Andrea, seorang gadis yang memiliki profesi sampingan sebagai joki balap liar itu tidak pernah merasa tidur dengan pria mana pun bahkan dengan kekasihnya sendiri. Namun gadis muda itu sangat terkejut karena tiba-tiba saja hamil, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Atau justru ada konspirasi jahat di balik ini semua?
Gerrard pria kaya raya yang sangat menginginkan seorang anak, namun Lucy yang telah ia nikahi selama 5 tahun itu tak menginginkannya karena wanita itu sudah sangat bahagia meskipun tanpa adanya anak lagipula hamil hanya akan merusak bentuk tubuhnya yang ideal. Oleh karena itu Lucy rela mencari seorang wanita pengganti yang mau melakukan inseminasi dari benih suaminya agar mereka tetap memiliki keturunan.
"Dasar gadis brandalan awas saja jika terjadi sesuatu pada bayiku," ancam Gerard ketika mengetahui wanita yang telah mengandung anaknya sedang mengikuti sebuah balap liar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~05
Pagi itu Gerard nampak meninggalkan kediamannya bersama sang asisten, seperti biasa tak ada sambutan pagi dari sang istri yang mengantar kepergiannya ke kantor karena wanita itu masih belum beranjak dari tempat tidurnya.
"Tuan, apa mau mampir ke kantor dulu sebelum ke hotel karena perdana menteri masih dua jam lagi datang?" Tawar Henry ketika kendaraannya mulai melaju membelah jalanan pagi itu.
"Tidak, kita langsung ke hotel saja. Aku ingin memastikan persiapannya benar-benar sempurna," sahut Gerard. Hari ini ia ada pertemuan dengan perdana menteri yang akan bekerja sama dengannya dan tentu saja ini adalah proyek besar yang tak boleh ia sia-siakan begitu saja.
Di usianya yang baru menginjak 32 tahun pria itu telah menjadi seorang pebisnis sukses dan semua ini berkat kerja kerasnya juga dukungan dari orang tuanya yang memang seorang pengusaha juga, namun sayangnya kesuksesannya belum terasa lengkap ketika belum hadirnya seorang buah hati di tengah keluarga kecilnya. Sejak awal ia dan sang istri memang sepakat untuk tidak memiliki anak tapi bukan berarti untuk selamanya, namun sampai mereka benar-benar siap dan di saat ini ia sudah sangat siap untuk menjadi seorang ayah tapi tidak dengan sang istri.
"Aku tidak mungkin menghancurkan reputasiku sekarang hanya karena seorang anak, kamu tahukan aku susah payah membangun karirku hingga sampai saat ini. Ku mohon beri aku waktu beberapa tahun lagi,"
Mohon sang istri setiap kali ia membahas perihal anak akhir-akhir ini, entah menunggu sampai usia berapa wanita itu akan siap dan ia juga penasaran apa wanita itu juga telah mendapatkan pendonor rahim untuk calon anaknya nanti. Lagipula wanita mana yang rela mengandung anak orang lain kecuali wanita gila dan matre pikirnya.
Karena fokus dengan lamunannya, Gerard sampai tak sengaja menabrak tempat pel yang berada di depan kakinya itu hingga tumpah dan mengenai sepatunya.
"Maaf tuan, apa anda baik-baik saja?" Andrea yang merasa bersalah karena meletakkan peralatan pelnya di depan pintu masuk pun langsung melangkah mendekat dengan ketakutan, hari ini ia benar-benar sial.
Gerard yang sedang menatap sepatunya yang basah pun langsung mengangkat wajahnya menatap seorang office girl yang berada di hadapannya itu.
"Mata itu?" Gumamnya ketika melihat sepasang mata berwarna hazel tersebut dan itu mengingatkannya pada sosok gadis yang mengendarai motor balap yang hampir ia tabrak semalam.
Gerard nampak memperhatikan Andrea dari ujung kaki hingga rambut, gadis yang sedang mengenakan seragam OG serta masker medis itu terlihat seperti gadis baik-baik jauh berbeda dengan gadis semalam yang berani-beraninya mengacungkan jari tengah ke arahnya, dasar gadis berandalan gumamnya.
"Tidak apa-apa," ucapnya datar lantas berlalu dari hadapan office girl tersebut begitu saja. Di belahan dunia ini banyak wanita bermata hazel dan bukan hanya wanita itu saja pikirnya, lagipula untuk apa ia memikir gadis tak penting itu karena istrinya sendiri sudah sangat sempurna baginya.
"Syukurlah," Andrea nampak lega karena pria itu tak marah karena kelalaiannya. Kemudian gadis itu pun segera mengeringkan lantainya sebelum kepala kebersihan datang lalu menegurnya.
Siang harinya Andrea pun baru sempat beristirahat, pekerjaannya benar-benar sangat banyak ketika hotelnya sedang mendapatkan tamu penting dan kini gadis itu nampak makan siang di belakang hotel tersebut bersama teman-temannya.
