Henny Trianti pemeran utama (Gadis ceria yang menutupi banyak masalah hidupnya dengan tawa dan canda khas miliknya, penulis novel paling banyak dibicarakan dengan 45 novel yang sudah terbit, lulusan sarjana sastra dari Universitas terkenal di kota Y tempat tinggal nya). Dilanjut oleh Kiara Hertanti (gadis seumuran Henny yang juga dikenal sebagai penulis novel yang berhasil menerbitkan 33 novel, lulusan sarjana sastra dari Universitas X sama dengan Henny).
Wildani Erickson (Pria paling banyak dibincangkan para wanita muda karena berhasil menjadi pebisnis paling muda di kota tempat mereka tinggal) . Tiga pemeran utama paling di sorot di kota Y ini berhasil mencuri banyak perhatian setiap perusahaan besar di seluruh Asia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AG & IG
Tringggggg........... Tringgggg........... Tringggg
Suara telepon berdering di kantor itu membuat para karyawan sekejap terdiam.
"Haloo pak dengan Aurora Group, ada yang bisa kami bantu?" Tanya Manager bidang Kominfo itu.
Semua karyawan bidang tersebut ikut menantikan jawaban dari pihak yang menelepon mereka.
"Oke oke pak, baik pak, terimakasih pak" ucap Manager yang kerap di sapa ibu lilis itu.
"Yehhhhh, yuhuuuuuuu kita berhasilll" teriak ibu Lilis saat panggilan telepon itu di akhiri nya.
"Berhasil gimana Bu?" Tanya salah satu dari mereka.
"Kita akan bekerja sama dengan Impact group dalam produk novel kali ini" Ucap nya dengan suara lantang dan tegasnya.
Pimpinan Aurora Group yang mendengar suara teriakan dari bidang Kominfo pun memanggil ibu Lilis ke ruangan nya.
"Ada kabar apa?" Tanya Magdalena yang kerap disapa para karyawan nya dengan Bu direktur, wanita yang berusia 40 tahun dengan gaya kasual nya.
"Kita berhasil Bu dapat kesempatan untuk kerja sama dengan Impact group" jawab ibu Lilis.
"Bagus kalau begitu, kamu bisa keluar tapi sekalian panggilkan Henny dan Kiara ke ruangan saya" Pintah nya pada ibu Lilis, dan dengan hati yang masih senang, dia pergi keruangan khusus untuk author dan memanggil kedua orang tersebut.
Tanpa berbicara satu sama lain, keduanya datang menghadap ibu direktur itu.
"Kita di terima buat kerja sama dengan Impact group lagi, dan kalian pasti tahu ini bukan yang pertama kali nya bagi perusahaan melainkan pertama kali bagi kalian berdua"
"Tidak mudah mengambil hati pimpinan impact group apalagi dengan author yang berbeda dari sebelumnya, untuk itu salah satu dari kalian lah yang akan menjadi penulis nya"
"Saya sendiri tidak bisa menentukan nya, oleh karena itu dalam seminggu kedepan kalian harus membuat 3 masing-masing ide tulisan yang akan kalian bawakan ke meja rapat, karna pimpinan dari group mereka akan langsung ikut mendengarkan nya" Jelas Magdalena pada keduanya.
"Apakah untuk genre novel nya itu bebas Bu?" Tanya Henny
"Romance, Thriller dan Misteri" Jawab Magdalena lagi.
"Baik Bu, saya sendiri siap menerima tawaran ibu, dan saya akan melakukan yang terbaik untuk kesempatan kali ini saya benar-benar ingin tulisan dan karya saya yang akan terpilih" Jawab Kiara dengan tegas.
"Bagus Kiara, saya suka dengan jawaban mu, bagaimana dengan mu Henny?"
"Saya juga siap Bu" jawab Henny.
Keduanya kembali ke ruangan mereka, dan mulai dari hari itu pula mereka lebih mengedepankan untuk membuat ide yang sangat baik.
Kiara tampak langsung menggambar sketsa romance untuk ide yang akan dia sampaikan sedangkan Henny mengedepankan sketsa misteri yang dia anggap sebagai hal yang gampang untuk nya.
