NovelToon NovelToon
JULIA

JULIA

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nisa saumatgerat

Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.

karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.

Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Julia Anita

assalamualaikum, selamat datang di cerita baru saya. semoga dapat menghibur 😁. kalau kesal bacanya di skip aja. atau, kalau jalan cerita nya tak sesuai dengan ekspektasi kawan-kawan, juga boleh di skip saja. tidak usah komentar banyak. kalau nyatanya, komentar kawan-kawan hanya untuk menjatuhkan.🙏

selamat membaca 🥰

***

Julia anita. Saat ini dirinya sedang menempuh pendidikan di tingkat sma. Kini ia duduk di bangku kelas 11 IPS. Salah satu yang menjadi alasan mengapa dirinya dikucilkan dalam keluarga nya, ialah karena dirinya yang masuk dalam jurusan IPS. Sementara, saudara-saudarinya yang lain, masuk kedalam jurusan IPA.

Kini, tahun ajaran baru bagi Julia telah di mulai. Seperti hari-hari sebelumnya dan tahun-tahun sebelumnya, ia tidak terlalu di pedulikan oleh kedua orang tuanya. Entah apa alasannya. Mungkin karena mereka merasa Julia itu sedikit bodoh dalam pelajarannya, atau karena ia tidak pernah mendapat rengking 1 dari kelasnya, padahal masuk sepuluh besar saja, sudah dianggap hebat.

Kini, Julia bersiap akan berangkat sekolah. Ia turun dari lantai dua dimana kamarnya berada, ia berjalan menuju meja makan yang sudah di penuhi dengan anggota keluarga, yang terdiri dari kedua orang tua, dan dua saudara laki-laki serta dua saudara perempuan. Jadi, julia adalah anak tengah, si anak yang sangat sensitive. Namun sepertinya tidak berlaku bagi Julia, justru Ia lebih banyak mengalah pada saudara-saudarinya yang lain.

"pagi, ma, pa, kak, dek." Sapa Julia dengan senyum merekah di bibirnya. Namun seperti biasanya, mereka hanya melirik dan tersenyum sekilas tanpa menjawab sapaannya. Mereka malah asik mengobrol satu sama lain, dan bahkan mereka tak merespon ucapan atau kalimat yang terlontar dari mulut Julia. Julia mendesah pelan.

( oh... tolong lah, aku juga capek dengan suasana seperti ini.) batin Julia. tapi ia berusaha sabar. tapi apa, Lagi-lagi, sikap seperti ini lah yang ia terima dari keluarganya.

Ia sudah terbiasa mengenai hal ini. Bahkan bertahun-tahun mereka melakukannya. Menganggap dirinya hanya sebatas orang asing saja. Julia pun mendudukkan tubuhnya disalah satu kursi yang ada di sana. Lalu dengan segera mengambil sarapan nya sendiri.

Beda halnya saudara-saudarinya yang lain, yang akan dilayani oleh sang ibu dengan sepenuh hati. Dan lagi-lagi Julia telah terbiasa dengan hal itu. Saat mereka sedang makan. Julia pun bersuara.

"Mita, meta. Kakak ikut bareng kalian ke sekolah ya. Motor ka-" sebelum menyelesaikan ucapannya. Mereka sudah memotong ucapannya.

"Maaf kak. Kita masalahnya mau jemput teman. Jadi ngak muat nanti. Kakak naik ojol aja." Ucap Mita kepada Julia. Mendengar penuturan seperti itu. Lagi lagi Julia sudah terbiasa dengan penolakan itu. Tapi, ia masih berusaha tegar. sangat tidak sopan bukan ? memotong pembicaraan orang yang lebih dewasa dari kita. tapi, apa boleh buat, inilah hidup Julia yang di anggap sebagai angin. ada tapi tak terlihat.

"Iya, kamu naik ojol saja. Lagi pula mobil mereka kecil dan tidak muat untuk bertiga. tidak usah banyak drama." Timpal Ridho, kakak kedua mereka, ia malah membela kedua adik kembarnya. Ridho juga mengatakan hal itu karena tahu pasti Julia akan membuat masalah semakin runyam seperti kemarin-kemarin.

[kenapa sih kalian tidak mengizinkan aku ikut. hiks... kalian tidak sayang padaku selalu bersikap dingin seperti itu. ma, pa. Aku juga ingin naik mobil. Aku capek naik motor terus.] bayangan Julia Yang merengek ketika ditolak seperti itu.

mendengar penuturan sang kakak. Julia lagi-lagi hanya mampu menarik nafasnya saja. Ia tidak ingin berdebat lagi.

Dulu, ia sering berdebat dengan saudara saudara nya mengenai hal apapun, yang ia rasa begitu di kecilkan dan di bedakan oleh kedua orang tuanya. Dan pasti ia akan berakhir dengan hukum dari kedua orang tuanya, ataupun kedua kakaknya.

Ia juga selalu berusaha untuk menyenangkan mereka semua, agar merasa nyaman dengan diri nya dan mau melihatnya ataupun sebatas memperhatikan nya. Tapi, rasanya Kini ia telah lelah dan tidak ingin berdebat lagi. Iya yakinkan dirinya. Bahwa, ini kali terakhir dia meminta tolong kepada keluarganya. Karena percuma saja, takkan ada satu pun yang peduli kepadanya.

Ia tersenyum miris. Hidup di dunia, dengan kedua orang tuanya yang lengkap, serta keluarga yang besar, tapi Julia justru merasa sendiri di dunia ini. Tak ada yang bisa dia andalkan kecuali dirinya sendiri. ia ingin menangis mengingat itu semua. tapi, ia berjanji tidak mau meneteskan air mata lagi.

