Elina wanita terkuat di akhir zaman yang paling ditakuti baik manusia, zombie dan binatang mutan tiba-tiba kembali ke dunia tempat dia tinggal sebelum-nya!
Di kehidupan pertamanya, Elina hanyalah seorang gadis biasa yang hidupnya dihancurkan oleh obsesi cinta dan keputusan-keputusan keliru.
Sekarang, dengan kekuatan kayu legendaris dan ruang dimensi yang memberinya kendali atas kehidupan, Elina ingin memulai kembali hidupnya dengan membuat pertanian besar dan melakukan siaran langsung bersama bayinya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Monyet kecil
Hari ini adalah hari terakhir penanaman bibit di lahan gunung. Untuk semangka, Elina berencana menanamnya sendiri di malam hari, di sela-sela pohon jeruk dan mangga. Bagi orang lain, mungkin ini penanaman yang merugi, tetapi bagi dia, ini adalah keuntungan yang sangat besar.
Elina berjalan-jalan di sekitar gunung dengan Alex untuk melihat-lihat. Setelah berkeliling, dia merasa puas dan hendak turun gunung, akan tetapi dia tiba-tiba mendengar suara jeritan, Monyet?. Dia segera melangkah ke arah sumber suara dan melihat pertempuran antara monyet kecil dan ular sebesar kepalan tangan orang dewasa.
Kondisi monyet kecil itu sangat memprihatinkan. Sebelum ular itu memakannya, Elina dengan cepat mengarahkan tanaman anggur untuk mengikat mulut ular yang terbuka dan mengambil alih monyet kecil itu dengan cabang anggur lainnya.
Elina tidak membunuh ular itu, sebaliknya, dia memberinya kekuatan kayu. Tak lama kemudian ular itu dengan patuh pergi menjauh.
Elina menyuntikkan kekuatan kayunya ke tubuh si monyet. Perlahan-lahan, vitalitas monyet itu kembali, dan dia tampak bersemangat, jauh dari kondisi sekarat sebelumnya. Elina juga memberikannya minum air spiritual; setelah meminumnya, monyet terlihat lebih sehat. Monyet kecil itu kemudian memeluk tangan Elina dengan intim dan menggosokkan tubuhnya ke Elina, membuat Elina terkekeh karena tingkahnya.
Elina mengambil banyak buah anggur dari dalam ruang dengan pikirannya. Monyet itu terkejut melihat anggur yang tiba-tiba muncul di tangan Elina. Elina merasa lucu melihat monyet kecil itu berputar-putar di sekitar tangan Elina, seolah menyelidiki dari mana datangnya anggur itu.
Dengan kecerdasannya yang luar biasa, monyet itu mengerti saat Elina menggosok kepalanya dan memberi isyarat untuk tidak memberitahu orang lain. Monyet kecil itu mengangguk mengerti dan mengikuti gerakan Elina.
Elina tertawa dan memberikan setumpuk anggur itu kepada si monyet. "Ambillah," kata Elina. Monyet itu memetik satu biji anggur dan segera memasukkannya ke dalam mulutnya, matanya berbinar menatap anggur itu.
Elina tersenyum lembut dan mendorong anggur itu ke pelukan si monyet. Monyet itu menempel manja pada tangan Elina seolah mengucapkan terima kasih. Hatinya meleleh melihatnya; Elina sangat ingin membesarkan monyet itu, tetapi dia tahu monyet adalah hewan sosial yang suka kebebasan dan hidup berkelompok.
Elina dengan ragu melambaikan tangan pada monyet, tapi alih-alih pulang, monyet kecil itu mengikutinya sambil berteriak riang. Elina menunduk dan dengan lembut berkata, "Pulanglah, keluargamu mencarimu. Kalau kau ingin bermain denganku, datanglah ke rumahku. Di sana adalah rumahku," katanya sambil menunjuk keluar gunung. Monyet itu tidak lagi mengejarnya, tetapi ia mengikuti gerakan Elina sambil melambaikan tangan kecilnya.
Elina segera pergi tanpa menoleh ke belakang, khawatir akan menculik monyet itu jika dia menoleh.
Setelah beberapa saat, Elina diam sejenak dan segera mengeluarkan Alex dari ruang. Dia berjalan turun dari gunung sambil menyapa para pekerja.
......................
Sesampainya di rumah, tanaman merambat memberi tahu Elina bahwa ada seseorang yang menunggunya di luar gerbang. Tanpa ragu, Elina segera membuka gerbang dan melihat Paman Leo yang sedang bersandar di sepeda motor roda limanya.
"Paman, maaf tadi saya tidak membawa ponsel," ucapnya dengan nada menyesal.
Paman Leo tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, lagi pula paman baru saja tiba," katanya.
Elina mempersilakan Paman Leo masuk dan menunjukkan tempat di dekat pohon beringin untuk meletakkan sarang lebah, dengan begitu Xiaoyu bisa menjaganya. Paman Leo segera memindahkan sarang lebah ke tempat yang ditunjukkan. Elina ingin membantunya, tetapi Paman Leo menolak, melirik lengannya yang tipis.
