NovelToon NovelToon
Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Time Travel Diasingkan Setelah Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Zombie / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:71.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lily Dekranasda

Tahun 4025, dunia hancur akibat ledakan laboratorium ilegal yang menyebarkan virus zombie. 5 tahun berjuang, Lin Zirong mempunyai kekuatan istimewa yaitu tumbuhan dan es dengan level 10, serta ruang angkasa istimewa.

Sayangnya Lin Zirong dikhianati oleh teman dan kekasihnya, ia dijadikan objek penelitian oleh ilmuwan dan pejabat rakus yang haus akan kekuatan luar biasanya.

Dalam keputusasaan dan amarah, ia menggunakan sisa kekuatannya untuk meledakkan laboratorium tersebut, menghancurkan semua orang di dalamnya. Dengan senyuman mengejek terakhir, ia menatap temannya yang panik sebelum segalanya berakhir dalam ledakan besar.

Namun, bukannya mati, Lin Zirong terbangun di tubuh seorang wanita muda, Yu Yuning, yang meninggal dikamar pernikahan, akibat diracun tepat setelah melakukan proses sakral pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Beradaptasi di Zaman Kuno

"Xixi... Xixi... Xixi..." panggilnya pelan dengan suara penuh harap, sambil berlutut di depan pohon itu.

Namun, pohon itu tetap diam. Tidak ada gerakan atau tanda kehidupan selain daun-daun kecil yang bergetar oleh angin lembut. Yu Yuning menghela napas, berdiri, dan berjalan menuju sumur air spiritual yang terletak tak jauh dari sana.

Ketika melihat ke dalam sumur, ia terkejut. Air spiritual yang dulu melimpah hingga kedalaman tak terhingga, kini hanya tinggal sedalam 1 meter.

"Ah, tapi ini sudah cukup," gumamnya sambil mengambil ember kecil yang tergantung di dekat sumur. Dengan hati-hati, ia mencelupkan ember ke dalam air dan mengangkatnya ke atas.

Yu Yuning berjalan kembali ke pohon roh, menuangkan air spiritual itu perlahan ke akar-akarnya. Air yang jernih mengalir lembut, membasahi tanah di sekitar pohon roh yang kecil dan layu.

"Xixi, bangunlah..." katanya sambil terisak. "Kenapa kau mengecil? Aku punya banyak cerita yang ingin kuceritakan padamu. Bangunlah... Aku sangat merindukanmu."

Ia duduk bersimpuh di depan pohon itu, air matanya jatuh satu per satu. "Andai saja kekuatan tumbuhanku kembali, aku pasti bisa memaksimalkan pertumbuhanmu..."

Tiba-tiba, batang tipis dari pohon roh bergerak!

Sebuah cabang kecil menjalar dan menusuk jari Yu Yuning. Ia tersentak kaget, menghentikan tangisnya, dan membuka matanya lebar-lebar.

"Eh? Apa ini?" katanya sambil melihat darah segar yang mengalir dari jarinya. Tangkai pohon roh menyerap darah itu dengan cepat, seperti makhluk hidup yang kehausan.

Dalam hitungan detik, pohon roh itu mulai berubah. Batangnya perlahan-lahan membesar hingga mencapai ketinggian 1 meter. Daun-daunnya tumbuh subur, dan aura kehidupan kembali terasa di sekitarnya.

Suara lembut, namun akrab, terdengar di kepalanya.

[Selamat datang, Tuanku, Yu Yuning. Selamat atas kelahiran kembali dirimu di kehidupan ini. Maafkan aku karena tidak bisa memberimu kehidupan kedua di zaman modern. Aku hanya bisa membawamu ke zaman ini]

Mata Yu Yuning membelalak. "Xixi? Itu kamu?!" serunya dengan suara gemetar.

