NovelToon NovelToon
Si Cupu Milik CEO Tampan

Si Cupu Milik CEO Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:136.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Maple_Latte

“Baik, kalau begitu kamu bisa bersiap untuk menyambut kematian mama! Mama lebih baik mati!” Ujar Yuni mencari sesuatu yang tajam untuk mengiris urat nadinya.

Alika tidak percaya dengan apa yang di lakukan Yuni, sebegitu inginnya Yuni agar Alika mengantikkan kakaknya sehingga Yuni menjadikan nyawanya sebagai ancaman agar Alika setuju.

Tanpa sadar air bening dari mata indah itu jatuh menetes bersama luka yang di deritanya akibat Yuni, ibu kandung yang pilih kasih.

Pria itu kini berdiri tepat di depannya.

“Kamu siapa?” Tanya Alika. Dia menebak, jika pria itu bukanlah suaminya karena pria itu terlihat sangat normal, tidak cacat sedikitpun.

Mendengar pertanyaan Alika membuat pria itu mengernyitkan alisnya.

“Kamu tidak tahu siapa aku?” Tanya pria itu menatap Alika dengan sorot mata yang tajam. Dan langsung di jawab Alika dengan gelengan kepala.

Bagaimana mungkin dia mengenal pria itu jika ini adalah pertama-kalinya melihatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 35

Alika terbangun saat mendengar dering ponselnya.

“Halo, ada apa?”

“Ini mama, kamu cepatlah kesini.” Suara Yuni yang terdengar dari seberang sana, dan dia terdengar sangat panik.

Alika menjauhkan ponsel dari telinganya, menatap layar ponselnya untuk memastikan nama yang tertera, benar, itu nomor Helen.

“Ada apa ma? Kenapa mama memakai ponsel Helen menelepon ku?” Tanya Alika.

“Kamu cepatlah kesini Alika. Helen, dia mengiris urat nadinya.” Kata Yuni dengan isak tangis.

Alika melirik jam pada dinding, pukul 6:25 pagi. Lelucon apa lagi yang sedang Helen mainkan sepagi ini? Pikir Alika.

“Baik ma, Alika segera ke sana.” Ucap Alika sebelum mengakhiri panggilan dari Yuni.

Setelah mengganti pakaiannya, Alika menuju kamar Daniel lalu mengetuk pelan pintunya kamar itu.

“Daniel? Kamu sudah bangun?” Teriak Alika.

“Ya, ada apa?” jawab Daniel dari dalam.

“Maaf, aku tidak bisa membuat sarapan pagi ini, aku harus ke rumah mama. Sesuatu terjadi di sana jadi aku harus segera pergi.”

Daniel ingin membuka pintu dan keluar, tapi sayangnya dia belum memakai riasan wajah untuk membuat wajahnya memiliki bekas bakar. Jadi dia hanya bisa mengiyakannya saja.

“Maaf aku tidak bisa mengantarmu.” Ucap Daniel.

“Tidak apa-apa, jika masalahnya cepat selesai aku akan kembali segera.” Teriak Alika lagi.

“Baiklah.” Jawab Daniel.

Alika menaiki taksi pulang ke rumah Yuni.

“Di mana mama dan Helen?” tanya Alika pada bi Suni yang menyambutnya pagi itu.

“Nyonya ada di kamar nona Helen.” Jawab bi Suni.

“Kalau begitu Alika ke atas dulu bi.”

Alika akan naik ke atas tapi menghentikan langkahnya saat bi Suni memanggilnya dengan ragu-ragu.

“Kenapa bi?”

“Ada yang ingin bibi sampaikan non.” Kata bi Suni takut-takut.

Bi Suni diam terlihat berpikir sejenak sebelum mengatakan apa yang ingin dia sampaikan.

“Malam tadi saya dengar kalau nyonya dan non Helen akan berpura-pura kalau non Helen akan bunuh diri non.” Bi Suni berbicara nyaris berbisik takut apa yang dia sampaikan di dengar oleh Helen atau pun Yuni.

