Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kakak!..
Di sebuah kamar mewah seorang wanita berbaring dengan gelisah, keringat dingin membasahi tubuhnya, di sekitar wanita itu ada beberapa pelayan yang panik melihat majikannya demam tinggi.
" panggil tuan Kenzo, tidak!!..tuan Haris juga!.." Ica si pelayan kecil itu panik dengan heboh.
" iss!..kenapa kau heboh sekali,kita hanya perlu ke ruang kerja tuan, tuan haris pasti masih di sini." decak kesel pelayan lain.
tak berapa lama terdengar suara langkah yang tergesa-gesa memasuki kamar. Kenzo dan harus baru sampai dan langsung mendapatkan pemandangan di mana pelayan yang kesusahan membangunkan sang nyonya yang seperti bermimpi buruk.
" kalian minggir!,"
kompak para pelayan menepi saat sang dokter memeriksa. Wajahnya serius dalam memeriksa Belva , dia mengeluarkan sebuah jarum suntik saat cairan itu masuk barulah Belva kembali tenang.
Haris menghela nafas, dia menatap Kenzo yang diam memperhatikan dirinya dari tadi sekilas dia tampak tidak perduli namun ada sedikit khawatir kalau di teliti melalui matanya dinginnya.
Matanya kini tertuju pada para pelayan. " Bersihkan tubuh nyonya dengan air hangat, naikan suhu agar lebih hangat. Nyonya terkena demam, saat kalian sudah selesai membersihkan tubuh nyonya pastikan ada satu atau dua orang yang berada dalam kamar, sewaktu-waktu kejadian seperti ini terulang kembali, cepat hubungi saya." setelah mengatakan itu tatapan haris tertuju pada Kenzo.
" Ruang kerja." datar Kenzo langsung berbalik meninggalkan kamar.
.....
" sepertinya ada pemicu ingatan nya secara mendadak membuatnya tidak dapat menahan dan berakhir demam." haris menjelaskan apa yang dia lihat tadi. "tapi secara sekilas itu bukan ingatan yang baik."
ucapan terakhir Haris membuat kenzo tertegun sejenak. " ini semakin rumit." tatapan tidak pernah berubah selain dingin.
.....
" keluar!!.."
Dua orang pelayan yang masih berjaga sampai tengah malam kini di kagetkan karena Kenzo yang tiba tiba datang dan mengusir mereka. Tapi mereka tetap menurut lagi pula ini sudah tengah malam, waktunya mereka istirahat di paviliun.
Sebelum pergi Ica si pelayan kecil itu melirik nyonya tersayang nya.
"cepat sembuh nyonya." lalu berlalu dari kamar mewah nan hangat.
setelah kepergian keduanya kini Hanya ada Kenzo dan Belva yang tertidur di ranjang empuk nya.
Hening.
saat langkah Kenzo mendekat dia mendapatkan Belva kembali gelisah,obat penenang yang di berikan beberapa jam lalu seolah tidak berfungsi lagi sekarang.
Kenzo masih diam dia memperhatikan wajah gelisah Belva,samar samar dia mendengar suara , Kenzo mendekat telinga nya ke mulut Belva.
"Me mereka jahat..hiks..Ma Pa, takut..tolong "
"Tolong Belva!.."
Di alam sadar
Belva berkeliling sebuah ruang hampa tanpa ada warna sama sekali, Dia berlari ke sana kesini untuk mencari jalan.
" Tolong!..Halo!..ada orang tidak!.." Suaranya seolah dalam goa yang menggema.
"Me mereka jahat..hiks..Ma Pa, takut..tolong "
"Tolong Belva!.."
Belva menatap waspada saat mendengar suara yang entah datang dari mana.
"Me mereka jahat..hiks..Ma Pa, takut..tolong "
"Tolong Belva!.."
"ini pasti ketakutan Belva asli, pasti!.." yakin Belva, walaupun sebenarnya dia kaget mengenai tato itu tapi tubuh lemah ini merespon dengan cepat seolah punya trauma tersendiri.
tiba-tiba sebuah bayang wajahnya muncul. tidak!..itu bayang Belva asli!.
" Kakak!.."
Deg!
Belva langsung memegang dadanya yang seolah detak jantungnya berhenti karena suara halus tapi manja itu memanggilnya.
apa?..belum sempat berfikir tiba tiba sebuah ingatan singkat membuat belva mengerang ke sakitan. Dan....
Gelap!
.....
Mafia terjebak di pesantren
gadis cuek & ustad tampan
indah Milik psikopat kejam
semuanya udah tamat ya, kalau minat mampir ya.
see you 😘😘😘