[Ya, ini aku, Tuan. Maafkan aku karena mengecewakanmu. Aku sudah menghabiskan semua kekuatanku untuk membantumu meledakkan diri dan memastikan reinkarnasimu berjalan lancar.]

Yu Yuning terdiam sejenak. Air mata yang tadi berlinang kini berganti menjadi senyum penuh haru. "Terima kasih, Xixi. Aku tidak menyangka bahwa semua ini adalah usahamu. Tanpamu, aku mungkin sudah benar-benar menghilang."

[Sama-sama, Tuan. Aku hanya menjalankan tugasku. Ngomong-ngomong, apakah Tuan sudah mulai bisa beradaptasi dengan zaman ini?]

Yu Yuning mengangguk pelan. "Sepertinya bisa, tapi... ya, kita lihat saja nanti."

[Baiklah. Lalu, apakah Tuan sudah melihat semua isi ruang angkasa?]

"Sudah. Dan aku sangat terkejut. Semua ini luar biasa, Xixi. Oh, tapi ada satu hal yang ingin kutanyakan," katanya dengan penuh semangat. "Apakah kekuatan-kekuatanku dari kehidupan pertama ikut terbawa?"

[Cobalah, Tuan]

Yu Yuning mengangkat tangannya, memusatkan konsentrasi, dan mencoba mengaktifkan kekuatan esnya. Sebuah jarum kecil terbentuk di ujung jarinya, tetapi langsung mencair dalam sekejap.

"Ah... hanya ini?" keluhnya sambil tertawa kecil. "Sepertinya aku kembali ke level 1."

Ia mencoba kekuatan tumbuhannya. Sebatang pohon mati di dekatnya perlahan hidup kembali, cabang-cabangnya tumbuh hijau, dan daun-daunnya segar. Meskipun kemampuannya jauh dari level 10 di kehidupan sebelumnya, ia merasa puas.

"Ini sudah cukup," katanya dengan senyum lebar.

[Bagus, Tuan. Semua kekuatanmu memang masih ada, tetapi karena tubuhmu baru, levelnya kembali ke dasar. Namun, aku yakin Tuan akan melatihnya lagi hingga mencapai puncaknya. Tapi ini juga pasti sulit, karna zaman ini tak ada kultivasi ataupun sihir, hanya mengandalkan bela diri saja.]

Yu Yuning mengangguk penuh semangat, lalu kembali menatap pohon roh, "iya aku mengerti, xixi. Ngomong-ngomong, kenapa kamu mengecil, Xixi?"

[Seperti yang kukatakan, Tuan, aku menggunakan semua kekuatanku untuk membantumu. Itulah sebabnya aku menjadi seperti ini.]

"Apakah kamu masih bisa berbicara dengan tumbuhan atau hewan lain?"

[Sepertinya masih bisa, tapi dalam skala kecil. Aku perlu waktu untuk memulihkan diriku.]

Yu Yuning tersenyum tipis. "Apakah kamu akan tumbuh besar lagi? Mungkin seperti dulu, menjadi anak kecil yang selalu berlari-lari di sekitarku?"

[Aku tidak tahu, Tuan. Zaman ini sangat berbeda, dan aku tidak yakin apakah aku bisa kembali seperti semula.]

Yu Yuning menghela napas, lalu bangkit berdiri. "Baiklah, kalau begitu aku akan keluar dulu. Kita bicara lain kali, ya. Masih banyak yang harus kulakukan hari ini. Dah, Xixi!"

[Baik, Tuan. Sampai jumpa nanti.]

Yu Yuning kekuar dari ruang angkasanya, tiba-tiba ia sudah berada di kamar pengantin nya. Ia memandangi sekeliling ruangan itu sambil mendesah panjang.

"Nyonya, ada apa? Perintah apa yang bisa kami lakukan untuk Anda?" tanya salah satu pelayan dengan nada lembut.

Yu Yuning menatap mereka sambil tersenyum kecil. "Siapkan air hangat. Aku ingin mandi sekarang."