“Saya tahu bi, tapi biar lebih seru, saya juga harus ikut memainkan peran saya.” Kata Alika yang sebenarnya tahu jika Yuni dan Helen pasti sedang melakukan rencana untuknya.

Alika tahu betul, kalau Helen tidak mungkin mau melakukan bunuh diri. Karena bagi Helen hidupnya adalah segalanya. Dia terlalu mencintai dirinya, tidak mungkin dia mau mengakhiri hidupnya.

“Baik non.” Sahut bi Suni.

Dia memutuskan untuk memberitahu Alika jika Helen dan Yuni memiliki rencana buruk karena bi Suni melihat jika Alika adalah orang baik, dan dia selalu di tindas oleh ibu dan kakaknya.

……

Alika sampai di depan pintu kamar lalu mendengar pembicaraan Yuni dan Helen.

“Kamu harus akting semaksimal mungkin biar Alika benar-benar percaya.” Kata Yuni mengingatkan Helen.

“Mama tenang saja, aku pasti akan akting maksimal, Alika pasti akan percaya.” Ujar Helen penuh percaya diri.

Alika tidak habis pikir bagaimana bisa ibu dan kakaknya itu sepakat untuk menipu dirinya. Alika tersenyum getir, rasanya sangat sakit.

Alika berjalan mundur dengan perlahan lalu kembali berjalan masuk dengan langkah keras, sengaja menimbulkan bunyi agar kedatangannya di sadari oleh Yuni dan Helen.

“Ma..” Panggil Alika membuat wajah panik, tanpa sepengetahuan Yuni dan Helen jika dia sudah tahu semua yang di rencanakan mereka berdua.

“Kamu sudah sampai sayang.”

Yuni menyapa ramah Alika, tidak seperti biasanya, dia berbicara dengan sangat lembut.

“Lihatlah kakakmu ini Lika, kasihan sekali dia, pasti beban yang di ditanggungnya sangat besar sehingga dia malakukan hal ini.” Nada suara Yuni terdengar sangat sedih.

Alika mendekat ke arah kasur tempat Helen sedang berbaring.

Ternyata kak Helen memang sangat jago bersandiwara, baiklah, mari kita sama-sama bermain peran. Kita lihat siapa yang akan dapat piala Oscar nya nanti. Ucap Alika dalam hati.

“Memangnya ada apa dengan kak Helen ma? Kenapa dia sampai melakukan ini?” tanya Alika berpura-pura.

Alika juga sudah mulai memainkan perannya, sebagai anak dan adik yang tidak tahu apa-apa.

“Semua ini karena postingan kamu Lika, para direktur dan klien mendesak agar masalah itu tuntas. Hal itu membebani pikirannya.” Ujar Yuni bercerita memasang wajah sedih menatap kasihan kepada Helen yang terbaring dengan tangan di perban.

“Kak, kenapa kak Helen sampai melakukan hal tidak baik ini, seharusnya kak Helen bicara baik-baik denganku. Meskipun harus bohong pada orang-orang dan media, pasti akan aku lakukan.”

Alika terlihat begitu serius dan sangat menghayati perannya. Dia sendiri merasa bangga dengan sandiwara yang dia lakukan, bahkan tidak menyangka jika dia bisa sepintar itu memainkan perannya.

“Mama juga tidak menyangka jika Helen bisa tertekan ini sampai dia ingin mengakhiri hidupnya sendiri.” Yuni mulai menangis dengan memperlihatkan air mata buayanya.

Sekarang Alika tahu dari mana kepintaran sandiwara itu dia dapatkan begitu pun dengan Helen. Pasti itu dari ibunya. Yuni sangat apik dalam bersandiwara bahkan dia bisa menangis seperti itu. Terlihat seperti orang yang benar-benar sedih.

“Untung tadi mama cepat menemukan dia, kalau tidak pasti...” Yuni kembali terisak menceritakan kejadian tadi. Kejadian yang hanya di rekanya saja.

“Kenapa mama tidak membawa kak Helen ke rumah sakit? Takutnya luka kak Helen nanti akan infeksi ma.”

