Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Pak Surya
Lamunan Renata tersadarkan akan pengumuman agar penumpang memakai safety belt pesawat akan segera mendarat
“Sampe juga aku dikota ini..” Renata beranjak di tempat duduknya. Dia melangkah menuruni tangga pesawat. Saat kakinya menjajaki tanah di bandara Renata bergumam
“Ner tunggu aku.. sebentar lagi Aku pasti akan menemui kamu..”
Sambil melangkah dengan riang, Renata meninggalkan bandara untuk mencari tempat menginap.
...----------------...
POV Rainer
“Bi..” Teriak Rainer mencari bi Asih
“Ya den, bibi lagi di dapur bentar..” Kemudian bi Asih bergegas keruang tengah menghampiri Rainer. Terlihat Rainer sedang berselonjoran di karpet.
“Bi.. Sini duduk disini. Temen-temen Rainer pada kemana bi kok sepi?”
Bi Asih duduk disamping Rainer kemudian Rainer merebahkan kepalanya dipangkuan bi Asih, Bi Asih tau kalo Rainer meletakkan kepala pada pangkuannya berarti Rainer sedang ada masalah.
“Tadi pagi mereka minta izin jalan-jalan pada bibi katanya pengen jalan-jalan keliling kota, Ada apa den, Kok pengen dimanja?” jawab Bi Asih sambil mengelus kepala Rainer kemudian membersihkan lubang telinga Rainer. Rainer sangat senang saat bi Asih membersihkan kotoran telinganya.
“Gak bi.. Rainer kangen aja dah lama gak dibersihkan telinga oleh bibi..” Sahut Rainer sambil memejamkan mata..
“Bi.. Apa rumah Pak Darma sudah dijual.?.”
“Kenapa gitu den..”
“Gak papa..” jawab Rainer sambil menghela nafasnya, Makin membenamkan kepala dan tertidur pada buaian bu Asih, Semenjak ada bi Asih padanya Rainer memanjakan dirinya, bi Asih seakan menjadi pengganti ibu semenjak ibunya meninggalkan Rainer, Dan bi Asih pun menyayangi Rainer seperti dia menyayangi Nanang anaknya.
...****************...
Bi Asih bernama Asih Yuniarsih berasal dari kota Pangalengan Jawa Barat, berusia 36 tahun, seorang janda beranak satu Nanang (18 tahun) ditinggal mati suaminya kecelakaan saat bekerja jadi kuli bangunan dikota ini, Bi Asih kawin muda saat berumur 15 tahun setelah lulus SMP. Kawin muda untuk orang desa seperti bi Asih sdh biasa. Setelah menikah bi Asih mengikuti suaminya merantau ke kota ini.
Dia bersama anaknya sekitar 4 tahunan ditemukan ayahnya Rainer di terminal saat sedang bertugas inspeksi dan dibawanya pulang untuk dijadikan asisten rumah tangga.
...****************...
Tok.. Tok.. terdengar pintu depan ada yang mengetuk, Bi Asih melepaskan kepala Rainer pada pangkuannya, kemudian beranjak menuju pintu dan kemudian membukanya.
“Eh.. Den Surya kapan datang.? Lho kok Nang bisa bareng sama den Surya? Kamu teh bolos Nang..” Bi Asih membungkuk memberi hormat pada Pak Surya terus memberikan tangannya pada Nanang, Nanang menyambut dengan mencium tangannya..
“Gak bu.. Nanang kebetulan lagi libur gak taunya Pak Surya datang ke asrama dan mengajak pulang kerumah. Kak Rainer mana bu? katanya sedang ada disini..” jawab Nanang
“Oo.. Beneran teu bolos sakolah?.“ Tanya bi Asih dijawab dengan anggukan Nanang serta Pak Surya.
“Den Rainer lagi tiduran di karpet ruang tengah..” Sambil menunjuk ke arah ruang tengah.
“Eh geuningan teu masuk ka dalam, gak enak atuh maenya nu punya rumah berdiri di depan rumahnya.. Mangga den lebet..” Bi Asih mempersilahkan Pak Surya masuk.
“Sih.. Tolong bikinin minuman yang segar ya. Panas.. Trus nanti kita berkumpul, ada yang akan saya bicarakan dengan kalian semua..” ujar Surya
“Ya den..” Bi Asih langsung bergegas ke arah dapur membuat minuman untuk Pak Surya.
