"Aku bersedia menikahinya, tapi dengan satu syarat. Kakek harus merestui hubungan aku dan Jessica"
Bagaimana jadinya jika seorang pria bersedia menikah, tapi meminta restu dengan pasangan lain?
Akankah pernikahan itu bertahan lama? Atau justru berakhir dengan saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dj'Milano, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps27. Merasa jijik.
Alex buru-buru bangun dari atas tubuh David, pria itu terseyum kiku pada sepasang mata yang melihat mereka sejak tadi. Alex marasa sangat malu, bagaimana jika Viona meragukan kejantanannya?
Ketika Alex hendak mendekati Viona, tiba-tiba saja seseorang membuka pintu dengan sangat kasar dan menatap tajam kearah mereka.
Alex, David dan juga Viona yang berada dalam kamar itu pun kaget, ketiganya kompak melihat kearah pintu.
"Mamah" batin Alex.
Ya, Nyona Veronika lah orang yang membukan pintu. Wanita paruh baya itu melangkah masuk dengan wajah diselimuti aramah, pandangannya tertuju pada Viona yang berdiri di depan pintu kamar.
"Mamah" Panggil Alex. Ia mengerutkan dahinya melihat ekspresi dari mamanya yang tak biasa.
Plak, plak.
Alex memulatkan matanya sempurna melihat kelakuan sang mama. Sementara Viona, gadis itu langsung meneteskan air mata sambil memegangi pipinya yang terasa nyeri dan panas. Seumur hidupnya, ini kali pertama ia tampar seseorang.
"Dasar perempuan murahan, sudah diusir dari rumah masih brani kau menggoda anakku di kantor, ha? Apa kau sudah bosan hidup?" bentak Nyonya Veronika dengan nada meninggi.
Beberapa menit yang lalu, Nyonya Veronika mendapatkan laporan bahwa rapat tahunan distop begitu saja karena seorang karyawan wanita pingsan. Si pelapor juga menyertakan Vidio saat kejadian membuat Nyonya Veronika langsung tersulut emosi saat mengenali siapa karyawan wanita yang pingsan itu.
"Hentikan, Mah. Apa yang Mama lalukan?" ucap Alex. Ia menarik bahu sang mama agar menjauh dar Viona.
"Kamu suruh mama berhenti? Trus kamu mau membiarkan jala ng ini begitu saja, ha?" tanya Nyonya Veronika.
"Cukup, Mah!" Alex menegaskan nada suaranya. "Apa Mamah tau, Vionalah orang yang telah menyelamatkan nyawa Alex, Mah." Alex memelankan nada belakangnya.
"Apa maksud ucap kamu, Alex? Jangan membohongi mama." Nyonya Veronika merasa tidak percaya.
"Alex benar, Tante. Nona Viona lah orang yang telah mendonorkan darahnya untuk Alex," ucap seseorang yang baru saja datang.
Nyonya Veronika menoleh kearah sumber suara. "Irwan?"
"Irwan minta maaf, Tante. Waktu itu Irwan tidak mengenali Nona Viona," timpa Irwan.
Nyonya Veronika terduduk lemas di sofa. Mengapa dunia ini begitu sempit? Viona? gadis yang sangat ia benci dan ia bentak-bentak setiap hari ternyata adalah orang yang menyelamatkan nyawa anaknya.
.
.
.
Viona menatap jijik pada keluarga kaya didepannya itu, tanpa berucap apapun lagi Viona melangkah dan hendak meninggalkan tempat itu.
"Tunggu Viona!" panggil Alex.
"Urusan kita sudah selesai, anggap saja kita impas. Jangan pernah cari aku lagi karena aku tidak butuh balas budi darimu" Viona berlari keluar.
Alex yang tidak ingin kehilangan Viona lagi pun langsung mengejar gadis itu.
"Viona, tunggu" Alex menarik pelan lengan Viona.
Viona berbalik dan menatap Alex seolah
bertanya mau apa lagi?
"Maaf." ucap Alex tulus. Ia menatap dalam wajah catik Viona.
"Ada lagi?" tanya Viona dingin. Gadis yang dulunya tidak berani menatap Alex, kini balik menantang bahkan manatap tanpa berkedip sedikit pun.
"Maaf atas semua sikapku selama ini!"
Viona tersenyum kecut, jika ia tidak mendonorkan darahnya, apa mungkin Alex akan bersikap manis padanya?
"Sebelum Anda minta maaf, saya sudah memaafkan Anda, Tuan. Wanita liar seperti saya tidak pantas menyimpan dendam pada Anda, Tuan Winston!"
Deeggggg
Hati Alex terasa hancur mendengar jawaban Viona, apa luka gadis itu sudah sangat dalam? Alex memberiakan Viona pergi, ia akan memberi Viona waktu, setelah itu ia akan mengajak Viona bicara lagi.
...****************...
Rapat tahunan telah dilanjutkan dan semuanya berjalan lancar tanpa kendala apapun lagi. Viona menyelesaikan tugasnya dengan baik, presentasi tanpa keraguan sedikit pun.
Viona membuat seisi ruangan kagum, Viona membuktikan diri dan menepis kabar yang beredar, bahwa dirinya pingsan karena takut untuk presentasi.
Acara rapat tahunan pun telah usai, Bus kembali menjemput semua karyawan, dan akan mengantar pulang ke rumah masing-masing.
"Kamu ada hubungan apa sama Tuan Winston?" tanya Irene. Saat ini mereka telah dalam perjalanan pulang.
"Hubungan apa? Jangan asal bicara nanti ada yang salah paham." sahut Viona.
"Aku nggak asal bicara, semua orang dalam ruangan itu juga lihat bagaimana paniknya Tuan Winston saat kamu pingsan waktu itu" jelas Irene.
"Pikiran kalian aja yng berlebihan, dia pimpinan perusahaan sudah pasti panik jika ada karyawannya yang pingsan."
"Tapi ini beda, Viona. Dia sampe lompat dari atas meja hanya untuk nolong kamu." ucap Irene sedikit ngotot.
Kamu nggak tau aja, Kak. Dia lakukan semua itu karena utang budi. batin Vionan, gadis itu hanya memberi senyum simpul pada Irene.
Tanpa Viona sadari, sebuah mobil mewah mengikuti Bus yang mengantarnya hingga sampai ke kosannya.
.......
.......
.......
Jangan lupa dukungannya guys, Like, Comen and Fav.😍😍
banyak kerananya