" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ke dua puluh sembilan
"Apa tidak terlalu berlebihan kalau dia membeli ini semuanya." batin Mona yang melihat setumpuk barang yang dia tata di lemari maupun meja make up di kamarnya.
satu-persatu barang dia cek lagi dan melihat beberapa make up yang menurut dia harganya pasti mahal dan bukan make up.murahan.
Mona pun turun kelantai bawah menemui bibi Ami yang baru saja selesai merapikan barang yang ada didalam kulkas.
" Bibi."
" ada apa mbak?" tanya bibi Ami yang ditangan kanannya sedang memegang kain.
"Tadi Tuan Arga kesini ." jawab Mona yang berdiri di samping bibi Ami.
" Lalu sekarang dimana tuan Arga?" tanya Bibi Ami yang sedikit kaget dengan kedatangan asisten dari tuan muda.
" Sekarang dia pulang,ternyata dia kesini karena diperintah oleh tuan." jawab Mona yang secara langsung menjelaskan kedatangan Arga yang kebetulan tidak sendiri.
Bibi Ami terdiam mendengarkan penjelasan dari Mona dengan detail kejadian itu.
" Sepertinya tuan tidak main-main dengan keputusan memilih kamu untuk menjadi sekretarisnya.tapi jika mana tuan melakukan itu kamu jangan pernah kecewakan tuan.apalagi tuan bukan orang biasa yang orang lain hadapi berbeda dengan kita yang sudah dipercayai sedari awal."
" Bukannya Mona ragu,tapi sepenuhnya Mona belum terlalu mengenal tuan Andreas . kalau menurut bibi bagaimana?" tanya Mona pada bibi Ami.
" Nanti kamu akan tahu sendiri bagaimana sifat tuan,lebih baik kamu jalani semuanya setelah itu kamu fokus dengan pekerjaanmu dan suatu saat nanti kamu tahu siapa sebenarnya tuan Andreas." jawab bibi Ami yang tak sepenuhnya menceritakan siapa sebenarnya majikannya itu.
" Dari cara bibi bicara seakan ada yang bibi tutupi,memangnya tuanya itu seperti apa sifatnya?" tanya Mona yang penasaran.
" Sudahlah,nantinya kamu tahu sendiri.kalau bibi bicara nanti takutnya kamu takut nantinya." jawab Bibi Ami yang langsung pergi meninggalkan Mona sendirian di dapur sedangkan Bibi Ami berdiri di ruangan paling belakang ditempat jemuran.
Nampak Bibi Ami ketakutan jika mana dia berkata jujur tentang tuannya." Biarkan dia tahu sendiri kalau dari awal dia tahu pasti dia akan keluar dari rumah ini." batin bibi Ami yang tahu identitas sebenarnya tuannya.
Mona terlihat bingung dengan apa yang bibi Ami ucapkan, hingga Mona lari ke ruang belakang tapi berada bibi Ami tidak ada ditempat itu.
" Kenapa bibi lari , sebenarnya apa yang sedang bibi Ami sembunyikan dariku." gumam Mona yang kebingungan dia harus bertanya dengan siapa lagi.
ditempat lain
Andrews sedang sibuk dengan pekerjaan yang dia kerjakan.dia tak sendirian untuk mengerjakan semua itu,masih ada Arga yang selalu membantu pekerjaan dia.
" Tuan."
" Ada apa?" tanya Andreas yang langsung menghentikan pekerjaannya
" saya dapat laporan dari Markas jika tempat persembunyian mereka sudah diketahui.dan beberapa dari mereka sudah tertangkap,tapi sayangnya ketua dari mereka berhasil melarikan diri."mendengar kabar itu, Andreas nampak begitu marah.
"Cepat cari orang itu, aku yakin mereka pasti akan menyerang kita setelah rencana mereka terbongkar."
"Kami sedang berusaha mencarinya tuan .bahkan dari lokasi penggerebekan terdapat banyak beberapa barang yang belum mereka jual." jawab Arga yang mendapatkan laporan itu dari salah satu anak buahnya.
