NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:95.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26. PERMINTAAN

"Jadi katakan dengan jujur, apakah Rion memaksamu untuk tinggal di sini? Atau dia menculikmu dan mengancammu agar mau menjadi kekasihnya? Sebanyak apa dia memaksamu melayaninya di tempat tidur?" tanya Bianca tak terduga.

"Huh?" respon Lili saat ia mendengar runtutan pertanyaan dari kakak perempuan Rion ini.

"Bianca berhenti mengatakan hal tidak masuk akal. Mana mungkin aku memaksanya atau bahkan menculiknya untuk tinggal di sini, dan apa maksudku dengan 'melayani di tempat tidur' kau pikir aku sebejat itu kepada seorang gadis, huh," protes Rion, tidak senang dengan semua pertanyaan dari sang kakak.

"Semua orang yang kenal denganmu tahu seperti apa sifatmu itu. Bahkan mantan kekasihmu dulu saja kau pacari bukan karena kau suka dengannya, tapi agar bisa kau jadikan pengasuh Lucas. Dan kali ini kau membawa gadis baik-baik seperti Lili ke sini, pasti karena ada tujuan tertentu, kan? Akan kuhajar kau jika kau mengambil keuntungan dari kebaikannya," balas Bianca, menurunkan Lucas dan membiarkan bocah itu ke berlari ke Lili.

"Aku tidak memanfaatkannya, walau awalnya memang aku memintanya untuk mengasuh Lucas karena Lucas sangat menyukainya. Tapi aku tidak pernah memanfaatkan atau memaksanya, kalau tidak percaya kau tanyakan saja sendiri. Lili sungguh kekasihku, aku bahkan belum pernah menciumnya sampai sekarang karena menghormatinya," beber Rion, sebal sudah dengan sang kakak yang terus menyudutkan dirinya seolah ia adalah pria bejat yang hanya memermainkan perempuan.

Lili menutupi wajahnya yang telah memerah setelah mendengar kalimat terakhir pria berambut legam tersebut. "Kenapa harus dikatakan juga hal seperti itu, bodoh," gumamnya malu.

Suara tawa lagi-lagi terdengar dari mulut Dante, entah apa yang membuatnya bisa bersikap seperti itu. Mungkin karena sudah lama ia tidak melihat situasi aneh, canggung, dan keributan keluarga seperti ini di keluarga Lorenzo. Tapi Dante lebih menertawakan ekspresi bingung dan malu Lili sekarang karena perdebatan kakak beradik tersebut.

"Dante, berisik," protes Lucas ketika melihat pria berambut perunggu itu terus tertawa di samping Lili.

"Kok aku? Ayah dan bibimu itu yang berisik sejak tadi, kenapa aku yang kau marahi?" protes Dante, bersikap dramatis seperti biasa setiap kali ia berinteraksi dengan Lucas.

"Karena Dante jelek," celetuk Lucas dengan wajah lugunya.

Kali ini Lili-lah yang tertawa mendengar ucapan dari Lucas yang senang sekali mengatai Dante dengan kata yang sama 'jelek'. Dan tentu saja pria perunggu itu akan bersikap dramatis kepada Lucas, karena ia menjadi satu-satunya orang yang tidak dilarang Lucas untuk mendekati atau menyentuhnya jika tidak darurat.

"Akan kuberitahu ayah dan ibu tentang Lili nanti agar kau tidak berani mempermainkannya," ucap Bianca.

"Silahkan saja, karena aku juga tidak berniat melepaskan Lili," tantang Rion.

Lili beringsut mendekati Dante dan berbisik, "Apa mereka selalu bertengkar seperti itu?"

Dante mengangguk, karena untuk dirinya yang telah bersama dengan Rion untuk waktu yang lama bahkan sudah menjadi bagian dari keluarga Lorenzo sendiri pun sudah tidak terkejut melihat keributan di antara mereka berdua.

