Karin, seorang editor buku yang sibuk, terbangun dalam tubuh Lady Seraphina Ashbourne, seorang karakter antagonis dalam novel percintaan terkenal yang baru saja ia revisi. Dalam cerita asli, Seraphina adalah wanita sombong yang berakhir tragis setelah mencoba merebut perhatian Pangeran Leon dari tokoh utama, Lady Elara.
Berbekal pengetahuannya tentang plot novel, Karin bertekad menghindari takdir suram Seraphina dengan mengubah cara hidupnya. Ia menjauh dari istana, memutuskan untuk tinggal di pinggiran wilayah Ashbourne, dan mencoba menjalani kehidupan sederhana. Namun, perubahan sikapnya justru menarik perhatian banyak pihak:
Pangeran Leon, yang mulai meragukan perasaannya pada Elara, tiba-tiba tertarik dengan sisi "baru" Seraphina.
Duke Cedric Ravenshade, musuh terbesar keluarga Seraphina, yang curiga terhadap perubahan sifatnya, mendekatinya untuk menyelidiki.
Sementara itu, Lady Elara merasa posisinya terancam dan memulai rencana untuk menjatuhkan Seraphina sebelum hal-hal di
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achaa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Bab 21: Perangkap di Balik Tirai
Pagi itu, setelah serangan mendadak pada malam sebelumnya, Leon dan Karin memutuskan untuk tidak tinggal diam. Mereka tahu bahwa semakin lama mereka bertahan tanpa tindakan nyata, semakin besar peluang musuh untuk melancarkan serangan berikutnya. Mereka segera memerintahkan agar pembunuh yang ditangkap diinterogasi oleh pasukan elit kerajaan.
Namun, pembunuh itu bukanlah orang sembarangan. Dengan sikap dingin dan tatapan kosong, ia menolak memberikan informasi apa pun, meskipun dihadapkan dengan ancaman hukuman mati. "Kalian tidak akan menang," katanya dengan nada mengejek. "Bahkan jika aku mati, rencana mereka sudah berjalan."
Setelah interogasi itu, Karin menyadari bahwa petunjuk yang mereka butuhkan tidak hanya ada pada pembunuh tersebut, tetapi juga pada masa lalu kerajaan. Ia mengingat kembali dokumen-dokumen yang ditemukan sebelumnya, terutama catatan tentang keluarga bangsawan yang memiliki hubungan dengan Cahaya Hitam. Salah satu nama yang menarik perhatiannya adalah keluarga Von Craymore, sebuah keluarga tua yang memiliki sejarah panjang dalam pertempuran politik kerajaan.
"Leon, kita harus mencari tahu lebih banyak tentang keluarga ini," kata Karin dengan penuh keyakinan. "Mereka memiliki hubungan dengan setiap peristiwa besar yang melibatkan kekacauan di kerajaan. Ini bukan kebetulan."
Leon mengangguk setuju. "Kalau begitu, kita harus pergi ke Craymore Manor. Tapi kita tidak bisa pergi dengan terbuka. Jika mereka memang bagian dari konspirasi ini, mereka pasti sudah mempersiapkan jebakan untuk kita."
Untuk menghindari kecurigaan, Leon dan Karin memutuskan untuk menyamar sebagai pedagang biasa. Mereka hanya membawa beberapa orang kepercayaan dan menyembunyikan identitas mereka selama perjalanan. Namun, perjalanan ke Craymore Manor bukanlah perjalanan yang mudah. Selain berada di wilayah terpencil, manor tersebut juga dikelilingi oleh desa-desa yang penuh dengan mata-mata Cahaya Hitam.
Saat tiba di Craymore Manor, suasana mencekam langsung terasa. Bangunan tua itu menjulang tinggi di atas bukit, dikelilingi oleh hutan lebat yang tampak seperti labirin. Mereka disambut oleh Lord Albrecht Craymore, kepala keluarga yang sudah lanjut usia namun masih memiliki aura otoritas yang kuat.
"Selamat datang di Craymore Manor, Tuan dan Nona," kata Lord Albrecht dengan senyum tipis. "Apa yang membawa kalian ke tempat yang terpencil ini?"
Karin melangkah maju dengan percaya diri, mencoba memainkan perannya sebagai pedagang. "Kami sedang mencari beberapa artefak kuno yang kabarnya hanya bisa ditemukan di wilayah ini. Kami dengar keluarga Anda memiliki koleksi yang luar biasa."
Lord Albrecht tertawa kecil, namun tatapannya menyiratkan kecurigaan. "Kalian mendengar hal yang benar. Tapi sayangnya, kami tidak menerima tamu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Namun, karena kalian sudah di sini, aku akan memberi kalian kesempatan untuk melihat-lihat."