Sore hari pun sudah tiba kedua nya memilih untuk menyudahi hari ini, Kiara pulang dengan mobil mewah miliknya sedangkan Henny pulang dengan motor vespa yang menjadi kesayangan nya.
Kiara tinggal di sebuah apartemen yang jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi kerja mereka, begitu pun dengan Henny tapi Henny tidak tinggal di apartemen melainkan tinggal di kost kosan sederhana tapi nyaman baginya.
Walaupun sudah memiliki uang dari hasıl karya karya nya yang trending kehidupan sederhana sudah sangat melekat di diri Henny.
Malam itu pun Henny kembali menyibukkan diri nya dengan menuntaskan 3 sketsa yang di minta oleh pimpinan perusahaan nya itu berbeda dengan Kiara yang setiap malam nya sibuk party dengan dua teman nya.
Keesokan harinya saat di kantor tampak lah Henny lebih santai di banding Kiara dia hanya menyelesaikan revisi novel nya yang akan segera terbit di pekan depan sedang Kiara masih sibuk dengan sketsa-sketsa nya.
"Apa dia udah siap, kenapa dia malah nge revisi, ahh gak mungkin sih dia udah siap paling juga lagi mikir mau buat alur nya" kata Kiara ber asumsi sendiri dalam hatinya.
Tim produksi yang di minta henny datang keruangan mereka pun sudah ada disana, dia membantu Henny untuk mengemas kembali per halaman kertas yang sudah selesai di revisi, karna ini adalah karya tulis ke 46 milik Henny yang akan terbit dia ikut ke tim produksi untuk melihat proses pencetakan buku pertama nya.
Melihat Henny sudah keluar dan tidak kembali dalam 15 menit membuat Kiara yakin Henny akan lama di tim produksi.
Kiara melihat meja kerja Henny dan mencari-cari buku sketsa Milik Henny.
Dia tak menemukan apa-apa di buku itu, jadi Kiara memutuskan untuk mencarinya di komputer milik Henny dan betul saja dokumen dengan nama file Sketsa Romance, Sketsa Misteri dan Sketsa Thriller pun dia temukan secara berurutan di sana.
Kiara tanpa rasa takut langsung membuka file-file itu dan langsung dia pindahkan ke flashdisk tanpa menghapus nya.
Setelahnya Kiara memindahkan kembali ke komputer kerjanya lalu mengubah sedikit tentang latar belakang dan bagian alur nya tapi tetap dengan sketsa yang di buat oleh Henny.
"Ini terlalu bagus kalau jadi hasil karya gue, jadi gue bakal buat seakan akan yang meniru adalah Henny, karna ini karya yang bakal gue bawa sebagai modal kerja sama dengan perusahaan besar itu gapapa lah kalau sesekali main curang" Ucap nya pada dirinya sendiri.
Sekitar 1 jam lebih setelah Henny kembali dari tim produksi Kiara berjalan menuju meja kerjanya Henny dan memberikan sebuah undangan pada nya.
"Ini undangan dari Bu Magdalena, Besok malam ada party se kantor dan dia bilang Lo juga harus hadir karna udah jadi author paling banyak di bicarakan sepekan ini" ucap Kiara memberikan nya
"Ouhh oke makasih" jawab Henny seadanya.
Semuanya pun berlalu begitu saja, Henny benar-benar tidak tahu jika sketsa nya telah di tiru oleh Kiara jadi dia tidak memikirkan soal sketsa lagi.
Malam nya saat Kiara berkumpul dengan teman-teman nya Kiara menceritakan tentang kesempatan kerja sama yang di dapatkan oleh perusahaan nya dengan perusahaan sebelah.
"Wahhh gue sih milih banget kali ini harus Lo yang kepilih Kiara jangan mau dehh ngasih kesempatan lagi sama Henny, dia kan udah cukup terkenal yah sama karya-karya nya" ucap teman Kiara yang bernama Debi itu.
"Iya deb gue juga mau nya gitu, tapi gue rasa buat nyingkiri si Henny susah deh dia buat 3 sketsa dengan genre yang berbeda aja bisa hanya satu malam" kata Kiara
"Emmm culik aja" sambung Glora teman nya yang satu lagi.
