Rahasia Gadis Culun

.

.

"tidak ada.. " jawab Kevin cepat

Bayu menoleh ke Kevin dengan tatapan heran, kenapa Kevin harus berbohong.

"tidak ada? tapi tadi aku melihatnya " John menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"oh ya? mungkin hanya seorang penjual saja" bohong Kevin.

tok.. tok.. tok..

Kevin menoleh cepat ke Pintu.

Sya masuk ke ruangan Kevin dan meletakkan berkas laporan yang butuh tanda tangan Kevin.

"hai...? "

Sya melebarkan matanya saat berbalik, perlahan ia memutar kepalanya ke belakang.

niatnya Sya hanya mengantar berkas saja lalu pergi tak di duga Sya harus mendengar suara yang tidak asing baginya.

"kau..? penipu? kenapa kau bisa di ruangan tuanku? " Sya tersungut-sungut mendekati Kevin dan berdiri berkacak pinggang di hadapan John.

"kau mau menipu tuanku juga ya? " ejek Sya dengan arogannya.

John terkekeh gemas hingga lesung pipinya terlihat jelas, Kevin memijit pelipisnya sendiri, ia ingin melindungi Sya malah Sya muncul sendiri.

Bayu melihat reaksi Kevin, "apa tuan Kevin menyukai Sya? " batin bayu menebak.

"tuan jangan percaya penipu ini tuan...! dia menipu saya dengan mengatakan kalau dia artis dan menyuruh saya ke ruangan sepi.. dia penipu tuan.. anda harus berhati-hati ". bisik Sya.

"aku mendengar bisikan kecilmu gadis unik". ujar John.

"Sya.. kenalkan dia John Laser model baru di perusahaan kita" Bayu akhirnya bersuara sejak tadi mencerna situasi saat ini.

"hah?? mo.. model? " tanya Sya dengan mata terbelalak ke arah John.

"hmmm... model" John tersenyum lebar ada seseorang yang mengkonfirmasi jati dirinya.

Sya menatap John dari ujung rambut sampai ujung kaki,

"jadi semua yang melekat di tubuhmu itu asli? bukan imitasi? " tanya Sya

"imitasi? aku memakai barang imitasi? hahahah" John tertawa terbahak-bahak.

Kevin memegang tangan Sya hingga Sya menoleh Ke Kevin dengan wajah memucat.

"tu.. tuan" Sya tersenyum gugup karna berani menyinggung model CW Group.

"tidak apa! kembalilah ke ruanganmu" perintah Kevin

Sya mengangguk dan dengan cepat hendak kabur tapi tangannya di cekal oleh John.

"lepaskan asistenku! " perintah Kevin dengan datar.

John melihat ke arah Kevin,

"tolong bersikap profesional John..! aku tidak suka urusan pribadi dengan urusan pekerjaan disamakan" jelasnya dengan dingin.

Sya menepis tangan John dan menunduk 90° lalu berlari meninggalkan ruangan tuannya.

John dan Kevin saling bertatapan seperti sedang bertarung di udara,

Bayu mencerna situasi akhirnya mengerti kalau kedua pria tampan itu sedang jatuh hati pada Sya.

Bayu juga terbelalak baru menyadari sesuatu, ia tadi melihat Kevin memegang tangan Sya,

"kenapa tuan bisa menyentuh Sya? " batin Bayu.

"kau keluarlah dulu Bayu..! " perintah Kevin tanpa mengalihkan tatapan nya dari John.

Bayu pun pamit undur diri keluar dari ruangan Kevin.

"ada apa Kevin? apa kau menyukai gadis unik tadi? " tanya John tersenyum miring.

"dia milikku!! " seru Kevin dengan datar

John mengerjabkan matanya 2 kali.

"apa?? "

"kau tuli? " tanya Kevin dengan dingin.

"aku mungkin salah dengar" John menggeleng-geleng tak percaya pendengarannya tadi.

"sudah aku bilang kan? dia milikku" tekan Kevin lagi.

"kerja sama kita? kau mau memutuskan kontrak kita?aku sudah tanda tangan dan kontrak tidak bisa dibatalkan".

"aku tau! " jawab Kevin dengan tenang.

"berhati-hatilah " john berkata dengan kedipan nakalnya

"apa maksudmu? " tanya Kevin mendekat ke John dengan tatapan menusuk.

"kau bilang dia milikmu kan? aku pria sejuta pesona ! hanya sekali saja aku tersenyum aku bisa mendapatkan gadis manapun itu" jelas John dengan menusuk-nusuk lesung pipinya yang menjadi pesona wajahnya.

Kevin tersenyum sinis, "coba saja kalau kau bisa merayunya" tantang Kevin dengan nada meremehkan

"ok.. aku akan jadikan dia milikku bukan milikmu" John meninggalkan ruangan Kevin.

