalu segera memanggil para perawat untuk membantunya memindahkan Sila ke UGD.

Setelah Sila selamat, dan melewati mas kritisnya Jimmy menghampiri Dave yang pakaian nya bahkan sudah kering terkena angin dengan sendirinya.

"Dia sudah baik-baik saja, tapi siapa dia" tanya Jimmy

Dave langsung melihat ke arah Jimmy.

"Kakak ipar mu!" jawab Dave sembarang lalu melewati Jimmy yang masih tercengang menuju ke ruangan dimana Sila di rawat.

Author POV end

***

Bersambung...