"Biarkan saja, lenganmu terlalu kecil untuk pekerjaan ini," katanya sambil tersenyum.
Elina terdiam, merasa sedikit diremehkan hanya karena lengannya yang tipis. Namun, melihat tak ada yang bisa dia lakukan, dia berjalan masuk ke rumah untuk membuatkan Paman Leo teh dan menyiapkan sedikit camilan yang ia buat sendiri.
Setelah selesai memindahkan semua sarang lebah, Paman Leo mengambil teh yang ada diatas meja dan meminumnya dengan sekali teguk. Dia berhenti sejenak, menatap gelasnya dengan heran.
"Apakah ini teh mahal?" tanyanya ragu, melirik Elina.
Elina tersenyum kecil. "Tidak, Paman. Itu teh yang kutanam di kebun belakang."
Mata Paman Leo berbinar. "Rasanya enak sekali! Sayang sekali sudah habis," katanya sambil memandang Elina dengan penuh harap.
Elina tertawa pelan. "Tunggu sebentar, Paman. Saya aka mengambilnya untuk paman bawa pulang."
Tak lama kemudian, Elina keluar membawa sekeranjang sayur dan satu kotak daun teh. Tanpa sungkan, Paman Leo mengambilnya dengan senang hati.
"Terima kasih banyak, Nak," ucapnya penuh rasa syukur.
Segera Elina melihat Paman Leo pulang dengan wajah ceria dan langkah tergesa-gesa seolah takut tehnya akan diambil kembali.
Malam itu, Elina melangkah menuju gunung di belakang rumahnya, membawa sekantong biji semangka. Dengan bantuan tanaman anggur, hanya butuh waktu sejam bagi elina untuk menanam biji semangka dengan tanah seluas 7 hektar.
Merasa kekuatannya hampir habis elina segera mengambil inti kristal elemen kayu dari ruang. Kristal itu berkilauan samar dalam kegelapan, memancarkan energi alam yang tenang. Dia duduk bersila di atas tanah, menutup matanya, dan mulai menyerap energi dari kristal itu secara perlahan. Aliran kekuatan kayu menyatu dengan tubuhnya, mengisi setiap celah yang lelah hingga ia merasa kekuatannya kembali penuh.
Setelah energinya terkumpul, Elina berdiri dan mulai menyalurkan kekuatan kayu ke seluruh lahan pegunungan. Seperti arus lembut, energi itu menyebar dari ujung jarinya, meresap ke dalam tanah, hingga menjangkau akar-akar pohon dan tumbuhan di sekitarnya. Kekuatan alam itu berdenyut dengan lembut, membawa kehidupan dan kenyamanan.
Hewan-hewan yang tinggal di gunung mulai merasakan energi itu. Burung-burung malam berkicau lebih merdu, terbang rendah dengan sayap terbentang seolah menari di udara. Tupai-tupai berlarian dengan lincah, bulu mereka berkilau di bawah sinar bulan, sementara rusa-rusa yang bersembunyi di balik pepohonan melangkah keluar, matanya bercahaya lembut, seakan dipanggil oleh kehangatan energi kayu yang memenuhi udara. Serangga-serangga malam berdengung di sekeliling, bergerak harmonis seiring dengan detak alami yang baru saja dihidupkan oleh Elina.
Semua makhluk di gunung itu tampak damai, merasa nyaman dalam pelukan energi alam yang membanjiri mereka. Kekuatan kayu yang Elina lepaskan menciptakan ikatan harmonis antara dirinya, tanah, dan seluruh kehidupan di sekitarnya.
Elina tersenyum dan merasa puas dengan hasilnya. Setelah itu dia berjalan pulang dengan hati yang tenang.
...----------------...
Sepulang dari lari pagi, Elina memutuskan untuk membersihkan gudang yang sudah lama tak tersentuh. Ia mulai mengeluarkan peralatan lama yang sudah tidak terpakai. Ketika sedang memindahkan beberapa kotak dan barang-barang usang, matanya tertuju pada sebuah tempat tidur kayu tua yang bertengger manis di sudut gudang. Ukirannya halus, meski sudah berdebu, dan warnanya sedikit pudar oleh waktu.
Elina berhenti sejenak, memperhatikan tempat tidur itu. Sebuah ide perlahan muncul di benaknya.
...----------------...
Aku sedang bahagia hari ini dan alurnya ngalir gitu aj, apa aku harus bahagia tiap menitnya agar bisa up yang banyak? 😭😭. Pokoknya dukungan kalian adalah motivasiku. Jadi tinggalkan jejak kalian like/komen/vote bagi yang mampu🫂
Ini Elina waktu masih kuliah sebelum mengenal Andra
Elina sm andra cptn nkah dong,biar halal...scra mreka msh sling cnta...