Melihat sepertinya kalau keributan itu akan terus berlangsung, Lili membisikan sesuatu kepada Lucas.

"Aku lapar," rengek Lucas yang atas arahan dari Lili. "Kapan kita akan makan Lili?"

"Coba tanya ayahmu," suruh Lili dengan senyum penuh arti.

"Dad, aku lapar. Kapan kita akan makan?" tanya Lucas pada Rion seraya memegang perut.

Spontan Rion dan Bianca menoleh ke arah Lucas, menghentikan pertengkaran tak berujung mereka. Kemudian keributan Rion dan Bianca berubah menjadi pembicaraan tentang makanan. Apakah memesan, makan di luar, bahkan gilanya menyuruh chef pribadi keluarga Lorenzo untuk datang ke rumah dan memasak. Hingga akhirnya Dante mengatakan kalau akan lebih baik memesan makanan saja untuk saat ini, karena Lucas sudah terlihat begitu lapar.

Namun baik Lili dan Dante justru menepuk jidat ketika Rion dan Bianca kembali berdebat tentang restoran bintang lima mana yang menjadi tempat pesan makanan mereka.

Jadilah seraya menunggu makanan yang kakak beradik itu pesan datang, Lili membuatkan sandwich untuk Lucas karena bocah itu memang sudah kelaparan setelah bermain sejak berjam-jam lalu.

Malamnya setelah mereka semua menikmati waktu bersama, Bianca memutuskan untuk pulang ke rumahnya setelah berjanji akan sering berkunjung.

Lili yang sedang asyik melanjutkan pekerjaannya karena Rion mengambil alih menjaga Lucas, menolehkan kepala saat mendengar pintu kamar terbuka.

Sebuah pelukan hangat gadis itu dapatkan bersamaan dari belakang dengan ciuman lembut di pipi.

"Lucas sudah tidur?" tanya Lili, menduga kalau Rion datang ke kamar Lili artinya Lucas sudah lelap dalam mimpi.

"Sudah, dia cepat tidurnya malam ini. Mungkin karena lelah main seharian," jawab Rion, mencium pucuk kepala Lili.

Memang benar kalau Lucas seharian bermain tanpa henti, terlalu bersemangat hari ini mungkin karena banyak orang di rumah dan bocah itu bisa bermain dengan siapa saja selain Lili. Terutama dengan Dante yang selalu menjadi bulan-bulanan Lucas.

"Maaf Bianca orangnya memang berisik jika dengan orang terdekatnya. Aku bahkan tidak menyangka kalau ia langsung begitu menyukaimu sejak awal bertemu tadi," ucap Rion.

"Bianca orang yang menyenangkan dan baik. Dia bahkan begitu memperhatikan Lucas." Untuk Lili, kakak perempuan Rion itu justru lebih terlihat seperti sosok ibu dibandingkan Lili saat mengurus dan bicara dengan Lucas.

"Dia yang membantuku mengurus Lucas sejak kecil. Dia wanita yang hebat, tapi sayang Tuhan mengujinya dengan sangat keras," kata Rion dengan nada yang terdengar sendu.

"Apa ada yang terjadi?" tanya Lili saat melihat perubahan ekspresi Rion sekarang.

Rion melepaskan pelukannya, berjalan ke depan kursi sofa yang diduduki Lili kemudian mengangkat gadis itu dan mendudukannya di pangkuan Rion setelah pria tersebut duduk di kursi. Ia kembali memeluk sang gadis, mengelus lengan sang gadis ketika berpikir apakah ia harus memberitahukan masalah Bianca atau tidak.

"Apa terjadi sesuatu yang buruk?" tanya Lili lagi ketika mendapati Rion hanya diam dalam lamunan.