"Cepat selesaikan makannya, sebentar lagi acara selesai dan kita harus kembali merapikan tempat acara seperti semula !!" Ucap kepala kebersihan yang baru saja masuk.
Andrea hanya menatap datar sang atasan, enak sekali bosnya itu main perintah sedangkan dirinya baru juga bisa beristirahat gerutunya dengan kesal. Beberapa saat kemudian setelah menghabiskan makan siangnya gadis itu pun segera kembali bekerja, mengambil peralatan kebersihannya dan segera pergi ke ruangan yang di gunakan untuk acara tadi.
Namun sepertinya sebagian tamu belum pergi dan ia terpaksa menunggu ruangan kosong baru bisa di bersihkan.
"Sayang, tadi pidato sambutanmu keren loh." Puji Lucy pada sang suami yang sedang merapikan beberapa dokumen di atas meja di ruangan tersebut yang kini hanya menyisakan mereka berdua.
"Benarkah?" Gerard pun langsung tersenyum menatapnya.
"Tentu saja suaminya siapa dulu dong," sahut wanita itu sembari terkekeh.
"Jadi apa aku akan mendapatkan hadiah?" Goda Gerard menanggapi.
"Tentu saja," Lucy pun langsung melangkah mendekat lalu mengalungkan kedua tangan di leher pria itu sembari menyatukan bibir mereka.
Namun tiba-tiba ada seseorang datang hingga membuat mereka pun langsung melepaskan tautan bibirnya, Lucy nampak menatap tak suka ke arah Andrea karena kemesraannya dengan sang suami terganggu oleh kedatangannya.
"Ma-maaf, saya pikir tak ada orang." Ucap Andrea lantas kembali keluar.
Lucy nampak menggeleng kesal sementara Gerard langsung mengusap puncak kepala wanita itu dengan lembut sebelum kembali merapikan dokumennya.
"Tunggu !!" Ucap Lucy pada Andrea, wanita itu pun nampak melangkah keluar dan di lihatnya office girl itu sedang berdiri tak jauh dari sana.
"Apa kamu yang membersihkan ruangan ini?" Tanyanya kemudian.
"Benar nyonya, maaf tadi saya pikir sudah kosong." Andrea yang merasa bersalah pun langsung meminta maaf.
"Baiklah, tidak apa-apa. Apa kamu bawa lap?" Tanya Lucy kemudian.
"Bawa nyonya," Andrea pun langsung menunjukkan beberapa kain lap yang ia bawa pada wanita itu.
"Kalau begitu bersihkan heelsku karena tadi tak sengaja ketumpahan air !!" Lucy pun langsung mengangkat sebelah kakinya ke hadapan Andrea lalu meminta gadis itu untuk mengelapnya.
Andrea nampak terkejut, membersihkan kaki pelanggan hotel bukanlah tugasnya tapi jika ia menolak maka bisa saja akan di pecat mengingat wanita itu adalah istri dari orang penting yang telah bekerja sama dengan perdana menteri.
"Ayo, bersihkan tunggu apa lagi!!" Ulang Lucy dengan sedikit menaikkan oktaf suaranya, anggap saja ini hukuman pada office girl tak tahu diri itu yang telah berani-beraninya mengganggu kemesraannya dengan sang suami.
Meskipun tidak rela Andrea terpaksa menurut lantas mengambil salah satu lapnya lalu segera berlutut di hadapan wanita kaya raya itu untuk membersihkan heelsnya yang sedikit terkena noda minuman, dasar orang kaya tidak bisakah mereka memanfaatkan tangannya sendiri untuk melakukannya?
Tiba-tiba ide licik muncul di kepalanya dan tanpa sepengetahuan wanita itu, gadis itu pun nampak mencelupkan lapnya pada air untuk mengepel yang sudah ia bubuhkan beberapa bahan kimia lantas segera ia gunakan untuk mengelap heels wanita itu dan sontak membuat wanita kaya itu langsung berteriak.
"Astaga, ini gatal sekali." Teriaknya seraya menarik kakinya dari hadapan Andrea.
"Sayang, ada apa?" Gerard yang baru keluar pun langsung mendekati sang istri, entah ada apa dengan wanita itu tiba-tiba berteriak kesakitan dan pria itu pun sangat khawatir mendengarnya.
mulutmu julian pinter banget ngelesnya, lu berisik kayak kaleng rombeng p😒😒😒🤭🤭🤭
entah kenapa aku sebel banget sama karakter julian yg kakak bikin ini,,,
biasamya gk sampai segininya🤭🤭🤭
Julian nikmati sekarang untuk mberikan kasih sayang yg lebih utk Andrea...Krn klo dh ketauan bahwa kehamilan Andrea adalah ulah mu Julian, siap siap ja kehilangan Andrea 😏😏😏