NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TENTANG DEL

"Hai kesayangan mama..., kok cuma bertiga, mana Kak Del?" Sapa Rain yang melihat anak anaknya baru sampai dicafe. Mereka bertiga langsung salim dan mengambil tempat duduk.

Hari ini, Cea, Dylan dan Killa langsung ke Oceano Cafe setelah pulang sekolah. Mareka akan membantu mamanya mendekor cafe untuk valentine day dua hari lagi.

Setiap tahun Oceano cafe memang mendekor cafe ala ala valentine. Akan banyak Spot instagramable bernuansa valentine. Cafe juga menyediakan bunga gratis untuk seseorang yang ingin menyatakan cinta disini. Coklat gratis juga diberikan pada setiap pasangan yang datang.

"Kak Del ada urusan katanya ma. Lagian dia gak guna kalau kesini, yang ada cuma ngerepotin aja. Dia kan tukang perintah." Tutur Cea.

"Eh..gak boleh gitu. Gitu gitu juga dia kakak kamu." Tegur Rain.

Memang seperti itulah Delmar kalau disini. Seperti tahun lalu, bukannya membantu, dia malah asik main game. Yang bikin makin kesel, dia malah sibuk memerintah adiknya untuk mengambilkan makan, minum atau apapun yang dia butuhkan.

"Ce, ajak kak Killa kedapur. Pesen makanan apa yang kalian mau. Pesenin juga buat kak Dylan." titah Rain sambil memasang pita pada bunga mawar.

Selesai makan, mereka berempat sibuk menyusun coklat, bunga serta ornamen valentine lainnya. Dylan yang memang menyukai seni, membuat tulisan tulisan yang akan dipasang disana. Dibantu beberapa karyawan, tugas mereka jadi makin ringan.

Suasana cafe memang tak begitu ramai saat siang hingga sore, jadi kegiatan mereka tak mengganggu pengunjung.

Saat sedang asik, Rain dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tiba tiba memeluknya dari belakang. Tanpa melihatpun, dia sudah tahu siapa itu. Dia sangat hafal dengan aroma parfum suaminya.

"Papah, malu ah dilihatin anak anak." protes Rain sambil melepaskan belitan tangan Sean dipinggangnya.

Cup

Bukannya melepas tangannya, Sean malah mengecup pipi Rain saat wanita itu menoleh.

"Apaan sih." Lirih Rain sambil melotot. Pipinya memerah karena malu.

Senyum Killa melengkung melihat kemesraan mertuanya. Diusia yang tak muda lagi, dan sudah bertahun tahun menikah, ternyata masih bisa mempertahankan keromantisan.

"Ke rooftop yuk, biar anak anak yang lanjutin. Laper, pengen disuapin."

Rain menghela nafas melihat kemanjaan suaminya yang makin tua makin menjadi. Tapi kalau boleh jujur, dia sangat menyukai sifat Sean yang seperti itu. Rain tipe wanita yang suka saat orang yang dicintainya bergantung padanya. Dia akan merasa benar benar dibutuhkan.

Tanpa menunggu anggukan Rain, Sean langsung melingkarkan tangannya di pinggang Rain dan membawanya naik ke fooftop. Sore seperti ini, pemandangan kota sangat bangus dilihat dari rooftop.

"Pengen ya?" Cea menyenggol Killa yang sejak tadi memperhatikan mertuanya.

"Apaan sih Ce." Pipi Killa merona karena malu.

"Kata temen temen papa. Kak Del itu mirip banget sama papa. Dari segi fisik maupun sifat. Cea yakin kak Del juga tipe cowok yang bucin kayak papa. Kak Killa beruntung banget bisa dapet suami kayak Kak Del. Aku aja pengen banget punya suami kayak papa." Tutur Cea sambil mengikat pita pada sebatang coklat.

"Masih kelas VII aja sok sok an ngomongin tipe suami." Sahut Dylan.

"Apaan sih lo kak. Gak diajak ngomong nyamber aja." Ketus Cea sambil memelototi Dylan.

"Awas lo kalau valentine besok ngasih kado atau coklat ke cowok."

"Emangnya kenapa? suka suka gue lah."

"Pokoknya enggak ya enggak. Mau jadi cewek murahan lo, ngasih ngasih ke cowok? Gue gak mau punya adik bikin malu."

Dugh

"Sialan lo." Maki Dylan saat sebatang coklat mengenai dahinya. Siapa lagi kalau bukan Cea yang melemparnya.

"Lo yang gak asik, sama aja kayak kak Del. Dikit dikit gak boleh, apa apa gak boleh."

"Itu karena kita berdua sayang sama lo. Udah gak usah protes."

