Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tuan Mugia
"Untuk apa kalian datang kemari, aku sudah bilang aku tidak mau berobat, aku ingin mati saja, usiaku sudah tidak lama lagi bukan" ucap tuan mugia
"Apa anda tuhan, bagaimana bisa anda berbicara seperti itu, anda ingin mendahului takdir" ucap Raya
"Kenapa anda ingin mati, apa karena anda merasa sendiri dan tidak ada yang memperdulikan anda. Semua anak anda sibuk dan lupa pada anda begitu" ucap Raya lagi sedangkan tuan Mugia yang mendengar ucapan Raya pun melihat Raya dengan tajam dan di balas tidak kalah tajam oleh Raya.
"Apa anda pikir dengan anda mati keluarga dan anak anda akan peduli pada anda?, jawaban adalah tidak karena mereka justru akan melupakan anda begitu saja jadi dari pada mati kenapa anda tidak hidup sehat untuk diri anda sendiri, mencari bahagia sendiri dengan menikmati hidup tanpa beban, lupakan semu orang orang yang melupakan anda cari kegiatan yang membuat anda senang. Hidup anda itu berharga jadi jangan sia siakan" ucap Raya
"Aku yakin saat ini ada yang menghawatirkan anda seperti orang di luar itu, dia adalah asisten anda bukan yang selalu menemani anda dan sudah menganggap anda ayahnya jadi kenapa anda tidak sembuh untuk nya" ucap Raya
"Untuk anak anak anda aku yakin mereka semua pasti akan menyesal nantinya, tapi jangan korbankan hidup anda sendiri jadi bangkit dan jalani hidup anda dengan teman seusia anda cari kegiatan yang bermanfaat mambantu orang lain dan di luar sana masih ada anak anak yang tidak memiliki orang tua di luar sana yang membutuhkan bantuan kita" ucap Raya
Tuan mugia yang mendengar itu pun menangis tersedu sedu, setelah merasakan ketenangan dia pun mengambil keputusan,
"Baiklah aku ingin sembuh, tolong lakukan yang terbaik aku mohon pada kalian" ucap tuan mugia dan itu membuat Kean dan 3 suster yang ada di sana sangat terkejut melihat Raya berhasil membujuknya, sedangkan Raya tersenyum.
"Bagus tuan itu baru benar, jangan cepat mati dulu memangnya sudah banyak kah amal ibadah kita, jadi selagi hidup banyak lah mengumpulkan pahala dan amal baik untuk bekal dan jangan mendahului tuhan" ucap Raya.
"Terima kasih, tapi kau juga kurang ajar berani memarahiku dan menatapku tanpa takut" ucap tuan mugia kesal
"Apa yang harus ku takutkan, anda tidak mungkin memukuli ku dalam keadaan begini bukan, hehehe" ucap Raya dengan tersenyum
"Dasar anak nakal, kau masih kecil sudah jadi dokter, tubuhmu menipu usia mu kan?" ucap tuan mugia
"Usiaku memang masih muda tuan, aku baru 21 tahun bulan depan" ucap Raya mengagetkan para suster dan tuan mugia
"Kau bercanda" ucap tuan mugia tidak percaya
"Tidak tuan, dokter Soraya memang berusia 21 bulan depan dan dia murid terbaik di kampusnya yang ada di negara A dan juga dokter terbaik di rumah sakit pusat negara A dia memiliki sertifikat nya jadi tidak ada tipuan percayalah padanya" ucap Kean meyakinkan tuan mugia
"Baiklah aku percaya padamu" ucap tuan mugia Yakin
"Baik terima kasih, mari saya periksa"ucap Raya dan mulai memeriksa tuan mugia dengan menyeluruh dan melihat hasil tes sebelum nya.
"Dokter Kean kita akan lakukan Operasi untuk tuan mugia Siang ini jadi suster tolong siapkan semuanya" ucap Raya
"Baik dokter" ucap suster itu lalu mere menyiapkan semua.
"Om ikut kan dalam ruang operasi?" tanya Raya
"Iya tenang saja" ucap Kean.