"Sebenarnya udah sihh, tapi gue ada niatan buat dia makin jatuh lagi di depan direktur" Katanya pada dua teman nya itu
"Apa-apa Kiara??" Tanya mereka antusias. Kiara pun membisikan ide nya itu pada kedua temannya dan Debi maupun Glora mau membantunya.
Malam party pun tiba, semua karyawan Aurora Group beserta jajarannya sudah berkumpul dengan gaun pesta nya masing masing di sebuah hotel yang khusus di sewa oleh Magdalena untuk pesta perayaan hari jadi ke 10 tahun Aurora Group.
"Selamat malam semuanya, saya Magdalena selaku pimpinan dari Aurora Group mengucapkan banyak terimakasih kepada setiap undangan yang sudah berhadir di tempat ini, terutama untuk Impact Group yang sudah menyempatkan waktu nya saya benar-benar tidak menyangka jika pimpinan dari perusahaan besar yang juga sudah banyak melakukan kerja sama dengan kami bisa hadir secara langsung di tempat ini..." Setelah kata sambutan itu selesai semua nya memberikan tepuk tangan yang meriah.
Kiara, Debi dan Glora yang mendengar sapaan pada impact group itu langsung mencari-cari keberadaan pimpinan group yang terkenal tampan itu.
"Dimana sihh cowok tampan yang jadi direktur nya?" Tanya Glora sambil jinjit untuk melihat ke arah depan.
"Udah-udah ahh nanti juga ketemu kok, Lo jangan gitu norak tahu" ucap Debi kesal pada glora.
Acara yang tak terlalu panjang itu pun kini di tutup dengan acara hiburan, semuanya ikut menikmati DJ malam yang di siapkan untuk menghibur mereka semua.
Dengan lampu yang sudah di padamkan hanya tersisa lampu kelap-kelip dan suara musik dengan banyak orang yang bergoyang pun membuat Henny sedikit pusing.
Dia berjalan dari depan menuju ke belakang ruangan itu untuk meredakan pusing nya karna suara musik yang tepat di telinga nya membuat Henny sangat terganggu.
"Ehhh Kiara itu si Henny" ucap Glora menunjuk kearah Henny
"Oke guys langsung aja" Pintah Kiara.
Debi langsung menuju ke pelayan yang memegang beberapa gelas berisi air, dia mendekat dan mengambil satu gelas dari nampan yang di pegang.
Dan setelah menaburkan obat tidur kedalam nya dia kembali menemui pelayan itu.
"Mas .. lihat dehh cewek yang disebelah sana" tunjuk nya pada pelayan itu
"Ouhh iya mbak itu bukannya penulis Henny yahh?"kata nya
"Iya benar, lihat dia kayaknya butuh air deh mas, nih anterin ke dia kasihan tuhhh" Ujar Debi dan tanpa pikir panjang gela syang diberikan oleh Debi pun dia antarkan ke Henny.
"Mbak ini minum, mbak kelihatan gak enak badan" ucap pelayan itu dengan ramah
"Makasih banyak yah mas" ucap Henny menerima gelas berisi air minum itu lalu dia habiskan dalam sekejap mata.
Kiara tertawa melihat semuanya sudah habis begitu saja di minum oleh Henny, dan mereka pun mendekat ke arah Henny yang bukannya semakin enakan malah semakin pusing.
"Lo kenapa hen?" Tanya Kiara pura-pura peduli
"Ehhhh hemmm gue gue hanya pusing doang kok" jawab nya gelagapan.
Tubuh Henny pun mulai ambruk, dengan cepat Kiara dan Glora menopang nya dan naik ke lantai atas menggunakan lift.
Orang suruhan Kiara yang sudah menunggu di kamar hotel yang dia sewa khusus untuk membuat jebakan pada Henny pun datang membantu mereka membawa Henny.
Pria yang tampak sudah berumur itu langsung menggendong tubuh Henny dan membawa nya masuk ke dalam kamar sewaan itu.
Setelah memastikan mereka sudah masuk kedalam kamar Kiara dan Glora kembali ke bawah tempat party itu berlangsung dan tak disangka mereka berpapasan dengan Pimpinan impact Group yaitu Wildani Erickson yang tampaknya ingin pulang.
