pendaki yang sudah pensiun (gantung carrier) harus kembali dikarenakan adik kandung dari seangkatan komunitasnya tersesat di gunung ketika melakukan pendakian.
Dia harus kembali ikut pencarian demi sesuatu yang satu orang pun tidak tahu, di dalam pencarian dia menemukan arti dari sebuah kehidupan dan cinta yang selama ini dia cari.
Pencarian dihentikan karena sudah melewati ambang batas yang ditentukan. Tetapi demi orang yang dia sayangi balon dan beberapa temannya melanggar peraturan yang sudah ditentukan, karena adik sahabatnya belum juga ketemu, sedangkan rekan-rekan sudah ditemukan.
Pertukaran terjadi antara yang dicari dengan yang mencari. Akhirnya pencarian di tambah waktu nya dengan pergantian foto di papan pencarian. “Foto balon di letak di papan pencarian” sampai ambang batas yang ditentukan untuk pencarian balon juga belum ditemukan, dia kekal hidup di alam lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hambali balon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22 : Masa Lalu Yang Tersembunyi
Di ruangan pemulihan rini yang sedang ditemani orang tuanya di hampiri oleh petugas pencarian, bang misbah, bang soram dan bang bolang masuk ke ruangan untuk mencari informasi dari rini,
ketukan pintu terdengar “masuk” ucap orang tua rini
“terimakasih pak, buk. Kami dari team pencarian, boleh kami meminta izin sebentar”
“silahkan pak” ucap ayah rini
“ada apa ini ya pak?” tanya ibunya rini
“gak ada buk cuma mau sedikit tanya-tanya dengan rini, saya lihat rini juga sudah pulih” bang misbah menjawab
“ohhh, iya sudah pak”
“sehat kamu rin?” tanya bang misbah dengan nada yang rendah
“sehat pak” ucap rini sedikit terbata-bata
“boleh bapak tanya sama kamu, kejadian yang kamu alami rin”
“boleh pak” ucap rini
rini mulai menceritakan kejadian yang telah mereka alami.
“Waktu kami turun berempat pak, saat itu hujan badai dengan angin kencang, taurus dan bogel diskusi, mereka sedikit ada perdebatan, akhirnya taurus mengambil keputusan untuk naik kembali ke puncak, karena kondisi tidak memungkinkan. Sedangkan saya dan bogel terus melanjutkan perjalanan, hujan semakin deras dan angin pun semakin kencang, jarak pandang kami semakin kurang pak” rini menceritakan awal kejadian yang mereka alami
“terus gimana Rin?” tanya bang misbah
rini melanjutkan ceritanya “setelah itu kami terus berjalan, setibanya di hutan lumut, suasana sangat gelap pak, kami terus berjalan kami melihat ada persimpangan, kami sempat berhenti lima menit, bogel mengambil arah ke kanan pak, karena saya perempuan dan saya baru pertama kalinya naik gunung, jadi saya ikut saja dengan bogel pak” ucap rini sambil menarik napas panjang dan membuangnya
banh bolang berbisik dengan bang soram “bang jalur itu mengarah ke hutan larangan bang” ucap bang bolang
“iya lang, kita dengarkan saja rini bicara”
“iya bang”
rini melanjutkan ceritanya “kami berjalan ke arah kanan itu, setelah lama kami tidak kunjung sampai-sampai, saya juga mulai khawatir, hari mulai gelap akhirnya bogel memutuskan untuk membuka tenda di jalur itu pak, di tengah malam kami merasakan keanehan yang tidak pernah kami alami”
bang misbah langsung menyahut “maksudnya keanehan-keanehan apa Rin?” tanya bang misbah
“gini pak, rini sama bogel merasakan di luar tenda mendengarkan seperti orang sangat ramai beraktivitas, kami berdua sangat ketakutan, dan hanya terdiam dan menahan ketakutan itu sampai pagi, ketika pagi kami keluar suasana sudah berbeda, kami sudah tidak berada di hutan lumut. Kami berdua terkejut, akhirnya bogel mengambil keputusan untuk melihat sekeliling tanpa merapikan alat-alat kami, karena saya takut di tinggal sendiri jadi saya ikut sama bogel pak, setelah kami kembali, kami pun semakin terkejut karena alat-alat kami menghilang begitu saja, akhirnya kami mengambil keputusan untuk terus berjalan untuk turun”
‘benar yang aku rasakan sedari awal pencarian’ ucap bang soram dalam hati
“masih ada kelanjutannya Rin?” tanya bang misbah
“ada pak, singkat cerita pak saya ketemu dengan seorang wanita dan saya diajak oleh wanita itu ke rumahnya, tidak berselang lama bogel juga datang pak, lali kami disediakan makanan oleh mereka setelah itu kami tertidur dan saya tidak tahu lagi apa yang terjadi, eh tiba-tiba saya terbangun sudah di temukan oleh team pencarian.” rini menceritakan semuanya dengan ekspresi sedih dan ketakutan
“Tapi ceritanya kamu kok bisa terpisah sama bogel Rin?” tanya bang misbah
“ohhh, iya pak waktu itu bogel meninggalkan saya untuk mencari makanan yang bisa di makan di hutan, karena saya sudah tidak sanggup lagi jadi saya di tinggal dengan bogel, sewaktu di tinggal sama bogel itu lah saya diajak dengan wanita itu pak”
“ohhh, oke-oke. Terima kasih Rin informasinya, kamu istirahat dulu saja”
“iya pak, terus bogel gimana pak?” tanya rini
“kalau masalah bogel, kita akan segera cari kembali dia”
“ohhh, makasih pak”
“iya Rin”
“oke pak kami permisi dulu, terima kasih kami sudah diberi waktunya pak”
“kami yang seharusnya berterima kasih atas bantuan bapak-bapak sekalian, kalau tidak ada bapak, entah apa yang terjadi dengan anak saya” ucap bapaknya rini dengan ekspresi bersyukur
“tidak apa-apa pak itu sudah tanggung jawab kami pak. Iya sudah kami pergi dulu ya pak, soalnya ada yang mau kami rapatkan kembali”
“iya pak, terima kasih pak” ucap ibu dan bapaknya rini
sambil berjabatan tangan “sama-sama pak” ucap bang misbah, soram dan bolang.
