Dunia bernama Gaia, di penuhi hewan iblis yang di sebut sebagai Enigma. Manusia harus berjuang antara hidup dan mati untuk melawan kelompok Enigma yang melakukan Genosida. Tidak ada yang tau, sampai kapan kehancuran ini akan berakhir, dan sampai kapan manusia bisa bertahan hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DenEmma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
04 - Keluarga
Beberapa jam pun berlalu, dan hampir semua mayat sudah teridentifikasi, meskipun banyak bagian tubuh yang terpisah, tapi para prajurit militer berhasil menggabungkan nya dengan bantuan pihak medis dan pasukan Lance.
Dan terlihat, Dion sedang duduk disana dengan raut wajah yang begitu menyesal. Bahkan ia tidak menemukan Lisa dan ayahnya disana.
"Dimana kau Lisa, dimana.?" kata Dion dengan frustasi.
Lalu, ada seorang prajurit yang menghampirinya dengan membawa tumpukan kertas.
"Maaf, bisa saya bertanya sebentar.? " tanya prajurit itu.
Namun Dion hanya terdiam membisu dengan raut wajah shock berat.
"Em, apa anda sudah menemukan anggota keluarga anda.? " tanya prajurit itu.
Dion pun langsung melihat ke arah prajurit itu dengan tatapan penyesalan.
"Kami bisa membantu mengidentifikasikan anggota keluar anda. Beri tau kami nama lengkap anda." tanya prajurit itu.
"Di, Dion. Dion Siga."
"Baiklah, tunggu sebentar."
Dion benar-benar sangat panik dan tegang disana. ia sangat takut mendengar informasi tentang anggota keluarganya.
Lalu. "Kami sudah menemukan identitas keluarga anda. Anda bisa mencarinya di Blok 12 nomor 67. Maafkan kami."
Dengan sontak, Dion pun langsung berdiri dan berteriak.
"Apa maksudmu.? "
Prajurit itu pun langsung paham dengan sikap Dion, karena semua orang juga merasakan kehilangan.
"Em, itu adalah Blok yang kami identifikasi kan di tempat jenazah yang ada disana." kata prajurit itu.
"APAA.? " Dion pun langsung berteriak
"Maafkan kami, anda bisa memastikannya sendiri, jika yang anda temukan bukan anggota keluarga anda, anda bisa mengkonfirmasikannya kepada kami."
Dalam sekejap saja, Dion pun langsung bertekuk lutut didepan prajurit itu.
"Kenapa, kenapa ini bisa terjadi. Aku sudah berusaha untuk menyelamatkan semua orang, tapi kenapa ini bisa terjadi. kenapa keluargaku menjadi korban juga." kata Dion penuh penyesalan.
"Kami harus pergi dulu, masih banyak warga yang belum menemukan anggota keluarganya." kata prajurit itu dan meninggal kan Dion disana.
Dan Dion masih terdiam disana dengan penuh penyesalan. Bahkan kedua tangannya sampai mengepal dengan sangat keras.
"Tidak, ini pasti salah. Aku harus memastikannya sendiri. Tidak mungkin mereka pergi meninggalkan ku sendirian."
Ia pun berdiri dan berjalan ke tempat Blok yang sudah di beritahukan oleh prajurit itu.
Dalam perjalanannya, ia melihat semua orang menangis di depan mayat keluarganya, dan ia menyaksikan banyak sekali mayat disana. Itu benar-benar pukulan yang sangat serius bagi dirinya.
"Kenapa bisa jadi seperti ini." kata Dion dengan gugup sambil menelan ludah.
Lalu, ia melihat Lisa dari kejauhan yang sedang menangis sendirian disana.
"Lisa.? "
Deg deg, deg deg. Jantungnya pun semakin berdetak sangat kencang.
"Tidak, tidak mungkin. Ayah."
Dion pun langsung berlari kearah Lisa disana, tanpa ia sadari, ia sudah meneteskan air matanya. Dan tidak berlangsung lama, ia pun sampai di belakang Lisa dan melihat mayat ayahnya yang sudah terpotong menjadi dua bagian.
Dion pun menelan ludah melihatnya, lalu ia menangis disana.
"Ayah."
Lisa pun langsung menoleh ke belakang dan melihat Dion dengan begitu sedih.
"Hiks, kakak. kakak." kata Lisa dan langsung memeluk Dion.
"Lisa, hiks. aku bersyukur kau baik-baik saja. Aku kira aku akan kehilanganmu juga."
"Huwaaa. Ayah melindungi kak, hiks hiks, ayah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan ku." kata Lisa dengan menangis sangat kencang.
Duon pun hanya bisa mengelus kepala adiknya sambil memenangkan nya.