Kevin melangkahkan kakinya ke kursi kebesarannya dan duduk dengan lemas seperti tak bertulang.

"aku bicara apa tadi? " gumam Kevin memijit pelipisnya sendiri malah dengan beraninya mengklaim Sya miliknya.

sejak awal Kevin tau bisa menyentuh Sya, disitulah awal bagi Kevin menganggap Sya miliknya.

hati Kevin seolah terbakar tadi melihat tangan Sya di pegang oleh John. hal itu membuatnya kehilangan kendali dengan mengklaim Sya miliknya.

tok.. tok.. tok..

Sya perlahan menongolkan kepalanya, "tuan? "

Kevin menatap Sya dengan intens sambil bersandar di kursinya.

Sya menunduk di depan Kevin,, "maafkan saya tuan! "

"hm? kenapa minta maaf? " tanya Kevin berdiri dari duduknya.

"apa pria bernama John john itu membatalkan kontraknya? " tanya Sya dengan pelan.

Kevin menarik lengan Sya.

Sya mengikuti kemana Kevin membawanya, Sya mengerutkan keningnya saat Kevin membawanya masuk kamar mandi nya Kevin yang sangat luas.

"Eh..? " Sya terpekik saat Kevin mencuci tangannya.

"tuan? " Sya hendak protes.

"diam... tanganmu terkena virus tadi" perintah Kevin dengan kedua alis nya seperti angry bird terlihat garang hingga Sya terdiam.

baru kali ini Sya melihat tatapan Kevin yang sangat berbeda seolah benar-benar ada pisau di matanya itu.

Sya memilih diam saat Kevin menyabuni tangannya,

"kenapa si tembok ini? " batin Sya menatap kesal ke Kevin.

pandangan mereka bertemu,

"dimana kalian bertemu? "

"hah? siapa tuan? " tanya Sya tidak mengerti.

"kapan kau dengan John bertemu? " tanya Kevin sekali lagi.

"aaah... di mol" jawab Sya yang hanya teringat awal pertemuannya di mol saja.

Sya tidak mengingat sebelumnya.

"apa saja yang dia lakukan? " tanya Kevin

Sya merasa aneh dengan introgasi Kevin,

"kenapa? tidak mau menjawab? " tanya Kevin mendekat ke Sya

"bukan begitu tuan... saya hanya heran kenapa anda bertanya hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan" Sya melangkah mundur dan mundur.

"hmm? tidak berhubungan? " tanya Kevin

Sya gelagapan hingga dirinya bersandar di dinding dimana ada banyak kotak sabun diatasnya.

"tuan" Sya menahan tubuh Kevin supaya tidak makin dekat dengannya.

tiba-tiba botol sabun cair diatas Sya jatuh dan mengenai kepala Sya.

bughh..

"Sya?" pekik Kevin dengan cepat memeluk Sya yang pingsan terkena botol sabun cair dengan berat hampir 2 KG itu.

Kevin menggendong Sya membawanya ke sofa nya dan membenarkan kepala Sya.

"Sya? bangun Sya... maafkan aku... Sya..! " Kevin menepuk-nepuk kedua pipi Sya.

Kevin yang panik pun tak bisa apa-apa malah berusaha membangunkan Sya.

"Sya.. bangun Sya..!" panggil Kevin untuk yang kesekian kalinya.

Kevin tersadar pun segera menghubungi Bayu,

"tuan..! kenapa dengan Sya? ada apa? " tanya Bayu ikutan panik mengira Sya benar-benar skarat

"lihat" kevin berlari ke arah Sya dan mengusap-ngusap tangan Sya.

Bayu menjatuhkan rahangnya melihat betapa anehnya Kevin saat ini.

"tadi anda bilang Sya dalam bahaya..! mana tuan? dia hanya tertidur"

"dia terkena botol sabun...! sialan..siapa yang meletakkan sabun itu disana hah? " marah Kevin

"hah? bukankah itu hasil tatanan anda sendiri? dan juga kenapa Sya menggunakan kamar mandi anda?" tanya Bayu.

"dia mencuci tangan tadi" jawab Kevin malah membuat Bayu makin bingung.

"jangan diam saja..! panggilkan ambulance...! " bentak Kevin

Bayu lagi-lagi ternganga, "tuan.. Sya hanya pingsan"

"hei..cepat hubungi ambulance..! kepala itu segalanya jika terkena benda keras bisa berbahaya bisa saja Sya koma saat ini.. cepat...siapa tau dia butuh operasi" bentak Kevin marah-marah tidak nyambung.

Bayu jadi orang bodoh disini,

.

.

.

hahaha... Kevin.. oh.. Kevin.. ulahmu sendiri lah main dekat-dekat ke Sya, ya dia takutlah... kasihannya Bayu.. sabar ya bang...! hahaha... sini Nae peluk...? 😂😂

.

.

.