Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 - Dua Anak?
"Aku akan ceritakan nanti. Ngomong-ngomong, mau apa menemuiku?" ujar Ethan.
"Aku ingin membeli benih tanaman. Aku cuman ingin kau membawaku ke tempat dimana aku bisa membelinya," kata Erika.
"Benih? Baiklah." Ethan langsung setuju. Setelah mengambil kunci truck kecilnya ke rumah, dia mengajak Erika pergi.
Di perjalanan, barulah Ethan menceritakan apa yang dimaksud Charlie. Katanya banyak para penghuni baru yang berkebun di ancam hingga tak berani tinggal di desa Lotuscia. Kebanyakan dari mereka memilih pergi. Namun apabila keras kepala, maka Mr. Sullivan akan turun tangan untuk memusnahkannya.
"Itu gila. Orang macam apa dia. Memangnya tanah di desa ini semua miliknya?" komentar Erika yang merasa tak habis pikir.
"Tidak. Mr. Sullivan telah banyak merampas tanah warga di desa ini. Nyaris semua, kecuali orang-orang yang tak berkebun. Sepertiku contohnya," ungkap Ethan.
"Benar juga. Itulah alasan kenapa kau tidak disentuh oleh Mr. Sullivan. Aku semakin penasaran dengannya," tanggap Erika seraya melipat tangan di dada.
"Jadi kau tak takut?" Ethan memastikan.
"Tidak! Jujur ya. Kau dan warga lain harusnya bekerjasama untuk melawannya," tukas Erika.
"Kau pikir kami tak pernah mencoba melakukannya?" balas Ethan.
"Jadi... Apa pernah?" Erika penasaran.
"Pernah sekali dulu. Karena itu pula ayahku dan beberapa orang harus merenggang nyawa. Mr. Sullivan punya banyak anak buah dan pengaruh yang cukup luas. Polisi bahkan dalam kendalinya," jelas Ethan.
"Wah! Orang seperti Mr. Sullivan memang harus di singkirkan," tanggap Erika.
"Kau pikir begitu? Lalu bagaimana kau menyingkirkan orang seperti itu?" cecar Ethan.
"Tentu saja dengan strategi. Ethan! Kita bisa menyingkirkan Mr. Sullivan dan mengembalikan semua tanah warga yang dia ambil!" cetus Erika.
"Sebaiknya kau ambil keputusan setelah tahu bagaimana Mr. Sullivan," sahut Ethan.
"Kau ingin aku mengenalnya? Tidak masalah. Tapi kau harus membantuku. Oke?" ujar Erika.
"Aku akan membantu asal kau tidak membuatku dan keluargaku dalam masalah!" Ethan menegaskan.
Erika diam dan hanya menganggukkan kepala. Pembicaraan mereka selesai saat mobil berhenti. Ethan mengantarkan Erika ke sebuah swalayan yang ada di luar desa.
"Apa di desa tidak ada yang jualan benih?" tanya Erika. Dia dan Ethan berjalan memasuki swalayan.
"Percayalah! Tidak akan ada orang yang mau menjualnya padamu!" balas Ethan.
Erika mengangguk mengerti. Dia bisa menduga kalau semua yang terjadi di desa Lotuscia pasti sangat berkaitan dengan Mr. Sullivan.
Erika sendiri tidak merasa takut atau terancam dengan Mr. Sullivan. Ia justru dibuat tertantang dan bersemangat untuk menghadapi orang seperti itu. Erika bahkan penasaran dengan sosok Mr. Sullivan.
Tanpa pikir panjang, Erika memilih berbagai bibit tanaman yang ada di swalayan. Ia membeli benih jagung, stroberi, tomat dan lain-lain. Erika juga tak lupa membeli bahan makanan sesuai seperti pesanan Cynthia.
Sementara Ethan, dia mengamati Erika dari kejauhan. Ia melakukannya sambil memakan sebungkus keripik kentang.
"Apa dia pacarmu?" tanya Timothy, kasir di swalayan itu. Dia sadar sejak tadi Ethan sibuk memperhatikan Erika.
"Apa perempuan tua itu terlihat seperti pacarku?" balas Ethan yang terkesan tak terima dengan dugaan Timothy.
"Tua? Jelas-jelas dia terlihat muda dan cantik begitu." Timothy tak percaya, karena pada kenyataannya Erika memang masih cantik dan awet muda.
Usia Erika sudah hampir kepala empat, namun wajahnya seperti gadis berusia 20 tahunan. Itu semua mungkin efek karena Erika sering menggerakkan tubuh di setiap waktu. Ia bahkan memiliki otot bisep cukup besar sebagai seorang wanita.
"Kalau tidak percaya, pergilah ke rumahnya! Maka kau akan melihat dua anaknya," kata Ethan. Nampaknya dia mengira Cynthia adalah anak Erika.
feeling aku sih masih hidup dan entah sekarang ada di suatu tempat mungkin... kalau enggak lagi dalam masa penyembuhan...
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