Pelayan itu segera memberi isyarat kepada temannya dan menjawab, "Baik, Nyonya. Kami akan segera menyiapkannya."

Para pelayan pun mulai bekerja. Salah satu dari mereka mengambil ember dan pergi untuk memanaskan air, sementara yang lain mempersiapkan bak mandi dengan handuk bersih dan alat-alat mandi.

Beberapa saat kemudian, mereka kembali dengan air panas dan menuangkannya ke dalam bak mandi yang diletakkan di sudut ruangan. Kedua pelayan menatap Yu Yuning dengan sopan.

"Nyonya, airnya sudah siap. Kami akan membantu Anda mandi," ucap salah satu pelayan sambil membungkuk.

Yu Yuning mengernyit. "Membantuku mandi? Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri."

Pelayan itu tampak ragu. "Tapi, nyonya... Jika Tuan mengetahui bahwa kami tidak membantu Anda, kami takut akan dimarahi."

Yu Yuning menatap mereka dengan tajam namun tetap ramah. "Aku bilang tidak perlu. Kalau Jenderal marah, biar aku yang bertanggung jawab."

Pelayan itu tampak ragu, tetapi akhirnya mengangguk. "Baik, Nyonya. Kami akan menunggu di luar. Jika Anda membutuhkan sesuatu, cukup panggil kami."

Yu Yuning tersenyum tipis dan mengangguk. "Terima kasih. Sekarang keluarlah dan siapkan pakaian untukku."

"Baik, Nyonya." Kedua pelayan itu keluar dengan langkah ringan, menutup pintu dengan lembut.

Yu Yuning kemudian membuka ruang angkasanya. Dari sana, ia mengambil sekantong kecil aromaterapi bunga Lily yang harum, sesuatu yang mustahil ditemukan di zaman kuno ini. Ia menuangkan sedikit bubuk aromaterapi ke dalam air, membuat ruangan segera dipenuhi aroma bunga yang menenangkan.

Ia menghela napas panjang, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Zaman ini memang merepotkan. Tapi tidak apa-apa, mari kita lihat sejauh mana aku bisa beradaptasi. Meskipun hanya sehari."

Suara pelayan terdengar dari luar pintu. "Nyonya, pakaian sudah kami siapkan. Apa kami boleh masuk?"

Yu Yuning tersenyum kecil, lalu menjawab, "Tunggu sebentar, aku akan memanggil kalian kalau sudah selesai."

Tak berselang lama, Yu Yuning keluar dari bak mandi, tubuhnya masih dibalut oleh uap air hangat. Ia meraih pakaian putih tipis yang telah disiapkan oleh pelayan sebelumnya, lalu memakainya dengan cepat di tubuhnya. Kain itu terasa kasar di kulitnya dibandingkan handuk berbulu lembut di kehidupan sebelumnya, tetapi ia tidak mengeluh. Setelah membalut tubuhnya, ia berjalan keluar.

Di luar, dua pelayan sudah menunggunya dengan penuh hormat, sambil membawa pakaian tradisional yang disiapkan khusus untuk seorang nyonya bangsawan. Kedua pelayan itu membungkuk sambil berkata, "Nyonya, kami akan membantu Anda berpakaian."

Yu Yuning memandang pakaian berlapis-lapis itu dengan alis terangkat. Ribet sekali, apa aku harus memakainya? pikirnya dalam hati. Namun, mengingat dirinya harus mempelajari cara memakai pakaian seperti ini demi mengantisipasi hari esok, ia mengangguk. "Baiklah, aku akan menerima bantuan kalian kali ini."

Para pelayan tersenyum lega dan mulai membantu. Satu per satu lapisan pakaian dipasangkan dengan hati-hati. Pelayan pertama memasangkan pakaian dalam sutra berwarna putih, sementara pelayan kedua membantu memasang lapisan luarnya yang lebih berat, dihiasi bordiran mewah bergambar burung phoenix dan bunga peony.

