Fardhana eka yudistira 18 tahun yg baru akan naik ke kelas 12, putra seorang pengusaha properti terbesar di asia... diungsikan orang tuanya ke rumah neneknya di sebuah desa
di jawa karena kenakalanya yang sering menghambur hamburkan uang di club malam dan balapan liar. orang tuanya begitu khawatir dengan pergaulan fardhan yang semakin menjadi jadi.
Lovina andreani 18 tahun putri seorang guru SD . Dia tinggal bertiga bersama nenek dari ayahnya. Ayahnya meninggal saat lovina berusia 15 tahun.... dia seorang siswi di sekolah menengah atas didaerahnya, sepulang sekolah dia bekerja membantu pamannya adik dari ayahnya di toko alat alat tulis dan fotokopi.
lovina dan fardhana bertemu dalam suatu insiden yang membuat mereka semakin dekat, mereka harus memilih antara persahabatan atau percintaan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JANGAN PERNAH SENTUH DIA.
Dua motor melaju beriringan di kegelapan malam, di pertigaan setelah kedua motor itu berbelok tiba - tiba motor yang dikendarai Raka berhenti dan diikuti motor Fardan yang ada si belakangnya, lampu mereka menyorot beberapa motor yang menghadang mereka.
" Ada apa Ka? tanya fardan.
" Ada Kendala sedikit bro? " jawab Raka. Tak lama datang 3 motor dari arah belakang mereka . setelah berhenti mereka turun dan mendatangi mereka berempat, begitu juga yang di depan mereka, turut datang menghampiri Fardan dan teman - temannya.
" Turun kalian !!! " seru salah satu dari kawanan pria yang menghadang Fardan dan teman - temannya.
" Apa kita punya masalah Bro? " tanya Fardan dan turun dari motornya diikuti lovina dan Raka.
" Iya , kamu anak kota yang belagu , majulah " tunjuk pria ber jangket hitam ke arah Fardan. saat Fardan mau maju, tangannya di tarik Lovi dan menggelengkan kepalanya, Fardan tersenyum dan melepaskan cekalan tangan lovi.
Raka mengikuti Fardan dari belakang sedang Lovi berdiri disamping Aliyah yang nampak ketakutan, Lovi juga waspada dengan melihat para pria yang tadi ada di belakangnya .
" Lov... " bisik Aliyah
" Tenang Al.. jangan jauh jauh dari ku " Aliyah mengangguk.
" Kalian punya masalah apa dengan kami " Tanya Raka.
" Suruh anak kota itu menjauhi Lovi , kalau tidak ingin menyesal "
Fardan tersenyum miring " Kalau aku tidak mau apa yang akan kamu lakukan " kata Fardan dan melihat ke arah lovi.
" songong banget ...dasar anak kota... hajar dia!!! " Perintah pria berjangket hitam. kawanan mereka langsung maju dan menyerang Fardan dan Raka, mereka pun baku Hantam , para pria yang tadi ada di belakang mereka tadi pun turut menyerang Fardan dan Raka. Lovina melihat Fardan begitu gesit saat menghindari serangan mereka , dan kembali menyerang lawannya pada titik titik yang lemah, Raka juga begitu gesit menangkis dan menyerang mereka, 2 lawan 10 itulah yang terlihat.
Lovina menarik tangan Aliyah kearah pohon besar " Bersembunyilah di sini, Aku akan membantu mereka "
" Tapi lov.... " lovi tersenyum
" Aku Tidak akan apa apa Al, kamu tau aku khan " setelah berkata begitu lovi berlari dan bergabung dengan Raka dan Fardan, mereka bertiga baku hantam dengan 10 orang, Raka mengangguk saat lovi memberi kode, Raka tahu seberapa hebat Lovina karena ia sering berlatih dengan Lovi dan ayahnya Lovi, Fardan melirik Lovi dan tersenyum bangga.
Para pria yang menyerang tadi merasa kewalahan menghadapi ketiganya, Fardan merasa bersemangat karena sudah lama ia tak menghajar orang.
beberapa dari penyerang itu sudah tumbang , tinggal dua orang yang saat ini sedang bertarung dengan Raka dan Lovi, Fardan melihat lovi yang begitu lincah menghadapi lawanya.
" Shiit... " gumam lovi saat pukulan lawannya mengenai wajahnya dan ia mundur ke belakang . Fardan yang melihat itu langsung berlari ke arah pria yang memukul lovi.
" Breng**k , berani sekali kamu menyentuh milik ku " kata fardan dengan terus menghajar pria itu. lovi tertegun mendengar perkataan Fardan, dan terus memperhatikan Fardan yang menghajar pria itu, " Berani sekali kamu menyakitinya , matilah kauu... " Lovi masih masih tertegun melihat sisi lain Fardan, tak Lama Raka memeluk tubuh Fardan dari belakang.
" Stop dhan... hentikan... kamu bisa membunuhnya " Fardan menghentikan aksinya dengan nafas memburu. sedangkan pria yang di hajarnya terkulai di tanah .
" Sudah, ayo kita pulang "
Fardan melihat Lovi dan menghampiri nya, ia menyentuh pipi yang terlihat memar, sedang kan lovi nampak masih diam terpaku.
" Kamu gak pa pa lov? " lovi tersentak saat merasakan sentuhan halus di wajahnya, ia sontak menarik tubuhnya ke belakang.
" tidak apa apa dhan " jawab lovi canggung .
" Lov...." teriak Aliyah dari belakang.
" Kamu tidak apa - apa ? " Lovi mengangguk, Aliyah memegang wajah lovi dan melihat ada luka memar dipipinya.
" kamu terluka Lov... " kata Lovi
" Gak apa Al nanti dikompres juga sembuh " Aliyah cemberut.