“Nang, coba bangunkan kakakmu.. papah pengen bicara.”
“Ya pa..” lalu Nanang mendekati Rainer , Semenjak bi Asih tinggal dengan keluarga Pak Surya, Nanang telah diangkat anak oleh Pak Surya, Begitu pula dengan Rainer yang juga telah menganggap Nanang sebagai adiknya, Tapi dengan begitu Nanang tidak membuat jadi sombong dan angkuh malahan Nanang makin mawas diri siapa dirinya, dia serius belajar agar dapat meraih masa depan yang gemilang agar dapat menyenangkan ibunya dimasa tua nanti. Hal ini lah yg membuat Pak Surya dan Rainer makin menyayangi Nanang serta bi Asih.
“Kaakk.. Kaak.. Bangun kak..” Nanang mengoyang-goyangkan badan Rainer ..
"Huuaaaa.." Rainer menggeliat membuka mata ketika terbangun langsung membelalakkan matanya terkejut melihat ayah serta Nanang ada di sampingnya.
“Papah.. Kapan datang.? ” Sambut Rainer sambil mencium tangan ayahnya.
“Nang kamu juga.. Kok ada disini? katanya kamu sedang pendidikan..” Tanya Rainer pada Nanang dan disambut dengan ciuman tangan Nanang terhadapnya.
“Gak kak, libur 3 hari kan ada harpitnas (hari kejepitan nasional) haha" jawab Nanang sambil tertawa
"Duh dateng-dateng pada seuseurian segala aya naon ieu" tanya bi Asih sambil membawa minuman
"Manga den di minum..Nang sok minum seger geura". Bi Asih duduk bersimpuh di karpet dekat Rainer
"Kok Rainer gak di bikinin bi ?"
"Euleuh euleuh ieu den Rainer bangun-bangun langsung pengen meni kabitaan. Nerg sirik atuh awon"
"Segitunya bi Asih sama Rainer" Rainer merajuk dan kembali meringkuk kembali menyandarkan kepalanya ke buaian Bi Asih
"Ihh kalahkah ngambek ieu si cep Rainer meni ogo pisan." Ujar bi Asih
"Haha.." tawa Nanang dan Pak Surya menertawakan kelakuan Rainer
Di sela suasana itu Pak Surya sangat terharu melihat kelakuan anaknya pada bi Asih. Semenjak ditinggal pergi mamah nya, hanya bi Asih yang hadir dan mampu menggantikan peras sebagai mamah nya Rainer, dengan hal ini membuat iya yakin akan keputusannya.
"Dah..Ner,, kamu bangun sebentar. Papa pengen ngomong sama kamu. Sama kalian semua.. mungkin ini permintaan papah pada kalian" sambil menatap satu persatu.
Rainer segera bangun dan duduk.
"Ner..kamu tau papah hidup sendirian selama 15 tahun. Saat papah musti bekerja merawat kamu sendirian. Di saat papah keteteran dengan ini semua hadir bi Asih. Bi Asih mampu menggantikan papah untuk merawat mu. Ditambah sekarang papah sudah mulai tua, sebentar lagi papa pensiun, papa gak mau hidup sendiri dimasa tua nanti apalagi kalo kamu telah berkeluarga, kamu mengerti kan Ner?" Ucap Surya
"Yah Pah, Rainer dah ngerti maksud papah"
Rainer mengangguk kepala seakan telah mengerti apa yang dipikirkan papah nya
"Nang.. Dari kamu kecil papah udah anggap kamu sebagai anak papah. Begitu pula kakak mu Rainer, dia dah nerima kamu sebagai adiknya. Dia begitu menyayangi kamu. Apa kamu sadari itu ? Dan Sekarang papah gak mau kamu manggil papa dengan Pak Surya, papah pengen kamu manggil sama seperti kak Rainer, ngerti kan ?" Tanya Pak Surya
"Ya pak, eh iya Pah..maaf cuma gak enak" jawab Nanang
"Apa yang buat kamu gak enak, apa karna saya bukan papah kandung?" Tanya Pak Surya
"Buu..bukan pah. Tapi Nanang gak enak sama ibu.." jawab Nanang sambil menatap wajah ibunya
Pak Surya tersenyum kemudian dia berangsur mendekati bi Asih, lalu kedua tangannya memegang bahu bi Asih