Yu Yuning memandang ke cermin perunggu di sudut ruangan, merasa sedikit frustrasi. Ia mendesah panjang dan bergumam pelan, "Kalau saja ada pakaian dalam modern, semuanya akan jauh lebih mudah. Kenapa harus berlapis-lapis seperti ini? Apa mereka tidak kepanasan?"

Salah satu pelayan mendongak bingung. "Nyonya, apa yang Anda katakan?"

Yu Yuning cepat-cepat menutup mulutnya dan tersenyum kecil. "Ah, tidak apa-apa. Lanjutkan saja."

Saat pelayan mulai mengikatkan korset di pinggangnya, Yu Yuning meringis. "Apa ini benar-benar harus dikencangkan seperti ini? Aku tidak bisa bernapas."

Pelayan itu tersenyum ramah. "Nyonya, ini penting untuk menunjukkan postur yang anggun. Jika terlalu longgar, nanti terlihat kurang pantas."

"Kurang pantas? Rasanya aku seperti mumi yang dibalut kencang," gumam Yu Yuning dengan suara lirih, membuat pelayan yang lain menahan tawa.

Setelah pakaian selesai dipasangkan, pelayan membimbing Yu Yuning ke meja rias. Di sana telah ada berbagai perlengkapan rias.

"Silakan duduk, Nyonya. Kami akan merias wajah Anda," ucap salah satu pelayan sambil membungkuk.

Di sana, ia telah duduk di depan cermin perunggu besar dengan ornamen ukiran naga di pinggirannya.

Yu Yuning menurut dan menutup matanya. Ia merasa janggal, tetapi membiarkan mereka melakukan tugasnya. Saat proses riasan selesai, salah satu pelayan berkata dengan nada bangga, "Nyonya, riasan Anda sudah selesai, sekarang Anda terlihat sangat anggun dan berwibawa, sesuai dengan status Anda sebagai istri Jenderal Shen Wei."

Namun, begitu Yu Yuning membuka matanya dan melihat pantulan dirinya di cermin perunggu, matanya membelalak kaget hingga tanpa sadar berseru. "Astaga! Apa-apaan ini?"

Riasannya benar-benar berlebihan. Bedaknya begitu tebal hingga hampir menyembunyikan warna kulit aslinya. Eyeshadow cerah menghiasi kelopak matanya seperti pelangi, dan bibirnya tampak menyala dengan lipstik merah cabai yang terlalu mencolok.

Kedua pelayan itu menunduk kaget. "Nyonya, apakah ada yang salah? Maafkan hamba, Nyonya!"

"Apa ini? Aku terlihat seperti... seperti badut!" Yu Yuning protes keras.

Kedua pelayan tampak bingung. Salah satu dari mereka memberanikan diri bertanya, "Badut, Nyonya? Apa itu badut?"

Yu Yuning menghela napas panjang, mengangkat tangannya. "Ah, kalian tidak perlu tahu. Yang jelas, aku tidak mau riasan seperti ini. Biarkan aku yang berdandan sendiri. Hapus semua ini sekarang juga."

Pelayan-pelayan itu saling memandang ragu. "Tapi, Nyonya, riasan ini adalah tradisi bangsawan. Apalagi Anda adalah istri seorang Jenderal Shen Wei. Ini menunjukkan status Anda."

Yu Yuning melambaikan tangannya dengan santai. "Aku tidak peduli. Aku tidak mau terlihat seperti ini, biarkan aku mengurusnya sendiri. Hapus semua ini sekarang juga."

Kedua pelayan saling berpandangan ragu, tetapi akhirnya mengangguk. "Baik, Nyonya."

Setelah membersihkan riasannya, Yu Yuning menunjuk rambutnya yang panjang dan tebal. "Rambut ini juga, sangat mengganggu. Tolong kalian ikat separuh saja, lalu tambahkan pita di bagian ini," ujarnya sambil memperagakan cara mengikat rambut yang sederhana.

