NovelToon NovelToon
MATA BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN

MATA BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.

Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.

Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 22 MELINDA SAPUTRA

Adrian memegangi bekas pipinya yang di cium oleh Vanesa. Kini tubuhnya seolah kembali bugar dan tidak lesu lagi.

"Yah, paling tidak ini sepadan," ucap Adrian menyusul Vanesa.

Sementara itu di tempat lain Wiliam terlihat begitu bersemangat sambil membawa guci porselin masuk ke dalam rumah kediaman keluarga Saputra.

Sementara di dalam rumah terlihat Kakek Saputra yang sedang santai menikmati teh bersama cucu perempuannya. Cucu perempuannya ini bernama Melinda Saputra yang juga merupakan adik dari Wiliam Saputra.

Melinda adalah seorang gadis muda yang sangat cantik dan menawan. Rambut pirang bergelombang yang membuatnya terlihat begitu anggun. Tubuh tinggi di balut kulit putih halus membuatnya terlihat sangat sempurna. Serta penampilannya yang selalu modis, membuat para pria seketika jatuh hati kepadanya.

Melinda sendiri baru beberapa hari berada di rumah keluarga Saputra. Sebelumnya semenjak dia lulus SMA, Melinda langsung melanjutkan masuk universitas kedokteran di luar negeri. Melinda menjadi murid dengan prestasi terbaik dalam jurusan dokter penyakit dalam. Setelah menyelesaikan pendidikannya Melinda kembali ke rumahnya untuk berkumpul dengan keluarganya.

"Kakek aku kembali," ujar Wiliam dengan senyum di wajahnya.

"Lihat apa yang aku bawa untuk kakek," sambung Wiliam.

Wiliam meletakkan sebuah guci porselin yang dia dapatkan dari Adrian ke atas meja. Seketika Kakek Saputra juga langsung terkejut melihatnya.

"Ini adalah guci porselin jaman dinasti Ming, aku tahu kakek sangat ingin memilikinya, makanya selama ini aku bersusah payah untuk mendapatkan nya," ujar Wiliam.

"Wah ini adalah guci porselin jaman dinasti Ming," ujar Kakek Saputra.

Kakek Saputra mengambil guci itu dan mulai membelainya. Sangat terlihat Kakek Saputra begitu senang dan puas dengan guci porselin itu. Kakek Saputra adalah seorang kolektor yang hobi mengoleksi barang-barang antik.

"Kak, setelah lama mencarinya akhirnya kamu mendapatkannya," ujar Melinda.

"Ya, aku mendapatkannya dari seorang pria muda yang luar biasa," balas Wiliam.

"Pria itu sangat hebat sekali, bahkan dapat menemukan guci ini hanya dengan sekali lihat saja, bahkan aku rasa kemampuannya tidak kalah dariku dalam urusan barang antik," sambung Wiliam.

"Kak, kamu adalah salah satu tokok terhebat dalam dunia barang antik, sangat jarang aku mendengar kakak memuji seseorang, tentunya pasti orang itu sangat hebat," ujar Melinda.

"Tentu, lain kali kamu harus bertemu dengannya," balas Melinda.

"Baiklah," ujar Melinda.

Kemudian Melinda mulai berbatuk dan meminta izin untuk kembali ke kamarnya. Begitu masuk ke kamarnya, Melinda langsung memegangi dadanya yang sangat sakit seolah seperti terbakar.

"Uhuk," Melinda kembali berbatuk lagi dan menutup dengan telapak tangannya.

Selesai batuk seketika segumpal darah merah membasahi telapak tangan Melinda. Ternyata rasa sakit itu membuat Melinda batuk darah.

Melinda melihat ke cermin dan mendapati wajah nya begitu pucat. Air mata mulai menetes akibat rangsangan dari rasa sakit yang dia rasakan.

"Apa hidupku sudah tidak lama lagi?" ucap Melinda sendiri.

Melinda sendiri dalam beberapa tahun ini telah menderita penyakit kanker payudara stadium akhir. Dirinya baru menyadari setelah kanker sudah sangat parah.

Selama dirinya menuntut ilmu kedokteran di luar negeri dia terus mencari cara untuk mengobati penyakitnya ini. Melalui pengobatan modern dan obat-obatan yang begitu mahal, Melinda sudah semua mencobanya. Tapi karena kanker payudara Melinda sudah terlalu parah di tambah dirinya terlambat menyadarinya, maka semua pengobatan yang dia lakukan sia-sia.

Melinda memendam sendiri masalah penyakitnya ini tanpa memberitahukan siapapun, termasuk keluarganya. Melinda tidak ingin membuat semua orang khawatir terhadapnya.

Di tambah lagi kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan ketika dia masih kecil dan kakeknya lah yang merawatnya selama ini. Melinda tidak ingin kakeknya khawatir dan menyebabkan kakeknya jatuh sakit.

Jadi Melinda juga sudah pasrah jika sewaktu-waktu dia akan meninggal. Yang sekarang Melinda inginkan cuma ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Kembali ke Adrian yang mengantarkan Vanesa pulang ke rumahnya. Terlihat sebuah rumah megah dan juga mewah dengan halaman yang luas milik keluarga Setiawan.

"Vanesa rumahmu besar juga," ujar Adrian berdiri di sebelah Vanesa menghadap ke arah rumah.

"Ya, keluargaku lumayan kaya di kota ini," balas Vanesa.

"Ayo masuk ke dalam, mampir sebentar," sambung Vanesa.