Killa langsung teringat abangnya. Dulu abangnya juga sangat menyayanginya. Tapi semenjak kuliah di luar kota dan jarang pulang, hubungan mereka jadi sedikit renggang. Bahkan mungkin abangnya belum tahu kalau dia sudah menikah dan sedang hamil saat ini.

"Aduh." Cea tiba tiba meringis sambil memegangi perutnya.

"Kenapa Ce?" tanya Killa.

"Perut aku Mules banget tiba tiba."

"Kualat lo, karena udah ngelempar gue pakai coklat." Dylan tersenyum mengejek hingga membuat Cea mengepalkan tangannya sambil melotot.

Karena sudah tak tahan, Cea buru buru berlari ke toilet.

"Besok kamu ngerayain valentine disini Dil sama cewek kamu?" Tanya Killa sambil menoleh ke arah Dylan yang sedang sibuk membuat tulisan cinta.

"Aku gak punya pacar kak." Jawab Dylan sabil menoleh ke arah Killa.

"Masak sih, cakep kayak gitu gak punya pacar?"

"Males aja. Ngapain punya pacar kalau ngerepotin. Mending aku belajar biar pinter kayak Kak Del."

"Aku lihat, Kak Del jarang belajar, tapi kok juara umum terus ya?" Killa mengernyit bingung.

"Kak Del les privat setiap hari. Kakak tahukan Pak Sam, guru les nya? Metode belajar yang dia pakai itu hebat banget. Kak Del les sama dia sejak SMP. Parah banget Kak Del, sejak SD selalu juara umum." Dylan mengaku kalah kalau dibandingkan kakaknya.

"Emangnya kamu enggak Dil?"

"Enggak Kak, paling banter aku juara 3. Seringnya malah 5, 6, pokoknya masih 10 besar lah. Cea juga gitu. Kak Del yang otaknya paling pinter."

"Kok kamu gak ikut les sama Pak Sam?"

"Pak Sam gak mau pegang murid lebih dari satu. Sejak dulu dia cuma pegang kak Del. Dan satu lagi, biaya les Kak Del sangat fantastis. Bahkan sepuluh kali lebih mahal dari biaya di tempat bimbel biasa. Kasian aja sama papa kalau harus ngelesin aku dan Cea dengan biaya semahal itu."

"Terus kamu gak iri gitu sama Kak Del?"

"Ngapain iri. Aku dididik untuk gak pernah iri sama mama. Sejak kecil aku dan Cea hidup sederhana, gak kayak Kak Del."

"Loh kok gitu? kenapa beda?"

"Karena Kak Del gak tinggal sama kita. Kak Del tinggal sama Oma dan opa sejak aku lahir. Dan hal itu yang buat dia benci sama aku. Menurutnya, dia dibuang karena aku lahir."

Dylan tak bisa menyangkal kalau Kakaknya tidak menyukainya sejak dulu. Bahkan Del salalu merebut apapun milik Dylan. Dia juga selalu merusak mainan Dylan sejak kecil. Bahkan yang paling parah, Del pernah mendorong Dylan yang sedang bersepeda hingga jatuh masuk keselokan saat masih TK.

"Masak sih Kak Del iri sama kamu?" Killa tak habis pikir jika seorang cowok sempurna seperti Del, iri kepada adik kandungnya sendiri.

"Nanti Kak Killa juga bakal tahu sendiri. Padahal aku gak ada apanya dibanding dia. Asal kak Killa tahu, Kak Del itu seorang miliuner." Bisik Dylan.

"Hah, kok bisa?"

"Hm, Kak Del dapat warisan yang banyak dari Opa dan Oma. Seluruh aset mereka, jatuh ketangan Kak Del. Sedangkan aku dan Cea, cuma gigit jari. Papa aja yang anaknya gak dapet apa apa kecuali perusahaan. Karena perusahaan memang udah ditangan Papa sebelum Opa meninggal."

"Rumah yang kita tempati sekarang?"

"Rumah itu juga atas nama Kak Del."

"Terus kamu dan Cea gak protes gitu?"

"Buat apa? Lagian kalau disuruh milih, Aku lebih milih hidup sederhana sama mama dan papa dari pada hidup mewah sama opa dan oma. Dan sepertinya Kak Del juga berfikir seperti itu. Makanya dia iri sama aku. Aku sebenarnya kasihan sama dia."

Killa baru tahu Kenapa Delmar terlihat paling dingin saat berkumpul bersama keluarganya. Dia juga sangat berbeda dengan Dylan dan Cea dalam segi sifat dan gaya hidup. Delmar bagai raja yang bisanya hanya memerintah, dia juga sangat sombong. Berbeda dengan Dylan dan Cea.

