• Cek umur sebelum membacanya.
Kendrick Davino Tan adalah seorang casanova, hidup dengan banyak wanita yang memuaskan gairahnya.
Dia bahkan menampung seorang wanita malam di mansion miliknya, yaitu Maurin. Maurin tak sendiri, dia bersama anak gadisnya, Zoya.
Yang diam-diam Ken jadikan fantasinya saat bercinta dengan Maurin dan banyak wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemain Handal
Mendengar itu, Zoya menepis kedua tangan kekar Ken dari bahunya. Dia berjalan mundur dengan raut wajah waspada.
"Apa maksud Daddy bicara seperti itu?" tanya Zoya.
Ken mengikuti langkah Zoya, dia tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu, pertanyaan polos dari seorang gadis yang mampu membuat dia tak bisa tidur dengan tenang.
"Kamu pasti tahu maksud Daddy, Zoy. Kamu wanita dewasa, dan kamu tidak bodoh," balas Ken.
Nafas Zoya memburu, dia menggigit bibir bawahnya yang terus bergetar, sorot mata Ken sungguh menakutkan. Sumpah demi apapun dia ingin kabur sekarang.
Sekuat tenaga Zoya berbalik, dan secepat itu pula Ken mencekal pergelangan tangan gadis itu.
"Daddy lepasin, Zoya. Zoya tidak mau menjadi seperti Mommy!" sentak gadis itu sambil meronta.
Namun, genggaman itu semakin terasa, membuat Zoya tak bisa terlepas begitu saja.
"Kamu yang menjatuhkan dirimu sendiri pada pilihan ini, Zoy. Kamu menghentikan kesenangan Daddy dengan perempuan itu, bukankah itu artinya kamu mau menggantikannya?"
Zoya semakin mendelik, dan dia berusaha melepaskan diri dari cekalan tangan Ken. Namun, bukannya terlepas dia justru membuat handuk yang dipakai Ken jatuh ke atas lantai.
Melihat itu, Zoya menelan ludahnya susah payah, dan Ken justru menyeringai penuh, tanpa rasa malu dia membiarkan Zoya melihat semuanya.
Kemudian tanpa ba bi bu Ken langsung menarik tangan Zoya, dan merampas bibir ranum itu. Benda kenyal itu bergerak lincah dan bermain dengan brutal.
Sebagai seseorang yang memuja kenikmatan surga dunia, Ken tidak bisa terikat benang apapun, yang dia cari hanya sebuah kepuasan gairah, dan dia ingin mencarinya pada tubuh Zoya.
Zoya yang mendapat serangan dadakan tak mampu mengimbangi bobot tubuhnya, dia reflek mencengkram bahu Ken, dan pria matang itu sama sekali tak menghentikan aksinya.
Pemain handal tengah menunjukkan keahliannya. Memancing lawan agar masuk dalam permainannya.
Sementara Zoya yang mendapat perlakuan seperti itu semakin merasa sakit hati, tangan langsingnya yang semula mencengkram bahu kokoh Ken, berganti memukuli dada bidang pria itu.
Namun, pukulan itu tak seberapa, Ken dengan jemari lihainya merayapi di tubuh Zoya.
Usapan itu terasa semakin naik, hingga ke atas punggung, tangan Ken mencari muara penyanggah, dan dengan mudah dia melepasnya begitu saja.
Zoya sudah menangis, dia membulatkan netranya begitu Ken sudah bermain semakin jauh di atas tubuhnya. Lalu dengan mengambil celah, Zoya menggigit bibir Ken.
"Ssttt..." Ken mendesis merasakan sakit pada bibirnya, tetapi gairahnya yang benar-benar sudah memuncak mengalahkan itu semua.
Dia menatap Zoya dengan penuh damba.
Lantas dengan gerakan cepat Ken menggiring tubuh ramping itu hingga mereka sama-sama berbaring di atas peraduan, Ken sedikit menindih tubuh Zoya dan mengunci tangan Zoya di atas kepala.
"Tidak semudah itu menghentikan semuanya, Baby," ucap Ken di sela-sela aksinya.
"Daddy, please stop!" Zoya menggigit bibir bawahnya berusaha untuk tidak melenguh.
Namun, cobaannya semakin bertambah besar, saat Ken menyingkap lalu menyerang dua bulatan pegunungan miliknya. Zoya semakin menggigit bibirnya kuat-kuat, agar dia tidak terpancing dengan permainan pria itu.
Sementara Ken, sudah berada di ambang batas, netranya sudah berkabut hebat, dengan debaran yang menggila.
Zoya menggeleng dengan lelehan air mata, sementara bibirnya terus terisak-isak.
"Daddy, stop! Please, don't do it," ucap Zoya memohon.
Ken tak peduli pada apapun lagi, pria gagah itu menciumi seluruh wajah Zoya yang basah oleh air mata, sementara di bawah sana, senjata laras panjang Ken berusaha menembus dinding pembatas surga dunia milik Zoya.
Hingga akhirnya malam itu keduanya benar-benar menyatu. Zoya sedikit memekik saat benda aneh melesak dalam tubuhnya, cairan bening itu semakin meleleh, disertai rasa sakit yang baru pernah dia rasakan.
"I am sorry, Baby." Ken membenamkan wajahnya di antara ceruk leher Zoya menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam.
Dia membiarkan Zoya terbiasa lebih dulu dengan senjatanya. Padahal dalam hati dia sudah tidak sabar ingin bergerak.
Sekuat tenaga Zoya kembali memukuli tubuh Ken, tetapi yang dia dapat justru sebuah hentakan yang membuatnya memejamkan mata.
"Daddy!" lirih Zoya, dia menggigit bibir bawahnya lagi, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara apapun, atau dia akan memancing sang singa untuk bertindak semakin beringas.
"Relax, Baby. Aku akan memawamu melayang bersama," balas Ken, dia meraung keras menikmati sensasi permainannya dengan Zoya.
Gadis yang berada dalam kungkungannya ini benar-benar berbeda. Rasanya baru saja masuk, Ken sudah dibuat ingin meledak.
Namun, karena Ken ingin memberikan pelayanan terbaik untuk Zoya, pria gagah itu bermain pelan, membawa Zoya melayang ke angkasa bersamanya.
Zoya yang semula hanya bisa menangis sekaligus merasa sakit pada hati dan inti tubuhnya. Kini mulai terbiasa dengan kehadiran senjata milik pria matang itu, sekuat apapun dia menahan dirinya agar tidak bersuara, nyatanya kini Zoya menikmati permainan Ken di atas tubuhnya.
Mendengar lenguhan yang keluar dari mulut Zoya, membuat Ken tersenyum tipis. Hingga dia menyentak semakin kuat, dan membuat Zoya memekik nikmat.
*
*
*
Maapin othor Neng Zoya, si Daddy-nya nackal 🤧 Wis pokoke Ojo kendorrrrr 🔥🔥🔥 mpottt dan mawar berdurinya...