Saat malam tiba, Leon dan Karin diam-diam mulai menyelidiki manor tersebut. Mereka menemukan beberapa ruangan yang terkunci rapat, namun salah satu dari mereka berhasil mereka buka dengan bantuan seorang pelayan muda yang tampaknya bersimpati pada mereka. Ruangan itu ternyata sebuah ruang arsip, penuh dengan dokumen-dokumen tua yang menunjukkan keterlibatan keluarga Craymore dalam berbagai konspirasi besar.
Salah satu dokumen yang paling mengejutkan adalah surat rahasia yang ditandatangani oleh Duke Alaric, yang menunjukkan bahwa keluarga Craymore telah membantu Cahaya Hitam selama bertahun-tahun, termasuk dalam membiayai operasi mereka. Namun, sebelum mereka bisa membaca lebih jauh, suara langkah kaki terdengar mendekat.
"Kita harus pergi," bisik Leon, menarik Karin keluar dari ruangan tersebut.
Namun, langkah mereka terhenti ketika Lord Albrecht muncul di depan mereka, diikuti oleh beberapa penjaga bersenjata. "Kalian pikir kalian bisa menyelinap di rumahku tanpa diketahui?" tanyanya dengan nada dingin. "Aku sudah tahu siapa kalian sejak pertama kali kalian tiba."
Tanpa banyak bicara, pertarungan pun terjadi. Leon dan Karin, meskipun kalah jumlah, menggunakan kecerdasan dan keterampilan mereka untuk melawan para penjaga. Dalam kegelapan manor, mereka berhasil melumpuhkan beberapa musuh, namun situasi menjadi semakin sulit saat lebih banyak penjaga datang.
Di tengah kekacauan itu, pelayan muda yang membantu mereka sebelumnya muncul kembali, kali ini membawa jalan keluar rahasia. "Ikuti aku! Cepat!" katanya.
Leon dan Karin mengikuti pelayan itu, meninggalkan para penjaga yang kebingungan. Mereka berhasil keluar dari manor dan bersembunyi di hutan, namun mereka tahu bahwa misi mereka belum selesai. Dokumen yang mereka temukan memberikan petunjuk penting, tetapi mereka membutuhkan lebih banyak bukti untuk menghentikan keluarga Craymore dan Cahaya Hitam.
Saat mereka beristirahat di hutan, Leon memandangi dokumen yang berhasil mereka bawa. "Ini adalah bukti pertama kita," katanya dengan nada penuh tekad. "Kita tidak akan membiarkan mereka menang."
Karin mengangguk, meskipun wajahnya menunjukkan kelelahan. "Kita harus kembali ke istana dan merencanakan langkah selanjutnya. Tapi kita juga harus siap untuk menghadapi lebih banyak rintangan."
Malam itu, mereka bersumpah untuk terus melawan, meskipun ancaman semakin besar. Mereka tahu bahwa jalan yang mereka tempuh penuh dengan bahaya, tetapi mereka tidak akan mundur. Kebenaran harus terungkap, dan kerajaan harus diselamatkan dari cengkeraman kegelapan.
Setelah berhasil melarikan diri dari Craymore Manor, pelayan muda yang membantu mereka memperkenalkan dirinya sebagai Eira, salah satu anggota rahasia kelompok pembangkang yang menentang Cahaya Hitam. Eira telah lama bekerja di Craymore Manor sebagai mata-mata, mengumpulkan informasi dan bukti atas keterlibatan keluarga Craymore dalam berbagai konspirasi.
"Aku sudah lama menunggu kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang seperti kalian," kata Eira saat mereka beristirahat di sebuah gua tersembunyi di tengah hutan. "Keluarga Craymore adalah salah satu pilar utama dalam jaringan Cahaya Hitam. Jika kalian ingin menghancurkan mereka, kalian harus tahu bahwa ini hanya permulaan."
Leon memandang Eira dengan tatapan curiga, namun Karin segera menimpali. "Kami membutuhkan semua bantuan yang bisa kami dapatkan. Jika kau memiliki informasi lebih lanjut, sekarang saatnya untuk berbicara."
Eira mengangguk, kemudian menyerahkan sebuah peta yang ia sembunyikan di balik pakaiannya. Peta itu menunjukkan lokasi-lokasi persembunyian rahasia milik Cahaya Hitam, termasuk gudang persenjataan dan tempat pertemuan mereka. Salah satu lokasi yang menarik perhatian Leon dan Karin adalah sebuah benteng tua yang dikenal dengan nama Benteng Duskwood, yang terletak di perbatasan kerajaan.
"Benteng itu adalah pusat operasi mereka di wilayah ini," jelas Eira. "Tapi kalian harus berhati-hati. Mereka memiliki penjaga yang sangat terlatih dan jebakan di setiap sudut."
Saat malam semakin larut, Eira menceritakan bagaimana ia terlibat dalam perjuangan melawan Cahaya Hitam. Ternyata, keluarganya adalah korban langsung dari kekejaman kelompok tersebut. Ayahnya, seorang pedagang kecil, pernah menolak untuk bergabung dengan jaringan perdagangan gelap Cahaya Hitam dan akhirnya dibunuh di depan matanya. Eira, yang saat itu masih kecil, bersumpah untuk membalaskan dendam keluarganya.