Pelayan pertama tampak bingung, tetapi pelayan kedua dengan cepat memahami maksud Yu Yuning. "Ah, baik, Nyonya. Kami akan melakukannya seperti yang Anda inginkan."

Mereka mulai mengikat rambut Yu Yuning sesuai instruksinya, mengabaikan perhiasan besar yang awalnya ingin mereka pasang. Sementara itu, Yu Yuning mulai merias wajahnya sendiri. Ia mengambil bahan riasan yang ada di meja dan menggunakan teknik sederhana yang diingatnya dari kehidupan sebelumnya.

Riasannya hanya menggunakan sedikit bedak tipis untuk meratakan warna kulit, sedikit sentuhan di mata, dan lipstik dengan warna lembut yang membuatnya tampak segar tanpa berlebihan. Setelah selesai, ia menatap cermin dan tersenyum puas.

"Aku sudah selesai. Bagaimana menurut kalian?" tanya Yu Yuning sambil menoleh ke kedua pelayannya.

Kedua pelayan itu melongo, tak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka. Salah satunya akhirnya berkata dengan terbata-bata, "Nyonya... Anda terlihat sangat cantik. Kami bahkan tidak menyangka Anda bisa berias seperti ini."

Pelayan lainnya mengangguk cepat. "Benar, Nyonya. Riasan ini sangat berbeda dari riasan bangsawan lainnya, tetapi hasilnya begitu alami dan menawan. Anda terlihat seperti peri."

Yu Yuning tertawa kecil. "Lain kali, perhatikan bagaimana aku berias, dan kalian bisa menirunya. Aku tidak mau terlihat seperti badut lagi, mengerti?"

Keduanya membungkuk dalam-dalam. "Baik, Nyonya. Kami akan mengingatnya."

1
Ayu Dani
ubur-ubur ikan lele terimakasih up nya Lee 😂😘😘😘
Ayu Septiani
kapan nih mulai keluar dari penjara dan perjalanan pengasingannya thor...
Chen Nadari
Thor lg upny...buat raja ny keok.. /Kiss//Kiss//Kiss/
Cha Sumuk
drama penjara nya kepanjangan Thor
Lily of The Valley: sudah selesai.. besok pengasingan 🤣🤣
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Diyah Pamungkas Sari
kapan brgkat ini dlm penjara smpe brp episode
Mifta Afandi
ini kan brqkat d asingkan ya kak masak d penjara terus km GK bebas TPI semoga pelayan ma pengawal yq setia slalu slmat ikut yu yuning
MataPanda?_
𝙨𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝙩𝙧𝙪𝙨 𝙠𝙖𝙠 ☕☕🧁🍩🍰
𝙙𝙞 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙠𝙤𝙥𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙠𝙪𝙚 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙜𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙣𝙩𝙪𝙠 /Smile/
Santy Susanti
Mkasih Otor sayaaaaaang semangat N sehat terus 💪💪😘❤❤
Ddyat37 Del*
kau yg katakan /Facepalm//Facepalm/
Ddyat37 Del*
mantappppp 💪💪💪💪
Mifta Afandi
kak kq blum up ya
🦆 Wega kwek kwek 🦆
istri mu itu manusia biasa hanya diberikan keberuntungan dari langit Shen Wei 🤣🤣🤭🤭
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor....
semangat ya
Hasna 💙
semangat terus kk
sahabat pena
hayo main teka teki deh🤣🤣🤣
afifah aefa
Terbaik aku suka
x bosan.
Terhibur
afifah aefa
hahaha "peri langit" 😂 aku terhibur
Terima kasih kak, terus bersemangat yer..
Lala Kusumah
semangat sehat ya 💪💪😍
makasih update nya 🙏🙏
Chen Nadari
semangat trs Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!