"Wahhhhh kenapa bisa dia setampan itu, pantas aja jadi favorit para ciwi-ciwi" ucap Glora ternganga dengan ketampanan Dani.
"Udah dehh Lo jangan lebay, ntar lagi gue bakal sering ketemu sama dia jadi gue bakal ajak ajak kalian deh pokoknya" kata Kiara dengan percaya diri.
Bukannya pulang Dani justru memilih beristirahat di hotel itu, karna dia tahu acaranya akan lama selesai dari sebelum mulai dia sudah menyuruh asistennya untuk memesan kan kamar untuk nya.
Didalam kamar dengan dua pria yang tidak di kenal oleh Henny adalah hal yang betul-betul tidak pernah dia pikirkan, rasa takutnya sangat besar saat ini, dia melihat dua pria yang sudah membuka baju nya itu dengan samar-samar. Henny memaksakan dirinya untuk tidak ambruk di kasur itu dia berdiri sempoyongan dan sambil menunjuk ke arah pintu.
"Kenapa sayang... Lo mau keluar, tunggu yah kita mainin dulu" kata salah satu pria itu
Henny dengan kesadaran nya yang mulai hilang pun pura-pura kesurupan, dia menangis sambil menjambak rambutnya lalu mendorong pria itu dan memukul mukul dinding, kemudian dia menggigit jarinya dan berlagak seperti orang kesurupan.
"Kenapa dia? Kenapa jadi seram gini" tanya pria itu pada teman nya
"Bukakm pintu cepat, gue takut kali, mana bisa gue nyentuh cewe yang lagi kesurupan gitu" jawab nya
Aksi Henny yang semakin gila membuat keduanya percaya bahwa dia kesurupan tanpa mengambil sepatu nya saat pintu di buka oleh mereka Henny masih menunjukan sikap seram nya.
Dengan mata nya yang hampir tertutup dia pun jalan sempoyongan dari kamar itu menuju lift.
Henny benar-benar tidak bisa lagi mengontrol dirinya dia melihat kearah kamar di belakang nya kedua pria itu memang belum mengikuti dia tapi Henny yakin pasti orang itu akan mengejar nya nanti, mengingat kondisi nya kini telah di ambil ahli oleh obat tidur dan peransang yang di taburkan oleh Debi ke minumannya pasti dia juga akan ambruk di sana.
Melihat pria yang ingin masuk kedalam kamar nya, Henny tidak peduli lagi asalkan bukan orang suruhan untuk menjebaknya itu.
Tanpa aba-aba Henny langsung ikut masuk kedalam kamar pria itu.
"Lo ngapain?" Tanya Dani yang ternyata pemilik kamar itu.
"Hemmm gue gue gue di jebak, tolongin gue" ucap Henny dengan kesadaran yang hampir hilang.
Dani yang gak suka tipuan seperti itu pun langsung menolak dan menyuruh Henny untuk keluar dari kamar nya.
Tapi Henny sama sekali tak bergerak untuk membuka pintu itu, hal itu membuat Dani sekitar kesal dia berjalan menuju pintu dan membuka nya, dan benar saja dia pria sedang berjalan mondar-mandir salah satu nya sedang menelepon.
Dani keluar dari kamar nya dan menutupnya langsung, dan benar saja si pria yang sudah berumur itu tidak segan bertanya pada Dani.
"Apakah anda melihat wanita bergaun pink dengan rambut acak acakan lewat dari sini?" Tanya pria itu
"Tidak ada" jawab Dani dengan tegas.
Dani tak langsung kembali ke kamar nya, setelah memastikan kamar nya terkunci Dani pergi ke bagian pengawas hotel itu, Dani mempunyai akses yang mudah ke sana karna ternyata hotel itu adalah salah satu milik papa nya.
Dengan sigap dia langsung mengecek cctv area lantai tersebut dan dia melihat kedua pria itu berjalan menuju lift dan si pria yang bertanya pada nya tadi menggendong Henny.
Dani percaya bahwa Henny saat ini dalam masalah, jadi dia kembali ke kamar nya, tapi sangat di sayangkan wajah Kiara dan Glora tidak kelihatan sama sekali.