"Kami sudah tidak punya orang tua lagi. setelah ibu meninggal, ayahlah yang merawat kami dengan penuh kasih sayang, dia bekerja sambil merawat kami berdua. Meskipun aku bukan anak kandungnya, tapi aku sudah hidup bersama selama 10 tahun."
"Mereka adalah orang tua yang sangat baik, dan keduanya meninggal karena Enigma. Jasa mereka tidak akan pernah aku lupakan selamanya. Sebagai gantinya, serahkan Lisa padaku ayah, ibu. aku akan merawatnya dengan sepenuh hati, seperti kalian merawatku sebelum Lisa lahir kedunia."
...
[Didalam pos militer]
Leo sudah kembali dari ekspedisi nya di tempat keluarga Enigma. Semua prajurit pun langsung memberikan hormat padanya. Lalu, ia berhenti sejenak dan melihat semua orang sedang berkumpul di sekitar pos.
"Apa apa ini.? " tanya Leo.
"Maaf Kapten, kami tidak bisa menahan serangan Enigma yang terjadi di jembatan." jawab Prajurit itu.
"Apa.? apa maksudmu.? " sahut Leo dengan terkejut
"Ada puluhan Enigma yang muncul dari dalam sungai Kapten, dan mereka menyerang puluhan ribu warga disana." jawab prajurit itu.
Leo pun langsung shock berat mendengar nya. dan ia langsung masuk kedalam posnya.
Brak. suara pintu yang di buka Leo. dan terlihat, pasukan Lance juga berada disana yang sedang menunggu kedatangan Leo.
"Hm.? " sahut Leo.
"Kau sudah kembali Leo. Lama tidak jumpa." kata Edo.
"Edo kah, jadi kalian yang dikirim kemari.? " sahut Leo sambil berjalan menghampiri Edo.
"Ya, situasi kami saat ini tidak menguntungkan, kami harus berlari kesana sini untuk menghentikan Enigma. Kau tau sendiri, jumlah kami sangat sedikit. Tidak mungkin kami bisa melindungi seluruh negeri dari serangan Enigma." kata Edo.
"Aku tau itu. Tapi, kenapa ada korban jiwa di saat kalian berada disini.? " tanya Leo.
Dan semua orang pun langsung terdiam didalam sana.
"Beri tau aku, kenapa ini bisa terjadi.? " kata Leo dengan tatapan yang serius.
"Kenapa kau bertanya dengan nada seperti itu kepadaku.? " sahut Edo
"Karena itu sudah tugas kalian untuk melindungi negara dari serangan Enigma. apa lagi.?" sahut Leo.
"Kami bukan satu-satunya orang yang sudah terbangkitkan di sini. justru kami yang harusnya bertanya seperti itu padamu. Kenapa sampai ada korban jiwa disaat kami sedang menuju kemari.?" kata Edo.
Leo pun langsung terdiam seribu bahasa.
"Jika kau tidak becus menjadi prajurit militer, sebaiknya kau mengundurkan diri saja, dan bergabung lah bersama Lance, agar kau tidak bisa lari dari tugas." kata Edo dengan tatapan yang tajam.
Salah satu anggota Lance pun mendekati Leo dengan sangat kesal.
"Jika kau tidak pergi dari posmu, mungkin tidak ada korban jiwa di atas jembatan. Kau sudah meremehkan Enigma, kau kira Enigma tidak akan datang kesini sampai kami datang.? apa itu yang kau pikirkan.? " teriak anggota Lance bernama Jian.
"Jadi, apa kau masih menyalahkan kami. Kau kira kami bisa teleportasi dan datang dalam sekejap mata.? " kata anggota Lance lainnya bernama Klein.
"Yang dikatakan Kapten Edo adalah benar, sebaiknya kau berhenti dari jabatan Kapten Militer Nasional, dan merenungi semuanya." sahut Sela salah satu anggota Lance
"Hm, sudahlah. masalah ini tidak akan selesai jika kita saling melemparkan tanggung jawab dan saling menyalahkan." sahut Laura salah satu anggota Lance.
Dan dalam sekejap saja, suasana disana jadi sunyi sejenak. lalu, Leo pun angkat bicara.
"Aku sedang berusaha memukul mundur dan menahan Enigma di pusat datangnya mereka. Dan jumlah mereka ada puluhan ribu Enigma. Mungkin beberapa sudah sampai di sekitar sini, tapi aku sudah membunuh mereka saat perjalanan, dan aku tidak tau mereka datang dari dalam sungai." kata Leo.
"Hm.? " sahut Edo dengan terkejut.
"Puluhan ribu katamu.? " sahut Laura dengan sangat terkejut.
....