"Bianca dikhianati oleh suaminya dan membawa pergi anak kembarnya. Suaminya menikahi Bianca hanya untuk balas dendam terhadap Lorenzo yang telah mematikan bisnis keluarganya. Bianca sudah mencari keberadaan suaminya, tapi tidak pernah ditemukan. Pria itu seolah menghilang dari muka bumi, bahkan Franz dan Frederick, hacker Lorenzo dan Phantom tidak berhasil menemukan keberadaan pria brengsek itu. Sudah hampir dua tahun Bianca mencari mereka. Dia begitu merindukan anak-anaknya," cerita Rion kepada Lili tentang sang kakak. Yang bahkan Rion pun tidak bisa menemukan apa-apa walau sudah menurunkan banyak orang-orangnya untuk membantu mencari anak-anak Bianca.

"Dengan masalah sebesar itu, Bianca masih bisa tersenyum seolah tidak ada beban. Sebagai ibu aku rasa ia benar-benar hancur." Lili merasa kasihan setelah mendengar apa yang terjadi pada Bianca, tidak bisa membayangkan sehancur apa hati wanita itu setiap hari karena tidak bisa menemukan jejak anak-anaknya.

"Sudah kukatakan kalau dia itu wanita yang hebat, Lilipad. Akan kuberikan apa pun untuk mereka yang bisa menemukan anak-anak Bianca. Hatiku sakit setiap kali melihatnya menangis sambil memeluk pakaian si kembar. Keberadaan Lucas sedikit menghiburnya, tapi juga membuka luka kerinduannya semakin lebar," ucap Rion yang teringat pernah menemukan sang kakak menangis di kamar sambil memeluk baju terakhir yang dikenakan oleh si kembar. Pemandangan yang menyakitkan Rion sebagai seorang adik ketika melihat kakaknya seperti saat itu.

Lili melingkarkan kedua tangannya di leher Rion, memeluk pria itu untuk menghiburnya tentang sang kakak, sekaligus diri Lili yang tak tega mendengar apa yang Bianca hadapi. Tidak menyangka kalau kakak beradik ini memiliki nasib buruk yang sama dalam pernikahan keduanya. Seolah uang dan kekuasaan yang keluarga Lorenzo punya tidak membuat anak-anak Lorenzo ini bahagia tanpa merasakan kesulitan di sisi hidup yang lain.

Di mata orang banyak dan dunia, Lorenzo adalah penguasa perekonomian tak tergoyahkan di tanah Amerika. Tapi untuk Lili Lorenzo hanyalah keluarga yang saling memiliki, yang juga merasa kehilangan dan sakit seperti orang pada umumnya. Bukankah semakin tinggi pohon maka akan semakin tinggi pula angin yang menerjang.

"Lili?" panggil Rion.

"Ya?" Lili melihat Rion yang kini melihat Lili dengan pandangan sendu.

"Boleh aku minta bantuanmu? Ini permintaan seorang adik untuk kakaknya, boleh?" tanya Rion, tak ada paksaan atau pun perintah dalam nada dan air mukanya.

Lili mengangguk, tahu apa yang akan pria itu minta.

"Tolong, walau hanya sedikit, tolong bantu aku mencari si kembar. Please, help my sister. Tidak masalah jika itu hanya sekedar tempat terakhir mereka berada beberapa bulan lalu atau bahkan tahun lalu," pinta Rion teramat sangat.

"Dengan satu syarat," ucap Lili, membuat Rion bertanya-tanya apa yang gadis ini inginkan. Barang elektronik baru untuk perlatan bekerjanya ini? Uang? Perhiasan? Mobil? Apa pun itu, akan Rion berikan asal Lili mau membantu.

"Sebutkan apa pun yang kau mau, akan aku berikan," kata Rion.

"Tidak ada larangan makan es krim lagi. Aku boleh makan es krim kapan pun aku mau walau lewat tengah malam sekali pun," ucap Lili.

