NovelToon NovelToon
SANG PEWARIS

SANG PEWARIS

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kaya Raya / Keluarga
Popularitas:13.2M
Nilai: 5
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Skuel Terra The Best Mother
Lanjutan kisah dari Terra kini berganti dengan. tiga adik yang ia angkat jadi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

YANG TUA YANG BERAKSI 2

Bug! Bug! Bug!

"Aarrghh!"

Pria berkepala plontos itu tersungkur ke tanah yang di conblock. Frans pelakunya. Pria gaek itu meninju wajah si plontos dengan job dan uppercut.

Melihat temannya tersungkur semua yang ada di mobil keluar. Mereka menyerang dua kakek-kakek.

Frans adalah master judo sedang Leon adalah master Aikido. Pertarungan jalanan membuat dua pria itu kerepotan. Terlebih sudah lama Leon dan Frans tidak berkelahi.

Rion bersama Haidar melihat perkelahian di sana. Rion melihat dua kakeknya diserang. Mobil masih berjalan, remaja itu sudah membuka pintu mobil dan berlari.

"Berengsek, jauhi kakekku!" teriaknya.

Haidar nyaris copot jantungnya. Permasalahannya Rion keluar mobil dalam keadaan berjalan. Memang hari ini tak ada pengawal yang ikut ke perusahaan untuk menjaga. Semua pengawal menjaga anak-anak yang sudah tumbuh besar dan banyak diincar orang. Terutama Maisya, Affhan dan Dimas.

"Bambang berhenti!" titah Haidar.

Usia membuat ia sedikit lamban, terlebih memang ia jarang bahkan tak pernah berlatih lagi.

Rion sudah menghajar semua pria yang mengeroyok dua kakeknya. Bambang ikut turun membantu tuan dan tuan mudanya.

Terra mendengar jika ada perkelahian, langsung turun bersama Puspita. Khasya masih sibuk di ruangannya.

"Ada yang berkelahi dekat kantor kita!" ujar Puspitasari cemas.

Keduanya turun dengan berlari melalui tangga. Semua karyawan bingung melihat dua atasan mereka berlari keluar kantor mereka.

Perkelahian tak imbang karena jumlah. Terra dan Puspita langsung ikut terjun berkelahi ketika melihat suami atau adik ipar dan bayi besarnya dikeroyok.

"Daddy?" Terra baru tau jika Leon dan Frans ikut berkelahi.

Sepuluh orang terkapar di tanah dengan babak belur. Haidar ngos-ngosan. Jantungnya berdetak cepat, ia seperti kehilangan daya.

"Astaga ... aku harus kembali melatih tubuhku mulai sekarang!" ujarnya dengan napas menderu.

Terra dan Puspita juga sama. Keduanya tentu sudah lama tak beradu fisik. Sedang Rion yang masih segar. Bahkan nyaris sepuluh orang itu ia yang menumpasnya. Remaja yang sebentar lagi jadi seorang pemuda itu sedikit lama menghabisi para penjahat karena melindungi lima orang yakni, dua kakek, ayah dan dua ibunya.

Sepuluh orang dibekuk. Virgou yang mengetahui jika Leon dan Frans hendak dikeroyok langsung mendatangi.

"Ini mobil mereka kak!" ujar Terra melihat mobil minivan hitam yang terparkir.

"Mana mereka?" tanya pria itu dengan tampang bengis.

"Gio sudah membawa mereka ke markas," jawab Haidar.

"Bilang pada Gio. Lepaskan salah satu dari mereka, buat seolah-olah dia bisa melarikan diri," pinta Virgou dengan senyum licik.

"Oke," sahut Haidar.

Suami Terra itu langsung menelepon Gio dan mengatakan apa yang direncanakan Virgou.

"Apa perlu kita letakkan pengamanan di sini?" Virgou menggeleng.

"Kita pancing mereka lagi, aku ingin mengulitinya di sini. Tidak lagi di dunia mereka," jawab Virgou dengan kilatan sadis.

"Sayang," Puspita memeluk suaminya.

"Ah ... istriku masih hebat," puji pria dengan sejuta pesona itu bangga.

Puspita cemberut. Ia juga kesal dengan suaminya yang melarang dirinya berlatih di Dojo untuk mengasah kemampuannya.

"Andai Ita berlatih terus, mungkin tadi tak merepotkan baby untuk melindungi," ketus perempuan itu.

Terra mengangguk setuju. Ia juga kesal pada suami bahkan seluruh anak-anaknya, terutama bayi besarnya.

"Ya buat apa banyak anak kalau mama dan mommy masih harus berkelahi," celetuk Rion dengan memutar mata malas.

'Ish ... bela diri itu penting baby," sahut Terra kesal.

"Hais ... sudah-sudah. Apa yang kita lakukan selanjutnya?" tanya Leon tak sabar.

"Just wait and action then," jawab Virgou tenang.

Mereka kembali ke perusahaan. Darren menelepon ibunya menanyakan kabar. Semua anak cemas dengan keselamatan ibu dan juga kakek mereka.

"Mama dan Grandpa's baik-baik saja. Kalian jangan khawatir ya," ujar Terra menjawab semua telepon.

Bahkan Lidya juga Saf tak berhenti bertanya keadaan.

Sementara di tempat lain. Sesuai perintah Virgou. Gio melepaskan salah satu penjahat yang menyerang ayah atasannya.