" Sudah Ayo kita pulang , Dhan kamu antar Lovi sampai rumah, aku akan mengantar Aliyah " Kata Raka.
Di perempatan mereka berpisah , Fardan melajukan kendaraannya kerumah lovi, karna rumah lovi melewati rumah kakeknya , Fardan mampir sebentar untuk pamit.
" Tunggu sebentar aku beritahu kalek dulu "
" Dhan aku bisa pulang sendiri " fardan tak menjawab ia turun dari motornya. Lovina memasang wajah cemberut.
" Jangan pasang muka seperti itu , kalau tak ingin kumakan habis itu bibir " Kata Fardan dan berlalu masuk ke rumah. spontan Lovi menutup mulutnya , Fardan terkekeh melihat muka lovi yang menggemaskan.
Tak berapa lama Fardan keluar " Ayo aku antar pulang " Fardan melajukan motornya. tak ada pembicaraan saat mereka di jalan, tak lama mereka sudah sampai di depan rumah Lovina , Fardan menghentikan motornya dan Lovina begegas turun dari motor.
" Makasih dhan "
" Lov..." Panggil Fardhan dan menyerah kan saleb kepada lovi.
" Bersihkan lukamu dan oleskan saleh itu ,"
" Aku pulang dulu, besok pagi aku jemput , sekarang istriahatlah. " Lovina mengangguk dan berbalik meninggalkan Fardhan .
" apa jantungku juga terluka ya , kenapa detaknya cepat sekali, yang kena pukul khan wajahku, kok jantungku yang cenat cenut " batin lovi sambil memegang dadanya dan melangkah meninggalkan Fardan yang masih memperhatikan punggungnya.
*********
" Tidak usah jemput aku, hari ini aku tidak masuk sekolah. " Fardhan melihat pesan dari ponselnya. dia hendak menghubungi nomer itu, tapi sebuah pesan gambar masuk ke ponselnya.
Fardan tersenyum melihat gambar yang dikirim ke ponselnya. terlihat foto Lovina dengan pipi bengkaknya dan ada luka disudut bibirnya.
Ting.... masuk pesan lagi.
Lovina : " jangan tertawa. "
Fardhan : " cantik "
Lovina : " menghina "
Fardhan : " serius , cantik seperti kentang rebus, " emoji ketawa
Lovina : mengirim emoji kesal.
kakek dan neneknya saling berpandangan saat melihat Fardan yang senyam senyum menatap ponselnya.
ehemm... ehemm ...
" habis kan sarapanmu dulu dhan, katanya mau jemput Lovi " kata nenek , Fardan mengangguk dan meletakkan ponselnya.
" Gak jadi jemput Lovi nek, Lovi gak masuk sekolah... sakit "
" Sakit apa ? " tanya nenek
" Gak tau nek , nanti sekolah aku izin mau jenguk lovi ya nek, "
" Iya , tapi pulang dulu, nanti nenek buatkan kue sama puding, " Fardan mengangguk.
Sebelum berangkat Fardan mengirimkan pesan video Saat Lovina bernyanyi di panggung, ke nomor adiknya .
Ting.... langsung terdengar pesan masuk ke ponselnya. Fardan tersenyum puas.
" panas... panas lu disana " gumam Fardan
" Masss.... kenapa dia begitu kereenn.. Mas dia buat aku saja ya " balas faris disana.
" BIG NO"
#######
bel istirahat berbunyi para siswa berhamburan keluar kelas.
" Ka , ikut aku sebentar " ajak Fardan.
" Kalian mau kemana? " tanya Aliyah
" Ada sedikit urusan, kamu disini saja, gak usah kekantin " jawab Raka.
" Tapi aku lapar " Fardan mengambil kotak bekalnya dan menyerahkan ke Aliyah.
" Makan bekalku saja, di kelas saja nanti sepulang sekolah kita jenguk lovi "
Fardan dan raka berjalan keluar kelas dan menuju kelas ips yang berjarak 3 ruangan dari kelasnya. belum sampai di kelas ips, Fardan melihat orang yang akan di datangi baru keluar kelas.
" Sam...aku ingin bicara " Kata Fardan saat tiba di depan Samuel.
" Gak ada yang perlu di bicarakan...minggir aku mau ke lapangan , " tak menghiraukan ucapan samuel Fardan langsung menarik tangan samuel ke dalam kelas, teman samuel yang hendak ikut ke dalam dihadang Raka.
Fardan mendudukkan samuel di bangku paling belakang, kelas terlihat kosong hanya mereka berdua yang ada di dalam sana.
" Aku peringatkan padamu, jangan pernah mengusikku, aku tahu siapa yang menyuruh para berandalan itu menyerangku. " tegas Fardan. Samuel tertawa sinis.
" Siapa kamu, berani beraninya mengancamku, kamu tahu siapa aku kan, " kata samuel sombong, Fardan tersenyum miring , dan mendekatkan wajah nya ke muka Samuel.
" Aku, bukan siapa - siapa, tapi aku bisa menghancurkan mu bahkan keluarga mu dalam sekejab, " kata Fardan menatap tajam samuel, glek Samuel menelan air liur nya dan memundurkan tubuhnya saat melihat tatapan Fardan yang tajam dan mengerikan.
" Apa perlu bukti ini aku berikan pada ayahmu " fardan mengambil ponsel disakunya dan memutar rekaman video di hadapan Samuel. samuel melotot melihat rekaman itu.
Fardan mematikan video itu dan berjalan mundur. dia tersenyum miring sebelum berkata kepada samuel.
" JANGAN PERNAH MENYENTUH DAN MENGUSIK MILIK KU ".