"Sejak kecil Kal Del selalu dididik untuk jadi yang nomor satu dalam segala hal. Dan hal itu yang membuatnya seperti sekarang ini. Kak Del tak terima kekalahan dalam bentuk apapun. Apa yang dia mau, harus dia dapatkan. Tapi dibalik itu semua, sebenarnya Kak Del anak yang manja. Dia mirip papa, suka sekali dimanja."

Senyum Killa melengkung sempurna, dia seakan menemukan jacpot. Dia mengetahui sisi lemah Delmar. Pria itu ternyata suka dimanja. Mungkin dengan cara itu dia bisa masuk ke hati Delmar.

"Terutama dimanja oleh orang yang dia sayangi."

Seketikan senyum Killa menghilang. Dia bukan orang yang Del sayang. Itu artinya, Del tak menyukai bermanja padanya.

Pantas saja Kak Del selalu mendatangi Laura. Sepertinya dia sangat menyukai bermanja manja pada Laura. Gumam Killa dalam hati.

Killa kembali teringat ucapan Cea, kalau Delmar tipe cowok bucin. Itu artinya, akan sulit bagi Killa masuk kedalam hati Del saat cowok itu udah bucin pada Laura.

...*****...

"Dari mana lo?" Bentak Del saat Killa baru masuk kedalam kamar. "Jam segini baru pulang, habis ngelayap kemana?"

"Aku dari -----"

"Murahan." Del memotong ucapan Killa sebelum cewek itu menjelaskan.

"Baru kenalan aja udah mau diajak jalan. Awas aja lo kalau sampai Manu tahu lo lagi hamil."

Del pikir, Killa pulang malam karena habis jalan dengan Manu. Siang tadi saat genknya ngajak kumpul, Manu bilang tak bisa karena ada janji. Dari situlah dia menarik kesimpulan kalau Manu jalan sama Killa.

"Manu?" Killa mengernyit bingung.

"Gak usah sok polos. Udah tahu gue cewek macem apa lo."

Killa hanya menghela nafas, lalu mengambil baju di almari. Kalau meledeni ucapan Del, bisa bisa dia mati muda karena darah tinggi. Tubuhnya sudah lengket, lebih baik dia mandi untuk menyegarkan diri.

"Kakak udah makan malam?" Tanya Killa setelah selesai mandi. Dia sendiri sudah makan di cafe bersama Dylan dan Cea.

"Belum." Jawab Del tanpa menoleh ke arah Killa. Matanya masih fokus pada game di led besar yang ada dikamarnya.

"Killa ambilin makan ya kak."

"Gak usah sok perhatian."

"Bukan sok, tapi emang perhatian." Tak ingin berdebat lagi, Killa segera turun kebawah untuk mengambilkan makanan untuk Del.

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
aku tim Manu Killa
➳ᴹᴿˢ᭄ᴾᵘᵗᵃᵉ_𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️🍒⃞⃟🦅
mau aja kill sama manu panas panasin dia lah biar delmal cemburu
Rahimab Ima
kehidupan Aiden dan Sasa setelah nikah gimna yaa jadi penasaran
Rahimab Ima
sejauh ini baru ikut komen
🥹😭😭dada aq Thor sesak juga baca chapter ini
Rahimab Ima
antara Miko dan ray
Amalia Khaer
bahaya bener ya pergaulan anak SMA
Amalia Khaer
Sasa
Amalia Khaer
liat hp nya hadehhhh
Amalia Khaer
kira2 siapa yaa dalangnya
Amalia Khaer
ahahahaaaa rasain Del. pengen jdi penyelamat sang mantan yaa jdi hrus bnget sndirian nolongnya.
Amalia Khaer
sayangnya GK bisa liat karmanya Sasa krna mening**l
Amalia Khaer
yakin 100% persen ank Rey Klo GK salah 🤣
Amalia Khaer
Sasa pastinya
Borahe 🍉🧡
Posesif amat pak hahah
Amalia Khaer
🤣😂😂😂😂
Amalia Khaer
pengen muntah.
belajar dri sikapnya Del yg terdahulu, awalnya manis berakhir dengan kata2 yg bener2 GK masuk di akal saking sakitnya.
Amalia Khaer
ckk.. msih rapuh pendiriannya si Kila. jgn kalah dri si Delmar dong, Kil. KLO GK di tegasin, bakal semena2 dianya
Amalia Khaer
ck.. knpa kamarnya TDK di kunci sih
Amalia Khaer
bener2 ngeblank gue liat pola pikir si Del ttg suami istri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!