Si plontos bisa melarikan diri dari sekapan dengan mengigit tali yang mengikatnya.

"Mereka bodoh sekali. Mengikatku dengan tali plastik, sudah itu tak kencang lagi," gumamnya tertawa meledek.

Padahal ia berlari juga dalam keadaan sempoyongan. Kepalanya pusing, ia tadi TKO ketika di-upercut oleh salah satu pria tua yang ia serang.

"Sialan, dua kakek itu tak bisa dianggap remeh. Aku harus melapor butuh banyak pasukan untuk menculik dua bangkotan itu!" lanjutnya geram.

Ia benar-benar malu setelah hanya dengan tiga pukulan mampu membuatnya ambruk.

"Mana ponselku?"

Pria itu mencari benda pipih di kantungnya. Setelah dapat. Ia pun memanggil semua rekannya.

"Kami tertangkap, tapi aku berhasil melarikan diri!" lapornya melalui sambungan telepon.

"Apa bagaimana bisa!" teriak Piere di seberang telepon.

"Pengawal mendadak datang dan kami diserang!' adunya berbohong.

"Aku butuh semua anggota yang ada!'' titah si plontos laksana Boss.

"Kau memerintah ku!" teriak Piere di seberang telepon.

"Ah ... eh ... bu-bukan itu maksudku!" ucap plontos gugup.

"Tuan ... cepatlah, sebelum kita ketahuan. Karena mobil ada di lokasi perusahaan!" pinta plontos putus asa.

"Baik, aku kirim sisa anggota. Kau tau jika anggota kita hanya ada tiga puluh orang saja!" ujar pria itu di seberang telepon gusar.

"Oke ... secepatnya tolong kirim mereka. Kita harus bergerak cepat!"

Sembilan orang tertangkap. Jadi sisa dua puluh satu anggota yang tersisa termasuk si plontos. Semua menyebar.

"Masih seperti sebelumnya?" gumam pria botak itu ketika mengamati situasi.

Beberapa orang mengamati situasi. Plontos mengenali mereka. Salah seorang di antaranya masuk halaman pe-ruko-an. Pria itu masuk mobil minivan yang masih dalam kondisi terbuka, sama seperti sebelumnya. Bahkan kunci mobil masih melekat.

Sedang Virgou, Leon dan Frans mendatangi markas Klan WhiteFox yang ada di Indonesia. Tiga pria itu ditemani Rion, Haidar, Dav dan Gomesh.

"Kita ke markas dulu," ajak pria beriris biru itu.

"Krenz!" teriaknya ketika sampai.

Sosok tinggi kurus mendatangi dengan satu boks isi senjata laras pendek. Semua memegang pistol mereka. Frans dan Leon bergetar tangannya ketika memegang senjata.

"Sudah nyaris dua puluh tahun semenjak hancurnya sektor D!" ujarnya dengan bibir bergetar.

"Ayo!" ajak pria beriris biru dengan gerakan kepala.

Semua pun bergegas ke mobil menuju markas milik Paul Hendarto, pemegang anak klan WhiteFox di Asia tenggara.

Sedang di kantor. Lusy dan Najwa banyak termenung. Khasya juga tak fokus dengan kejadian barusan Sungguh karena begitu banyaknya data yang datang, ketiganya sangat sibuk.

"Kita tutup data, minta semuanya pulang!"

Khasya akhirnya menutup layanannya. Ia tidak ingin ada kesalahan sama sekali. Terlebih beberapa perusahaan menanyakan keamanan data mereka.

Khasya yang sudah tau motif penyerangan mampu meyakinkan para pengusaha.

"Kita pulang!"

Terra dan Puspita juga masih shock dengan kejadian tadi. Terlebih sekarang suami, anak dan ayah mereka mendatangi markas yang hendak menyerang Leon dan Frans.

"Jangan cemas. Mereka pasti baik-baik saja," ujar Khasya pada Terra dan Puspita terlebih pada Lusy dan Najwa.

"Semoga Tuan Leon dan Tuan Frans kembali dengan selamat dan tak kurang dari apapun," doa Najwa penuh harap.

"Aamiin ...."

bersambung.

Habisi aja Virgou!

next?

1
Salma Suku
Langit ganteeeengnyaaaa...
Salma Suku
Aamiin...nanti aku menyusul ya😁
Salma Suku
Ayo siapakah itu?
gempi
j
Salma Suku
Waah jodohnya Rion
Salma Suku
Penasaran kira2 siapa ya...hanya author yg tau😁
Salma Suku
Jodohnya si Dahlan so Otw...
Salma Suku
Eng ing eng😁ayo ayah Herman datang...
Salma Suku
Aduh tegaaaanggg
Salma Suku
Wah siapakah itu yg datang?
Salma Suku
Karyamu memang yg terbaik👍
Salma Suku
Dasar bocil😁🤣
Indri Herdiani
😂😂😂😂
Indri Herdiani
ngakak.. 😂😂🤣🤣🤣
Salma Suku
Aamiin
Salma Suku
Mampir lagi thor
Aurell And Friends
cie...cie...mas Baby...
Indri Herdiani
ngabruttt.. 😂😂😂
Indri Herdiani
Luar biasa
Aurell And Friends
kacau bangunin macan LG tidur rupanya../Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!