Setelah percakapan singkat itu. Julia tak lagi mengatakan apa-apa. Selama 17 tahun ini, ia selalu melakukan apapun sendiri. Jika sakit pun harus ditanggung sendiri. Jadi, ia memutuskan, cukuplah ia sendiri saja. Tidak usah terlalu memperdulikan orang lain. Julia yang hanya diam saja menghabiskan sarapan nya, beda halnya dengan keluarga nya yang lain. Mereka membicarakan banyak hal di depannya, namun tak satupun mengenai dirinya.

Setelah makanan dalam piring nya habis. Ia pun segera menyambar tasnya, dan tanpa mengatakan apapun lagi. Ia langsung keluar berangkat ke sekolah begitu saja. Percuma saja jika ia pamitan. Mereka tidak akan menganggap dirinya. Apalagi, mereka sedang asik bercanda, keberadaan dirinya pasti akan tenggelam. Sesampainya Julia diluar, ia langsung bergegas jalan kaki keluar dari gang rumahnya untuk mencari bus atau angkutan umum lainnya.

Untuk hari ini, ia tidak menggunakan ojol dulu. Karena ongkosnya tidak cukup. Jadi, ia terpaksa mencari angkutan umum yang murah.

Setelah Julia berlalu, saudara saudari nya yang lain pun keluar. Dan di susul juga dengan kedua orang tua mereka, karena sang kepala keluarga ada meeting pagi. Sesampainya mereka diluar, mereka sudah tak mendapati Julia disana.

Biasanya, jika masalah menompang, mau mereka mengizinkan atau tidak, Julia pasti akan memaksa, sehingga terjadi keributan. Tapi, sekarang mereka tidak melihatnya.

"Tunggu dulu. Mana Julia. Biasanya, dia akan menunggu kita. Walaupun kita tidak mengizinkan nya ikut dengan adik-adik." Ujar Ridho.

bayangan saat Julia merengek

saat mereka keluar dan akan berangkat. tentu saja mereka menemukan Julia di samping mobil mereka sambil melipat tangannya di dada. dia juga memasang wajah cemberut ke arah semuanya. kemudian menghampiri mereka dengan berjalan sambil menghenta-hentakkan kakinya.

"papa mama pokoknya aku mau ikut dalam mobil meta dan Mita. aku nggak mau naik angkot lagi. angkot sangat panas dan juga jalannya sangat lambat. aku bisa terlambat ma.. ayolah ma tolonglah.." rengek Julia kepada nyonya Sanjaya yang tentu saja tak digubris oleh sang mama. karena tak kunjung mendapatkan respon dari sang mama. Julia berpindah kepada sang ayah.

"pah Julia ikut papa aja ya.. papa anterin Julia sebentar ke sekolah.. Lagi pula kalau naik angkot sudah tidak terkejar lagi.. iya pak ya.." ujar Julia lagi merengek kepada sang ayah. tapi respon yang dia dapat tetap sama. sehingga karena merasa diabaikan dan frustasi, Julia berteriak-teriak tidak jelas meneriaki keluarganya itu sehingga membuat mereka menjadi jengah dan malas. sehingga kedua Kakak Julia pun ikut turun tangan, dan malam membuat suasana itu semakin bertambah kacau.

bayangan selesai.

1
Mama lilik Lilik
julia mungkin maksudnya
Muhamad Ichsan Ichsan
sedih bgt
Anonymous
keren
Yanni Mulyani
Wa'alaikumussalaam 😊
Atie Itachi
mengandung bawang....sampe bengkak mata nagis
Hasanah
gak ad lanjutan ap Thor, bgaimna kabar meta
Lies Atikah
kok aku ga sedih denger nya awas yuly bahaya masih mengancam dari saudara mu terutam a si meta dan mama mu
Lies Atikah
bi bukan lapuk tapi buluk
Herlida Agustina
habis air mata kita
Dwii Indriani
knpa sesakit ini ya Allah aku baca.a aja ikutan nangis & sesak d dada betapa miris jdi Julia 😔
Lies Atikah
orang tua koplok bregsek tak punya hati dan perasaan semoga kelindes mobil ah si uhtor aku jadi marah tu kan lanjut
Joel1808
thor ada lanjutan nya ga yg abang2nya yg udh karatan, kabar si melodi sama meta, terus kawinan Julia sm Brian, si kakek.baskoro minta maaf kali sama Julia

😁🤩😍
Agus Hajar: mengapa enggak perna ada lanjutannya sudah setahun saya menunggu.
total 1 replies
Lies Atikah
buat keluarga nya menyesal thor
rama
Luar biasa
rama
terlambat /Determined/
rama
bukan julia yg membangun tembok, tapi kalian yg mendirikan tembok itu terlebih dahuli /Panic//Panic//Panic//Panic/
rama
inilah awal mula serorang anak menjadi pembangkang setelah dewasa

lingkungan keluarga yg tidak mendukung

tapi, setelah nanti sang anak sukses dan bisa memenuhi kebutuhan sendiri, dan seakan tidak mau pedulu keadaan sekitar

maka orang akan mengangapnya orang yg sombong dan tidak tau terimakasih

padahal merekalah yg menciptakaan hal seperti itu
Cherry🍒
sabar betul usir ajalah biar koar koar di luar wkwk
Cherry🍒
usir aja om usir
Cherry🍒
hukuman manusiawi buat anak kembar dia tap gak manusiawi buat Yulia ketika umur 6 tahun hmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!