"Aku bergabung dengan kelompok pembangkang ketika aku masih remaja," katanya, suaranya penuh emosi. "Kami mencoba melawan mereka, tapi kekuatan mereka terlalu besar. Akhirnya, aku memutuskan untuk menyusup ke Craymore Manor dan mencari cara untuk menghancurkan mereka dari dalam."
Karin, yang merasa simpati terhadap Eira, berkata, "Kau sangat berani. Tapi sekarang kita harus bekerja sama. Dengan informasi yang kau miliki, kita bisa mulai membalikkan keadaan."
Setelah beristirahat, Leon dan Karin memutuskan untuk menjadikan Benteng Duskwood sebagai target berikutnya. Namun, mereka tahu bahwa menyerang benteng secara langsung adalah tindakan bunuh diri. Mereka membutuhkan rencana yang matang dan pasukan yang cukup untuk melawan kekuatan Cahaya Hitam yang bersarang di sana.
Leon kemudian mengirim pesan rahasia kepada sekutunya di kerajaan, meminta dukungan dari pasukan khusus kerajaan. Sementara itu, Karin mulai mempelajari peta yang diberikan oleh Eira, mencari celah yang bisa mereka manfaatkan untuk menyusup ke benteng tersebut.
"Jika kita bisa menghancurkan benteng ini, kita tidak hanya melemahkan kekuatan mereka, tetapi juga mengirimkan pesan kepada musuh bahwa kita tidak akan diam saja," kata Leon dengan penuh semangat.
Eira menambahkan, "Tapi kalian harus ingat, Cahaya Hitam tidak akan tinggal diam. Mereka pasti memiliki rencana cadangan, dan jika kita gagal, mereka akan menjadi lebih kuat."
Sebelum memulai serangan, mereka memutuskan untuk bertemu dengan seorang informan rahasia yang dikenal sebagai Orion, seorang mantan anggota Cahaya Hitam yang membelot dan sekarang bekerja sebagai mata-mata bagi kerajaan. Pertemuan itu diatur di sebuah penginapan tua di desa kecil dekat perbatasan.
Namun, ketika mereka tiba, desa itu tampak sepi, seperti ditinggalkan begitu saja. Leon dan Karin segera menyadari bahwa mereka telah berjalan ke dalam perangkap. Sebuah ledakan tiba-tiba mengguncang tanah, memecah keheningan malam. Dari balik bayangan, muncul sekelompok prajurit berpakaian hitam, membawa senjata dan mengenakan lambang Cahaya Hitam.
"Kita dikhianati!" teriak Eira, menarik belatinya.
Leon dan Karin segera bersiap menghadapi serangan itu. Meskipun jumlah mereka kalah jauh, kerja sama yang terlatih antara Leon, Karin, dan Eira berhasil memukul mundur musuh untuk sementara waktu. Namun, mereka tahu bahwa bala bantuan musuh pasti sedang dalam perjalanan.
Di tengah kekacauan itu, seorang pria tinggi dengan wajah tertutup topeng muncul, membawa aura mengintimidasi. "Kalian pikir bisa lolos dari kami begitu mudah?" katanya dengan suara dingin.
Pria bertopeng itu memperkenalkan dirinya sebagai Raven, salah satu komandan utama Cahaya Hitam. Dengan gerakan cepat, ia menyerang Leon, memaksanya untuk bertarung dalam duel yang intens. Karin dan Eira mencoba membantu, namun mereka segera dikepung oleh musuh lain.
Pertarungan itu berlangsung sengit, dengan Raven menunjukkan keahliannya dalam bertarung yang jauh melampaui prajurit biasa. Namun, Leon menggunakan kecerdikannya untuk memanfaatkan kelemahan kecil dalam gaya bertarung Raven, berhasil melukai lawannya.
Namun, sebelum mereka bisa menangkap Raven, pria itu melarikan diri, meninggalkan ancaman. "Ini belum selesai. Kalian tidak akan pernah bisa menghentikan kami."
Setelah pertempuran itu, Leon, Karin, dan Eira berhasil melarikan diri dari desa, meskipun dengan luka dan kelelahan. Mereka tahu bahwa Cahaya Hitam kini sepenuhnya menyadari keberadaan mereka dan akan melakukan segala cara untuk menghentikan mereka.
"Kita tidak punya waktu lagi," kata Leon dengan nada serius. "Kita harus menyerang sebelum mereka memperkuat pertahanan mereka."
Karin menatap Leon, matanya penuh dengan tekad. "Jika ini adalah pertempuran terakhir kita, maka kita harus memastikan bahwa kita memberikan segalanya."
Malam itu, mereka bersiap untuk pertempuran besar berikutnya, dengan harapan bahwa mereka bisa menghancurkan Benteng Duskwood dan membawa cahaya kembali ke kerajaan yang diliputi kegelapan.