Bang misbah, bang soram dan bang bolang berjalan menuju pos registrasi dari puskesmas yang berada di desa, baru keluar dari puskesmas salah satu anggota team pencarian melaporkan bahwasanya orang tua dari bogel dan ticong datang, sudah menunggu di registrasi
“lapor bang”
“ada apa Gembong?”
“abang di cari sama orang tua ticong dan bogel bang”
“dimana Bong”
“orang tuanya sudah di pos registrasi bang”
“oke, ya sudah abang segera kesana” ucap bang misbah
“ayo Ram, Lang. Kita harus kesana segera”
“siap bang” ucap bang soram
mereka bertiga bergegas menuju pos registrasi menaiki mobil, sedangkan balon dan cermai masih berada di puskesmas menemani ticong yang sedang istirahat.
“Lon, Ticong bangun” ucap cermai
balon menoleh yang dari pandangannya ke jendela langsung ke arah ticong
“Cong sudah bangun kamu?”
“iya Lon,”
“gimana keadaan kamu, sudah enakan badannya?”
“sudah lumayan lah Lon”
“oh iya Lon, aku mau tanya, kamu harus jujur ya”
“iya Cong, emang kamu mau tanya apa sih!”
“apa yang sudah terjadi lima tahun yang lalu, pas waktu kamu membawa team penelitian botani di gunung ini, setelah kejadian itu kamu terus sama sekali tidak ada kontak sama kita semua” tanya ticong dengan ekspresi yang serius
“iya Lon, kami juga mau tahu” sahut cermai.
Balon berdiri berjalan mendekati jendela dan tatapannya menghadap ke arah gunung sambil menceritakan apa yang sudah terjadi lima tahun yang lalu
“saat itu kami berangkat tujuh orang, enam orang dari team penelitian botani, saat berangkat kami tidak ada kendala, selama tiga hari kami meneliti botani di gunung tanpa ada masalah, ketika ketua team penelitian menyatakan bahwasanya mereka akan mencari bunga mawar hitam yang sangat melegenda, dari situ lah bencana datang. Saat itu kami mendirikan tenda di hutan lumut, setelah kami makan malam dan mau beristirahat tiba-tiba angin yang sangat kencang datang suasana semakin keruh ketika seluruh tenda ambruk, disaat itu juga hujan yang deras turun, seluruh team panik.”
“Terus Lon gimana yang terjadi” ucap cermai
balon melanjutkan ceritanya “dengan keadaan yang kraudit, aku sebagai yang membawa mereka aku bertanggung jawab, aku menenangkan mereka, dan aku keluar memperbaiki tenda kami yang roboh, dengan dibantu tiga orang dari mereka yang laki-laki. Sewaktu kami memperbaiki tenda tiba-tiba sesosok besar datang menghampiri kami dan dia berkata, ‘siapa yang mengganggu ketenangan kami’ tiga orang yang membantuku langsung pingsan dan aku mendengar teriakan para wanita dari dalam tenda seperti kerasukan, aku semakin bingung. Yang ada di benak aku saat itu hanyalah, akhirnya sampai sini saja nyawaku ucap ku, sesosok besar itu langsung membawa kami bertujuh ke alam gaib dan kami sudah berada di sebuah ruangan yang di tengah-tengah ada sebuah altar persembahan. Singkat cerita aku diberi pilihan dengan seorang Raja, ‘jika kamu bisa mencabut bunga mawar hitam ini, kamu dan teman-temanmu akan selamat kembali ke dunia nyata, saat itu juga aku langsung berjalan mendekati altar yang sudah ada bunga mawar hitam itu dan aku mencabutnya, bunga itu tercabut oleh ku, lalu aku lihat sang Raja itu tersenyum melihatku dan berkata. ‘Berjalan lah kamu menuju ke arah situ, sambil menunjuk setitik cahaya, dan bawa teman-temanmu yang melanggar dan aku sangat benci dengan mereka, itu ucapanya. Aku langsung berlari sambil membawa mereka, aku pun tidak tahu bagaimana aku membawa enam orang sekaligus, di saat aku lari, aku mendengar suara raka itu ‘suatu saat kau akan mengambilkan bunga itu’ aku tidak pedulikan suara itu, aku terus berlari mengikuti cahaya yang ditunjuknya dan aku tiba-tiba muncul di depan tenda kami. Lalu aku mendengar suara-suara yang memanggil namaku, lalu aku berteriak, bahwasanya aku disini. Akhirnya aku kami ditemukan dengan bang misbah dan timnya, saat itu juga tidak sadarkan diri, setibanya aku sadar aku sudah berada di rumah sakit”
“dan aku mempertanyakan dengan bang soram dan kalem, ternyata aku sudah hilang selama seminggu dan aku sudah tidak sadar selama tiga hari” panjang lebar balon menceritakan kejadian yang dialami lima tahun yang lalu.