" kita manfaatkan saja barang itu untuk kita pakai.salah sendiri mereka sudah berani mengangguku." ucap Andreas yang masuk menahan rasa kesal.
"baik tuan." jawab Arga yang mengerti tugas apa yang harus dia lakukan.
Andreas tersenyum sinis seperti dia yakin akan menemukan mereka dan akhirnya mereka merasakan balasan darinya
sore hari
disaat posisi Andreas akan hendak pulang di rumahnya.dia mendapatkan kabar dari asistennya mengenai permasalahan di perusahaan papanya,mengenai tamu yang tak diundang membuat keonaran di perusahaan milik papanya.
"Kamu yakin dengan berita itu?" tanya Andreas pada Arga.
"Saya yakin tuan, orang kita yang melaporkan hal itu dan disaat kebetulan juga disaat kejadian itu ada nyonya besar yang pada akhirnya ribut dengan orang itu."
"Siapa orang yang berani membuat keonaran ditempat perusahaan papa?" gumam Andreas yang penasaran dari identitas dari pria itu.
"Anda mengenal orang itu tuan." jawab Arga yang secara langsung memberikan kisi-kisi pada tuannya
"Siapa ?" tanya lagi Andreas pada asistennya.
"Dia tuan Johan tuan." mendengar nama itu disebut langsung membuat Andreas membalas dengan mata melotot.
"Apa , orang itu lagi!" teriak Andreas yang sedikit teriak mendengar nama orang itu lagi.
"Iya tuan,itu informasi yang saya dapatkan jika tuan Johan yang awalnya membuat masalah dengan hingga tuan Smith dan tuan Johan tak menyadari keributan itu disaksikan oleh nyonya besar hingga membuat keributan antara nyonya Rose dengan tuan Johan." jawab Arga yang menjelaskan dengan detail dengan kejadian itu.
Mulailah Andreas dikelilingi rasa marah besar dengan apa yang dilakukan oleh orang itu pada kedua orangtuanya.
"Sepertinya dia tak pernah jera setelah apa yang terjadi."
" Lalu saya harus melakukan apa tuan, semakin lama tuan Johan makin berani ." ucap Arga yang merasa kesal juga dengan tindakan orang itu pada tuan maupun nyonyanya.
"Kita biarkan saja,bukannya perusahaan miliknya sedang bermasalah.aku yakin perlahan -lahan dia akan terpuruk dengan keadaannya sendiri bahkan sedikit lagi kehancuran menghampiri dirinya." jawab Andreas dengan senyuman sinis melihat musuhnya terpuruk dengan kesalahan dirinya sendiri.
"sepertinya tuan begitu yakin dengan apa yang akan terjadi pada orang itu." batin Arfa yang tahu betul setiap tebakan dari tuan pasti benar akan terjadi,apalagi tuannya sudah memperhitungkan semua pasti itu yang akan terjadi.
Posisi Andreas dan Arga berada di dalam mobil kearah jalan pulang , apalagi semua pekerjaan di kantor sudah selesai kini waktunya istirahat dan besuk mereka lanjutkan pekerjaan mereka lagi.
Akhirnya posisi Andreas sudah sampai di rumah yang begitu dijaga ketat oleh para penjaga di pintu gerbang utama keluar dan masuknya mobil mereka.
Andreas langsung masuk kedalam rumahnya yang nampak sepi, Andreas begitu santai naik ke lantai atas menuju kamarnya.
Sedangkan Mona baru saja keluar dari ruang kerja tuannya yang seperti biasanya dia membuatkan minuman kopi hitam seperti biasanya.
Mona pun merasa lega akhirnya semua pekerjaan dia selesai juga dari makanan malam sudah tersedia hanya tinggal dipanaskan dan beberapa makanan pencuci mulut sudah Mona siapkan sedari awal.
Posisi Mona di rumah sendirian sedangkan bibi Ami sudah pulang dirumahnya yang di rumah hanya tersisa Mona yang masih bertahan.
Mona pun bergegas masuk ke kamarnya melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Malam hari
Andreas sudah ada di ruang meja makan,yang memang sudah waktunya dirinya untuk segera menikmati makan malam yang sudah disediakan.