"Apakah Kakek Setiawan ada di dalam?" tanya Adrian sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Adrian masih merasa tidak enak atas kejadian kesalahpahaman sebelumnya. Di tambah lagi kejadian itu barusan saja terjadi sehingga Kakek Setiawan jelas masih mengingatnya.

"Ya kakek ada di rumah," jawab Vanesa.

"Memangnya kenapa?" sambung Vanesa bertanya.

"Tidak ada, aku baru ingat masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan, lain kali saja," balas Adrian.

Segera Adrian masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari sana. Dalam perjalanan pulang menuju ke rumahnya Adrian melewati sebuah kedai bakmie yang biasa dia singgahi dahulu.

Adrian berhenti dan singgah untuk makan sebentar. Beberapa menit kemudian pesanan Adrian juga telah tiba dan Adrian mulai menyantapnya.

"Adrian kamu ada di sini," ujar seseorang yang langsung duduk di sebelah Adrian.

Orang itu adalah Angel, dahulu Adrian sering datang ketempat ini bersama Angel untuk makan bakmi. Selain murah rasa bakmi di tempat ini juga tidak kalah bila di bandingkan dengan buatan restoran yang mahal.

"Angel," Adrian sedikit terkejut dengan kemunculan Angel.

"Adrian, terima kasih sebelumnya kamu telah menolongku lagi," ujar Angel.

"Tidak apa, kamu datang untuk makan bukan, pesanlah biar aku yang traktir," ujar Adrian sambil memakan bakmi nya.

"Kalau begitu aku tidak akan sungkan," balas Angel sambil tersenyum.

"Paman bakmi satu mangkuk seperti biasa!" ujar Angel kepada pemilik kedai.

Tidak butuh waktu lama pesanan Angel juga telah selesai dan Angel mulai menyantapnya.

"Adrian apa kamu masih ingat, dahulu kita sering datang kemari, bahkan seminggu sampai 4 kali," ujar Angel sambil makan.

"Ya, itu masa lalu," balas Adrian.

"Adrian kamu sekarang begitu dingin terhadapku, apa tidak ada lagi sedikit perasaan mu kepadaku?" tanya Angel.

"Semua telah berlalu, jadi lupakan saja yang pernah terjadi di antara kita, kelak anggap saja kita tidak terlalu akrab," jawab Ardian.

"Ardian aku sungguh menyesal atas perbuatanku dahulu, tapi sejujurnya aku masih sangat mencintaimu, aku bersedia melakukan apapun asal kamu mau memaafkan ku," ujar Angel.

"Tidak perlu, lagian aku sudah memaafkan mu, tapi sekarang aku sudah nyaman dengan keadaan yang sekarang," balas Adrian.

"Adrian aku tidak percaya kamu secepat ini bisa melupakan ku, apa karena wanita yang bernama Vanesa itu?" tanya Angel.

"Itu bukan urusanmu, dan aku tidak punya kewajiban untuk menjawabnya," jawab Adrian.

Jawaban Adrian ini begitu sakit dan mengena di hati Angel. Tampaknya harapan Angel untuk bisa kembali balikan dengan Adrian benar-benar telah sirna.

"Paman, uangnya aku taruh di meja," ujar Adrian selesai makan dan hendak pergi dari sana.

"Angel, lain kali jika terjadi masalah lebih baik telpon polisi saja, jangan menggangguku," ujar Adrian berjalan pergi dari sana.

Seketika air mata Angel menetes perlahan masuk ke dalam mangkuk bakmi nya. Tampaknya Adrian benar-benar sudah berubah dan sudah tidak mencintainya lagi.

"Baik kalau itu maumu Adrian," ucap Angel mengusap air matanya.

Adrian mulai. Mengendarai mobilnya pergi dari sana. Hati Adrian terasa gelisah karena merasa tidak enak atas perkataannya barusan kepada Angel.

Padahal sebelumnya dirinya begitu khawatir dan terburu-buru datang ketika Angel berada dalam bahaya.

Namun Adrian harus bisa membersihkan segala perasaan yang tersisa agar bisa terus menjalani kehidupannya yang baru.

1
arsil
pendek skali tiap bab ny
pecahan_misteri
bodoh lu bakal diburu karna sebuah pil kalo ketahuan
Mike Shrye❀∂я
waduh dilempar apa ga gepeng itu nanti orangnya wkwkwk
Kalbera Art
lanjut bg 🙏
Kalbera Art
siap bg 🙏
Agus Susilo
mantap thor lanjut
muhdzulfitri Bacik
lanjut
Aman 2016
Adrian pandai pakai trik agar tidak terlalu mencolok.lanjut
Kalbera Art
nama pasaran berrti KK, kyk nama author jug 😂
Mike Shrye❀∂я
tetangga aku namnya juga Wanto Thor😂
Mike Shrye❀∂я
wakaka gombalannya thor
Kalbera Art
haha sedang prose penulisan bg 😂
Baday ys
semut love
Baday ys
bagus
Hiu Kali
akankah ada adegan melinda di remas-remas untuk menyembuhkan kanker payudaranyah?..ditunggu sop ilernya
Mike Shrye❀∂я
serius nanya ,kalau di dunia nyata ada engga ya yang mirip Adrian wkwkwk 🙈🙈🙈
Kalbera Art
haha siap bg
Mike Shrye❀∂я
mampir akak
Agus Susilo
orang hebat rugi kalau punya satu cewek setidaknya 3 biar seru thor
Mike Shrye❀∂я: wkwkwk

play boy cap buaya dong 🤭
total 1 replies
Kalbera Art
terima kasih masuknnya🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!