Rion terdiam sesaat ketika mendengar ucapan dari Lili. Ia lupa kalau sedang berhadapan dengan perempuan seperti apa saat ini. Bukankah ini alasan kenapa seorang Rion Lorenzo jatuh hati kepada seorang Liliana Larrosa, yaitu hal sederhana dari gadis ini. Padahal Lili bisa meminta apa pun bahkan perusahaan Lorenzo atau harta dan uang milik Lorenzo yang tak terhitung jumlahnya, tapi dengan gamblangnya gadis itu hanya meminta izin untuk bisa makan es krim dengan bebas.

"Boleh tidak?" tanya Lili.

Rion hanya tertawa dan memeluk gadis yang duduk di pelukannya ini. Menghujani wajah sang gadis dengan ciuman lembut penuh afeksi sayang. Rion tidak pernah berbuat kebaikan apa hingga ia yang kejam dan brengsek ini bisa mendapatkan gadis sebaik Lili. Untuk pertama kalinya dalam hidup Rion ia bertemu dengan orang yang tidak tertarik dengan harta dan uang yang dimiliki Rion mau pun Lorenzo.

"Tentu, tentu kau boleh, Sayang. Kau bisa makan sebanyak apa pun yang kau mau. Aku akan menyiapkan dokter terbaik di Amerika untukmu kalau kau sampai sakit," ucap Rion memeluk erat Lili. "Thank you, Love. Thank you so much," sambungnya tulus.

Rion bahkan tidak tahu, apa yang akan Lili berikan setelah ini. Hingga membuat pria itu semakin tidak bisa melepaskan sang gadis, sampai ke titik ia rela bersujud di kaki gadis itu dan memohon jika gadis itu memilih untuk pergi darinya. Rion tidak akan pernah bisa melihat perempuan lain dalam hidupnya setelah ini. Tidak akan pernah bisa.

1
MPit Mpit MPit
sisain titotnya buat si dogi...ihh bapa gak ada akhlak../Joyful/
MPit Mpit MPit
minta sama author ri
Yhunie Arthi: tergantung mood author 😗
total 1 replies
💝F&N💝
othooooooooooor, ayo lanjut lagiiiiiiiiiiiiiii yang banyaaaaaaaaaaaaaaaaaak🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🙏🏻🙏🏻🙏🏻
💝F&N💝: 🤣🤣🤣🤣 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
habisnya aku ceritanya bikin penasaran kok
Yhunie Arthi: sabar sabar, kasihanilah jari-jari author ini 🤣
total 2 replies
Rachmi
kereeennn ceritanya, Mudah-mudahan view nya semakin bertambah
Yhunie Arthi: Aamiin. Terima kasih udah baca ceritanya sampe sejauh ini 🥰
total 1 replies
Anna Rakhmawaty
lili yg malang,,,, lucas pasti nangis ngamuk2😭😭
MPit Mpit MPit
sweeet uhhhh
💝F&N💝
lanjut yaaaaaa
yang banyak

bunga mawar merah untuk mu😅🥰
Yhunie Arthi: Terima kasih 🥰
Yhunie Arthi: Terima kasih 🥰
total 2 replies
💝F&N💝
singa yg tidur mulai menggeliat, bangun
Fajar Ayu Kurniawati
.
violet
betul sekali
💝F&N💝
siapa lagi yg membuat ulah ini
💝F&N💝
dante, sama bianca saja
lontongletoi
wah wah keren sampai sampai ikut2n penasaran degdegan mantaf g bsa di tebak ini novel 💪💪
Yhunie Arthi: Terima kasih udah baca ceritanya 🥰
total 1 replies
violet
untung saja
violet
next
violet
cie cie
lontongletoi
siapa yang akan rela melepaskan balita menggemaskan sperti itu 🥰
violet
kasihan lili
violet
dah mulai tertarik
Ailee J Amor✨
kak, di aku ada pemberitahuan update, tapi bab nya ngga ada, apa blm masuk ya?
Yhunie Arthi: bab baru ada update di jam 7 memang kak untuk bab 58. coba di refresh kak, mungkin masih pending
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!