"Baiklah tuan kami akan keluar dulu tolong istirahat dan jangan memikirkan apapun bersiap lah membuka lembaran baru hidup anda bersama orang yang perduli pada anda, kami akan kembali nanti" ucap Raya
"Baik terima kasih," ucap Tuan mugia dengan senyumnya.
Setelah Itu Raya keluar dan menemui asisten pribadi tuan mugia dan memberi tahu soal operasi siang ini dan itu membuat pria itu bahagia.
Saat ini Raya dan Kean berjalan berdua untuk melihat pasien lainya.
"Kau memang hebat Raya benar kata kak Liam kau pasti bisa membuat pak tua cerewet itu mau untuk operasi" ucap Kean bangga
"Tentu Raya hebat, karena Raya memiliki kalian yang luar biasa" ucap Raya dengan senyumnya dan itu membuat Kean terharu dan tersenyum kecil.
mereka di lihat oleh banyak orang di sana, saat melewati poli anak mereka melihat satu dokter wanita yang sedang memberikan pengertian pada pasien anak yang sedang menangis tanpa henti.
Kean dan raya pun masuk
"Dok ada apa?" tanya Kean dan itu membuat sang dokter anak yang ternyata Dinda sepupu dari Dian kaget
"Ah.... dokter Kean, anak ini menangis ingin ibunya, tapi sang ibu sedang bekerja dan tidak ada orang lain yang menjaganya" ucap dokter Dinda.
"Apa mereka tidak ada saudara?" Tanta Kean
"Setau saya tidak ada dok, ayahnya baru saja meninggal dan dia sakit jantung bawaan dan sang ibu bekerja untuk menggantikan ayahnya" ucap dokter Dinda terlihat sedih walau wajahnya terlihat kaku dan ada gurat ketegasan.
"Biar saya yang menenangkan nya dok, apa boleh?" tanya Raya tiba tiba dan dokter Dinda pun menoleh ke arah Kean dan mendapatkan anggukan dari Kean baru lah dokter Dinda memberikan gadis kecil itu pada Raya.
"Halo princess kenapa menangis?" tanya Raya ramah.
Mendengar suara Raya gadis kecil itu melihat wajah Raya yang cantik dan tersenyum manis.
"Lala mau mama dan papa" jawab Lala kecil.
"Lala sayang, Rai hak kalau sekarang Lala lagi sakit jadi gak boleh nangis ya, jika Lala menangis dan sakitnya makin parah, mama Lala akan sedih, Lala tau saat ini mama Lala sedang bekerja cari uang yang banyak untuk bisa mengobati sakit Lala biar bisa main sama banyak teman" ucap Raya memberi pengertian pada Lala kecil.
Mendengar itu Lala kecil pun terdiam dan berh3nti menangis.
"Kenapa gak papa yang kerja, biar mama bisa sama Lala?" tanya Lala
"Sayang papa Lala saat ini sudah ada di surganya Allah, papa ada di tempat yang jauh sekali dan gak bisa pulang lagi, karena itu mama yang harus bekerja. Lala sayang gak sama mama dan papa?" tanya Raya
"Sayang, sayang sekali" jawab Lala
"Jika sayang Lala gak boleh nangis ya, Lala harus sabar tunggu mama pulang kerja, nanti saat mama pulang kerja Lala sambut dengan senyum Lala agar lelah mama hilang dan bahagia" ucap Raya
"Kalau untuk papa Lala harus bisa mendoakan papa, agar papa disana bisa tenang, Lala beruntung loh masih punya mama, kalau kakak sekarang sudah tidak punya papa dan mama tapi kakak gak mau nangis karena dari pada nangis lebih baik kirim doa" ucap Raya lagi
"Jadi apa Lala mengerti sayang" tanya Raya
"Iya Lala mengerti kakak cantik, Lala akan sabar tunggu mama dan Lala juga mau sembuh agar bisa sekolah dan mama gak sedih lagi, maafin Lala Bu dokter dan terima kasih kakak cantik" ucap Lala yang pintar mereka semua pun tersenyum lega.
Kean sampai mengelus kepala Raya lembut serta sayang dan itu membuat dokter Dinda sangat shock melihat kejadian itu, karena baru kali ini si dokter dingin bisa baik sama wanita, ia pun tersenyum kecil.
Bersambung