“Hmmm... Tidak bisa Lika, bagaimana jika orang-orang tahu. Mama tidak ingin kakakmu semakin tertekan jika dia jadi omongan orang-orang.” Kata Yuni memberi alasan.

Ah, ternyata Helen memang begitu penting untuk ibunya. Alika membayangkan jika itu benar terjadi tapi dirinyalah yang mengurus urat nadinya, pasti Yuni dan Helen hanya akan membiarkan dia begitu saja.

Sekarang saja ibunya rela berbohong, bersandiwara hanya untuk membantu Helen. Sedangkan saat Helen berbohong di depan media, dan dirinya di maki-maki, di hina-hina oleh orang-orang di sosial media, Yuni hanya diam saja, tidak membantunya sedikit pun

Alika berpikir, apakah Yuni tidak pernah menganggapnya sebagai anak? Atau kah Yuni menyesal telah melahirkan dia sehingga Yuni memperlakukannya seperti itu, tidak ada artinya sama sekali.

“Lika kamu kenapa?” tanya Yuni saat melihat Alika hanya diam termenung.

“Tidak ma, aku hanya memikirkan kak Helen, kasihan dia.” Sahut Berbohong.

“Lika..”

Yuni mendekat mengambil tangan Alika lalu menggenggamnya dengan erat, menatap Alika dengan tatapan sendu.

“Mama mohon nak, kamu mau membantu kakakmu. Katakanlah pada media jika apa yang kamu posting itu tidak benar. Bilang saja saat itu kamu merasa marah karena kakakmu mengungkap tentang kamu yang memaksa menikah dengan tunangannya.”

Semakin pedih dan sakit Alika mendengar permintaan Yuni itu, tega sekali seorang ibu ingin menjerumuskan anaknya sendiri ke lubang kehancuran hanya demi untuk melindungi anaknya yang lain.

Support author dengan like, kome dan vote ya. Terimakasih ☺

1
Yuliana Dewi in
spt daniel g meninggal.tpi di culik& di sekap.makanya kakek nya pergi ke luar negeri utk menolong daniel
Cho Hye Chae Liakaro
ditunggu yaaa untuk update selanjutnya author kalau boleh sampai 2 bab tiap up/Smile/
Dewi Suntana
apa jagan2 kecelakaan in di segaja . biar danile datang dgan wajah rupawan nya .. dan ibu in siapa
Jamil Wisma
sama
Jamil Wisma
tul.....
Atika Fitri G
Thor aku jdi bingung
Cho Hye Chae Liakaro
menarik sekali cerita nya jadi penasaran dengan kelanjutan ceritanya
Cho Hye Chae Liakaro
ada apa gret-gretan banget
Yuliana Dewi in
pasti bukan.ada apa dng daniel.rencana apa yg akan terjadi?
Arnelis
cerita nya menggantung
Marlyn Koloay
jgn terlalu lama thor kasian alika di bohongi
trus tidak helen yg terkejut akan fakta ttg daniel
Cho Hye Chae Liakaro
menarik banget ini cerita nya
Yuliana Dewi in
bagua alika jgn beli barang & makan mahal buat helen.keenakan nanti
Yuliana Dewi in
numpanh aja berlaga
Yuliana Dewi in
usir aja mama & helen
Nabila
alika bodoh suruh dulu jadi gelandangan
Madury Aly
terlalu bertele-tele, masa sandiwara sebagai adik ipar sampai begitu panjangnya, ampun 🤭 akhire malas membaca karena terlalu bertele-tele
Yuliana Dewi in
mertua g tau diri.dah miskin berlaga kaya
Madury Aly: Thor saat Alika cari pekerjaan kan sudah di kasih Daniel black card, masa' masih meragukan untuk pembiayaan RS thor
total 1 replies
Jeng Ining
hemmmm.... udh tau ular knp dibawa ke rmh to Daaaaan, beliin aja rumah kecil, mdh²an sih kamu udh siap² utk kemungkinan² hal buruk yg akan terjadi sih
Humaid Azzahir
semangat updet nya ya thor, selalu tak tunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!